Bab 17

Telah tiba waktunya makan malam Aneska makan sepuasnya. Dia harus mengganjal perutnya sampai satu hari. Setalah selesai dia kembali ke kamarnya menunggu sampai tengah malam itu pikirnya.

Aneska mengingat kalau kemaren malam pada saat Ila ke kamarnya itu tengah malam jadi menurutnya kesempatan untuk kabur pada saat tengah malam.

Supaya tidak ketiduran Aneska membaca salinan kontraknya. Di mana semua tertulis tentang nominal yang di sebutkan oma Zulfa. Dan juga ada keterangan yang mengatakan merawat Abian.

"Gila, kalau aku bertahan selama tiga bulan aku dapat satu milyar belum lagi gaji perbulannya. Jadi dalam tiga bulan aku dapat satu milyar enam puluh juta plus down payment." Gumam Aneska membayangkan uang yang akan di terimanya.

"Tapi kalau aku keburu mati bagaimana?" Gumam Aneska lagi.

"Hemmm, kalau aku bisa menyembuhkan orang gila itu setidaknya aku dapat uang lima milyar Tapi kalau kontrak di perpanjang sama aja. Nasibku akan semakin merana di istana ini." Gumam Aneksa.

Aneska berperang dengan batinnya antara kabur atau lanjut.

"Duh gimana dong. Tapi mbak Tami aja bisa kabur dan sampai sekarang tidak ada kabarnya. Berarti dia selamat."

Aneska menghela nafasnya.

"Baik aku akan kabur, apapun yang terjadi kabur. Kalau aku masih bertahan di sini. Bisa-bisa wajahku seperti dodol." Gumam Aneska sambil mengambil beberapa helai pakaian dan menyimpannya di dalam tas ranselnya. Aneska mengganti pakaiannya dengan celana setan dan memakai kaos oblong dan jaket. Rambut di kucir kuda.

Bolak balik dia melihat jam di tangannya. Ketika menunggu waktu terasa begitu lambat tapi ketika melakukan sesuatu waktu berputar dengan cukup cepat.

"Tapi kata oma di pohon itu sering ada tangisan." Gumam Aneksa merinding.

"Aku paling takut sama yang begituan, bagaimana caranya agar aku tidak di ganggu hantu si perawat." Gumam Aneska sambil berpikir

"Oh iya, nanti aku nangis bareng aja sama dia."

Waktu sudah menunjukkan jam dua belas malam. Aneska mondar mandir di kamarnya. Dia ragu untuk kabur.

"Bismillah." Ucapnya pelan sambil keluar dari kamar dan jalan mengendap-ngendap.

Menyusuri setiap lorong dengan jalan merapat ke dinding.

"Kenapa aku seperti cicak begini." Gumam Aneska yang berjalan merapatkan tubuhnya ke dinding sambil menempelkan kedua tangannya ke dinding.

Setelah melewati lorong yang panjang akhirnya Aneska dapat keluar dari istana. Dia berlari menuju pohon yang di sebutkan oma.

Ketika sampai di dekat pohon terdengar cukup nyaring suara tangisan.

"Mati aku, ternyata apa yang di katakan oma benar. Aneska kembali ke istana kemudian balik lagi mendekati pohon itu.

"Please jangan nangis, kita sama-sama perawat. Izinkan aku naik ke pohon. Aku mau kabur." Ucap Aneska seperti orang gila. Dia berbicara dengan pohon.

Dan ajaibnya tidak terdengar suara tangisan lagi.

"Makasih." Gumam Aneska. Dia naik ke atas pohon dengan tubuh gemetar dan keringat dingin. Dengan susah payah dia bisa menaiki pohon itu. Dan sudah berada di ujung ranting. Aneska menggapai tembok tinggi itu, posisinya sekarang ada di atas tembok.

"Terima kasih." Gumam Aneska sambil menggapai ranting pohon yang ada di luar tembok. Dengan susah payah dan penuh perjuangan akhirnya Aneska bisa turun dari pohon, kedua kakinya sudah menginjak tanah. Tapi ketika dia membalikkan badannya.

"Aaaaaaaaa." Aneska teriak tapi mulutnya keburu di tutup Zidan.

Aneska langsung menggigit tangan Zidan.

"Aw, mau kabur?" Ucap Zidan.

"Aku di mana ya, aduh penyakitku kambuh. Aku pasti tidur sambil jalan." Ucap Aneska pura-pura.

"Oh tidur sambil jalan. Bagus ya kamu tidur penuh persiapan." Ucap Zidan sambil menunjuk tas ransel Aneska.

"Hehehe." Aneska tersenyum kik kuk. Zidan menarik tangan Aneska dan membawanya kembali ke istana.

"Sebentar, kakiku gatal." Ucap Aneska pura-pura. Ketika Zidan melepaskan genggamannya dari tangan Aneska. Gadis itu berusaha kabur, tapi topi yang ada di jaketnya sudah di tarik Zidan. Otomatis dia hanya bisa jalan di tempat.

"Balik." Ucap Zidan.

"Enggak." Jawab Aneska lantang.

"Kamu mau di hukum." Ucap Zidan tegas.

"Hukum saja aku enggak takut." Jawab Aneska lagi.

Zidan mendengus kesal. Mungkin jika perawat lain yang melakukan itu kepadanya sudah di buatnya nangis, tapi dengan Aneska dia tidak bisa berbuat kasar.

"Aku bilang balik." Ucap Zidan lagi.

"Aku bilang enggak ya enggak." Ucap Aneska ketus.

Zidan mengambil sesuatu dari kantong celananya. Kemudian dia mengikat tangan Aneska kebelakang.

