Malam pun tiba...
Sehabis makan malam, Virlie pergi ke halaman belakang dan duduk di kursi yang ada di pinggir kolam berenang.
Dia menggambar sebuah baju, Virlie kalau sudah memegang alat tulis dan menggambar akan lupa waktu sampai-sampai dia tidak sadar kalau dari tadi Ibra ada di belakangnya dan melihat hasil karya Virlie.
"Bagus juga gambarnya."
Virlie terlonjak kaget, sampai-sampai pensilnya pun jatuh.
"Astaga, bisa tidak kamu tidak ngagetin aku? untung tidak punya penyakit jantung," kesal Virlie.
Ibra terkekeh dan duduk di kursi yang ada di hadapan Virlie.
"Sejak kapan kamu suka membuat baju?" tanya Ibra.
Virlie tidak memperdulikan Ibra, dia terus saja fokus mendesign gaun rancangannya.
"Kamu belajar dari mana? terus, siapa yang mengajari kamu? berarti kalau nanti aku nikah, boleh dong aku minta dibuatkan jas sama kamu?"
Pluukkk...
Virlie memukul kepala Ibra dengan bukunya. "Bisa tidak kamu diam? bawel banget jadi cowok, mulutnya lemes melebihi cewek," kesal Virlie.
"Aku kan cuma nanya."
"Jangan banyak tanya, jangan kepo, diam saja karena aku paling tidak suka dengan cowok yang banyak tanya."
"Oke-oke, aku akan diam," sahut Ibra.
1 jam pun berlalu....
"Akhirnya selesai juga," gumam Virlie dengan merentangkan ke dua tangannya.
Virlie melotot, saat Ibra sudah tertidur di kursi yang ada di hadapannya itu. Virlie pikir, Ibra sudah kembali ke kamarnya tapi nyatanya malah diam di situ sampai ketiduran.
Diperhatikannya wajah Ibra dengan seksama. "Sopir menyebalkan," batin Virlie dengan senyumannya.
Virlie pun menusuk-nusukan pensilnya ke lengan Ibra, sehingga Ibra kaget dan terbangun.
"Tidur di kamar sana, ngapain malah tidur di sini?"
"Kamu sudah selesai?"
"Sudah."
"Ya sudah, kalau begitu aku ke kamar dulu."
Ibra pun segera masuk ke dalam kamarnya, begitu pun dengan Virlie yang menaiki anak tangga menuju kamarnya.
***
Keesokan harinya....
Seperti biasa, pagi hari itu penuh dengan drama teriak-teriak Virlie yang entah apa lagi kesalahan yang Elsa lakukan, Virlie sepertinya penasaran kalau tidak teriak-teriak dan memarahi Elsa.
"Kak, tidak bisakah sehari saja rumah ini damai, aman, dan sentosa?" seru Vero.
"Habisnya si Elsa kerjaannya benar-benar berantakan sekali, sudah tahu dikasih jadwal setiap hari masih saja lupa," kesal Virlie.
"Jangan marah-marah terus sayang, nanti cepat tua loh," ledek Mommy Valerie.
"Ih, kok Mommy malah ngeledek Virlie sih."
"Ya habisnya kamu teriak-teriak Mulu kaya Tarzan."
Virlie tampak cemberut, sedangkan Daddy Dion seperti biasa hanya diam saja menikmati sarapannya. Dia tidak mau sampai salah ngomong yang akan berakibat rugi untuk dirinya.
Setelah selesai sarapan, Virlie pun langsung berangkat ke kampus. Kali ini Ibra tidak banyak bicara, hanya diam saja.
"Tumben, kamu diam saja? biasanya juga bawel dan ceramahin aku?" seru Virlie.
"Katanya aku gak boleh banyak bicara, giliran aku diam, kamu masih saja protes, memang serba salah berhadapan denganmu selalu saja serba salah," sahut Ibra.
Virlie hanya mendelikan matanya, sementara itu di kampus tampak riuh berlomba-lomba melihat foto yang terpajang di Mading kampus.
"Wah, tidak disangka ternyata dia simpanan om-om."
"Ternyata, mobil yang selama ini dia pakai pasti pemberian si om-om."
"Idih, sayang sekali ya, cantik-cantik murahan banget. Gayanya saja sok jual mahal, sombong, dan juga arogan, ternyata anak kuliahan bukan level dia karena level dia om-om kaya."
Begitulah celetukan-celetukan yang diucapkan oleh para Mahasiswi setelah melihat foto Virlie yang sedang duduk dipangkuan Daddynya sendiri.
"Mampus kamu Virlie, aku yakin kali ini kamu bakalan dapat Bullyan yang sangat luar biasa dari anak-anak," seru Amara dengan senyumannya.
"Aku tidak menyangka kalau si Virlie menjadi simpanan om-om, gayanya saja yang sok jual mahal ternyata kenyataannya, harga dirinya tidak semahal yang kita kira," sahut Fatma.
Tidak lama kemudian, mobil mewah milik Virlie pun sampai di parkiran kampus, Virlie pun keluar dari dalam mobilnya dan terlihat semua orang menatapnya dengan tatapan jijik.
