Keesokan harinya....
"Elsaaaaa....."
"Iya Nona."
"Siapkan tas dan sepatu aku."
"Baik Nona."
Virlie pun segera menuruni anak tangga dan duduk bergabung dengan yang lainnya untuk sarapan.
"Pagi Mom, Dad."
Virlie mencium pipi Mommy dan Daddynya, lalu mengacak-ngacak rambut Vero.
"Pagi, adikku yang menyebalkan."
"Apaan sih Kak, rambut aku sudah pakai gel jadi acak-acakan lagi kan? Mommy, Kakak nakal," rengek Vero.
"Dasar anak Mommy," ledek Virlie.
"Ya iyalah anak Mommy, memangnya mau anak siapa?" ketus Vero dengan merapikan rambutnya kembali.
"Sayang, bagaimana hari pertama kamu kuliah, apa menyenangkan?" tanya Daddy Dion.
"Menyenangkan apanya, semua orang begitu sangat menyebalkan apalagi yang namanya Kevin Patterson itu, terus saja gangguin Virlie," sahut Virlie dengan mulut penuh makanan.
"Kevin Patterson?"
"Iya Dad, katanya dia anak Hendri Patterson pengusaha real estage terkenal di Indonesia. Orangnya sangat menyebalkan, sok kaya dan bisa melakukan apa pun," ketus Virlie.
"Ya sudah, kamu jangan ladenin dia," seru Mommy Valerie.
"Virlie gak ladenin dia, dianya aja yang terus saja gangguin Virlie."
"Apa perlu Daddy cari pengawal untukmu?"
"Daddy, jangan mulai deh. Sudahlah biarkan saja, biarkan Virlie belajar mandiri jangan dimanjain terus nanti jadi kebiasaan," kesal Mommy Valerie.
"Mommy bukannya takut Virlie manja, tapi Mommy sayang dengan uangnya kalau harus bayar pengawal, iya kan?" ledek Daddy Dion.
Mommy Virlie nyengir. "Salah satunya itu, Dad," sahut Mommy Valerie.
"Mommy, uang Daddy itu banyak, ngapain Mommy pelit, memangnya uang bakalan dibawa mati apa?" sentak Vero.
Pletaaakkk....
Mommy Valerie memukul kepala Vero. "Diam kamu bocah, jangan ikut-ikutan. Mommy bukanya pelit, tapi Mommy itu lebih mementingkan hal yang penting saja kalau masalah hal-hal kaya gitu Mommy kurang setuju hanya akan membuat kalian manja saja," sahut Mommy Valerie membela diri.
"Oh iya Mommy, kurir itu kuliah di tempat yang sama dengan Virlie malahan kita satu kelas," seru Virlie.
"Iyakah? Wah, Mommy itu suka sama Ibra dia itu orangnya sudah tampan, baik, ramah pula jarang-jarang di zaman sekarang ini ada anak yang mau bekerja apa pun demi membiayai kuliahnya."
"Iya, tapi dia itu sama menyebalkannya sama Kevin, Mommy."
"Yang menyebalkan itu dia apa Kakak?" ledek Vero.
Virlie mencubit pipi Vero dengan gemasnya. "Kamu ya bocah, ikut-ikutan saja."
"Sakit Kak!"
Virlie melihat jam tangan mahalnya. "Semuanya, Virlie berangkat dulu ya."
Virlie pun kembali mencium pipi kedua orangtuanya kemudian mendekatkan wajahnya ke Vero lalu menunjuk pipinya sebagai isyarat kalau Vero harus mencium pipi Kakaknya.
Akhirnya dengan terpaksa, Vero pun langsung mencium pipi Virlie.
"Ini Nona, tas sama sepatunya."
Seperti biasa, Virlie duduk di kursi dan Elsa dengan cekatan memakaikan sepatu untuk Virlie. Setelah selesai, Virlie pun segera berangkat ke kampus begitu pun dengan Vero.
Tidak membutuhkan waktu lama, akhirnya mobil mewah Virlie pun sampai di depan kampus. Virlie segera keluar dan melangkahkan kakinya menuju kelas, semua mata tertuju kepada Virlie tapi Virlie tidak memperdulikannya.
Virlie pun masuk dan duduk di kursinya, Amara dan Fatma menatap sinis kepada Virlie.
"Ra, sepertinya dia anak orang kaya soalnya mobilnya pun mobil sport keluaran terbaru," seru Fatma.
"Alah, palingan dia nyewa supaya terlihat seperti anak orang kaya. Di zaman seperti ini, banyak cara buat orang supaya terlihat kaya padahal kenyataannya dia anak orang miskin," sahut Amara.
"Kaya kamu kan, Ra. Baju kamu terlihat gonta-ganti, padahal itu baju pelanggan yang ngeloundry sama orangtua kamu dan diam-diam kamu pakai tanpa sepengetahuan mereka."
