BAB 14: Bar-bar..

Qariya ditinggalkan tepat di luar gang, yang membuat Bodyguardnya langsung datang menghampiri.

“Nona muda, kemana saja anda?”

Tanya mereka dengan wajah panik, karena bisa dibayangkan. Jika Qariya masih tidak ditemukan oleh mereka. mereka harus siap menghadapi hukum yang di berikan oleh Tuan Besar.

Qariya tak bergeming. Ia memandang kearah Gang yang memperlihatkan pungung seseorang. Pungung itu menghilang dalam kegelapan gang.

“Nona Muda..mari kembali”

Qariya mengangguk, ia langsung melangkah menaiki mobil yang selalu mengantarnya kemanapun. Meski kadang-kadang ia akan mengunakan sepeda jika dirinya mulai mabuk dengan mobil.

Dalam perjalanan pulang, Qariya menatap jalanan yang di penuhi akan orang-orang. Dirinnya berpikir apakah dia harus seperti mereka?. tentu saja dia harus, mengingat bahwa ia akan menjadi penerus dari Ayahnya. Karena dirinya Putri tunggal yang sangat dimanja.

Pikiran tentang orang, ia mengingat Nuvi yang jelas-jelas membencinya. Selama sekolah dirinya tak punya kesan yang baik untuk orang lain.

“huh”

Qariya melangkah keluar dari mobil, ia berjalan masuk mansion dengan cepat. Tubuhnya lelah dan dirinya ingin tidur disiang hari.

Melupakan kesan buruk dan menyimpan kesan bahagia ketika dirinya bertemu lagi dengan pria tampan.

“Ah..benar..Pelayan”

“Iya Nona muda, ada apa?”

Dalam sekali seruan pelayan dimansion ini benar-benar cepat bergerak.

“Tolong beri tahu Titi untuk menyusulku diruang perpustakaan. Aku ingin berbicara kepadanya”

Pelayan mengangguk dengan senyumanya.Qariya langsung meninggalkan mereka, melangkahkan kakinya menuju kearah perpustakaan yang pernah dikunjunginya sekali.

-

Seperti biasa, buku tersusun rapi ditempatnya. Qariya memandang sekelilingnya dan mendekati rak-rak yang ada.

“Rut..hm, kalau tak salah ini tentang ABO..seharusnya buku itu ada bukan?”guman Qariya.

Krek!!..

“Qariya!”

Qariya mendengar panggilan dari Titi yang sepertinya baru tiba diruang Perpustakaan.

“Aku disini, ada di rak ke 8”

Setelah ucapannya, Qariya kembali fokus mencari buku yang ingin dibaca olehnya.

“Apa yang kamu cari?”

“Buku, tentang ABO”

“ABO?..Apa kamu bertemu ras Serigala?”

Qariya tak menduga kepekaan Titi diatas rata-rata. Dia dengan mudah mengetahui apa yang terjadi kepadanya.

“Katakan, kamu bertemu mereka?”

Merasa di itimidasi, Qariya menghela nafas dan mengangguk dengan pelan. “Ya, aku bertemu dengan mereka. ah tidak hanya bertemu seorang..”

Titi menatap Qariya dengan serius. Melihat tatapan seperti itu, Qariya tahu bahwa Titi masih menunggu penjelasan yang begitu jelas.

“Ah....seseorang menyelamatkanku, orang itu..”Qariya diam sesaat, ia melihat Titi masih menatap dirinya.

“Orang itu baik...lalu dia bahkan melindungiku dengan cepat, dan menarikku untuk menyelamatkan ku yang hampir ditangakap oleh orang yang sedang Rut”

Titi menghela nafas , “aku tak tahu apa yang terjadi, namun jauhilah hal yang kamu ketahui bahwa itu berbahaya..oke”

“Dan jangan bertingkah bar-bar seakan-akan kamu orang yang kuat”

Titi melangkah menjelajahi rak buku, meninggalkan Qariya yang mendengus mendengar ucapannya.

“Aku tidak bar-bar”

Waktu berjalan dengan cepat, Qariya dan Titi menemukan dua buku yang berhubungan dengan ABO.

“Hanya ada dua?..kenapa begitu sangat sedikit?”Tanya Qariya dengan perasaan tidak puas.

“ABO sangat langka, dan jika pun terjadi akan menjadi buruan para manusia, itu hal yang sangat berharga. Dan ABO ini terjadi pada Ras Serigala”jelas Titi dengan mengambil salah satu buku tentang ABO.

