Tidak Ingin Berpisah

"Kenapa pulang terlambat lagi?" tanya Aiden saat istri keduanya itu masuk ke dalam mobil. Tadi siang Ayra mengirimkan pesan jika dia akan pulang sedikit terlambat.

Padahal ini baru kedua kalinya aku pulang terlambat. Dan alasannya masih sama, untuk periksa ke dokter.

"Ada kelas tambahan Tuan"

"Kau tidak sedang berbohong padaku 'kan?"

Ayra menggeleng cepat "Ti-tidak Tuan"

Aiden mengangguk mengerti, dia mulai melajukan mobilnya. Tanpa sadar Ayra terus mengelus perutnya, dia senang mendengar penjelasan dokter jika kandungannya sehat dan baik-baik saja. Ayra memandang keluar jendela mobil, ada penjual asinan di ujung sana. Tiba-tiba saja Ayra sangat menginginkan makanan itu sampai air liurnya seperti ingin menetes.

"Emm. Tuan, saya ingin membeli itu" Ayra memberanikan diri untuk bicara pada Aiden agar menghentikan sejenak mobilnya.

Aiden menoleh sekilas lalu melihat ke arah yang di tunjuk oleh Ayra. "Tumben sekali kau membeli makanan seperti itu"

"Iya Tuan saya ingin saja, sepertinya sangat segar" Ayra sudah tidak tahan, bahkan dia sudah beberapa kali menelan air liurnya.

"Baiklah" Aiden menepikan mobilnya di dekat penjual asinan itu. Ayra segera turun dan membeli asinan yang sangat menggiurkan. Selesai membayar Ayra segera masuk kembali ke dalam mobil suaminya. Aiden masih saja diam di tempatnya, dia tidak berniat untuk ikut turun apalagi membeli makanan pinggir jalan itu.

"Tuan mau?" tanya Ayra, dia menawari tapi seolah takut jika Aiden akan memintanya karena dirinya belum puas memakan makanan ini.

Rasanya Aiden ingin tertawa melihat wajah Ayra yang menawarinya tapi seolah takut dirinya akan meminta makanan itu. "Tidak, aku tidak suka makanan yang terlalu asam dan pedas. Kau habiskan saja"

Ayra tersenyum merekah, dia mengangguk dan kembali memakan asinan yang di belinya. Segar, asam manis dan pedas dengan sedikit kuah. Aaaa.. Ayra menyukai makanan ini, dia merasa makanan ini sangat menyegarkan dirinya yang sampai saat ini masih sulit untuk memakan nasi atau makanan berat lainnya.

"Ay, aku ingin kita pindah saja ke rumah"

Ayra langsung menoleh ke arah suaminya yang sedang fokus mengemudi. "Maksud Tuan? Rumah Tuan dan Nyonya? Saya tidak bisa Tuan, bagaimana jika Nyonya kembali dan melihat saya ada disana"

Aiden menghembuskan nafas kasar, dia mengelus kepala Ayra. Dia merasa kasihan karena gadis itu harus menjadi korban dari keegoisannya. "Aku ingin dia tahu saja tentang pernikahan ini. Meski sebenarnya aku tidak yakin. Tapi aku juga tidak bisa menemukannya dimana pun dia berada saat ini. Lalu, aku harus bagaimana?"

Ayra tahu kebingungan Aiden, istri tercintanya pergi dan tidak ada kabar sampai saat ini. Tapi untuk bisa tinggal di rumah mereka, Ayra tidak bisa. Ayra tidak mau menjadi wanita tidak tahu diri karena selain menjadi istri simpanan suaminya dia juga ingin memiliki rumah yang mereka. Yang seharusnya menjadi milik Saqila seorang.

"Kalau tidak yakin meningan tidak usah Tuan, saya lebih senang tinggal di apartemen"

Aiden kembali menghela nafas, dia tidak ingin membuat istri keduanya stres karena paksaan dirinya untuk tinggal di rumah. Aiden tidak ingin memaksa Ayra. Yang terpenting istrinya itu nyaman dan tidak merasa tertekan dengan semua ini agar dia bisa lebih cepat mengandung.

