Pintu kamar yang terbuka di malam hari sudah terbiasa untuk Ayra setelah dia tinggal selama 3 hari bersama suaminya. Setelah melakukannya dengan Ayra, maka di tengah malam Aiden akan keluar dari kamarnya. Tidak pernah sekalipun dia tidur bersama Ayra sampai pagi. Mungkin karena yang dia butuhkan dari istri keduanya ini hanyalah seorang anak. Sehingga dia tidak sudi untuk tidur bersama Ayra, apalagi dengan memeluknya seperti pasangan suami istri pada umumnya.
Setelah Aiden keluar dan terdengar suara pintu yang kembali di tutup. Ayra baru bisa membuka matanya, dia hanya pura-pura tidur, karena dia tahu jika suaminya akan pergi dari kamarnya setelah memastikan dirinya benar-benar terlelap. Padahal Ayra tidak tidur sama sekali. Dia tahu saat suaminya keluar dari kamarnya. Ayra tahu itu. Dan di setiap malamnya dia selalu tidak bisa menahan air mata setelah suaminya pergi dari kamarnya. Menyadari jika kehadirannya hanya untuk pencentak anak saja. Tidak lebih dari itu. Bahkan sepertinya Aiden terpaksa melakukan hal itu pada Ayra hanya karena dirinya yang menginginkan seorang anak, darah dagingnya sendiri.
Hiks...Hiks..
Ayra hanya bisa meringkuk di atas tempat tidur dengan tubuh polos yang hanya tertutup selimut tebal. Sungguh hidupnya tidak lebih miris dari wanita panggilan. Dia juga sama seperti itu, hanya di butuhkan saat pelayanan saja dan di tinggal pergi begitu saja setelah suaminya puas. Bedanya hanya karena dirinya terikat pernikahan yang sah.
Ibu maaf, Ayra telah banyak berbohong pada Ibu.
Menangis sampai hampir pagi, meratapi nasibnya yang benar-benar menyedihkan. Namun adalah pilihan hidup yang dia pilih, jadi Ayra hanya bisa pasrah dan menjalaninya sampai akhirnya dia bisa terbebas dari perjanjian di atas pernikahan ini.
...🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲...
Aiden keluar dari kamarnya setelah mandi dan bersiap untuk mengantar Ayra ke kampusnya. Istrinya itu sedang menata masakannya di atas meja makan. Aiden segera menghampirinya, dan duduk di salah satu kursi meja makan disana.
"Selamat pagi Tuan, biar saya ambilkan makanannya" Dengan sigap Ayra mengambilkan makanan untuk suaminya sarapan. Melihat Aiden yang selalu menghabiskan makanan yang dia masak membuat Ayra senang dan selalu bersemangat untuk memasak makanan untuk suaminya itu.
Saat Aiden baru saja ingin memakan makanannya, tapi ponsel yang dia letakan di sampingnya itu berdering. Aiden melirik ponselnya, dengan segera dia mengangkat telepon dari istrinya itu. "Hallo Sa?"
"Honey, kamu dimana? Kapan pulang? Aku sudah sangat rindu"
Aiden tersenyum mendengar suara manja istrinya. Bagaimana dia selalu bersikap manja pada Aiden, apalagi jika Aiden sudah lebih dari 3 hari pergi dan belum juga kembali. "Iya Saqila, aku masih belum menyelesaikan pekerjaanku disini. Kamu sabar ya. Baik-baik saja disana, nanti aku pasti pulang"
"Lama sekali, aku sudah benar-benar rindu Honey"
"Iya aku ngerti, tapi tunggu saja ya. Aku harus menyelesaikan pekerjaan disini dulu. Yaudah, aku tutup dulu ya teleponnya, aku sudah mau berangkat kerja"
Ayra yang memperhatikan punggung Aiden yang sedang menelepon istri kesayangannya itu. Cara bicara Aiden sangat berbeda sekali ketika dia berbicara dengan Saqila. Terdengar hangat dan lembut. Tidak dingin dan datar seperti yang sering dirinya dengar jika sedang berbicara dengan suaminya itu.
Aiden berbalik dan kembali ke meja makan untuk melanjutkan sarapannya. Dia sekilas melihat Ayra yang seketika langsung menundukan wajahnya saat Aiden berbalik. Mungkin gadis itu memang sedang menatap ke arahnya. Namun tidak berani saat dirinya berbalik badan.
"Apa kau meminum vitamin dan pil penyubur kandungan yang aku berikan"
Ayra mengangguk sambil memakan sarapannya. "Iya Tuan, saya meminumnya" Lagian meski tanpa obat itu, kandunganku memang sudah subur dan baik-baik saja. Sudah di pastikan benihnya akan segera tumbuh jika dia terus melakukannya setiap malam.