Seketika Amara menutup mulut Fatma dan tampak celingukan takut ada yang dengar.
"Kamu ya, bisa diam tidak? Kalau teman-teman sampai tahu, awas kamu. Mereka kan, tahunya aku anak pengusaha," bisik Amara.
Fatma langsung menganggukan kepalanya dan Amara pun melepaskan bekapan mulutnya.
Tidak lama kemudian, Kevin datang dengan langkah sok coolnya. Kemudian menghampiri Virlie dan duduk di hadapan Virlie membuat Virlie memutar bola matanya karena merasa jengah.
"Pagi cantik!"
Kevin merogoh sesuatu dari dalam tasnya. "Ini ada coklat buat kamu, ini coklat asli dari Perancis karena tadi malam orantuaku baru pulang dari Perancis," seru Kevin.
"Astaga, Kevin memberikan coklat mahal kepada cewek itu, ih menyebalkan sekali," gerutu Amara.
Virlie hanya meliriknya sebentar kemudian dia fokus lagi membaca buku, Kevin tidak tahu saja kalau Virlie sudah sangat bosan memakan coklat seperti itu.
"Kenapa kamu tidak kasih coklat itu ke fans fanatik kamu? Tuh, kayanya dia pengen banget sama coklat itu," tunjuk Virlie kepada Amara.
"Si Amara, dikasih coklat bekas gigitan aku saja sudah senang, tapi ini kan beda, coklat ini spesial untuk cewek spesial seperti kamu."
"Aku lagi tidak mood makan coklat, kasih sama orang lain saja," sahut Virlie dingin.
"Gila, dia menolak coklat mahal, Ra," bisik Fatma.
"Songong tuh cewek, aku yakin dia belum pernah makan coklat itu tapi dia pura-pura tidak mau karena sudah terlanjur jutek sama Kevin," sahut Amara.
Tidak lama kemudian, Ibra pun datang...
"Teman-teman, harap kumpul di Aula soalnya ada sesuatu yang mau diumumkan," seru Ibra.
"Pengumuman apaan sih?" ketus Kevin.
"Nanti diumumkan di Aula, jadi sekarang diharapkan semuanya berkumpul," sahut Ibra.
Ibra pun langsung pergi, dan semua orang pun keluar menuju Aula. Kevin mengulurkan tangan kepada Virlie supaya Virlie membalas uluran tangan Kevin tapi sayang harapan Kevin sirna karena Virlie langsung pergi dan tidak memperdulikan uluran tangan Kevin.
Kevin melihat tangannya sendiri yang tidak dihiraukan oleh Virlie, kemudian Kevin pun menyunggingkan senyumannya.
"Semakin kamu cuek, aku semakin penasaran denganmu," gumam Kevin dengan senyumannya.
Semuanya sudah berkumpul di Aula, dan terlihat sekumpulan orang berdiri di depan termasuk Ibra.
"Assalamualaikum warrahmatullahi wabarrakatu."
"Waalaikumsalam warrahmatullahi wabarrakatu."
"Selamat pagi semuanya, sebelum aku memberikan pengumuman, tolong Mahasiswi baru maju ke depan dan memperkenalkan diri kamu di depan sini," seru Ibra.
Semua orang langsung melihat ke arah Virlie yang saat ini sedang duduk santai, Virlie menoleh ke arah Ibra.
"Iya kamu, silakan maju ke depan."
Virlie mengerutkan keningnya. "Apaan sih," gumam Virlie.
"Cepat maju karena kami tidak mempunyai banyak waktu," seri Ibra tegas.
Akhirnya dengan terpaksa Virlie pun maju ke depan dan berdiri di samping Ibra.
"Ayo perkenalkan nama kamu."
Virlie menarik baju Ibra sehingga Ibra pun mendekat.
"Apa-apaan kamu?" bisik Virlie.
"Jangan banyak protes, cepat perkenalkan saja namamu."
"Kamu berani memerintahku?"
"Diluaran sana, kamu memang seorang Bos tapi kalau di sini, kamu sama seperti yang lainnya dan wajib mengikuti apa perintah aku karena aku adalah ketua BEM di kampus ini," sahut Ibra.
Virlie menatap tajam Ibra sedangkan Ibra hanya bisa tersenyum senang karena bisa membalas Nona arrogant yang sudah membuatnya kehilangan pekerjaannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
R@yn@
ini Ibra balas dendam ya ma Virlie......lagian buat apa suruh perkenalan di depan......
2022-11-13
1
⏤͟͟͞R Bellva
jodoh kan aja mbak poppy
2022-11-12
1
ㅤㅤㅤㅤ 🦚⃝⃟ˢᴴ𝐀⃝🥀ѕαηтι
lama lama nanti kalian akan jatuh cinta
2022-11-12
1