"Oh ya, minggu depan kita periksa ke dokter ya"

Deg..

Apa maskudnya periksa ke dokter? Apa Aiden sudah tidak sabar untuk memiliki anak. Ayra tidak bisa mengelak dan hanya diam saja. Mungkin memang sudah saatnya kehamilannya di ketahui.

...🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲...

"Kau sering sekali minum susu akhir-akhir ini"

Ayra tersenyum dan menyimpan gelas susu yang telah tandas di minum olehnya. "Mungkin karena saya sedang banyak tugas, jadi jika malam tidak minum susu suka tidak bisa tidur"

Ayra benar-benar pandai memberikan alasan klise pada Aiden agar suaminya percaya. Meski cepat atau lambat kehamilan ini akan segera di ketahui oleh suaminya.

"Yasudah kalau gitu ayo ke kamar, aku ingin melakukannya"

Ayra mengangguk dia tidak bisa menolak karena ini adalah kewajibannya. Lagian dia telah menerima bayaran dan tidak mungkin dia tidak memberikan pelayanannya pada Aiden. Mengingat itu dia selalu merasa harga dirinya sangat rendah. Ya,, Ayra hanyalah gadis bayaran yang tidak lebih seperti wanita panggilan saja. Hanya saja dia terikat pernikahan dengan pria itu.

Malam ini kembali di lalui dengan kehangatan. Keringat yang menetes di tubuh keduanya. Jujur, Ayra menyukainya. Ayra tidak bisa menolak setiap sentuhan yang Aiden berikan padanya. Ayra menginginkannya juga.

Cup...

Ayra terkejut saat Aiden tiba-tiba mengecup perutnya dengan lembut. "Cepat tumbuh ya Sayang" bisiknya di depan perut Ayra.

Ayra hanya diam, dia menatap langit-langit kamarnya. Sebenarnya dia ingin jujur. Tapi Ayra masih memikirkan semuanya. Apa dia akan siap atau tidak jika suatu saat nanti dia harus menyerahkan bayinya pada Aiden. Apa Ayra siap jika harus pergi meninggalkan pria yang di cintainya dan anaknya. Apa Ayra akan siap menjalani kehidupan yang seperti itu. Setidaknya jika dia tidak bisa bersama Aiden, maka dia bisa memiliki keturunan Aiden. Tapi sayangnya anaknya juga akan di ambil oleh pria itu. Sehingga Ayra tidak punya apa-apa, selain uang. Lalu apa uang akan bisa membeli anaknya? Itu yang sedang Ayra pikirkan saat ini.

Tuhan, aku merasa menjadi Ibu yang jahat karena menukar anakku sendiri hanya demi uang.

Aiden memeluknya, mengecup bahunya dan memberikan bekas kemerahan disana membuat Ayra sedikit meringis. "Memikirkan apa?"

Ayra menggeleng pelan, dia berbalik dan memeluk suaminya dengan tubuh mereka yang sama polos tanpa busana. Aiden mengecup kening Ayra sebagai ucapan selamat malam. Menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka.

Berpelukan di bawah selimut tebal setelah mereka melakukannya, selalu membuat Ayra sedikit tenang. Dia bisa merasakan kebahagiaan hanya dengan pelukan yang di berikan suaminya.

Ayra terbangun di saat perutnya kembali merasakan mual. Dia turun dari tempat tidur dan berlari ke arah kamar mandi. Memuntahkan isi perutnya di wastafell. Ayra mencuci wajahnya dan menatap pantulan wajahnya di cermin. Tangannya mengelus perutnya.

"Jangan membuat Bunda lemah seperti ini dong Nak"

Ayra kembali menunduk di wastafell saat rasa mual kembali menyerangnya. Lidahnya sampai terasa begitu pahit. Suara pintu kamar mandi yang terbuka membuat Ayra menoleh, Aiden muncul disana.