"Kenapa mereka? tatapan mereka kok seperti itu?" batin Virlie.
Seperti biasa, Virlie berjalan terlebih dahulu meninggalkan Ibra yang sedang memarkirkan mobilnya diposisi yang benar.
Pluukkk ...
Di saat Virlie berjalan, sebuah telur dilempar dan mengenai kepala Virlie membuat Virlie geram.
"Hai, siapa yang sudah melempar telur ini!" teriak Virlie.
Kevin menghampiri Virlie dan menyeret Virlie..
"Lepaskan, apa-apaan sih kamu?" bentak Virlie.
"Ternyata kamu cewek murahan juga, aku pikir kamu tidak mau disentuh dan menolak setiap ajakankku karena kamu cewek baik-baik, tapi ternyata kamu menjadi simpanan om-om," hina Kevin.
Plaaaakkk...
Virlie menampar Kevin dengan sangat keras.
"Kurang ajar, berani sekali kamu bicara seperti itu!" bentak Virlie dengan emosinya.
Amara dan Fatma segera menghampiri dan mendorong Virlie sampai Virlie terjatuh ke tanah bahkan lututnya berdarah karena saat ini Virlie memakai dress selutut.
"Cewek arogan dan manja seperti mu ternyata cewek murahan, menjijikan sekali," hina Amara.
Virlie hendak bangun dan menghajar Amara, tapi semua orang justru melemparinya dengan telur dan tomat juga membuat Virlie semakin emosi.
"Hentikan, atau kalian akan tahu akibatnya!" teriak Virlie sembari menghalangi wajahnya dengan tangannya.
"Kenapa? kamu mau ngadu sama om-om kesayanganmu?" ledek Fatma.
Ibra yang baru selesai memarkirkan mobil Virlie langsung melangkahkan kakinya tapi, tapi Ibra tampak mengerutkan keningnya saat melihat kerumunan Mahasiswa dan Mahasiswi.
"Ada apa itu?"
Ibra pun segera menghampiri dan betapa terkejutnya Ibra saat melihat Virlie yang sedang terduduk di tanah dengan tubuhnya penuh telur dan juga tomat.
"Ya Allah Virlie!"
Ibra langsung memeluk Virlie dan menghalangi setiap orang yang melemparnya dengan telur.
"Woi Ibra, jangan jadi pahlawan kesiangan deh Lo, ngapain Lo belain wanita murahan itu? apa jangan-jangan Lo sudah merasakan tubuh dia, makanya Lo datang ke kampus bisa barengan dengan dia," hina Kevin.
Seketika airmata Virlie menetes, dia tidak tahu kenapa semua orang mengatakan kalau dirinya wanita murahan.
"Maksud kamu apa, Kevin? jangan sembarangan kalau ngomong!" bentak Ibra.
Kevin mengeluarkan segepok uang, kemudian melemparnya ke tubuh Virlie.
"Apa uang segitu sudah cukup untuk membeli tubuhmu," seru Kevin dengan senyumannya.
Ibra sangat emosi, dia bangkit dan mencengkram baju Kevin.
"Jaga ucapan mu Kevin, atau kamu akan menyesal," geram Ibra.
"Menyesal apa? memangnya Lo mau ngelakuin apa sama gue?"
"Kalian tidak tahu siapa Virlie sebenarnya, jadi kalian tidak berhak menghakimi Virlie seperti ini."
Perlahan Virlie bangkit dari duduknya dengan lutut yang terasa sakit karena berdarah, tapi Amara menendang Virlie dari belakang sehingga Virlie kembali tersungkur ke tanah dengan keningnya terbentur batu dan seketika keningnya keluar darah.
"Virlie."
Ibra segera menolong Virlie. "Kamu tidak apa-apa kan, Vir?"
Semua orang kembali melempari Virlie dengan apa pun yang ada, tapi Ibra dengan sigap memeluk Virlie dan menghalangi lemparan dengan tubuhnya.
Sementara itu, Lisa yang melihat dari kejauhan segera menghubungi Dion dan tentu saja Dion dengan cepat menuju ke kampus putrinya itu.
Lisa sengaja tidak menghampiri Virlie, karena memang situasinya tidak memungkinkan dan dia juga tidak akan bisa menolong Virlie maka dari itu, Lisa memilih menghubungi Dion supaya semua orang mendapat hukuman dari Dion.
"Tunggu saja, sebentar lagi kalian akan merasakan akibatnya, kalian tidak akan pernah tahu bagaimana bahayanya kalau seekor singa sudah ngamuk," batin Lisa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Arsyad Al Ghifari🥰
wah emang Amara .Kevin gali kuburan sendiri
2022-11-27
1
Salmah
kasian virlie lanjut thor terimakasih
2022-11-22
1
R@yn@
up lagi kak ....
penasaran apa yang akan dilakukan papa Dion.....
Amara bener2 gali kuburannya .....
Kevin ayah mu aja ngak berani ganggu Dion kamu malah menghina anaknya......
2022-11-22
1