Aiden berdiri dari duduknya setelah dia menyelesaikan sarapannya. "Kau berangkat sekarang?"
Ayra mengangguk "Iya, tapi saya beresin ini dulu"
Aiden mengangguk, di berjalan ke ruang tengah dan duduk di atas sofa bed disana. Menyalakan televisi untuk mengusir bosan saat menunggu Ayra mencuci piring dan membereskan bekas makan mereka.
"Seorang pengusaha scincare terkenal, Saqila Atmaja di ketahui sedang ada masalah dengan suaminya yang juga pengusaha kaya. Di kabarkan suaminya tidak ada di rumah dan entah pergi kemana? Mungkinkah suaminya telah menikah lagi?"
Seorang pembawa acara gosip di televisi itu mengatakan hal itu dengan menayangkan beberapa foto Saqila dengan Aiden. Sementara Aiden tidak habis fikir, darimana berita itu muncul? Dia hanya baru pergi 5 hari saja, kenapa bisa langsung muncul rumor seperti itu.
Semnetara Ayra yang sedang berjalan menghampiri Aiden langsung diam mematung dengan tubuh yang bergetar. Bagaimana ini? Apa pernikahan ini akan terbongkar?
Aiden mematikan televisi yang terus menayangkan berita yang sama. Dia menoleh ke arah Ayra yang masih berdiri di tempatnya. Aiden berdiri dan menghampiri gadis itu. "Kamu berangkat kuliah sendiri dulu ya, aku harus pulang dulu ke rumah"
Ayra mengangguk, dia mengerti posisi suaminya ini. Nyonya Saqila juga pasti sedang terguncang sekarang dengan berita yang beredar, tidak jelas darimana asalnya.
Akhirnya Aiden tidak jadi mengantar Ayra kuliah. Dia harus pulang ke rumah dan melihat keadaan istri pertamanya sekarang. Sementara Ayra pergi ke kampusnya dengan ojek onilne.
Sampai di rumah, Aiden segera masuk dan mencari-cari Saqila. Tapi istrinya tidak ada? Aiden mulai frustasi, dia sudah mencari ke seluruh ruangan di rumah ini tapi tetap tidak menemukan istrinya dimanapun.
"Dimana Saqila"
Aiden meraih ponselnya dan mencoba menghubungi Saqila. Namun, nomornya tidak bisa di hubungi. Aiden semakin bingung, kemana dia akan mencari Saqila. Dan kenapa istrinya tidak ada di rumah dan malah pergi tanpa mengabari Aiden. Satu jam yang lalu dia menghubunginya saat Aiden baru saja akan sarapan. Tapi, Saqila sama sekali tidak membicarakan soal ini.
Aiden berlari ke luar rumah, menanyakan pada penjaga keamanan. Tapi, dua penjaga keamanan di rumahnya hanya melihat Saqila pergi tanpa tahu kemana arah tujuan wanita itu.
Arghh.. Kenapa jadi seperti ini?
Aiden frustasi sendiri saat ini, dia langsung menghubungi Rega dan meminta dia untuk menghentikan pemberitaan yang ada. Dia juga harus mulai melacak dimana keberadaan istrinya.
Saqila kamu dimana?
Saat ini Aiden tidak bisa langsung bertindak atau melapor polisi. Karena ini bukan kehilangan, istrinya memang sengaja pergi dari rumah ini. Apa mungkin Saqila mengethui tentang perniakahan dirinya dan Ayra, sehingga dia memutuskan untuk pergi dari rumah. Tapi tidak mungkin, karena Aiden yakin jika dia sudah sebisa mungkin menyembunyikan tentang hal ini sebaik mungkin dari Saqila. Lalu, apa alasan Saqila pergi dari rumah? Dia tidak mungkin pergi hanya karena mendengar berita yang beredar. Ohh ayolah, Saqila bukan gadis bodoh yang gampang tertipu hanya dengan gosip belaka. Dia gadis pintar dan cerdik.
Saqila dimana kamu?
Bersambung
Like komen di setiap chapter.. Kasih hadiahnya dan votenya juga..
Ada karya temanku lagi nih..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Sunarmi Narmi
Itu sdh keutusanmu Ay...stop menangisi semua...segera selesaikan.misimu..kmu hrs kuat..Bagaimna pun ini jg sdh salah..lnjut thor nunggu dirimu Eksekusi novel ini Endingnya macam apa...????🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🙄🙄🙄🙄🙄🙄🙄🙄🙄🙄Bikin penasaran 😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄🙏🙏🙏🙏🙏
2023-07-31
0
Dara Muhtar
Penasaran Saqila kemana yahh...jangan bilang pergi dengan teman laki²nya 🤭😅
2023-02-02
1
uyhull01
lahh kmna perginya Saqila ya 🙄
apa Saqila itu mnuyurh mata mata buat Aiden?
2022-12-17
0