Bab 9 Kadang Lucu, Kadang Menyebalkan

Keesokan harinya....

Pagi-pagi sekali Virlie sudah terbangun, perutnya terasa sangat lapar karena kemarin dia tidak makan. Dia pun segera mengambil handuk dan memutuskan untuk mandi, mumpung semua orang masih terlelap tidur.

Perlahan Virlie keluar dari kamarnya dengan membawa handuk dan juga baju ganti, dia langsung menuju kamar mandi.

Tidak membutuhkan waktu lama, akhirnya Virlie pun sudah selesai mandi. Dia masuk ke dalam kamar dan mengambil roti tawar beserta selai kacang kesukaannya. Dia mulai duduk di kursi yang di depan dapur dan mulai mengolesi roti dengan selai kesukaannya, Virlie tidak sadar kalau dari tadi Ibra memperhatikan gerak-geriknya.

Ibra memang biasa bangun subuh, habis shalat subuh dia akan lanjut mengaji dan kebetulan posisi Ibra mengaji itu di balik kursi tapi Ibra bisa melihat Virlie dengan jelas.

"Astaga, untung aku bawa persiapan makanan dan cemilan," gumam Virlie.

Virlie makan roti dengan lahapnya membuat Ibra harus menahan tawanya karena lucu melihat ekspresi makan Virlie.

Hingga akhirnya Ibra pun berdiri dan merapikan bekas shalatnya membuat Virlie seketika tersedak karena kaget.

"Uhuk..uhuk..uhuk...."

Virlie menepuk-nepuk dadanya kemudian mengambil susu kotak yang biasa dia bawa ke mana pun.

"Ngapain subuh-subuh begini sudah makan roti? lapar ya?" ledek Ibra.

"Suka-suka akulah, memangnya apa urusannya sama kamu," ketus Virlie.

"Makanya jangan gengsi-gengsian, kalau perut lapar, makan saja jangan pura-pura menahan rasa lapar."

"Siapa juga yang gengsi? memang aku tidak selera dengan makananya, aku tidak pernah makan makanan sembarangan."

Virlie segera memeluk roti tawarnya dan susu kotaknya karena takut Ibra memintanya, kemudian pergi meninggalkan Ibra.

Virlie pun menyelesaikan makanannya dan langsung kembali masuk ke dalam kamarnya membuat Ibra kembali tersenyum dengan tingkahnya.

***

Waktu sudah menunjukan pukul 09.00 pagi dan semuanya bersiap-siap untuk melakukan penyuluhan di balai desa.

Virlie berjalan paling belakang mengikuti semuanya, dan seperti biasa Kevin selalu saja mendekati Virlie.

"Kamu itu ngapain sih, deketin aku terus?" ketus Virlie.

"Memangnya gak boleh, ya?"

"Gak boleh, aku paling tidak suka dekat-dekat dengan orang asing."

"Gak apa-apa, cobain dulu dekat dengan orang asing nanti lama kelamaan juga bakal nyaman," seru Kevin.

Virlie benar-benar sangat malas meladeni laki-laki yang bernama Kevin itu, Virlie pun memutuskan untuk memasang ear phone di telinganya supaya dia tidak pusing mendengarkan ocehan Kevin.

Beberapa saat berjalan, akhirnya rombongan Ibra pun sampai di balai desa. Ternyata saat ini masyarakat kampung itu sedang ada kegiatan masak-memasak karena mereka sedang mengikuti lomba membuat tumpeng antar desa.

"Adek-adek, mari ke sini! kebetulan saat ini Ibu-ibu warga sini sedang memasak untuk mengikuti perlombaan membuat tumpeng antar desa, adek-adek sekalian bisa sekalian ikut menilai masakan kami, enak apa tidak," seru Pak RW.

"Boleh Pak, dengan senang hati," sahut Ibra.

"Berarti hari ini kita tidak jadi penyuluhan dong?" seru Fatma.

