Mata merah, hidung mancung, rambut hitam acak-acakan. Tinggi badan sekitar 187 cm dengan berat badan yang ideal. Sudut mata yang tajam, dan pandangan yang datar. Namun dimata orang-orang dia adalah yang paling tampan.
Itulah yang bisa mengambarkan seorang pria yang melangkah meninggalkan aula. Tatapannya datar tapi wajahnya penuh akan kebahagiaan. Entah apa yang terjadi kepada dirinya.
“Shya Vir!!!”
Mata tajam yang merah itu langsung melirik kesumber suara. “Oh. Ada apa...Paman”
Seorang pria paru baya melangkah dengan pelan kearah Shya Vir yang berhenti melanjutkan langkahnya.
“Aroma ditubuhmu, aneh”ucap Pria paru baya itu.
Shya Vir menatap bingung, “Aroma?..apa aku punya aroma?”
“Apa kamu tidak tahu,aroma ditubuhmu ada dua. Yang pertama aroma ras serigala. Apa kamu habis bertengkar hebat dengannya?”
Shya Vir diam, ia memikirkan perkelahiannya dengan seorang ras serigala yang keras kepala. Perkelahian itu terjadi tepat dimalam hari, disebuah kota malam, dekat tebing. Disanalah ia bertemu wanita aneh yang sampai sekarang ini membuatnya kesal.
“Iya, beberapa hari yang lalu”jawab Shya Vir dengan santai.
“Dan aroma satunya, sulit dikatakan. Dia tak memiliki aroma masam atau manis. Aku tidak bisa memahaminya”
“Tidak perlu dipahami”
Suara Shya Vir berubah menjadi dingin, ia melangkah pergi meninggalkan pria tua yang bengong ditempat.
“Apa aku salah berbicara?”
Shya Vir merubah wajah senangnya. Ia senang bisa kembali dengan kekuatan yang pulih, akibat berkelahi dengan Ras Serigala. Ia mengeluarkan banyak kekuatan.
Dan saat penyembuhan di balik pohon apel, seseorang menghampiri pohon itu lalu berguman tentang apel yang manis dan semacamnya. Mendengarnya membuat Shya Vir meringit. Ia langsung melesat naik dan memperhatikan siapa yang datang.
“Dia,gadis malam itu?”
Matanya menatap lekat kearah mata yang ada dibawahnya.terlihat bulu mata yang lentik mengedip, tanpa disadari ada senyum tipis yang terukir dibibir. Dan sesaat kemudian ia kembali datar.
Shya Vir mengira itu adalah pertemuan terakhir, dan ternyata dirinya salah. Ia bertemu kembali kepada wanita yang sama. dan lagi pertemuannya dihutan. Jika kondisi Vir dan Ras Serigala itu tidak baik, kemungkinan nyawa wanita itu berbahaya. Karena janji tak ada yang akan saling menganggu ras manusia. Ia memilih pergi dan tak berniat bertemu lagi.
Tetapi percuma, ia mencoba melatih kekuatanya menghancurkan batu yang ada ditebing, namun karena tinjuan yang kuat ia melihat bahwa batu itu melesat kearah seseorang. Dengan secepat kilat ia mendekat, namun terhenti ketika sadar seseorang itu adalah orang yang sama.
“Aku tidak menyukai ini”
Karena mood sudah hancur, dirinya memilih untuk beristirahat didahan pohon karena cahayanya lebih gelap. Dengan sekali Swuush, dirinya tiba didahan pohon dan langsung berbaring disana.
Ketenangan tak bertahan lama, saat ia mendengar suara langkah kaki mendekat dan berbicara kepadanya.
“Aku berharap tidak pernah bertemu lagi denganmu”
Kalimat itu dilontarkan dan dirinya pergi dalam sekali hembusan nafas. Ia tak berharap akan bertemu lagi dengan orang yang sama. karena itu menjengkelkan.
“Lupakan tentangnya, mari mencari makanan”Shya Vir melayang dengan cepat dan dalam beberapa detik, tubuhnya terbang dengan cepat melesat memasuki hutang.
-
Qariya duduk disofa tunggal miliknya. ia menatap buku yang baru dibeli oleh Titi. Buku itu menceritakan sebuah kisah hubungan asmara yang berakhir menyedihkan.