"Aw sakit, kamu mau ngapain." Tanya Aneska. Zidan tidak menjawab, dia langung mengangkat tubuh Aneska dan meletakkannya di atas bahunya. Zidan terlihat seperti seorang kuli panggul.

Aneska terus memberontak sambil menghentakkan kakinya ke badan Zidan.

"Turunkan aku." Ucap Aneska dengan posisi kepala berada di belakang Zidan.

"Diam! kalau sampai penghuni istana bangun dan itu karena ulahmu. Siap-siap hukuman berat menantimu." Ucap Zidan sambil ngos-ngosan.

"Badan kecil tapi beratnya seperti seekor sapi." Sindir Zidan.

"Aku tidak minta kamu menggendongku, tapi karena kamu memaksa apa boleh buat." Jawab Aneska.

Zidan memutari luar istana sambil menggendong tubuh Aneska. Dengan susah payah dia membawa tubuh perawat itu. Akhirnya mereka sampai di depan gerbang. Penjaga gerbang bingung, karena pada saat Zidan keluar gerbang dia hanya seorang diri dan sekarang kembali dengan membawa seorang gadis.

"Malam pak." Sapa penjaga gerbang.

"Malam, besok tebang pohon yang ada di dalam istana dan di luar istana." Perintah Zidan.

"Semuanya." Tanya penjaga itu lagi.

"Bukan semuanya, kamu tau pohon yang kalian bilang angker." Ucap Zidan.

"Iya pak." Jawab penjaga.

"Tebang yang ada di dalam istana dan di bagian luarnya juga tebang, mengerti?" Ucap Zidan.

"Mengerti pak." Ucap penjaga.

Zidan masih membawa tubuh Aneska di bahunya. Melewati rerumputan dan masuk ke dalam istana, setelah itu meletakkan tubuh perawat itu di atas kasur.

Tubuh Aneska di letakkan dalam keadaan terlentang dengan tangan di ikat ke belakang. Zidan membuka kain yang mengikat tangan Aneska, dengan seperti itu posisi mereka cukup dekat.

Saking dekatnya Aneska bisa mencium aroma tubuh maskulin Zidan. Pria itu memperhatikan wajah Aneska yang sedang terbuai dengan aroma tubuhnya.

"Kenapa? naksir." Ucap Zidan sambil melepaskan kain dari pergelangan tangan Aneska.

"Sory, siapa lagi yang naksir. Aku hanya heran cowok pakai parfum sampai satu liter." Ucap Aneska mengalihkan pembicaraan.

"Parfum? aku tidak pernah memakai parfum." Ucap Zidan sambil mencium aroma tubuhnya sendiri.

"Hey geser! kamu mau mencabuliku." Ucap Aneska kesal. Karena posisi Zidan mengangkangi paha Aneska.

Zidan tersadar, dia langsung turun dari kasur.

"Awas kamu kabur lagi." Ancam Zidan.

"Biarin, paling-paling aku ketangkap lagi. Dan kamu mengambil kesempatan untuk menggendongku dan memegang bokongku, iya kan." Ucap Aneska ketus.

"Halo nona Aneska, kamu itu bukan tipeku, jadi jangan harap kalau aku bisa jatuh cinta samamu." Ucap Zidan.

"Halo bapak Zidan, awalnya benci lama-lama cinta. Dan sory dodi ya, aku juga tidak sudi punya kekasih yang hobi pakai minyak tanah, ops salah minyak wangi." Ucap Aneska

"Kamu sudah terlalu banyak melanggar peraturan, siap-siap hukuman akan menghampirimu." Ucap Zidan marah.

"Siapa takut, dengan senang hati akan aku terima hukuman darimu. Dasar genit." Ucap Aneska.

"Apa genit? kamu kalau ngomong sembarangan ya!"

"Memang iya, di mana-mana kalau lagi gendong itu pegang kakinya bukan bokongnya." Sindir Aneska.

Zidan baru sadar kalau tadi selama jadi kuli panggul tangannya selalu berada di bokong Aneska.

Hukuman apa yang akan di terima Aneska, apakah mereka akan terus bersitegang atau saling mencintai. Penasaran?

"Jangan lupa vote untuk karya author keduanya yaitu "Menikah Karena Ancaman dan "Love of a Nurse"

Terpopuler

Comments

𝐀⃝🥀ᴅͨɪͧᴀᷡɴͨɴͣᴀᷡᴳᴿ🐅

𝐀⃝🥀ᴅͨɪͧᴀᷡɴͨɴͣᴀᷡᴳᴿ🐅

ada2 aja kamu ness

2023-01-04

0

Ryta Maya

Ryta Maya

bhuahahha bisa bae

2022-06-24

0

Nur Yanti

Nur Yanti

penasaran jodohnya anesa apakah zidan ataw abian ya.

2022-05-21

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
161 Bab 161
162 Bab 162
163 Bab 163
164 Bab 164
165 Bab 165
166 Bab 166
167 Bab 167
168 Bab 168
169 Bab 169
170 Bab 170
171 Bab 171
172 Bab 172
173 Bab 173
174 Bab 174
175 Bab 175
176 Bab 176
177 Bab 177
178 Bab 178
179 Bab 179
180 Bab 180
Episodes

Updated 180 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160
161
Bab 161
162
Bab 162
163
Bab 163
164
Bab 164
165
Bab 165
166
Bab 166
167
Bab 167
168
Bab 168
169
Bab 169
170
Bab 170
171
Bab 171
172
Bab 172
173
Bab 173
174
Bab 174
175
Bab 175
176
Bab 176
177
Bab 177
178
Bab 178
179
Bab 179
180
Bab 180

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!