Virlie segera menuju kampusnya, dia kuliah di tempat yang sama dengan Lisa, putri dari Julian dan Vanessa. Cuma bedanya, Lisa ambil jurusan kedokteran, sedangkan Virlie bisnis.
Mobil mewah milik Virlie memasuki pelataran kampus membuat semua orang menoleh melihat mobil mewah itu.
Pak Agus yang merupakan sopir Virlie pun lansung turun dan membukakan pintu mobil untuk Virlie, semua orang langsung melotot melihat Virlie.
"Nanti aku hubungi Pak Agus kalau mau pulang, ingat jangan sampai telat soalnya aku paling tidak suka menunggu," seru Virlie dingin.
"Baik Nona."
Pak Agus merupakan sopir baru yang kesekian kalinya, Pak Agus baru sebulan ini bekerja sebagai sopir Virlie.
"Apaan sih pada ngelihatin aku kaya gitu, kaya baru pertama kali aja lihat cewek cantik," gumam Virlie dengan kesalnya.
Virlie baru saja akan melangkahkan kakinya, tiba-tiba terdengar teriakan memanggil namanya.
"Virlie!"
Virlie pun membalikan tubuhnya, dan Lisa langsung memeluk Virlie dengan bahagianya.
"Ya ampun Virlie, akhirnya kamu masuk juga ke kampus ini," seru Lisa dengan antusiasnya.
"Hai, gak usah kegirangan kaya gitu norak banget," ketus Virlie dengan melangkahkan kakinya meninggalkan Lisa.
"Ishh..ishh..ishh..si Virlie masih saja jutek, jangan jutek-jutek Vir, nanti gak ada cowok yang mau deketin kamu."
"Bodo amat, aku gak butuh dideketin sama cowok."
Lisa hanya geleng-geleng kepala, Lisa memang sudah tahu dan paham akan sifat Virlie, jadi walaupun Virlie selalu bersikap jutek kepadanya, Lisa tidak pernah sakit hati karena selama ini hanya sikapnya saja yang jutek padahal hatinya baik banget dan selalu membantu Lisa.
Lisa merangkul pundak Virlie dan keduanya pun berjalan beriringan, banyak Mahasiswa cowok yang menatap Virlie tanpa berkedip. Bagaimana tidak, wanita cantik itu memiliki body goal, kulit putih bersih, dan juga seksi.
"Vir, ini kelasmu nanti jam istirahat aku ke sini lagi ya," seru Lisa.
"Oke."
Lisa pun berjalan meninggalkan Virlie, perlahan Virlie pun masuk ke kelas dan memperhatikan setiap sudut kelas barunya itu.
Semua Mahasiswa dan Mahasiswi yang awalnya sedang sibuk dengan kegiatan masing-masing langsung terdiam dan menatap Virlie.
"Wow, siapa cewek cantik itu?" seru Kevin.
Kevin Patterson merupakan anak seorang Pengusaha kaya, bahkan kedua orangtuanya merupakan donatur tetap di kampus itu. Siapa yang tidak mengenal Kevin, pria bule itu sangat tampan dan banyak digilai para wanita.
Apalagi Kevin merupakan anak orang kaya, sudah jelas semua wanita banyak yang mencari perhatian kepada Kevin namun sayang saat ini Kevin mempunyai fans fanatik yang sangat posesif kepadanya dan bahkan kalau ada wanita yang mendekati Kevin, Amara akan membullynya.
Kevin datang menghampiri Virlie membuat Amara merasa marah.
"Hallo cantik, kamu Mahasiswi baru ya? Kenalkan nama aku Kevin Patterson, anak dari Hendri Patterson seorang Pengusaha real estage terkenal di Indonesia ini," seru Kevin dengan bangganya sembari mengulurkan tangannya.
Virlie melihat tangan Kevin kemudian menatap Kevin dengan senyuman sinisnya.
"Aku tidak pernah sembarangan bersalaman dengan orang asing," seru Virlie sinis.
Virlie pun melewati Kevin dan duduk di meja yang kosong, sedangkan Kevin merasa malu karena baru pertama kali ini ada wanita yang tidak tergoda dengan ketampanannya.
"Sial, sombong banget tuh cewek," seru Amara.
"Mana mengacuhkan Kevin begitu saja lagi, dia belum tahu siapa Kevin?" sahut Fatma yang merupakan sahabat Amara.
Kevin tidak mau menyerah, dia pun kembali menghampiri Virlie dan mengambil kursi dan duduk di hadapan Virlie tapi Virlie sibuk dengan ponsel pintar yang ada di tangannya.
Merasa diacuhkan, Kevin pun mengambil ponsel Virlie membuat Virlie geram.
