Menyembunyikan Kehamilan

Ayra menatap benda kecil di tangannya. Tanpa sadar tangannya mengelus perutnya. Dua garis dalam alat tes kehamilan itu menandakan jika benih Aiden telah benar-benar tumbuh di rahimnya. Ada senang dan juga sedih yang Ayra rasakan. Di saat kehamilan ini terjadi dia sangat senang karena akan menjadi seorang Ibu. Tapi, semakin cepat waktu berlalu dan kehamilan ini semakin besar, maka pernikahan ini pun akan segera berakhir. Dan peran Ibu tidak akan dia dapatkan karena seutuhnya anak ini akan di serahkan pada Aiden.

Beberapa hari ini dia memang mengalami mual dan pusing. Ayra bukan gadis bodoh yang tidak mengerti tentang apa yang terjadi di awal kehamilan. Apalagi dengan hubungan mereka yang semakin sering. Tidak mungkin jika tidak ada satu benih pun yang berhasil tumbuh di rahimnya. Ayra menatap kaca wastafell di depannya. Air mata yang menetes sudah tak bisa dia tahan.

"Baik-baik di dalam sana ya Nak, maafkan Bunda jika Bunda tidak akan bisa menemanimu tumbuh dewasa nanti. Tapi Bunda yakin jika Ayahmu akan menjagamu dengan baik. Kamu tidak akan kekurangan apapun jika bersama Ayahmu"

Ingin rasanya Ayra berteriak saat ini, jika dia juga menginginkan anak ini. Dia merasa ada getaran berbeda dalam hatinya saat dia mengetahui kehamilannya. Ayra juga menyayangi anak ini. Tapi, kenapa malah sekarang dia harus bersedih? Kehamilannya membuat dirinya takut akan kehilangan anak dan suaminya. Akhirnya Ayra memilih untuk menyembunyikan dulu tentang kehamilan ini. Tidak akan langsung memberi tahu Aiden.

Ayra membawa alat tes kehamilan itu bersama kotaknya. Tidak ingin suaminya melihat itu. Ayra menyimpannya di bawah tumpukan baju di lemarinya. Semoga saja Aiden tidak akan pernah membuka lemari pakaiannya dan melihat benda itu sampai Ayra benar-benar siap untuk bicara tentang kehamilannya ini.

"Lama banget Ay, abis ngapain di kamar mandi?"

Aiden muncul di balik pintu ruang ganti. Ayra gelagapan, untung saja dia sudah menutup lemari pakaiannya dengan rapat. Ayra berbalik dan tersenyum kaku pada Aiden. Dia segera menghampiri suaminya. "Gak Tuan, aku lagi buang air tadi. Jadi agak lama. Yuk ahh ke luar, kita makan siang"

Ini adalah hari weekend dan Aiden juga berada di apartemen. Tidak mencari Saqila seperti biasanya, mungkin karena dia sudah menugaskan pada yang lebih profesional. Makan siang kali ini Ayra merasa tidak berselera. Memang sudah hampir satu minggu ini Ayra tidak makan dengan baik. Dan hari ini Ayra tahu kenapa akhir-akhir ini tubuhnya terasa berbeda. Selalu gampang lelah dan tidak berselera pada makanan.

"Kenapa Ay? Kamu gak berselera makan lagi? Sebenarnya kamu kenapa? Akhir-akhir ini kamu kelihatan lemah dan pucat loh. Gak mau periksa saja ke rumah sakit?"

Ayra diam, tidak mungkin dia di periksa oleh dokter sementara dirinya ingin menyembunyikan dulu kehamilannya ini. "Tidak perlu Tuan, magg aku hanya sedang kambuh saja jadi kurang berselera makan"

Aiden mengangguk mengerti, tapi tatapan terlihat khawatir dengan keadaan Ayra. Entah sejak kapan dia memiliki perasaan khawatir pada gadis ini. Dia hanya sebatas istri bayarannya yang dia bayar untuk melahirkan anaknya. Lalu, kenapa Aiden malah memberikan perhatian yang lebih pada dia. Semuanya apa benar hanya karena rasa kasihan saja?