"Sepertinya di pending dulu, besok kita lanjut saja soalnya gak enak toh Ibu-ibunya juga sedang sibuk, lebih baik sekarang kita bantuin Ibu-ibu di sini masak," seru Ibra.

Akhirnya dengan terpaksa Amara dan yang lainnya ikut membantu Ibu-ibu memasak, kecuali Virlie, Virlie kembali mangkir dari tugasnya dan mengotak-ngatik ponselnya yang sama sekali tidak ada signal.

"Ya ampun, signalnya pada ke mana?" gerutu Virlie.

Virlie tampak melompat-lompat untuk mencari signal, bahkan sesekali berlarian ke sana- ke mari membuat Ibu-ibu yang sedang masak merasa bingung.

"Si Eneng geulis teh, lagi ngapain? kok lari-lari begitu?" seru salah satu Ibu-ibu.

Seketika semuanya menoleh ke arah Virlie. "Dia cewek gila Bu, jadi tidak usah dihiraukan," seru Amara.

"Gila, maksud Eneng, si Eneng geulis itu teh gelo?"

"Hus, sembarangan kalau ngomong. Apaan sih Ra, tuh mulut kalau ngomong asal mangap saja!" sentak Kevin.

Amara langsung terdiam dan menundukkan kepala saat Kevin membentaknya.

"Dia lagi mencari signal Bu, untuk menghubungi keluarganya," seru Kevin.

"Oh, begitu ya."

Ibra langsung menghampiri Virlie dan merebut ponsel milik Virlie.

"Apa-apaan sih, siniin ponsel aku!" sentak Virlie.

"Kamu tidak lihat, anak-anak yang lain sedang sibuk membantu Ibu-ibu, kamu malah sibuk main ponsel."

"Terus, memangnya kenapa? aku di sana juga gak bisa bantuin mereka kok, jadi daripada aku mengacaukan masakan mereka, mending aku di sini saja," ketus Virlie.

Ibra memasukan ponsel Virlie ke kantong celananya dan pergi begitu saja.

"Hai kurir, kembalikan ponsel aku!" teriak Virlie.

Ibra segera berlari dan Virlie pun mengejarnya namun sayang, Virlie tidak bisa mengambil ponselnya karena suasana di balai desa ramai.

"Kembalikan ponselku!"

"Aku akan kembalikan ponselmu, tapi sekarang kamu harus bantuin Ibu-ibu memasak dulu, nanti aku kembalikan ponsel kamu," seru Ibra.

Virlie tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain menuruti ucapan Ibra, lagipula memang seharusnya dia ikut membantu juga.

"Bu, aku bantuin apa nih?" tanya Virlie.

"Neng geulis bantuin goreng tempe ini saja."

Seorang Ibu-ibu memberikan sebuah wadah yang berisi tempe yang sudah dipotong-potong. Virlie pun menghampiri tungku yang berisi wajan besar.

"Bagaimana caranya menggoreng tempe ini? kan, seram banget minyak panas gitu, nanti kalau kena tanganku bagaimana?" batin Virlie.

"Uhuk...uhuk..uhuk...."

Virlie mulai batuk-batuk karena masyarakat di sana memasak masih memakai kayu bakar yang asapnya sangat-sangat mengganggu.

Palung....

"AW...panas tahu, kamu bisa tidak goreng tempenya gak usah dilempar kaya gitu!" bentak Amara.

Ternyata Virlie melempar tempenya ke dalam wajan sehingga membuat minyaknya mencret ke tangan Amara.

"Ya sorry, habisnya aku gak tahu cara goreng tempe," sahut Virlie dengan santainya.

Ibra segera menghampiri Virlie, sedangkan Amara diobati oleh salah satu Ibu-ibu.

"Kamu bisa tidak, sekali saja kerja yang benar dan tidak membuat ulah," kesal Ibra.

"Tadi kan, aku sudah bilang, aku gak bisa masak kamunya aja yang terus-terusan maksa," ketus Virlie.

