BAB 11: Shya Vir

“Bagaimana bisa batu terlempar kesini?”

Qariya mengerakkan kudanya untuk menuju kearah asal lemparan batu. Namun seperti yang diduga olehnya, jarak menuju gunung tinggi itu sangatlah jauh. Ia dengan cepat menghentikan kudanya diberbatasan Mansion.

“Aku tidak bisa kesana, jaraknya sangat jauh...orang itu pasti sangat luar biasa hingga mengenai sasaran dengan baik”guman Qariya.

Ia mengarahkan kudanya untuk kembali kelapangan berlatih. Dengan cepat kudanya berlari menuju kearah yang diinginkan oleh Qariya.

Tiba di lapangan, ia melihat seseorang berbaring di bayangan pohon. Pohon itu tumbuh di tepi lapangan, dengan tinggi yang mencapai rumah berlantai dua. Apa lagi daun-daun yang begitu lebat tumbuh menghiasi setiap rantingnya. Membuat bayangan dari cahaya matahari lebih gelap.

Qariya memperhatian dengan teliti, setelah memperhatian, ia melihat bahwa orang yang berbaring itu adalah orang yang dikenal olehnya.

“Pria Tampan!”tanpa basa basi, Qariya turun dari kudanya dan melangkah mendekat dengan cepat. Ia berhenti dibawah dahan pohon yang begitu besar. Pria yang dikenali Qariya tak menghiraukannya sama sekali.

“Hei, Kamu disini pasti tidak mendapatkan izin kan?”tanya Qariya memandang kesal kearah pria tampan. Ia ingin marah namun rasa marahnya digantikan dengan kesenangan yang tak dimengerti oleh dirinya.

“Apa dirimu mengalami masalah pendengaran, hingga tidak menjawab ucapanku”Qariya mendekat kearah pria yang masih berbaring disana. Ia menatap lekat kearah tubuh orang yang dengan santai menutup matanya.

Masih tidak mendapatkan respon yang baik, Qariya mengulurkan tangan untuk menyentuh Pria yang didahan pohon. Dahannya tidaklah tinggi, tapi masih bisa dicapai oleh Qariya jika dirinya berjinjit.

“Menjauh dariku”

Tangan Qariya masih melayang, mendengar orang tersebut meresponnya dengan baik, Qariya lansung menghentikan gerakannya dan menurunkan pelan tangan yang melayang itu.

“Merepotkan, kenapa diriku selalu bertemu denganmu, apa kamu adalah hantu?”Pria tampan duduk didahan pohon dengan membelakangi Qariya.

Mendengar Pria tampannya berbicara, Qariya tersenyum puas, ia melangkah untuk melihat wajah orang yang berbicara dengannya.

“Disini tempat tinggalku, dan sangat wajar diriku bertemu denganmu, bahkan berbicara denganmu”senyum indah terbentuk dibibir Qariya.

“Gadis manja, apa kamu tidak takut kepadaku..aku bisa membunuhmu”

“Oh, apa kamu seorang Vampir?”

Qariya menatap Pria yang terdiam mendengar ucapannya. Ia tahu bahwa dirinya harus menjauh dari ras-ras ini. Tapi hati Qariya menolak untuk menjauh.

Pria tampan yang ada didepannya menatap Qariya dengan pandangan datar. Ia mendengus dan melompat turun dengan cepat.

“Jika kamu tahu diriku siapa, kenapa kamu masih berdiri disini dan tidak melapor kepada pengawal yang selalu melindungimu”

“Seharusnya aku melakukan itu, tapi hatiku mengatakan tidak. Jadi aku mengikuti kata hatiku”

“Hati? Apa mereka bisa berbicara?”

“Ha..hahahaha, apa kamu tidak mengetahuinya?”Qariya diam sesaat, ia pun melanjutkan “Kita bisa berbenak bukan?”

Qariya melihat orang didepannya berkedut dengan alis tebal yang dimiliki oleh Pria tampan. Hatinya berdesir dengan perasaan yang tak bisa diartikan. Ia tanpa sadar menarik bibirnnya untuk terseenyum.

“Apa dirimu mengalami gangguan jiwa, setiap melihatku kamu selalu tersenyum”

“Apa kamu memperhatikanku?”

Qariya makin bersenyum lebar karena melihat Pria tampannya memperhatikannya. Degupan yang tenang itu berguncang lagi.

“cih”hempasan suara terdengar ditelinga Qariya. Ia masih memandang tenang kearah Pria tampan yang membuang muka darinya. Senyumnya tidak luntur sama sekali.

“Aku berharap tidak pernah bertemu lagi denganmu”

Qariya masih belum terbiasa ditinggal dalam sekejap mata. Ia merasa kehilangan orang yang membuat jantungnya berdegup-degup.