"Emm. Apa Nyonya sudah ada kabar Tuan?" Ayra memilih mengalihkan pembicaraan daripada suaminya terus memikirkan keadaannya yang lemah akhir-akhir ini. Karena memang karena kehamilannya.

"Belum, aku juga bingung kenapa bisa Saqila tidak di temukan dimana pun"

Ayra memberanikan diri untuk memegang tangan Aiden yang berada di atas meja. "Yang sabar ya Tuan, Nyonya Saqila pasti akan kembali kok. Karena memang Tuan tempat dia kembali saat ini"

Ada getaran berbeda di hati Aiden saat merasakan sentuhan lembut tangan Ayra dan ucapannya yang selalu menguatkan dirinya. Ada apa denganku? Aku tidak mungkin menyukainya 'kan.

"Iya Ay, terimakasih ya"

Ayra mengangguk "Iya Tuan, sama-sama"

...🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲...

Ayra berbohong pada suaminya jika hari ini dia pulang sore hari karena ada kelas tambahan. Padahal Ayra sebenarnya ingin ke dokter kandungan untuk memeriksakan kandungannya. Sampai disana dia langsung di periksa oleh dokter.

"Kandungan anda baik-baik saja, usianya masih 3 minggu. Masih sangat rentan, jadi tolong di jaga dengan baik"

Ayra mengangguk mendengar penjelasan dokter. Dia menerima obat dan beberapa vitamin dari dokter. Setelah semuanya selesai dia pergi dari sana dengan membawa buku pemeriksaan rutin untuk kehamilannya yang di berikan dokter.

Ayra mampir sebentar ke minimarket untuk membeli susu Ibu hamil. Dia akan memberikan nutrisi terbaik untuk anaknya. Meski mungkin dia harus bersembunyi dari suaminya. Yang penting anaknya sehat dan baik-baik saja. Saat di perjalanan pulang Ayra melihat penjual rujak tumbuk di pinggir jalan. Tiba-tiba saja air liurnya hampir menetes karena menginginkan nya. Segera Ayra menghampiri penjual itu dan memesan satu porsi rujak tumbuk itu.

Ayra memakan rujak itu dengan begitu lahap dan nikmat. Dia duduk di kursi plastik yang di bawa si penjual, karena memang dia jualan keliling jadi selalu membawa kursi plastik itu agar lebih gampang di bawa keliling.

"Neng sedang ngidam ya?"

Ayra menoleh ke arah si penjual rujak, dia kok bisa tahu ya jika Ayra sedang hamil muda. "Hehe. Iya Mang, lagi ngidam rujak"

"Wahh. Selamat ya Neng, berapa bulan?"

"Baru tiga minggu Mang"

"Suaminya kemana? Kok jalan sendirian"

Suamiku tidak tahu jika aku sedang hamil.

"Aaah. Suamiku sedang bekerja Mang, dia tidak bisa meninggalkan pekerjaannya"

"Ohh begitu ya"

"Iya Mang, yaudah saya mau pulang dulu ya. Ini uangnya" Ayra membayar rujak yang telah dia makan habis. Lalu dia menghentikan angkutan umum dan naik ke sana. Ayra harus kembali ke kampusnya karena takut suaminya akan menjemputnya.

Benar saja baru beberapa menit Ayra turun dari angkutan umum, mobil suaminya sudah terlihat dari ujung sana dan berhenti di tempat biasa. Ayra segera menghampiri suaminya itu. Masuk ke dalam mobil.

"Sudah lama Tuan?"

"Tidak baru saja sampai" Aiden mulai melajukan kembali mobilnya. "...Besok pulang sore lagi gak? Aku ada rapat hingga malam sepertinya. Jadi tidak akan ada waktu bisa menjemputmu"

"Tidak Tuan, besok saya pulang seperti jam biasa. Kalau begitu Tuan tidak perlu menjemput saya"

"Kau besok akan pulang dengan siapa jika aku tidak menjemputmu? Kau 'kan tidak mempunyai kendaraan. Atau mau aku belikan mobil saja?"