"Kenapa Ay?"

Ayra menggeleng pelan "Tidak papa Tuan, saya hanya ingin mandi"

"Tapi ini masih terlalu pagi, di luar sana juga masih gelap. Mening tidur lagi saja"

Aiden meraih tangan Ayra dan membawanya kembali ke kamar. Memeluk kembali Ayra di atas tempat tidur dengan hangat. Bibirnya menempel di kening wanita yang di perluknya itu.

Ayra juga merasa nyaman berada di pelukan Aiden. Dia semakin merapatkan tubunya pada tubuh suaminya. Menghirup aroma tubuh suaminya yang khas.

Tuhan, aku tidak ingin berpisah dengan pria ini.

Bersambung

Like komen di setiap chapter.. Kasih hadiahnya dan votenya juga...

Mampir juga yuk.. di karya temanku ini. Ceritanya bagus..

Terpopuler

Comments

Dara Muhtar

Dara Muhtar

Mending kamu jujur Ayra...aku yakin Aiden udah mulai suka sama kamu apalagi klo udah tau kamu hamidun anaknya

2023-02-03

0

uyhull01

uyhull01

Ay klo kmu gk jujur tkutnya nanti Aiden marah sma kmu,

2022-12-20

0

Hanipah Fitri

Hanipah Fitri

jangan ditutupi terus ... katakan terus terang walaupun itu pahit

2022-11-24

0

lihat semua
Episodes
1 Menikahlah Denganku?!
2 Menerima Tawarannya
3 Hasil Dari Menyewakan Rahimku
4 Gadis Yang Kasihan
5 Malam Pertama Untuk Ayra
6 Perhatian Kecil
7 Istri Bayaranku
8 Istri Bayaran Tuan Aiden
9 Berita Yang Beredar
10 Berpelukan
11 Istriku?!
12 Tidak Mungkin Jatuh Cinta Lagi?!
13 Merasa Nyaman
14 Menyembunyikan Kehamilan
15 Semakin Sulit Dan Rumit
16 Tidak Ingin Berpisah
17 Berada Diantara Dua Pilihan Yang Sulit
18 Saqila Yang Kembali
19 Tinggal Bersama
20 Saqila Yang Merajuk, Ayra Yang Mengalah
21 Menemukan Kenyamanan Baru
22 Kalian Adalah Tanggung Jawabku
23 Apa Bisa Memiliki Hak?
24 Panggilan Baru
25 Prioritas Utama Aiden
26 Dia Hanya Anakku!
27 Dilema Aiden
28 Ayra Yang Tidak Punya Hak
29 Tersiksa Dengan Sikap Ayra
30 Bukan Pilihan!
31 Wanita Yang Mengerti Aiden
32 Panggil Aku Sayang
33 Siapa Dia?
34 Ayra, Gadis Yang Berbeda
35 Apa Benar Telah Jatuh Cinta?
36 Kemarahan Aiden
37 Tetap Jalani Tugas Seperti Awal Perjanjian!
38 Malu
39 Hanya Menjadi Suamiku!
40 Benar-benar Telah Jatuh Cinta
41 Mencoba Membatasi Diri
42 Ada Apa Dengan Rega Dan Alvaro?
43 Apa Yang Disembunyikan?
44 Harus Menentukan Pilihan
45 Jangan Ceraikan Aku Sampai Kapanpun!
46 Menutupi Semuanya Hanya Demi Kebaikan
47 Jalan-jalan Bersama Mertua
48 Tentang Pesta Ulang Tahun
49 Perasaan Aiden Yang Berubah?!
50 Saqila Yang Belum Berubah
51 Perdebatan Rega Dan Alvaro