Tangan kanannya melesat dengan menyentuh bagian dada. Ia merasa bahwa degupan kali ini lebih cepat.

“Kamu disini Qariya, apa sudah selesai berlatih?” tanya Titi dengan membawa sebotol air mineral dan menyerahkannya.

“Wow, apa yang kamu lakukan dengan sasaran panah itu, hancur lebur dengan begitu berantakkan, apa kamu mengunakan dahan kayu untuk memanah?”

Qariya menatap kekacauan yang terjadi, ia hanya diam tak menjawab, dan melangkah lebih dahulu kembali kemansion. Dirinya tak ingin Titi dalam masalah lagi.

Namun memikirkan yang terjadi, Qariya melihat Titi yang menyusul langkahnya.

“Ada apa?”tanya Titi dengan wajah penasaran.

“Titi, sepertinya Aku sudah jatuh cinta kepada seseorang” Qariya menatap Titi yang memandangnya dengan wajah terkejut.

“Jatuh cinta?..apa dadamu berdegup-degup hebat?”wajah Titi yang bertanya-tanya itu membuat Qariya mengangguk dengan begitu semangat.

Titi memandang Qariya dengan perasaan bingung, ia perlahan bertanya, “Apa kamu yakin itu adalah perasaan cinta, bukan suka?”

Qariya memandang Titi dengan bingung, Titi kembali menjelaskan maksudnya, “Yeah sangat aneh kamu jatuh cinta seperti ini, biasanya yang memicu seseorang untuk jatuh cinta mereka saling bertemu dan berbicara bahkan saling mengenal”

Titi tidak melanjutkan pembicaraan saat mereka masuk dalam mansion. Qariya berjalan dibelakang Titi dengan perasaan bingungnya.

“Titi benar, aku hanya bertemu dan berbicara. Tapi tidak mengenal dirinya, apa aku harus bertanya namanya siapa?”benak Qariya. Ia menyamakan langkahnya bersama Titi.

-

Didalam aula gelap gulita. Namun tidak membuat pandangan seseorang menjadi gelap. Mata yang dimiliki oleh mereka memiliki kemampuan untuk melihat dimalam hari.

Seseorang melangkah masuk kedalam aula dengan langkah santainya. Tak bersuara tapi hawa keberadaannya memenuhi alua.

“Kamu datang kesini?...bukannya kamu memilih untuk bermain-main..asal kamu tahu, jika manusia itu menangkapmu. Kami yang akan repot membebaskanmu dari mereka”

Suara seseorang mengaung di aula yang begitu sepi. Meski aula itu tampak tak bernyawa. Ada lebih dari dua puluh orang yang sedang duduk dengan menikmati secangkir minuman berwarna merah.

Orang yang dibicarakan hanya mendengus lalu melanjutkan langkahnya untuk berdiri langsung didepan orang yang berbicara.

“Aku tidak akan selemah itu hingga ditangkap oleh ras manusia, lagian aku hanya bersenang-senang”

Orang yang berbicara kepadanya diam tidak bergeming. Karena merasakan aura yang membuatnya harus tunduk.

“Ayah, tenanglah....Aku tidak akan melanggar apa yang sudah di janjikan. Lagian seperti ucapanku, aku hanya bersenang-senang..jangan khawatir”

Pria yang memiliki mata merah, rambut hitam acak-acakan menatap kearah seorang pria yang duduk di altar kekuasaannya. Pria itu menatap dengan mata merah menyala.

Dari tatapannya itu, memberitahukan bahwa tak ada yang boleh bermain-main didalam alua yang penuh akan kehormatan ini.

“Kamu harus ingat, jangan menganggap remeh manusia. Jika kamu ketahuan, Ayah terpaksa menghukummu”

“Baik Ayah....aku mengerti”

Orang yang memiliki hubungan erat dengan pria yang duduk ditahtanya. Melangkah kembali untuk keluar dari Aula. Membuat semua mata menjadi tajam melihat kearahnya.

“Dia putraku..aku tahu kalian menginginkan peneruas yang baik. Ia akan menjadi yang terbaik. Hanya jangan memberikan tatapan membenci kepada Vir”

Semua yang ada diaula diam dan menarik mata merah mereka kembali.

“Pengawal, mata-matai Shya Vir..jangan mencolok. Ia tahu jika dirinya diawasi oleh kalian. Cukup mengamati saja”

Pengawal yang diperintahkan langsung bergegas mengangguk dan melangkah pegi dengan cepat bersembunyi didalam bayangan hitam.

Pria yang melangkah keluar dari aula tersenyum puas. Ia melanjutkan langkahnya...

“Shya Vir!!!”