Ayra malah tertawa mendengar ucapan Aiden. "Hahaha. Tuan ini ada-ada saja, saya 'kan tidak bisa mengendarai mobil. Motor saja saya tidak bisa apalagi mobil. Jadi, saya lebih baik naik ojek online saja"

"Jangan naik ojek aku tidak mau kau kenapa-napa. Bagaimana jika aku mengerjakan supir saja untuk antar jemput kamu kuliah"

"Tidak perlu Tuan, kalau tidak boleh naik ojek online. Saya akan naik taxi online saja"

Lagian aku tidak sesepesial itu untuk mendapatkan perhatian lebih darinya. Jangan membuat aku semakin tidak bisa mengendalikan perasaanku karena sikapmu ini, Tuan.

Bersambung

Like komen di setiap chapter.. Kasih hadiahnya dan votenya juga..

Yuk mampir di karya temanku ini..

Terpopuler

Comments

Muna

Muna

kok manggilnya masih tuan

2023-06-15

0

Dara Muhtar

Dara Muhtar

Di belikan aja' Tuan mobil...terus Saqila mana yaa lama banget ilangnya

2023-02-03

0

Sri Wahyuni

Sri Wahyuni

knp ga sdikit matre az mau d bliin mobil mau az slagi msih jdi istri nya apalgi cuma nikah kontrak jngn mau rugi wajar donk minta apa pun sm suami sendri