52 Mami Yang Kecewa
53 Duka Ayra
54 Kesedihan Ayra Adalah Luka Untuk Aiden
55 Mencoba Ikhlas
56 Mandi Bersama
57 Telah Kehilangan Hatimu!
58 Butuh Waktu Untuk Menenangkan Diri
59 Aiden Masih Dilema
60 Hanya Ingin Segera Menyelesaikan Tugas
61 Terungkap
62 Kejutan Yang Sia-Sia
63 Makan Malam
64 Bagaimana Perasaan Aiden Sebenarnya?!
65 Menemui Saqila
66 Telah Berakhir
67 Hanya Persinggahan Sesaat
68 Kata Cinta Yang Akhirnya Terucap
69 Menerima Kenyataan
70 Berakhir Di Atas Sofa
71 Kedatangan Saqila Yang Mengejutkan
72 Takdir Tuhan Untuk Kita
73 Kenyataan Yang Terungkap
74 Apa Ada Kebetulan Seperti Ini?
75 Apa Ini Karma?
76 Menjadi Satu Keluarga
77 Kekhawatiran Aiden
78 Kehidupan Kedepannya Akan Seperti Apa?
79 Berita Yang Tersebar
80 Klarifikasi Saqila
81 Akhirnya Bisa Melewati Semua Ini
82 Selamanya Akan Mencintaimu
83 Terimakasih Untuk Semuanya
84 Kisah Rega di mulai
85 Apa Ada Season Dua?
86 S2 #Rencana Resepsi Pernikahan?#
87 S2 #Ternyata Usulan Mami?#
88 S2 #Siapa Ghea?#
89 S2 #Cemburu?#
90 S2 #Kemana Aiden?#
91 S2 #Pertengkaran#
92 S2 #Pertengkaran Part 2#
93 S2 #Memutus Hubungan Dengan Ghea?#
94 S2 #Hanya Ingin Membahagiakan Ayra#
95 S2 #Resepsi#
96 S2 #Tidak Mau Membuatmu Kecewa#
97 S2 #Aku Lebih Mencintamu#
98 S2 #Perasaan Yang Berbeda Pada Aiden Dan Alerio#
99 S2 #Perkara Bulan Madu#
100 S2 #Mandi Bersama#
101 S2 #Caranya Mencintaiku#
102 S2 #Ada Apa Dengan Ayra?#
103 S2 #Tidak Ingat Aiden?!#
104 S2 #Aku Tidak Percaya Jika Mereka Bercerai?!#
105 S2 #Percaya Jika Telah Menikah#
106 S2 #Ada Apa Denganku?#
107 S2 #Trauma Ayra#
108 S2 #Sebesar Itukah Cintanya Padaku?#
109 S2 #Apa Sudah Mengingat Semuanya?#
110 S2 #Percaya Jika Aku Sangat Mencintaimu#
111 S2 #Apa Maksudnya Bulan Madu?!#
112 S2 #Telah Mengingat Semuanya#
113 S2 #Ternyata Noval Penyebabnya?!#
114 S2 #Masalah Kontrasepsi Dan Bulan Madu?!#
115 S2 #Kemanjaan Yang Sama#
116 S2 #Salah Faham#
117 S2 #Memberikan Rasa Tenang Dan Nyaman#
118 S2 #Hanya Kamu Yang Aku Kagumi#
119 S2 #Sebuah Pesan Ancaman#
120 S2 #Obsesi Rezend#
121 S2 #Aku Menyerah#
122 S2 #Hukuman Untuk Rezend#
123 S2 #Semuanya Terselesaikan#
124 S2 #Akhirnya Pergi Berbulan Madu#
125 S2 #Malam Pertama Saat Bulan Madu#
126 S2 #Alasan Ingin Mempunyai Anak Lagi#
127 S2 #Merindukan Alerio#
128 S2 #Bodyguard?#
129 S2 #Pertengkaran Kecil#
130 S2 #Suami Manjaku#
131 S2 #Kemarah Ayra#
132 S2 #Menjaga Pernikahan Ini#
133 S2 #Takut Aiden Mengkhianatinya#