Episodes
1 BAB 1: Anak Bangsawan
2 BAB 2: Wajah Tampan
3 BAB 3: Pria Tampan
4 BAB 4: 3 Ras
5 BAB 5: Penjelasan Lanjut
6 BAB 6: Bertemu lagi, Tapi....
7 BAB 7: Ada apa denganmu?
8 BAB 8: Jatuh Cinta
9 BAB 9: Darah...
10 BAB 10: Benjol..
11 BAB 11: Shya Vir
12 BAB 12: Sudah Ku Pastikan...
13 BAB 13: Teman Atau Bukan
14 BAB 14: Bar-bar..
15 BAB 15: Red Spider Lily
16 BAB 16: Cerita Leluhur
17 BAB 17: Ayah dan Ibu Kembali....
18 BAB 18: Rencana
19 BAB 19: Pergi..
20 BAB 20: Mencari
21 BAB 21: Aku menyukaimu
22 BAB 22: Terjatuh
23 BAB 23: Tidur Bersama
24 BAB 24: Pertemuan Pertama
25 BAB 25: Apa yang Kamu lakukan?
26 BAB 26: Guar Luh
27 BAB 27: Aku akan mengantarmu
28 BAB 28: Aku Pulang
29 BAB 29: Lupakan Aku
30 BAB 30: Melupakan
31 BAB 31: Hukuman
32 BAB 32: Berangkat
33 BAB 33: Saling Berpikir
34 BAB 34: Sangat Cantik
35 BAB 35: Hasil
36 BAB 36: Festival Lampion
37 BAB 37: Mengingatku
38 BAB 38:Kamu Lagi!!!
39 BAB 39: Tidak Mungkin
40 BAB 40:Sepupu?
41 BAB 41:Keinginan Ayah
42 BAB 42: Besok Pengakuannya
43 BAB 43:Aku Tidak Perduli
44 BAB 44: Tenanglah
45 BAB 45:Empat Pohon
46 BAB 46:Indah Namun...
47 BAB 47: Tidak ada Izin...
48 BAB 48:Perang adalah Solusi...
49 BAB 49:Mengambil Kekuasaan...
50 BAB 50:Mata Emas
51 BAB 51: Penerus
52 BAB 52: Serahkan Mata Emasmu
53 BAB 53: Hilangnya Cahaya
54 BAB 54: Aku Mencintainya
55 BAB 55: Aku merestui kalian
Episodes

Updated 55 Episodes

1
BAB 1: Anak Bangsawan
2
BAB 2: Wajah Tampan
3
BAB 3: Pria Tampan
4
BAB 4: 3 Ras
5
BAB 5: Penjelasan Lanjut
6
BAB 6: Bertemu lagi, Tapi....
7
BAB 7: Ada apa denganmu?
8
BAB 8: Jatuh Cinta
9
BAB 9: Darah...
10
BAB 10: Benjol..
11
BAB 11: Shya Vir
12
BAB 12: Sudah Ku Pastikan...
13
BAB 13: Teman Atau Bukan
14
BAB 14: Bar-bar..
15
BAB 15: Red Spider Lily
16
BAB 16: Cerita Leluhur
17
BAB 17: Ayah dan Ibu Kembali....
18
BAB 18: Rencana
19
BAB 19: Pergi..
20
BAB 20: Mencari
21
BAB 21: Aku menyukaimu
22
BAB 22: Terjatuh
23
BAB 23: Tidur Bersama
24
BAB 24: Pertemuan Pertama
25
BAB 25: Apa yang Kamu lakukan?
26
BAB 26: Guar Luh
27
BAB 27: Aku akan mengantarmu
28
BAB 28: Aku Pulang
29
BAB 29: Lupakan Aku
30
BAB 30: Melupakan
31
BAB 31: Hukuman
32
BAB 32: Berangkat
33
BAB 33: Saling Berpikir
34
BAB 34: Sangat Cantik
35
BAB 35: Hasil
36
BAB 36: Festival Lampion
37
BAB 37: Mengingatku
38
BAB 38:Kamu Lagi!!!
39
BAB 39: Tidak Mungkin
40
BAB 40:Sepupu?
41
BAB 41:Keinginan Ayah
42
BAB 42: Besok Pengakuannya
43
BAB 43:Aku Tidak Perduli
44
BAB 44: Tenanglah
45
BAB 45:Empat Pohon
46
BAB 46:Indah Namun...
47
BAB 47: Tidak ada Izin...
48
BAB 48:Perang adalah Solusi...
49
BAB 49:Mengambil Kekuasaan...
50
BAB 50:Mata Emas
51
BAB 51: Penerus
52
BAB 52: Serahkan Mata Emasmu
53
BAB 53: Hilangnya Cahaya
54
BAB 54: Aku Mencintainya
55
BAB 55: Aku merestui kalian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!