Pagi hari menyambut dengan tenangnya. Dan seperti kegiatan awal. Titi akan membangunkan Qariya. Menyiapkan air hangat untuk mandi lalu mengajak sarapan pagi bersama Orang tua Qariya.
Dan semua itu dilalui tanpa pembicaraan yang biasanya dilakukan oleh Titi dan Qariya.
Diruang tengah dengan suasana yang sulit diartikan. Orang tua Qariya menatap Putri mereka yang berdiam diri tanpa berbicara sama sekali.
Ayah dan Ibu Qariya tahu bahwa saat ini Putri mereka masih belum bisa memahami dengan jelas apa yang dijelaskan kemarin malam.
“Ibu, Ayah”ucap Qariya.
“Iya!”keduanya menatap kaget kearah Qariya yang memanggil mereka. tampak senang dengan Qariya yang memulai pembicaraan.
“Bisakah kalian melanjutkan penjelasan kemarin?, aku masih belum bisa menerimanya, aku tahu kalian ingin membuatku merasa tenang tanpa kecemasan. Hanya rasanya ini sangat aneh, dunia kita memiliki keunikkan, apa dinegara lain juga memilikinya?”Tanya Qariya dengan ekspresi penuh keingintahuan.
Ayah Qariya atau Tuan Qafiysa Hidkha langsung mengangguk dengan apa yang diucapkan oleh Qariya. “Jika kamu ingin mendengarkan tentang dunia ini, mari ikuti Ayah”ucap Tuan Qafiysa Hidkha.
Qariya melangkah mengikuti Ayahnya. Kali ini keduanya berjalan menuju kebagian perpustakaan khusus yang disediakan oleh orang tuanya.
Ada begitu banyak buku yang tertata rapi, baik yang lembarannya sudah menguning atau berwarna putih. Yang terpenting semuanya ada disini.
Titi pernah memberitahukan kepadanya bahwa seluruh buku diperpustakaan Mansion ini adalah buku asli, yang berarti buku di perpustakaan kota hanya salinan dari buku aslinya.
Qariya menatap pintu besar yang begitu tinggi, ia melihat Ayahnya yang membuka pintu dengan tenang.
Belum kaki itu melangkah kedalam, ia bisa melihat puluhan ribu buku berbaris dengan rapi. Bahkan rak-raknya tidak bisa dianggap remeh. Karena terlihat jelas, ada lebih dari 3 lantai yang digunakan hanya untuk menyusun semua buku yang pastinya memiliki sejarah.
“Ayah tidak mungkin menjelaskan semuanya tanpa bukti yang kuat. Jadi ikuti Ayah, dan Kamu akan mengetahui semua yang terjadi didunia kita”ucap Ayahnya yang kini melangkah menuju kealtar khusus.
Ada sebuah buku dengan ketebalan yang bukan main. Kamu bisa merentangkan telapak tanganmu, maka sepanjang itulah ketebalan buku yang ada didepan Qariya.
Lalu panjangnya dua kali dari telapak tangan. benar-benar sangat memuaskan bagi pecinta buku. Mereka bisa balapan dari membaca buku itu.
“Qariya, usiamu sudah 18 tahun, Ayah harap kamu bisa mencerna semuanya”
Ayah Qariya membuka buku yang ada didepan mereka. dihalaman pertama terlihat jelas sebuah simbol yang dibentuk dengan begitu rapi. Jika dilihat dengan pandangan biasa, itu adalah simbol segitiga sama kaki. Namun jika dipandangan orang terdahulu itu adalah simbol ras yang ada dibumi.
“Kamu melihat simbol segitiga sama kaki ini, Anakku..segitiga ini bukan gambar biasa. Ini adalah simbol. Di bagian atas merupakan lambang manusia. Dan dikedua bagian bawah, merupakan lambang vampir dan Serigala..”
Halaman selanjutnya dibuka..
“Disini menjelaskan bahwa manusia,Serigala dan Vampir hidup rukun. Sekitar tahun 800, leluhur kita hidup berdampingan dengan damai...”
Gambar kehidupan ditahun 800 benar-benar terlihat begitu awam. Karena pakaian dan kehidupan yang masih mengunakan peralatan dari kayu dan batu. Qariya mengamati sambil mendengarkan.
