Suamiku Dan Suamimu
"A-apa? Tidak mungkin saya bisa Tuan"
Ayra tidak percaya dengan apa yang baru saja di ucapkan oleh majikan dari Ibunya ini. Tuan Aiden yang terkenal dingin dan selalu menakutkan dimata Ayra jika dirinya sedang datang ke rumah ini hanya untuk menemui Ibunya dan membantu pekerjaannya di sela waktu kuliahnya.
"Kau bisa, aku hanya butuh waktu satu tahun untuk bisa mendapatkan darah dagingku dari kamu. Kau tahu sendiri jika istriku tidak bisa mengandung, dia pasti akan sedih jika tahu kalau orang tuaku memaksa aku untuk menceraikannya dan menikah lagi hanya untuk penerus keluarga Narendra"
Tangan Ayra bergetar, apa yang di katakan Tuan Aiden benar-benar tidak bisa di terima akal sehatnya. Hanya satu tahun untuk bisa mendapatkan keturunan darinya. Lalu, bagaimana dengan Nyonya Saqila?
"Tap-tapi Tuan... Ibu saya bagaimana?"
"Kau tenang saja, aku sudah mempunyai rencana yang aman untuk perniakahan ini. Kita hanya perlu menikah secara agama dan yang terpenting kau tidak melakukan hal terlarang denganku karena kita sudah terikat dalam sebuah perniakahan. Ibu dan istriku tidak perlu tahu, hanya orang tuaku yang tahu"
Ini gila.. Bagaimana bisa dia berada di posisi seperti ini. Dirinya seolah masuk ke dalam cerita fiksi yang selalu dia baca. Pulang kuliah tiba-tiba saja ada seseorang yang menarik tangannya masuk ke dalam sebuah mobil mewah. Dan saat tahu siapa yang menariknya, Ayra benar-benar terkejut. Dan lebih terkejut lagi saat dia di bawa ke perusahaan terkenal di kota ini. Masuk ke dalam ruangan sepi dan hening, duduk berhadapan di sebuah meja kerja dengan papan nama bertuliskan Presdir Aiden Narendra. Dan kegugupannya semakin bertambah saat kalimat pertama yang keluar dari mulut pria itu.
"Menikahlah denganku dan lahirkan anak untukku"
Kalimat yang berhasil membuat Ayra mematung di tempatnya untuk beberapa saat. Menikah? Hanya untuk melahirkan anak? Apa sehina itu dirinya, meski sebenarnya memang iya. Dilihat dari segi mana pun Ayra memang tidak akan sebanding dengan keluarga Narendra yang selalu dia kagumi. Dia hanya anak dari seorang pembantu yang bahkan tidak tahu siapa Ayahnya sendiri.
"Aku akan melunasi kuliahmu sampai selesai, semua kebutuhanmu akan aku tanggung. Jadi, kau tidak lagi perlu membantu Ibumu bekerja hanya karena membutuhkan uang tambahan"
Ibunya sudah tua, dan di usianya itu dia masih bekerja untuk membiayai kuliahnya yang tidak sedikit. Ayra tidak seberuntung tokoh dalam cerita yang sering dia baca, selain dirinya terlahir miskin tapi dia juga terlahir dengan kecerdasan yang biasa-biasa saja. Jadi untuk bisa kuliah di universitas swasta saja sudah sangat perjuangan untuknya. Dan sekarang yang menjadi bebannya adalah biaya kuliah yang tidak sedikit. Apalagi dengan universitas swasta yang biayanya cukup membuat kepalanya pusing. Jika saja bukan karena Ibunya yang selalu menyemangatinya agar lanjut ke bangku kuliah, mungkin Ayra akan memilih bekerja saja sejak lulus sekolah menengah atas. Namun Ibunya selalu memberinya semangat.
"Kamu harus punya pendidikan yang tinggi agar bisa merubah kehidupan kita. Jangan mau bekerja menjadi pembantu kayak Ibu, kamu harus jadi pekerja kantoran"
Keinginan Ibunya hanya melihat anak semata wayangnya ini menjadi pekerja kantoran dan bisa merubah kehidupan mereka. Jadi, Ayra tetap berusaha menjadi anak yang berbakti pada orang tuanya setelah apa yang dia lakukan untuk dirinya.
Tapi, apa jika dia menerima tawaran dari majikan Ibunya ini termasuk berbakti padanya?