2023-01-14

0

lihat semua
Episodes
1 Menikahlah Denganku?!
2 Menerima Tawarannya
3 Hasil Dari Menyewakan Rahimku
4 Gadis Yang Kasihan
5 Malam Pertama Untuk Ayra
6 Perhatian Kecil
7 Istri Bayaranku
8 Istri Bayaran Tuan Aiden
9 Berita Yang Beredar
10 Berpelukan
11 Istriku?!
12 Tidak Mungkin Jatuh Cinta Lagi?!
13 Merasa Nyaman
14 Menyembunyikan Kehamilan
15 Semakin Sulit Dan Rumit
16 Tidak Ingin Berpisah
17 Berada Diantara Dua Pilihan Yang Sulit
18 Saqila Yang Kembali
19 Tinggal Bersama
20 Saqila Yang Merajuk, Ayra Yang Mengalah
21 Menemukan Kenyamanan Baru
22 Kalian Adalah Tanggung Jawabku
23 Apa Bisa Memiliki Hak?
24 Panggilan Baru
25 Prioritas Utama Aiden
26 Dia Hanya Anakku!
27 Dilema Aiden
28 Ayra Yang Tidak Punya Hak
29 Tersiksa Dengan Sikap Ayra
30 Bukan Pilihan!
31 Wanita Yang Mengerti Aiden
32 Panggil Aku Sayang
33 Siapa Dia?
34 Ayra, Gadis Yang Berbeda
35 Apa Benar Telah Jatuh Cinta?
36 Kemarahan Aiden
37 Tetap Jalani Tugas Seperti Awal Perjanjian!
38 Malu
39 Hanya Menjadi Suamiku!
40 Benar-benar Telah Jatuh Cinta
41 Mencoba Membatasi Diri
42 Ada Apa Dengan Rega Dan Alvaro?
43 Apa Yang Disembunyikan?
44 Harus Menentukan Pilihan
45 Jangan Ceraikan Aku Sampai Kapanpun!
46 Menutupi Semuanya Hanya Demi Kebaikan
47 Jalan-jalan Bersama Mertua
48 Tentang Pesta Ulang Tahun
49 Perasaan Aiden Yang Berubah?!
50 Saqila Yang Belum Berubah
51 Perdebatan Rega Dan Alvaro
52 Mami Yang Kecewa
53 Duka Ayra
54 Kesedihan Ayra Adalah Luka Untuk Aiden
55 Mencoba Ikhlas
56 Mandi Bersama
57 Telah Kehilangan Hatimu!
58 Butuh Waktu Untuk Menenangkan Diri
59 Aiden Masih Dilema
60 Hanya Ingin Segera Menyelesaikan Tugas
61 Terungkap
62 Kejutan Yang Sia-Sia
63 Makan Malam
64 Bagaimana Perasaan Aiden Sebenarnya?!
65 Menemui Saqila
66 Telah Berakhir
67 Hanya Persinggahan Sesaat
68 Kata Cinta Yang Akhirnya Terucap
69 Menerima Kenyataan
70 Berakhir Di Atas Sofa
71 Kedatangan Saqila Yang Mengejutkan
72 Takdir Tuhan Untuk Kita
73 Kenyataan Yang Terungkap
74 Apa Ada Kebetulan Seperti Ini?
75 Apa Ini Karma?
76 Menjadi Satu Keluarga
77 Kekhawatiran Aiden
78 Kehidupan Kedepannya Akan Seperti Apa?
79 Berita Yang Tersebar
80 Klarifikasi Saqila
81 Akhirnya Bisa Melewati Semua Ini
82 Selamanya Akan Mencintaimu
83 Terimakasih Untuk Semuanya
84 Kisah Rega di mulai
85 Apa Ada Season Dua?
86 S2 #Rencana Resepsi Pernikahan?#
87 S2 #Ternyata Usulan Mami?#
88 S2 #Siapa Ghea?#
89 S2 #Cemburu?#
90 S2 #Kemana Aiden?#
91 S2 #Pertengkaran#
92 S2 #Pertengkaran Part 2#
93 S2 #Memutus Hubungan Dengan Ghea?#
94 S2 #Hanya Ingin Membahagiakan Ayra#
95 S2 #Resepsi#
96 S2 #Tidak Mau Membuatmu Kecewa#
97 S2 #Aku Lebih Mencintamu#
98 S2 #Perasaan Yang Berbeda Pada Aiden Dan Alerio#
99 S2 #Perkara Bulan Madu#
100 S2 #Mandi Bersama#
101 S2 #Caranya Mencintaiku#
102 S2 #Ada Apa Dengan Ayra?#
103 S2 #Tidak Ingat Aiden?!#
104 S2 #Aku Tidak Percaya Jika Mereka Bercerai?!#
