Virlie dan Lisa adalah dua wanita yang cantik karena mereka lahir dari bibit yang bagus, banyak pria yang mendekati keduanya hanya bedanya kalau Lisa selalu bersikap ramah sedangkan Virlie sebaliknya dia selalu bersikap judes kepada siapa pun.
Saat ini waktunya istirahat, Lisa sudah menunggu di depan kelas Virlie. Virlie hendak keluar tapi Kevin lagi-lagi menghalangi jalan Virlie.
"Apaan sih? Minggir!"
"Jangan galak-galak dong cantik, nanti kamu balik jatuh cinta kepadaku, baru tahu rasa," goda Kevin.
"Percaya diri sekali anda, memangnya siapa kamu? Sampai-sampai aku harus jatuh cinta kepadamu?" sinis Virlie.
"Kamu tidak tahu siapa aku? Aku adalah anak dari Hendrik Patterson pengusaha terkaya di kota ini."
Virlie tersenyum sinis kemudian menabrak tubuh Kevin dan pergi meninggalkan Kevin.
"Ayo, kita ke kantin!" ajak Virlie dengan merangkul pundak Lisa.
"Cih, sombong banget cewek itu," seru Amara.
Ibrahim tampak menyunggingkan senyumannya, Ibra memang tampan tapi tidak ada yang mau mendekati Ibra soalnya Ibra anak orang biasa-biasa dan kebanyakan wanita milenial zaman sekarang tidak memandang wajah yang penting kaya raya.
Ibra tersenyum ke arah Kevin yang saat ini wajahnya terlihat sangat kesal.
"Ngapain lo senyum-senyum," kesal Kevin.
"Tidak."
Ibra pun melangkahkan kakinya meninggalkan kelas menuju kantin.
"Kamu mau makan apa, Vir?" tanya Lisa.
"Enggak ah, aku gak selera makan, aku minum jus mangga saja."
"Oke, sebentar ya, aku pesankan dulu."
Lisa pun segera memesankan minuman yang Virlie mau, Ibra datang dan langsung duduk di meja yang berada di belakang Virlie.
Virlie yang asyik main ponsel, tiba-tiba tidak sengaja tangannya menyentuh sisa saus yang ada di atas meja itu.
"Iyuh, astaga jijik sekali," gerutu Virlie.
Virlie celingukan ke sana ke mari, hingga dia pun tanpa menoleh langsung mengusap tangannya ke meja belakang dan ternyata ke tas ransel milik Ibra.
"Hai, kenapa kamu mengusapnya ke atas aku!" sentak Ibra.
"Oops, sorry habisnya aku lupa bawa tisu," sahut Virlie dengan santainya.
Ibra pun merasa kesal dan menghampiri Virlie kemudian duduk di samping Virlie membuat Virlie kaget dan menggeser duduk.
"Ngapain kamu duduk di situ? Minggir sana, aku gak bisa ya duduk di dekat pria asing," ketus Virlie.
"Memangnya kamu pikir aku virus apa? Sampai gak mau dekat-dekat denganku?" seru Ibra.
"Pokoknya kamu jangan dekat-dekat, sana pergi."
"Kamu harus bertanggung jawab, lihat tasku jadi kotor seperti ini, memangnya kamu pikir tas aku itu lap kotor apa?"
"Alah, tasnya juga sudah kotor gitu, tinggal cuci kan, beres."
"Bukan masalah dicucinya, kamu itu kalau mau ngelakuin apa-apa itu harus lihat dulu jangan sembarangan main lap-lap aja."
"Astaga, aku malas ya berdebat dengan orang jadi lebih baik sekarang kamu pergi dan nanti sebagai ucapan permintaan maafku, aku bayar makanan yang kamu makan," seru Virlie.
"Oke, awas kalau kamu kabur," kesal Ibra.
"Kabur apaan sih, cuma bayarin makan kamu palingan seberapa sih? Bahkan kalau aku mau semua makanan di kantin ini pun aku beli," seru Virlie dengan sombongnya.
"Ckckck...sombong sekali anda."
"Sudah sana pergi."
Ibra pun yang kesal langsung pindah dan duduk kembali di mejanya.
"Ini, jus pesanan kamu."
"Thank's Lis."
"It's oke."
Tidak lama kemudian Kevin, Amara, dan Fatma masuk kantin membuat semua wanita di sana berteriak tak karuan. Kevin adalah pria idaman semua wanita, dan Amara yang mengaku fans fanatik Kevin, selalu mengikuti ke mana pun Kevin pergi.