134 S2 #Merasa Tidak Percaya Diri#
135 S2 #Aiden Sakit#
136 S2 #Ayra Kenapa?#
137 S2 #Kehamilan Kedua#
138 S2 #Memberikan Yang Terbaik Untukku#
139 S2 #Kemeja Milik Aiden#
140 S2 #Sabar Aiden#
141 S2 #Berubah Ke Ayra Yang Dulu?#
142 S2 #Saqila Adalah Wanita Yang Sempurna#
143 S2 #Pecah Ketuban#
144 S2 #Selamat Datang Di Dunia Putri Cantik Daddy#
145 S2 #Aureliya#
146 S2 #Semuanya Karena Aku Mencintaimu#
147 Author Menyapa
148 Promo lagi
149 Pengganti Istri Pertama
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Menikahlah Denganku?!
2
Menerima Tawarannya
3
Hasil Dari Menyewakan Rahimku
4
Gadis Yang Kasihan
5
Malam Pertama Untuk Ayra
6
Perhatian Kecil
7
Istri Bayaranku
8
Istri Bayaran Tuan Aiden
9
Berita Yang Beredar
10
Berpelukan
11
Istriku?!
12
Tidak Mungkin Jatuh Cinta Lagi?!
13
Merasa Nyaman
14
Menyembunyikan Kehamilan
15
Semakin Sulit Dan Rumit
16
Tidak Ingin Berpisah
17
Berada Diantara Dua Pilihan Yang Sulit
18
Saqila Yang Kembali
19
Tinggal Bersama
20
Saqila Yang Merajuk, Ayra Yang Mengalah
21
Menemukan Kenyamanan Baru
22
Kalian Adalah Tanggung Jawabku
23
Apa Bisa Memiliki Hak?
24
Panggilan Baru
25
Prioritas Utama Aiden
26
Dia Hanya Anakku!
27
Dilema Aiden
28
Ayra Yang Tidak Punya Hak
29
Tersiksa Dengan Sikap Ayra
30
Bukan Pilihan!
31
Wanita Yang Mengerti Aiden
32
Panggil Aku Sayang
33
Siapa Dia?
34
Ayra, Gadis Yang Berbeda
35
Apa Benar Telah Jatuh Cinta?
36
Kemarahan Aiden
37
Tetap Jalani Tugas Seperti Awal Perjanjian!
38
Malu
39
Hanya Menjadi Suamiku!
40
Benar-benar Telah Jatuh Cinta
41
Mencoba Membatasi Diri
42
Ada Apa Dengan Rega Dan Alvaro?
43
Apa Yang Disembunyikan?
44
Harus Menentukan Pilihan
45
Jangan Ceraikan Aku Sampai Kapanpun!
46
Menutupi Semuanya Hanya Demi Kebaikan
47
Jalan-jalan Bersama Mertua
48
Tentang Pesta Ulang Tahun
49
Perasaan Aiden Yang Berubah?!
50
Saqila Yang Belum Berubah
51
Perdebatan Rega Dan Alvaro
52
Mami Yang Kecewa
53
Duka Ayra
54
Kesedihan Ayra Adalah Luka Untuk Aiden
55
Mencoba Ikhlas
56
Mandi Bersama
57
Telah Kehilangan Hatimu!
58
Butuh Waktu Untuk Menenangkan Diri
59
Aiden Masih Dilema
60
Hanya Ingin Segera Menyelesaikan Tugas
61
Terungkap
62
Kejutan Yang Sia-Sia
63
Makan Malam
64
Bagaimana Perasaan Aiden Sebenarnya?!
65
Menemui Saqila
66
Telah Berakhir
67
Hanya Persinggahan Sesaat
68
Kata Cinta Yang Akhirnya Terucap
69
Menerima Kenyataan
70
Berakhir Di Atas Sofa
71
Kedatangan Saqila Yang Mengejutkan
72