105 S2 #Percaya Jika Telah Menikah#
106 S2 #Ada Apa Denganku?#
107 S2 #Trauma Ayra#
108 S2 #Sebesar Itukah Cintanya Padaku?#
109 S2 #Apa Sudah Mengingat Semuanya?#
110 S2 #Percaya Jika Aku Sangat Mencintaimu#
111 S2 #Apa Maksudnya Bulan Madu?!#
112 S2 #Telah Mengingat Semuanya#
113 S2 #Ternyata Noval Penyebabnya?!#
114 S2 #Masalah Kontrasepsi Dan Bulan Madu?!#
115 S2 #Kemanjaan Yang Sama#
116 S2 #Salah Faham#
117 S2 #Memberikan Rasa Tenang Dan Nyaman#
118 S2 #Hanya Kamu Yang Aku Kagumi#
119 S2 #Sebuah Pesan Ancaman#
120 S2 #Obsesi Rezend#
121 S2 #Aku Menyerah#
122 S2 #Hukuman Untuk Rezend#
123 S2 #Semuanya Terselesaikan#
124 S2 #Akhirnya Pergi Berbulan Madu#
125 S2 #Malam Pertama Saat Bulan Madu#
126 S2 #Alasan Ingin Mempunyai Anak Lagi#
127 S2 #Merindukan Alerio#
128 S2 #Bodyguard?#
129 S2 #Pertengkaran Kecil#
130 S2 #Suami Manjaku#
131 S2 #Kemarah Ayra#
132 S2 #Menjaga Pernikahan Ini#
133 S2 #Takut Aiden Mengkhianatinya#
134 S2 #Merasa Tidak Percaya Diri#
135 S2 #Aiden Sakit#
136 S2 #Ayra Kenapa?#
137 S2 #Kehamilan Kedua#
138 S2 #Memberikan Yang Terbaik Untukku#
139 S2 #Kemeja Milik Aiden#
140 S2 #Sabar Aiden#
141 S2 #Berubah Ke Ayra Yang Dulu?#
142 S2 #Saqila Adalah Wanita Yang Sempurna#
143 S2 #Pecah Ketuban#
144 S2 #Selamat Datang Di Dunia Putri Cantik Daddy#
145 S2 #Aureliya#
146 S2 #Semuanya Karena Aku Mencintaimu#
147 Author Menyapa
148 Promo lagi
149 Pengganti Istri Pertama
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Menikahlah Denganku?!
2
Menerima Tawarannya
3
Hasil Dari Menyewakan Rahimku
4
Gadis Yang Kasihan
5
Malam Pertama Untuk Ayra
6
Perhatian Kecil
7
Istri Bayaranku
8
Istri Bayaran Tuan Aiden
9
Berita Yang Beredar
10
Berpelukan
11
Istriku?!
12
Tidak Mungkin Jatuh Cinta Lagi?!
13
Merasa Nyaman
14
Menyembunyikan Kehamilan
15
Semakin Sulit Dan Rumit
16
Tidak Ingin Berpisah
17
Berada Diantara Dua Pilihan Yang Sulit
18
Saqila Yang Kembali
19
Tinggal Bersama
20
Saqila Yang Merajuk, Ayra Yang Mengalah
21
Menemukan Kenyamanan Baru
22
Kalian Adalah Tanggung Jawabku
23
Apa Bisa Memiliki Hak?
24
Panggilan Baru
25
Prioritas Utama Aiden
26
Dia Hanya Anakku!
27
Dilema Aiden
28
Ayra Yang Tidak Punya Hak
29
Tersiksa Dengan Sikap Ayra
30
Bukan Pilihan!
31
Wanita Yang Mengerti Aiden
32
Panggil Aku Sayang
33
Siapa Dia?
34
Ayra, Gadis Yang Berbeda
35
Apa Benar Telah Jatuh Cinta?
36
Kemarahan Aiden
37
Tetap Jalani Tugas Seperti Awal Perjanjian!
38
Malu
39
Hanya Menjadi Suamiku!
40
Benar-benar Telah Jatuh Cinta
41
Mencoba Membatasi Diri
42
Ada Apa Dengan Rega Dan Alvaro?
43
Apa Yang Disembunyikan?
44
Harus Menentukan Pilihan
45
Jangan Ceraikan Aku Sampai Kapanpun!
46
Menutupi Semuanya Hanya Demi Kebaikan
47
Jalan-jalan Bersama Mertua
48
Tentang Pesta Ulang Tahun
49
Perasaan Aiden Yang Berubah?!
50
Saqila Yang Belum Berubah
51
Perdebatan Rega Dan Alvaro
52
Mami Yang Kecewa
53
Duka Ayra
54
Kesedihan Ayra Adalah Luka Untuk Aiden