Kevin melihat Virlie dan Lisa sedang makan, dia tidak akan pernah menyerah sebelum bisa mendapatkan Virlie maka dari itu, Kevin kembali menghampiri Virlie.
"Hallo cantik, boleh aku gabung di sini?"
"Gak boleh."
"Kenapa? Mejanya kan, kosong," seru Kevin.
Tanpa menunggu jawaban dari Virlie, Kevin pun langsung duduk di samping Virlie.
"Kamu mau makan apa? Pesan saja yang kamu mau, nanti biar aku yang bayar," seru Kevin dengan bangganya.
"Aku masih mampu bayar, jadi lebih baik sekarang kamu pergi dari sini," ketus Virlie.
"Sombong banget sih jadi cewek, kita tahu kamu pura-pura jutek sama Kevin karena kamu ingin lebih diperhatikan lagi kan, sama Kevin? pakai pura-pura sok jual mahal lagi, padahal dalam hatimu pasti merasa senang kan, karena Kevin sudah mau mengejar-ngejar kamu," sindir Amara.
Virlie lagi-lagi mengangkat sudut bibirnya. "Kamu bilang aku senang dikejar-kejar dia? Hallo, aku bukan anak alay seperti kalian ya yang sangat memuja-muja pria ini. Kalau mau, aku bisa mendapatkan seratus pria kaya dia jadi jangan berkata lelucon kepadaku karena itu sama sekali tidak lucu," sahut Virlie.
Amara dan Fatma sampai menganga mendengar ucapan Virlie, sedangkan Kevin terlihat sudah mengepalkan tangannya.
"Lis, ayo kita pergi!" ajak Virlie.
Virlie pun langsung bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan semuanya begitu pun dengan Lisa yang segera berlari menyusul Virlie.
Sementara itu, Ibra yang sedang fokus makan mie ayamnya mendongakan kepala dan betapa terkejutnya Ibra saat melihat Virlie pergi tanpa membayar dulu.
Ibra pun bangkit dan mengejar Virlie, hingga Ibra pun menarik tangan Virlie membuat Virlie semakin kesal.
"Lepaskan!"
"Sudah ku duga, pasti kamu mau kabur kan? Makanya kalau gak punya uang jangan sok-sokan mau membayar makananku, pakai bilang mau bayar semua makanan di kantin ini lagi, penampilanmu saja yang seperti orang kaya ternyata kere," seru Ibra dengan kesalnya.
Virlie menghempaskan tangan Ibra. "Aku bilang, aku gak suka disentuh orang asing."
Virlie merogoh tasnya dan mengambil beberapa lembar uang pecahan seratus ribuan dan memberikannya kepada Ibra.
"Bayar tuh semua makananmu!" sentak Virlie.
Virlie pun segera pergi dari kantin itu, sungguh hari pertama kuliah membuatnya kesal dan emosi.
"Astaga, cantik-cantik kok menyebalkan," batin Ibra.
"Sial, kenapa semua orang di sini begitu sangat menyebalkan sih?" gerutu Virlie.
"Sabar Vir."
"Kamu masih ada kuliah atau sudah selesai?" tanya Virlie.
"Aku masih lama Vir, aku selesai nanti sore."
"Ya sudah, aku pulang duluan ya."
"Oke, hati-hati."
Virlie pun segera melangkahkan kakinya menuju parkiran kampus, dan di sana Pak Agus sudah stand by menunggu. Selama berjalan, tidak ada satu orang pun yang tidak melihat ke arah Virlie.
"Silakan Nona."
"Kita ke butik, Pak."
"Baik Nona."
Pak Agus pun segera melajukan mobilnya menuju butik milik Virlie. Virlie adalah wanita sempurna yang multitalenta, selain cantik, pinter, dia juga sudah mempunyai butik sendiri dan semua gaun yang ada di butiknya adalah hasil design dirinya sendiri.
Virlie sudah mulai menyukai dunia fashion sejak kecil dan di saat SMA, Virlie mencoba membuat butik dengan semua gaun buatannya yang di pajang di sana, karena Virlie sekolah di Amerika, dia mempercayakan Mommynya sendiri yang menjaga butiknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
☠☀💦Adnda🌽💫
kepala batu banget y virlie 🤭🤭🤭
2022-12-25
1
R@yn@
duh Virlie galak bener......
jangan marah marah Mulu.....
cepet tua nanti......
😁😁😁😁😁
2022-11-11
1
⏤͟͟͞R Bellva
mandiri jg virlie
2022-11-10
1