"Apa-apaan sih? Berani sekali kamu mengambil ponselku!" bentak Virlie dengan bangkit dari duduknya.
Amara berlari dan menghampiri Virlie, kemudian mendorong baru Virlie membuat Virlie semakin geram.
"Berani sekali kamu membentak pangeran kami di sini, asalkan kamu tahu Kevin itu pria paling ditakuti di kampus ini bahkan fansnya pun banyak jadi kalau kamu berani sama Kevin, kamu pun harus siap-siap menghadapi kami para fansnya," sentak Amara.
Virlie mengusap pundaknya. "Aku tekankan sekali lagi ya, jangan pernah menyentuhku karena aku tidak suka orang asing menyentuhku sembarangan!" bentak Virlie.
Amara melipat kedua tangannya di atas dada dan melangkah mendekati Virlie begitu pun dengan Fatma. Amara kembali mendorong pundak Virlie bahkan sekarang sampai beberapa kali membuat emosi Virlie semakin memuncak.
"Memangnya kamu siapa, sampai-sampai tidak mau kami sentuh? Sombong sekali kamu," seru Amara.
Virlie langsung menjambak rambut Amara membuatnya semuanya melotot.
"Apa kamu tidak dengar, aku bilang, aku tidak suka disentuh oleh sembarangan orang jadi menjauhlah dariku!" bentak Virlie.
"Lepaskan aku, sakit tahu!" teriak Amara.
"Lepaskan Amara, kamu kurang ajar sekali," seru Fatma.
Virlie pun menghempaskan Amara, sampai-sampai Amara tersungkur ke lantai. Kevin yang melihat itu, bukanya marah kepada Virlie malah dia menyunggingkan senyumannya.
"Menarik juga, cewek ini begitu menantang dan aku suka sama cewek galak seperti ini," batin Kevin.
Amara pun berdiri dibantu oleh Fatma, kemudian memilih pergi dan kembali duduk di kursinya.
"Sialan tuh cewek, ganas juga ternyata," seru Amara.
"Sakit ya, Ra?"
"Sakit bodoh, memangnya kamu pikir jambakan dia pelan apa? Untung saja rambutku tidak tercabut juga," kesal Amara.
"Kembalikan ponselku," seru Virlie dengan tatapan tajamnya.
"Kalau mau, ambil saja sini," goda Kevin.
Virlie maju mendekati Kevin, di saat Virlie akan mengambil ponselnya, Kevin mengangkat tangannya. Virlie tahu kalau Kevin ingin main-main dengannya dan Virlie sangat malas kalau sudah berhadapan dengan orang yang seperti ini.
Di saat yang bersamaan, seorang pria tampan pun masuk dan langsung duduk di kursi yang tadi di duduki Virlie karena memang itu adalah mejanya. Dia tidak memperdulikan interaksi antara Kevin dan Virlie karena itu sudah biasa.
Virlie merasa kesal, dia malas kalau meladeni cowok seperti itu. Akhirnya Virlie pun memundurkan langkahnya dan langsung duduk tapi sayang Virlie duduk dipangkuan pria tampan itu.
Sehingga seketika keduanya saling pandang satu sama lain, cukup lama keduanya saling pandang hingga akhirnya Virlie bangun.
"Ngapain kamu duduk di kursi aku? Kamu mau cari-cari kesempatan untuk menyentuhku ya?" bentak Virlie.
"Allahuakbar, ini kursi aku, kamu yang tiba-tiba duduk di pangkuan aku," sahut pria tampan yang bernama Ibrahim itu.
"Hai Ibra, lebih baik kamu pindah sana," seru Kevin.
Ibrahim yang memang tidak mau ribet, akhirnya memilih untuk pindah dan duduk di belakang meja Virlie. Virlie melihat Kevin lengah dan dengan cepat merebut ponselnya.
Kevin hendak membuka mulutnya tapi dosen pun keburu datang, jadi Kevin langsung pergi dan duduk di kursinya.
"Sial, kenapa orang-orang di sini begitu menyebalkan," gumam Virlie.
Walaupun pelan tapi Ibra bisa mendengarnya..
"Ternyata dia Mahasiswi baru," batin Ibra.
Semuanya salah Daddy Dion yang terlalu possesif kepada putrinya, bahkan Dion dulu sangat melarang siapa pun untuk menyentuh putrinya dan hasilnya, Virlie tumbuh menjadi orang yang tidak suka di sentuh oleh orang asing kecuali keluarganya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Ryanti Yanti
jngn"si ibra jodoh nya virlie
2022-11-09
1
ꪶꫝNOVI HI
enak ya di Jambak virlie 😁😁
2022-11-09
1
R@yn@
ada lagi cowoknya......
2022-11-09
1