“Ras serigala mengalami Rut dan Heat bukan?”tanya Qariya kembali.

Titi mengangguk, “Benar, hanya jarang ada keturuan seperti itu, bisa dibilang Alpha dan Omega dari ras Serigala hanya keberuntungan bisa mendapatkan hal itu....bisa saja mereka menjadi kita, yaitu Beta. Lelaki dan perempuan tidak ada jenis kelamin yang lain”

“Oh.. begitu...apa Rut sulit diatasi?”

“Sama halnya dengan wanita yang datang bulan. Mereka akan membutuhkan waktu lama untuk bisa meredakkan Rut itu, bisanya 1 minggu dan paling lama..aku tak tahu”

“Kamu mengetahui banyak hal Titi”

“Aku sewaktu-waktu membaca disini, meski perpustakaan ini bukanlah umum, setidaknya Tuan besar mengijinkanku mempelajarinya itu sudah sangat bagus”

“Nah, kalau begitu ajarin aku nanti ya..aku malah membaca semua ini..oh ya”

Titi menatap dengan pandangan mengerut kepadanya. “Ada apa lagi?...kamu membawaku sini hanya untuk mendengarkan ucapanku, seharusnya tinggal bertanya saja”

“Hehehe..aku hanya penasaran lagian kamu pasti sibuk jika aku langsung mendatangimu”

“Yang membuatku sibuk adalah dirimu..kamu tahu itu”

“Maaf...”Qariya mengatupkan kedua tangannya dengan wajah memelas kepada Titi.

Wajah itu membuat Titi menghela nafas dengan tenang, “apa yang ingin kamu tanyakan?”

Qariya menarik kursi khusus untuk orang yang membaca didalam ruangan ini. Terdapat meja panjang yang bisa menampung sepuluh orang untuk membaca dibarisan yang sama.

Qariya duduk dengan membuka dan menutup buku yang tidak dibaca olehnya, padahal sudah memakan waktu setengah jam hanya untuk mencari buku itu.

“Aku penasaran kenapa para vampir tidak punya jantung?”

Titi mengerutkan alisnya mendengar ucapan Qariya. Ia langsung menatap dengan wajah penasaran. “Kamu bertemu mereka?”

“Ah tidak”Qariya dengan cepat menutupi apa yang dicurigai oleh Qariya. Ia langsung menjelaskan dengan hati-hati. “Aku tidak bertemu, hanya Aku merasa penasaran saja, apa Vampir memiliki jantung atau tidak?”

Titi menatap Qariya yang tersenyum dengan wajah yang sulit dipahami. Ia kembali menghela nafas. “Aku tak tahu tentang hal itu, karena aku tak pernah bertemu dengan vampir secara langsung..mungkin ada benarnya mereka tidak punya jantung, karena mereka seperti mayat hidup. tidak ada darah, bau dan juga perasaan”

Mendengar kata perasaan, Qariya terdiam. Ia tanpa sadar memikirkan bagaimana balasan orang yang dicintainya ini, jika ia mengungkapkan cintannya.

“Qariya, istirahatlah..jadwal sore ini adalah latihan kuda, kamu harus ingat itu”

Titi melangkah meninggalkan Qariya yang masih diam tak bergeming. Hingga suara pintu tertutuppun tak membuat Qariya bangun dari duduknya.

“Tidak punya perasaan..apakah itu benar?”guman Qariya. Hari ini ia mendapati dua perasaan yang menghantam dirinya. 1 perasaan senang dan 2 perasaan sedih.

Senang bertemu Pria tampannya, sedih karena Teman yang dirinya sendiri tak tahu, mereka teman atau bukan. Lalu sedih karena mengetahui bahwa Vampir tak memiliki perasaan.

“Apa perasaanku akan terbalaskan?”Qariya bangun dari duduknya. Ia meranjak pergi meninggalkan ruang perpustakaan.

