Mrs. Arrogant
Virlie tumbuh menjadi gadis yang sombong, angkuh, judes, dan juga dingin. Sifat Virlie memang menurun dari Dion, tidak ada sedikit pun sifat Valerie yang nurun kepada diri Virlie.
Sudah berapa puluh sopir mau pun asistennya yang memilih mengundurkan diri karena tidak tahan dengan sifat Virlie.
Virlie mempunyai seorang adik laki-laki yang saat ini masih berusia 7 tahun, bernama Vero Halbert. Usia mereka berdua terpaut sangat jauh dengan Virlie, Vero mempunyai sifat yang menurun dari Mommynya.
Vero tumbuh menjadi anak yang ceria, jahil, dan juga energik. Vero paling suka menjahili Kakaknya yang galak itu membuat Virlie sangat jengkel dibuatnya.
"Elsaaaaaa......"
Elsa merupakan asisten Virlie yang selalu menyiapkan keperluan Virlie.
"Iya Nona," sahut Elsa dengan napas yang ngos-ngosan karena berlari.
"Kenapa kamu menyiapkan sepatu ini? Aku kan sudah bilang, aku mau pakai sepatu kate yang warna merah yang Daddy belikan dari Perancis," bentak Virlie.
"Maaf Nona, saya sudah mencari sepatu itu tapi saya sama sekali tidak menemukannya."
"Apa? Bukanya waktu itu kamu sendiri yang menyimpannya? Kenapa bisa tidak ada?" bentak Virlie.
"Saya menyimpannya di tempat biasa Nona, tapi aneh sekali di saat saya cari tidak ada di sana."
"Kamu ya, memang tidak becus bekerja."
Virlie pun dengan amarahnya yang memuncak keluar dari kamarnya kemudian duduk bergabung dengan yang lainnya untuk sarapan.
"Kenapa lagi sih sayang? Tidak bisakah satu pagi saja tidak teriak-teriak," seru Mommy Valerie.
"Habisnya si Elsa tidak becus bekerja, masa sepatu kate punya Virlie hilang sih," kesal Virlie.
"Sepatu yang mana? Kalau hilang ya sudah, tinggal beli lagi kan, gampang," seru Daddy Dion dengan santainya.
"Daddy, jangan mengajari anak untuk boros. Sepatu kamu kan banyak sayang, pakai yang mana saja," sahut Mommy Valerie.
"Tidak mau, itu sepatu mahal yang Daddy beli di Perancis gak ada di sini sepatu kaya gitu," kesal Virlie.
"Kakak kerjaannya marah-marah terus, nanti cepat tua loh," ledek Vero.
"Diam kamu bocah, ikut-ikutan saja."
"Sudah-sudah, makan dulu nanti biar Mommy yang cari sepatu itu."
"Tunggu, apa sepatu yang warna merah?" tanya Vero.
"Iya, kok kamu tahu?"
"Oh, kalau sepatu yang merah itu kemarin Vero kasih ke Salma sebagai kado ulang tahunnya," sahut Vero santai.
"Apa? Dasar bocah tengil, itu sepatu kesayangan Kakak, Vero. Ngapain kamu kasih ke teman kamu?" bentak Virlie.
"Habisnya Vero mau beli hadiah, kata Mommy beli aja barang yang murah, Vero kan malu kalau kasih barang murahan jadi Vero ambil sepatu Kak Virlie saja."
Virlie mengepalkan kedua tangannya, dia benar-benar kesal dengan adik satu-satunya itu.
"Awas kamu bocah, kamu selalu saja membuat Kakak marah, bisa tidak sehari saja kamu tidak membuat masalah dan jadi anak yang kalem!" sentak Virlie.
Mommy Valerie dan Daddy Dion hanya geleng-geleng kepala, mereka punya anak hanya dua tapi di rumah itu seperti punya sepuluh anak, selalu saja rame dan berisik.
Valerie sebenarnya sempat beberapa kali hamil dan mengalami keguguran sampai dua kali karena Valerie di saat hamil memang tidak bisa diam.
Membuat Dion trauma dan memutuskan untuk menunda dulu punya anak, hingga akhirnya di saat Virlie berusia 15 tahun, Valerie pun kembali mengandung dan Dion sangat menjaga Valerie supaya bed rest dan tidak banyak beraktivitas.
Di saat Virlie mau masuk SMA, Virlie memutuskan untuk melanjutkannya di Amerika dan tinggal bersama Uncle Petra dan Onty Rossa bahkan Virlie pun sempat kuliah di sana selama 1 tahun, tapi saat ini Virlie memilih melanjutkan kuliah di Indonesia saja.
"Kampus Virlie bagus kan, Dad?" seru Virlie.
"Bagus dong, Daddy sudah mencarikan kampus terbagus dan terbaik untukmu," sahut Daddy Dion.
"Virlie sayang, Mommy harap kamu jangan terlalu galak dan angkuh ya, nanti tidak ada yang mau berteman denganmu," seru Mommy Valerie.
"Tidak apa-apa, lagipula Virlie tidak butuh teman," sahut Virlie dengan santainya.
"Ya ampun Dad, putrimu kok seperti itu sih sifatnya nurun banget sama kamu. Mommy takut kalau Virlie bersikap angkuh terus seperti itu akan menjadi boomerang bagi dirinya sendiri," seru Mommy Valerie.
"Ya mau bagaimana lagi Mom, sifatnya memang seperti itu? Kita berdo'a sajalah, mudah-mudahan Virlie bertemu dengan orang yang akan merubah sifatnya. Seperti Daddy dulu, Daddy kan kaya Virlie sifatnya dan sekarang sudah banyak berubah karena bertemu dengan orang yang tepat," seru Dion mencolek dagu Valerie.
"Ah, Daddy bisa saja," sahut Mommy Valerie dengan memukul manja Daddy Dion.
Virlie dan Vero saling pandang satu sama lain, hingga keduanya memutar bola matanya jengah karena kedua orangtuanya selalu bersikap lebay melebihi Abg yang sedang masa puber.
"Mom, Dad, Virlie berangkat dulu," seru Virlie.
"Oke, hati-hati sayang."
Virlie pun mencium punggung tangan kedua orangtuanya, kemudian segera keluar.
"Kak, tunggu!" teriak Vero.
"Apaan?" ketus Virlie.
"Kakak ke kampus mau nyeker, gak pakai sepatu?"
Virlie melihat kakinya dan ternyata dia baru sadar belum memakai sepatu.
"Elsaaaaaaa!"
"Iya Nona."
"Ambilkan sepatu yang warna putih saja yang ada talinya."
"Baik Nona, sebentar."
Elsa pun segera berlari untuk mengambil sepatu yang diminta oleh Virlie, Virlie duduk di kursi dengan memainkan ponselnya.
Elsa pun datang dan segera memakaikan sepatunya ke kaki Virlie.
"Astaga Virlie, bisa tidak kamu memakai sepatu sendiri!" sentak Mommy Valerie.
"Tidak bisa Mommy, sudahlah biarin saja Elsa kan, bekerja di sini di gaji mana Daddy ngasih gajinya besar lagi," sahut Virlie.
"Tapi tidak seperti itu juga Virlie, itu namanya keterlaluan."
"Vero yakin Mommy, Kak Virlie gak bisa taliin sepatu. Dasar anak manja," ledek Vero.
"Diam kamu bocah, kamu selalu ikut nyamber kaya petir saja. Lagipula kalau Kakak gak bisa taliin sepatu memangnya kenapa? Gak bakalan ada penghargaan buat yang bisa taliin sepatu kok," ketus Virlie.
Setelah selesai Virlie pun bangkit dan segera masuk ke dalam mobilnya.
"Mom, Dad, Vero berangkat sekolah dulu."
"Kamu hati-hati ya, sayang."
"Oke Mom."
Vero pun segera masuk ke dalam mobilnya juga, Dion memang memberikan mobil masing-masing dan sopir masing-masing juga jadi tidak akan ada yang sirik satu sama lain.
Cuma bedanya, kalau Vero masih awet dengan sopirnya sedangkan Virlie baru pulang ke Indonesia setengah tahun juga, sudah berapa puluh sopir yang dia pecat.
"Itulah akibatnya kalau Daddy terlalu memanjakan Virlie, jadi begitulah sifatnya sangat manja," keluh Mommy Valerie.
Dion hanya diam saja, dia sadar dan mengakui kalau dia sudah terlalu memanjakan Virlie bahkan bukan Dion saja, Oma dan Opanya pun sangat memanjakan Virlie.
🌺
🌺
🌺
Hallo ketemu lagi dengan karya terbaru Author, maaf ya kalau di sini Author buat pemeran wanitanya seperti itu karena Author ingin membuat cerita yang sedikit berbeda saja.
Author sudah bosan kalau yang arrogant, dingin, dan kejam itu si pemeran pria karena itu sudah biasa dan sekarang Author mau pemeran wanitanya yang kejam jadi komennya jangan yang pedas-pedas ya🤭🤭
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Zieya🖤
kalau sampai bab 5 aku suka, aku baca sampai habis😁😁😁
2023-04-07
1
☠☀💦Adnda🌽💫
pedasan mulut netizen k popy 🤭✌
2022-12-25
1
ni
moga episode nya panjang
2022-11-10
1