"Kasih saya waktu untuk memikirkannya Tuan"
Aiden mengangguk kecil, tidak ada perubahan di wajahnya. Tetap datar dan dingin. "Baiklah, aku beri kau waktu dua hari untuk memikirkan semuanya. Ingat, Ibumu sudah tua dan kau bisa membiayainya hanya dengan menikah denganku dan melahirkan anak untuku"
...🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲...
Pulang ke kontrakan yang di tinggalinya sejak kecil dalam keadaan hati yang tidak tenang. Ayra duduk di sofa usang yang kulitnya sudah mengelupas karena di makan usia. Menyandarkan kepalanya di sandaran sofa. Kembali memikirkan pertemuannya dengan Tuan Aiden tadi siang.
Menikah denganku dan lahirkan anakku.
Kata itu seolah musik yang terus berputar berulang-ulang di telinganya. Menikah hanya untuk melahirkan anak saja. Apa bisa seperti itu? Oh ayolah ini kehidupan nyata, bukan hayalan yang biasa dia baca di cerita fiksi. Tapi, dengan ini dia bisa membantu meringankan beban Ibunya. Tapi apa dia bisa melakukannya. Usianya saja baru 19 tahun, apa dia bisa melahirkan seorang anak untuk Tuan Aiden. Apa dia sanggup?
"Hidup ini pilihan Ayra, ayolah kau harus segera memutuskannya. Waktu dua hari terlalu singkat"
Ayra berdiri dan berjalan ke arah kamarnya, mengambil handuk dan baju ganti lalu keluar lagi menuju kamar mandi yang berada di dapur. Ayra mengguyur kepalanya dengan air dingin agar fikirannya bisa jernih sekarang.
Menikah? Melahirkan anak? Aaa.. Dia pusing sendiri dengan semua itu. Tuan Aiden, pria tampan yang nyaris sempurna dengan kekayaan yang dia miliki. Hanya satu kekurangannya, dia memiliki istri yang tidak akan bisa mempunyai keturunan. Nyonya Saqila mengalami kecelakaan 2 tahun lalu saat dirinya sedang hamil muda, kandungannya keguguran dan dengan terpaksa rahimnya harus di angkat. Sehingga sudah tidak ada lagi harapan untuk dirinya bisa hamil dan melahirkan anak untuk suaminya.
Namun, melihat sifat Nyonya Saqila memang bukan wanita lemah yang hanya bisa menangis seperti Ayra. Dia juga terlahir dari keluarga terpandang, jadi pantang baginya untuk mengalah. Meski itu pada mertuanya sendiri. Meski bagaiamana pun mertuanya meminta Aiden menikah lagi dan memiliki keturunan. Saqila tetap tidak mengizinkannya. Katakanlah jika dia egois, karena nyatanya dia tidak siap berbagi suami. Untuk mengadopsi seorang anak pun dia tidak mau, karena dia merasa sia-sia mengurus anak yang bahkan bukan darah dagingnya sendiri.
Alasan itu yang membuat Aiden nekat menawarkan tawaran gila ini pada anak dari pembantunya. Dia juga seorang pria dewasa yang merindukan kehadiran seorang anak yang akan memanggilnya Ayah. Tapi, Aiden juga tidak bisa meninggalkan istrinya. Dia terlalu mencintai istrinya itu. Saqila adalah segalanya untuk Aiden.
Namun, tekanan dari orang tuanya membuat Aiden stres sendiri. Selain karena orang tuanya yang terus menyuruhnya menikah lagi agar mereka bisa memiliki cucu, kalaupun Saqila tidak mau di ceraikan. Tapi hal itu langsung di tentang keras oleh istrinya. Hingga membuat Aiden semakin frustasi. Hingga satu ucapan yang keluar dari asisten nya membuat dia langsung terfikirkan ide gila ini. Menikahi wanita lain hanya untuk melahirkan anak untuknya dan memberikan cucu pada orang tuanya.
Aiden keluar dari bathup dan mengambil jubah mandi yang menggantung lalu memakainya. Di tempat lain Ayra juga baru selesai mandi setelah dia terus mengguyur kepalanya dengan air dingin agar fikirannya bisa jernih. Memakai handuknya.
Bersambung
Kisah baru semoga pada suka.. Jangan lupa dukungannya.. Like komen di setiap chapter..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
վմղíα | HV💕
jangan mau menikah kontrak
2023-03-23
0
Jasreena
jgn mau.... orang tua jg hrs tau
2023-03-17
1
Nok Denok
awal yg bagus
2023-03-06
0