Episodes
1 BAB 1: Anak Bangsawan
2 BAB 2: Wajah Tampan
3 BAB 3: Pria Tampan
4 BAB 4: 3 Ras
5 BAB 5: Penjelasan Lanjut
6 BAB 6: Bertemu lagi, Tapi....
7 BAB 7: Ada apa denganmu?
8 BAB 8: Jatuh Cinta
9 BAB 9: Darah...
10 BAB 10: Benjol..
11 BAB 11: Shya Vir
12 BAB 12: Sudah Ku Pastikan...
13 BAB 13: Teman Atau Bukan
14 BAB 14: Bar-bar..
15 BAB 15: Red Spider Lily
16 BAB 16: Cerita Leluhur
17 BAB 17: Ayah dan Ibu Kembali....
18 BAB 18: Rencana
19 BAB 19: Pergi..
20 BAB 20: Mencari
21 BAB 21: Aku menyukaimu
22 BAB 22: Terjatuh
23 BAB 23: Tidur Bersama
24 BAB 24: Pertemuan Pertama
25 BAB 25: Apa yang Kamu lakukan?
26 BAB 26: Guar Luh
27 BAB 27: Aku akan mengantarmu
28 BAB 28: Aku Pulang
29 BAB 29: Lupakan Aku
30 BAB 30: Melupakan
31 BAB 31: Hukuman
32 BAB 32: Berangkat
33 BAB 33: Saling Berpikir
34 BAB 34: Sangat Cantik
35 BAB 35: Hasil
36 BAB 36: Festival Lampion
37 BAB 37: Mengingatku
38 BAB 38:Kamu Lagi!!!
39 BAB 39: Tidak Mungkin
40 BAB 40:Sepupu?
41 BAB 41:Keinginan Ayah
42 BAB 42: Besok Pengakuannya
43 BAB 43:Aku Tidak Perduli
44 BAB 44: Tenanglah
45 BAB 45:Empat Pohon
46 BAB 46:Indah Namun...
47 BAB 47: Tidak ada Izin...
48 BAB 48:Perang adalah Solusi...
49 BAB 49:Mengambil Kekuasaan...
50 BAB 50:Mata Emas
51 BAB 51: Penerus
52 BAB 52: Serahkan Mata Emasmu
53 BAB 53: Hilangnya Cahaya
54 BAB 54: Aku Mencintainya
55 BAB 55: Aku merestui kalian
Episodes

Updated 55 Episodes

1
BAB 1: Anak Bangsawan
2
BAB 2: Wajah Tampan
3
BAB 3: Pria Tampan
4
BAB 4: 3 Ras
5
BAB 5: Penjelasan Lanjut
6
BAB 6: Bertemu lagi, Tapi....
7
BAB 7: Ada apa denganmu?
8
BAB 8: Jatuh Cinta
9
BAB 9: Darah...
10
BAB 10: Benjol..
11
BAB 11: Shya Vir
12
BAB 12: Sudah Ku Pastikan...
13
BAB 13: Teman Atau Bukan
14
BAB 14: Bar-bar..
15
BAB 15: Red Spider Lily
16
BAB 16: Cerita Leluhur
17
BAB 17: Ayah dan Ibu Kembali....
18
BAB 18: Rencana
19
BAB 19: Pergi..
20
BAB 20: Mencari
21
BAB 21: Aku menyukaimu
22
BAB 22: Terjatuh
23
BAB 23: Tidur Bersama
24
BAB 24: Pertemuan Pertama
25
BAB 25: Apa yang Kamu lakukan?
26
BAB 26: Guar Luh
27
BAB 27: Aku akan mengantarmu
28
BAB 28: Aku Pulang
29
BAB 29: Lupakan Aku
30
BAB 30: Melupakan
31
BAB 31: Hukuman
32
BAB 32: Berangkat
33
BAB 33: Saling Berpikir
34
BAB 34: Sangat Cantik
35
BAB 35: Hasil
36
BAB 36: Festival Lampion
37
BAB 37: Mengingatku
38
BAB 38:Kamu Lagi!!!
39
BAB 39: Tidak Mungkin
40
BAB 40:Sepupu?
41
BAB 41:Keinginan Ayah
42
BAB 42: Besok Pengakuannya
43
BAB 43:Aku Tidak Perduli
44
BAB 44: Tenanglah
45
BAB 45:Empat Pohon
46
BAB 46:Indah Namun...
47
BAB 47: Tidak ada Izin...
48
BAB 48:Perang adalah Solusi...
49
BAB 49:Mengambil Kekuasaan...
50
BAB 50:Mata Emas
51
BAB 51: Penerus
52
BAB 52: Serahkan Mata Emasmu
53
BAB 53: Hilangnya Cahaya
54
BAB 54: Aku Mencintainya
55
BAB 55: Aku merestui kalian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!