Takdir Tuhan Untuk Kita
73
Kenyataan Yang Terungkap
74
Apa Ada Kebetulan Seperti Ini?
75
Apa Ini Karma?
76
Menjadi Satu Keluarga
77
Kekhawatiran Aiden
78
Kehidupan Kedepannya Akan Seperti Apa?
79
Berita Yang Tersebar
80
Klarifikasi Saqila
81
Akhirnya Bisa Melewati Semua Ini
82
Selamanya Akan Mencintaimu
83
Terimakasih Untuk Semuanya
84
Kisah Rega di mulai
85
Apa Ada Season Dua?
86
S2 #Rencana Resepsi Pernikahan?#
87
S2 #Ternyata Usulan Mami?#
88
S2 #Siapa Ghea?#
89
S2 #Cemburu?#
90
S2 #Kemana Aiden?#
91
S2 #Pertengkaran#
92
S2 #Pertengkaran Part 2#
93
S2 #Memutus Hubungan Dengan Ghea?#
94
S2 #Hanya Ingin Membahagiakan Ayra#
95
S2 #Resepsi#
96
S2 #Tidak Mau Membuatmu Kecewa#
97
S2 #Aku Lebih Mencintamu#
98
S2 #Perasaan Yang Berbeda Pada Aiden Dan Alerio#
99
S2 #Perkara Bulan Madu#
100
S2 #Mandi Bersama#
101
S2 #Caranya Mencintaiku#
102
S2 #Ada Apa Dengan Ayra?#
103
S2 #Tidak Ingat Aiden?!#
104
S2 #Aku Tidak Percaya Jika Mereka Bercerai?!#
105
S2 #Percaya Jika Telah Menikah#
106
S2 #Ada Apa Denganku?#
107
S2 #Trauma Ayra#
108
S2 #Sebesar Itukah Cintanya Padaku?#
109
S2 #Apa Sudah Mengingat Semuanya?#
110
S2 #Percaya Jika Aku Sangat Mencintaimu#
111
S2 #Apa Maksudnya Bulan Madu?!#
112
S2 #Telah Mengingat Semuanya#
113
S2 #Ternyata Noval Penyebabnya?!#
114
S2 #Masalah Kontrasepsi Dan Bulan Madu?!#
115
S2 #Kemanjaan Yang Sama#
116
S2 #Salah Faham#
117
S2 #Memberikan Rasa Tenang Dan Nyaman#
118
S2 #Hanya Kamu Yang Aku Kagumi#
119
S2 #Sebuah Pesan Ancaman#
120
S2 #Obsesi Rezend#
121
S2 #Aku Menyerah#
122
S2 #Hukuman Untuk Rezend#
123
S2 #Semuanya Terselesaikan#
124
S2 #Akhirnya Pergi Berbulan Madu#
125
S2 #Malam Pertama Saat Bulan Madu#
126
S2 #Alasan Ingin Mempunyai Anak Lagi#
127
S2 #Merindukan Alerio#
128
S2 #Bodyguard?#
129
S2 #Pertengkaran Kecil#
130
S2 #Suami Manjaku#
131
S2 #Kemarah Ayra#
132
S2 #Menjaga Pernikahan Ini#
133
S2 #Takut Aiden Mengkhianatinya#
134
S2 #Merasa Tidak Percaya Diri#
135
S2 #Aiden Sakit#
136
S2 #Ayra Kenapa?#
137
S2 #Kehamilan Kedua#
138
S2 #Memberikan Yang Terbaik Untukku#
139
S2 #Kemeja Milik Aiden#
140
S2 #Sabar Aiden#
141
S2 #Berubah Ke Ayra Yang Dulu?#
142
S2 #Saqila Adalah Wanita Yang Sempurna#
143
S2 #Pecah Ketuban#
144
S2 #Selamat Datang Di Dunia Putri Cantik Daddy#
145
S2 #Aureliya#
146
S2 #Semuanya Karena Aku Mencintaimu#
147
Author Menyapa
148
Promo lagi
149
Pengganti Istri Pertama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!