55
Mencoba Ikhlas
56
Mandi Bersama
57
Telah Kehilangan Hatimu!
58
Butuh Waktu Untuk Menenangkan Diri
59
Aiden Masih Dilema
60
Hanya Ingin Segera Menyelesaikan Tugas
61
Terungkap
62
Kejutan Yang Sia-Sia
63
Makan Malam
64
Bagaimana Perasaan Aiden Sebenarnya?!
65
Menemui Saqila
66
Telah Berakhir
67
Hanya Persinggahan Sesaat
68
Kata Cinta Yang Akhirnya Terucap
69
Menerima Kenyataan
70
Berakhir Di Atas Sofa
71
Kedatangan Saqila Yang Mengejutkan
72
Takdir Tuhan Untuk Kita
73
Kenyataan Yang Terungkap
74
Apa Ada Kebetulan Seperti Ini?
75
Apa Ini Karma?
76
Menjadi Satu Keluarga
77
Kekhawatiran Aiden
78
Kehidupan Kedepannya Akan Seperti Apa?
79
Berita Yang Tersebar
80
Klarifikasi Saqila
81
Akhirnya Bisa Melewati Semua Ini
82
Selamanya Akan Mencintaimu
83
Terimakasih Untuk Semuanya
84
Kisah Rega di mulai
85
Apa Ada Season Dua?
86
S2 #Rencana Resepsi Pernikahan?#
87
S2 #Ternyata Usulan Mami?#
88
S2 #Siapa Ghea?#
89
S2 #Cemburu?#
90
S2 #Kemana Aiden?#
91
S2 #Pertengkaran#
92
S2 #Pertengkaran Part 2#
93
S2 #Memutus Hubungan Dengan Ghea?#
94
S2 #Hanya Ingin Membahagiakan Ayra#
95
S2 #Resepsi#
96
S2 #Tidak Mau Membuatmu Kecewa#
97
S2 #Aku Lebih Mencintamu#
98
S2 #Perasaan Yang Berbeda Pada Aiden Dan Alerio#
99
S2 #Perkara Bulan Madu#
100
S2 #Mandi Bersama#
101
S2 #Caranya Mencintaiku#
102
S2 #Ada Apa Dengan Ayra?#
103
S2 #Tidak Ingat Aiden?!#
104
S2 #Aku Tidak Percaya Jika Mereka Bercerai?!#
105
S2 #Percaya Jika Telah Menikah#
106
S2 #Ada Apa Denganku?#
107
S2 #Trauma Ayra#
108
S2 #Sebesar Itukah Cintanya Padaku?#
109
S2 #Apa Sudah Mengingat Semuanya?#
110
S2 #Percaya Jika Aku Sangat Mencintaimu#
111
S2 #Apa Maksudnya Bulan Madu?!#
112
S2 #Telah Mengingat Semuanya#
113
S2 #Ternyata Noval Penyebabnya?!#
114
S2 #Masalah Kontrasepsi Dan Bulan Madu?!#
115
S2 #Kemanjaan Yang Sama#
116
S2 #Salah Faham#
117
S2 #Memberikan Rasa Tenang Dan Nyaman#
118
S2 #Hanya Kamu Yang Aku Kagumi#
119
S2 #Sebuah Pesan Ancaman#
120
S2 #Obsesi Rezend#
121
S2 #Aku Menyerah#
122
S2 #Hukuman Untuk Rezend#
123
S2 #Semuanya Terselesaikan#
124
S2 #Akhirnya Pergi Berbulan Madu#
125
S2 #Malam Pertama Saat Bulan Madu#
126
S2 #Alasan Ingin Mempunyai Anak Lagi#
127
S2 #Merindukan Alerio#
128
S2 #Bodyguard?#
129
S2 #Pertengkaran Kecil#
130
S2 #Suami Manjaku#
131
S2 #Kemarah Ayra#
132
S2 #Menjaga Pernikahan Ini#
133
S2 #Takut Aiden Mengkhianatinya#
134
S2 #Merasa Tidak Percaya Diri#
135
S2 #Aiden Sakit#
136
S2 #Ayra Kenapa?#
137
S2 #Kehamilan Kedua#
138
S2 #Memberikan Yang Terbaik Untukku#
139
S2 #Kemeja Milik Aiden#
140
S2 #Sabar Aiden#
141
S2 #Berubah Ke Ayra Yang Dulu?#
142
S2 #Saqila Adalah Wanita Yang Sempurna#
143
S2 #Pecah Ketuban#
144
S2 #Selamat Datang Di Dunia Putri Cantik Daddy#
145
S2 #Aureliya#
146
S2 #Semuanya Karena Aku Mencintaimu#
147
Author Menyapa
148
Promo lagi
149
Pengganti Istri Pertama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!