“Kita hidup dengan peralatan sederhana dan saling melindungi. Vampir akan melindungi kita dimalam hari, serigala akan melindungi kita di siang hari. Lalu kita akan memberikan tempat tingal kepada mereka sebagai ganti dari kebaikkan yang diberi kepada kita. Itulah yang menjadi awal mula adanya 3 ras yang hidup akur”
Halaman demi halaman dibuka. Kali ini Qariya yang membuka perlahan dengan begitu pasti. Apa lagi melihat gambaran yang digambar dengan tintah hitam diatas kertas kekuningan.
“Semua berjalan dengan baik hingga tahun ke 2000, para ras mulai meningkatkan kedudukan mereka dan memulai pemilihan pemimpin yang mengakibatkan pemecahan kelompok”
Ayah Qariya melangkah menuruni altar sambil melanjutkan penjelasannya.
“Pemecahan kelompok itu menyebabkan pecahnya kepemimpinan, hingga akhirnya para ras memilih untuk berpisah dan wilayah dibagi-bagi..dan akhirnya tiba diwaktu sekarang”
Qariya menatap dengan wajah yang mulai pusing. Setiap gambar dan penjelasan dari lembaran buku didepannya, berhasil membuat kepalanya pusing mencerna semua.
“Qariya, Ayah pikir kamu harus..”Ayah Qariya menatap putrinya dengan begitu terkejut.
Wajah Qariya pucat dengan tubuh yang gemetar. Yang membuat Tuan Qafiysa Hidkha langsung mendekati putrinya.
Jarak keduanya hanya empat langkah untuk bisa saling mencapai. Ayah Qariya langsung mengendong Qariya dengan begitu cepat.
“PELAYAN!!”teriak Ayah Qariya dengan panik. Ia melangkah keluar dari ruang perpustakaan sambil mengendong Qariya.
Semua menatap cemas dengan Qariya yang kini sudah berbaring dikasurnya. Mata Qariya perlahan terbuka yang membuat Tuan Qafiysa Hidkha dan Istirnya mendekat kearah putri mereka.
“Bagaimana keadaanmu Putriku?”tanya Ayah Qariya dengan berdiri dibelakang Ibu Qariya.
Ibu Qariya mengusap lembut kepala putrinya yang mengeleng menjawab ucapan dari Suaminya.
“Aku baik-baik saja Ayah, hanya sedikit pusing melihat gambar dan penjelasan dari buku itu”jawab Qariya.
Ibunya memberikan sebuah air hangat untuk Qariya. Dengan pelan Qariya meminum air yang diberikan kepadanya.
“Ayah, jangan khawatir...aku mengerti beberapa dari hal yang Ayah jelaskan. Hanya untuk saat ini aku masih belum bisa mempercayai semuanya”Qariya menatap kearah orang tuanya.
Saat ini dirinya memang belum sepenuhnya paham akan penjelasan ayahnya. Tetapi ia bisa mengerti bahwa didunianya ini berbeda dari yang dipikirkan oleh dirinya sendiri.
“Jangan terlalu memaksa dirimu, jika kamu memang tidak bisa memahaminya tak masalah Qariya, Ayah tak akan memaksa dirimu, namun ada hal yang harus Ayah peringatkan. Mulai sekarang jauhilah mereka. mengerti”ucap Tuan Qafiysa Hidkha kepada Putrinya.
Qariya tidak menjawab apa yang dikatakan oleh Ayahnya. Ia hanya mendengarkan dengan begitu tenang.
“Titi, jagalah Qariya ya...Tante dan Paman harus melakukan perjalanan bisnis sementara waktu. Bisa kamu menjaganya dengan baik”ucap Ibu Qariya kepada Titi yang berdiri tak jauh dari mereka.
“Baik Nyonya besar”
“Tunggu, Ibu..Ayah..apa kalian akan pergi?”tanya Qariya dengan wajah terkejut. Ibu dan Ayahnya mengangguk.
Sang Ayah langsung menjelasakan apa alasan kepergian mereka. “Tidak akan lama, hanya memakan waktu 3 hari, karena ini perjalanan bisnis yang cukup memakan waktu”jelas Ayahnya.
Qariya terdiam mendengar apa yang dijelaskan. Melihat dirinya seperti itu membuat sang Ibu langsung memeluknya untuk memberikan ketenangan.
“Kami akan kembali sayang”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Rossemarry
mawar merah sudah melayang untukmu, author kesayanganku 😍😘
2022-12-17
1