"Sudahlah Bro, lo kenapa sih nyalahin Virlie terus? ya, wajarlah kalau dia gak bisa masak," sahut Kevin membela Virlie.

"Wajar apanya, jadi perempuan itu harus bisa masak jangan manja."

"Kamu ya, lama-lama nyebelin banget," kesal Virlie.

"Sudah jangan banyak protes, buruan goreng lagi tempenya tapi jangan dilempar, bahaya," seru Virlie.

"Coba contohin bagaimana caranya goreng tempe," seru Virlie.

Ibra pun dengan telaten menyontohkan bagaimana cara menggoreng tempe yang benar, Ibra memang seorang laki-laki tapi Ibra jago masak karena dari kecil Ibra memang sering membantu Mamanya memasak.

"Nah, kaya gini cara goreng tempe, sekarang giliran kamu."

Perlahan Virlie mencoba untuk menggoreng tempe tapi tangan Virlie tidak lepas dari baju Ibra sehingga Ibra tidak bisa pergi.

Setiap Virlie memasukan tempe ke wajan, dia akan berlari ke punggung Ibra untuk bersembunyi dari pecretan minyak.

"Astaga, kalau cara masaknya seperti ini, kapan selesainya?" seru Ibra.

"Diam kamu jangan banyak ngomong!" sentak Virlie.

Wajah Virlie tampak dekat sekali dengan Ibra, wajah tegang Virlie yang ketakutan kena puncratan minyak membuat Ibra tanpa sadar menyunggingkan senyumannya.

"Uhuk..uhuk..uhuk..."

Virlie kembali batuk-batuk, bahkan sekarang matanya sudah mengeluarkan airmata karena pedih terkena asap.

"Astaga Ibu, bisa tidak kayu bakarnya diganti sama sampo bayi biar gak pedih di mata!" teriak Virlie.

Ibra sampai terkekeh mendengar candaan receh Virlie.

"Dasar, cewek ini memang kadang-kadang lucu, kadang-kadang menyebalkan," batin Ibra dengan senyumannya.

Terpopuler

Comments

R@yn@

R@yn@

awas jatuh cinta......Ibra......jangan suka kesel ma Virlie.....nanti susah tidur keinget terus .....

2022-11-18

1

Ryanti Yanti

Ryanti Yanti

heeemmmm emang dasar ya si virlie ketus mulu bawa'an nya

2022-11-16

1

ꪶꫝNOVI HI

ꪶꫝNOVI HI

emang tu tungku bayi pake shampoo 😂😂😂

2022-11-16

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Perkenalan Tokoh
2 Bab 2 Mahasiswi Baru
3 Bab 3 Cewek Cantik Menyebalkan
4 Bab 4 Kurir Tampan
5 Bab 5 Ketua BEM
6 Bab 6 Tugas Lapangan
7 Bab 7 Keribetan Virlie
8 Bab 8 Memilih Lawan Yang Salah
9 Bab 9 Kadang Lucu, Kadang Menyebalkan
10 Bab 10 Tuan Putri Di Zaman Milenial
11 Bab 11 Sopir Baru Part I
12 Bab 12 Sopir Baru Part II
13 Bab 13 Anak Sultan Mah, Bebas!
14 Bab 14 Perseteruan Kecil
15 Bab 15 Nona Cantik Vs Sopir Tampan
16 Bab 16 Penyebar Gosip
17 Bab 17 Amukan Daddy Dion Part I
18 Bab 18 Amukan Daddy Dion Part II
19 Bab 19 Senyuman Langka Virlie
20 Bab 20 Sisi Lain Virlie
21 Bab 21 Ulang Tahun Kevin
22 Bab 22 Jebakan Kevin
23 Bab 23 Salah Paham
24 Bab 24 Dijodohkan
25 Bab 25 Kesepakatan Pra Nikah
26 Bab 26 Pernikahan Ibra Dan Virlie
27 Bab 27 Godaan Ibra Untuk Virlie
28 Bab 28 Jangan Bangunkan Gabriel
29 Bab 29 Ibra Mulai Possesif
30 Bab 30 Kekonyolan Ibra
31 Bab 31 Angela Yang Sombong
32 Bab 32 Kenalan Dulu Yuk, Sama Gabriel!
33 Bab 33 Amukan Macan Betina
34 Bab 34 Sedikit Perhatian
35 Bab 35 Identitas Angela Karenina
36 Bab 36 Kekhawatiran Daddy Dion
37 Bab 37 Kemarahan Virlie
38 Bab 38 Virlie Menghilang
39 Bab 39 Pencarian Virlie
40 Bab 40 The Black Hunter Kembali Beraksi
41 Bab 41 Memilih Jalan Masing-masing
42 Bab 42 Saling Merindukan
43 Bab 43 Kepergian Virlie
44 Bab 44 Asisten Untuk Ibra
45 Bab 45 Kepulangan Virlie
46 Bab 46 Pertemuan Pertama Setelah Berpisah
47 Bab 47 Merasa Canggung
48 Bab 48 Pertengkaran Yang Menggemaskan
49 Bab 49 Si Gabriel Bertemu Dengan Bestienya
50 Bab 50 I Love You Mrs.Arrogant ( END )
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Bab 1 Perkenalan Tokoh
2
Bab 2 Mahasiswi Baru
3
Bab 3 Cewek Cantik Menyebalkan
4
Bab 4 Kurir Tampan
5
Bab 5 Ketua BEM
6
Bab 6 Tugas Lapangan
7
Bab 7 Keribetan Virlie
8
Bab 8 Memilih Lawan Yang Salah
9
Bab 9 Kadang Lucu, Kadang Menyebalkan
10
Bab 10 Tuan Putri Di Zaman Milenial
11
Bab 11 Sopir Baru Part I
12
Bab 12 Sopir Baru Part II
13
Bab 13 Anak Sultan Mah, Bebas!
14
Bab 14 Perseteruan Kecil
15
Bab 15 Nona Cantik Vs Sopir Tampan
16
Bab 16 Penyebar Gosip
17
Bab 17 Amukan Daddy Dion Part I
18
Bab 18 Amukan Daddy Dion Part II
19
Bab 19 Senyuman Langka Virlie
20
Bab 20 Sisi Lain Virlie
21
Bab 21 Ulang Tahun Kevin
22
Bab 22 Jebakan Kevin
23
Bab 23 Salah Paham
24
Bab 24 Dijodohkan
25
Bab 25 Kesepakatan Pra Nikah
26
Bab 26 Pernikahan Ibra Dan Virlie
27
Bab 27 Godaan Ibra Untuk Virlie
28
Bab 28 Jangan Bangunkan Gabriel
29
Bab 29 Ibra Mulai Possesif
30
Bab 30 Kekonyolan Ibra
31
Bab 31 Angela Yang Sombong
32
Bab 32 Kenalan Dulu Yuk, Sama Gabriel!
33
Bab 33 Amukan Macan Betina
34
Bab 34 Sedikit Perhatian
35
Bab 35 Identitas Angela Karenina
36
Bab 36 Kekhawatiran Daddy Dion
37
Bab 37 Kemarahan Virlie
38
Bab 38 Virlie Menghilang
39
Bab 39 Pencarian Virlie
40
Bab 40 The Black Hunter Kembali Beraksi
41
Bab 41 Memilih Jalan Masing-masing
42
Bab 42 Saling Merindukan
43
Bab 43 Kepergian Virlie
44
Bab 44 Asisten Untuk Ibra
45
Bab 45 Kepulangan Virlie
46
Bab 46 Pertemuan Pertama Setelah Berpisah
47
Bab 47 Merasa Canggung
48
Bab 48 Pertengkaran Yang Menggemaskan
49
Bab 49 Si Gabriel Bertemu Dengan Bestienya
50
Bab 50 I Love You Mrs.Arrogant ( END )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!