Qariya sudah membaca bab akhir yang menjadi kebiasaannya. Jika akhirnya menarik, ia akan membaca dengan penuh semangat. Karena buku itu berakhir menyedihkan, ia tanpa pikir dua kali langsung membaca dengan wajah bahagia.
Bosan dengan cerita yang selalu berakhir bahagia dan lagi sudah ditebak alur ceritannya, membuat Qariya bosan dalam sekali lirikkan. Meski alur cerita berbeda dari setiap buku. Tetap saja happy ending akan menjadi happy ending.
Ia memilih Sad Ending atau Bad ending. Karena ada yang membuatnya selalu penasaran. Antara mc dan semacamnya, karena itulah dirinya bersemangat membaca buku yang baru dikasih oleh Titi kepadanya.
30 menit waktu berjalan, Qariya sudah membaca dipertengahan cerita.alur yang mulai penuh akan kemisterian telah dimulai, Qariya mengangkat kedua kaki yang merubah posisi duduknya menjadi tidak sopan.
Tuk..Tuk..Tuk..
“Qariya, kamu sudah tidur?”
Qariya memandang pintu kamarnya sesaat, lalu kembali membaca buku cerita, “Belum, masuklah Titi”
Pintu kamar dibuka, Titi melangkah masuk sambil membaca susu hangat untuk Qariya.
“Apa seru?”Titi menaruh napan dimeja kecil yang tak jauh dari sofa Qariya. Ia memilih duduk disofa tunggal lainnya sambil melihat Qariya membaca buku.
“Aku rasa lumayan, disini mereka sangat penuh akan tekanan, dari mulai harus menghargai dan saling mengerti. Apa lagi si mcnya sangat lemah lembut terhadap pasangannya. Tapi tetap saja salah dimata sang pasangan, emosi mungkin bisa meledak disini”
“Oh ya, lalu apa yang kamu ambil dari cerita itu, kamu sudah membaca setengah buku. Dan pasti memiliki kesimpulan dari pandanganmu”
“Mereka sudah saling mencintai hanya tak menyadarinya...aku menjadi kasihan kepada Mc, dia berjuang menahan cinta tapi selalu luluh didepan pasangannya”
“Lalu?”
“Aku sudah pastikan, orang yang ku cintai harus tahu bahwa aku mencintainya. Jadi dengan begini aku tak akan menahan cinta. Dan hasil nanti akan ku terima. Jika ia tak mencintaiku akan ku buat dirinya jatuh cinta kepadaku”
Titi mengerutkan alisnya. Qariya yang melihat hal itu tersenyum, “Tenang saja, aku yakin kisah cintaku pasti akan lebih baik dari buku ini”
Dengan rasa bangga, Qariya mengangkat dagunya. Titi yang melihat hal itu menghela nafas.
“Aku tak tahu siapa yang kamu cintai, dan harapanku dia akan memaklumi tingkah gilamu itu. sudah..kamu lebih baik minum susu hangat yang ku buat. Oh ya, ada pesan dari teman Sekolahmu”
Qariya yang belagak sombong langsung menunjukkan reaksi cerah, secerah mata hari. Membuat Titi menutup matanya sebentar.
“Benarkah?...apa mereka sudah kembali dari negara K?..dan negara J?”tanya Qariya dengan bahagia.
Titi mengangguk, “Mereka sudah kembali beberapa hari yang lalu, dan mengirim pesan diponselmu. Lain kali periksalah agar dirimu lebih dahulu mengetahuinya”
“Apa aku menyimpan nomor telpon mereka?”
“Tidak, hanya mereka menyimpan nomormu”
“Kenapa tak memberitahuku?”
“Jika diriku memberitahu mu, ku pastikan jadwal akan lebih berantakan dari apa yang telah ku berikan kepadamu. Sudah tidurlah, kalian akan melakukan reuni besok, jadi kamu bisa berpenampilan baik didepan mereka”
“Yeah,kamu benar....aku akan tidur sekarang”
Qariya meminum susu yang masih hangat dengan cepat. Lalu melangkah menuju ketempat tidur dan berbaring dengan selimut yang dipakai.
“Selamat malam Titi”
“Iya, selamat malam nona muda”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments