Qariya ingin menaiki pohon yang sudah ditetapkan olehnya, untuk dinaiki. Namun saat tangan itu mengapai dahannya. Yang dipegang bukanlah dahan, tapi kaki seseorang.
“HUAAAAA!...KAKI SIAPA INI?”Teriak Qariya hingga tubuh yang sudah memanjat itu harus tergoyang-goyang, membuat pegangan Qariya meleset.
Greb!
Mata Qariya tertutup, ia menutup mata dengan begitu kuatnya. Ia menyiapkan diri untuk menerima rasa sakit, karena dirinya tahu bahwa saat ini ia akan terjatuh ketanah.
Namun bukan rasa sakit yang didapat, tapi sebuah tangan menyentuh pungungnya dan bagian lekukkan lututnya. Dengan cepat ia membuka mata dan melihat mata merah yang menatap dirinya.
Qariya mengedipkan mata berkali-kali melihat wajah tampan yang malam tadi baru saja ditemui olehnya.
“Apa yang Kamu lihat, dasar manusia”suara dingin dengan nada yang tajam, membuat mata Qariya membelak melihatnya. Ia menatap dan mengerakkan tangannya menyentuh wajah Pria yang mengendong dirinya, dengan gendongan Ala bridal style.
“Pria Tampan?”ucap Qariya yang mengusap pelan wajah Pria yang ada didepannya.
Ucapan Qariya membawa Kerutan diwajah orang yang disebut Pria tampan, Qariya langsung diturunkan tanpa aba-aba.
Bruk!
“Agh!” Qariya menatap kesal kearah Pria yang menjatuhkan dirinya. Ia mengusap manis pantat yang telah tercium dengan tanah.
“Kenapa Kamu menjatuhkan diriku hah?”tanya Qariya dengan nada kesal, ia bangun dari terjatuhnya.
“hei...kalau orang bertanya itu dijawab,bukan dicuekin?”Qariya melangkah mendekati Pria yang kini berbaring santai dibawah bayangan pohon Apel miliknya
“Hei!!”Qariya memandang kesal melihat Pria tampan itu makin tak menghiraukan dirinya.
“Berisik....nih”
Swush!!
Apel merah terlempar dengan melambung kearahnya. Qariya dengan cepat menangkap Apel merah yang dilemparkan.
“Kamu ingin bukan?”
“Hallo, Pak pohon ini milikku, kenapa Kamu berbicara,seakan-akan pohon ini milikmu”ucap Qariya yang mengusap Apel dibajunya.
Qariya melangkah mendekati Pria bertubuh putih pucat. Layaknya bukan manusia.
Cruncchhh
“Siapa dirimu?”tanya Qariya sambil mengunyah Apel pemberian Pria tampan didepannya. Ia penasaran dengan pria yang berkulit putih, rambut acak-acakkan, jika dilihat sekilas seperti pria terlantar.
Pria pucat nan tampan itu menatap dirinya. Mata mereka bertemu. Dan hal inilah yang membuat Qariya berdegup-degup, Karena tatapan itu begitu mempesona untuk Qariya.
“Apa pentingnya Kamu tahu itu”Pria itu berdiri dan melangkah pergi meninggalkannya.
Qariya ingin melangkah menyusul pria yang melangkah pergi, namun seseorang menahan dirinya. “Hei, Kamu ingin kemana Qariya?”tanya Titi yang baru tiba.
Qariya menatap Titi dengan perasaan sedihnya. “Wow, apa yang terjadi, kenapa Kamu jadi sedih seperti ini hah?”tanya Titi yang merasa aneh melihat wajah Qariya.
“Kamu, Pria tampan pergi”jawab Qariya dengan nada sedihnya.
Titi bengong mendengar apa yang diucapkan oleh Qariya. Ia baru tiba dan matanya melihat Qariya berwajah sedih sambil berkata Pria tampan kepadanya.
“Siapa Pria tampan?”tanya Titi yang memutar ingatannya, apa mereka bertemu pria kemarin?. Ia merasa ada yang aneh dengan Nonanya ini.
“Pria yang malam tadi kita temui itu”ucap Qariya yang mendudukkan diri ditanah. Ia memakan apel yang sudah dimakan olehnya.
“Tunggu, Kamu dapat Apel itu dari mana?”tanya Titi dengan wajah herannya.
“Kan sudah ku bilang, Pria tampan kesini. Ia mengambilkanku apel, sekarang Ia sudah pergi, bahkan perginya sangat cepat”ucap Qariya menjawab pertanyaan Titi.
Titi dirundung kebingungan. Pasalnya siapa Pria tampan ini. Tapi karena ia terlalu lelah. Ia memutuskan untuk melupakan siapa pria tampan yang disebut oleh Nonanya ini.
“Sudahlah..Ayo petik apelnya”ajak Titi yang hanya dianggukkan oleh Qariya. Mereka berdua memetik apel yang berbuah lebat. Karena Qariya yang tak ingin mengikuti acara besar bersama orang tuanya. Ia harus berakhir bersama Titi dikebun belakang Mansion.
-
Malam hari tiba, kebosanan Qariya akhirnya berhenti. Tahu apa saja yang dikerjakan olehnya. Memetik buah dipagi hari, siang harinya belajar dan sore harinya melatih diri berkuda dihalaman.
Malam ini Ia memutuskan ketaman kecil yang ada disamping Mansion. Sekarang dirinya dilarang keluar dari mansion saat malam hari. jika keluar, Ia harus ditemani oleh bodyguard keluarganya. Hal yang begitu tak diinginkan oleh Qariya.
“Hoam!!!”menguaplah mulut manis Qariya. Ia menatap kearah indahnya taman kecil yang dihiasi oleh kunang-kunang.
“Kecil sekali taman ini”ucap seseorang.
“Hm...benar”jawab Qariya. Saat mulut itu selesai menjawab, Qariya menatap kearah atap gazebo yang memperlihatkan seseorang, yang tak lain adalah Pria tampan. Orang yang sudah dua kali ditemuinya.
“Kenapa Kamu ada disini?”tanya Qariya sambil berdiri dan menunjuk Pria yang tengah duduk tenang. Mata merah itu menatap dirinya dengan senyum sinis.
“Apa hak mu melarang diriku, lagian halaman luas ini sangat indah jika dilewatkan, karena orang tuamu membangun Mansion tepat dipertengahan kota”
Qariya terdiam mendengarnya. Memang ada benarnya, Mansion ini ditengah-tengah kota. Tapi ia tak tahu apa yang indah dibalik itu semua.
Swussh!!!
“Kamu gadis yang nakal”ucap Pria tampan yang mengagetkan Qariya. Ia terpenjat dengan melangkah mundur yang membuatnya tersandung.
“Ugh!” Qariya menatap kearah Pria yang menolongnya. Ini sudah kedua kalinya Qariya ditolong dengan perasaan yang berdebar-debar.
“Siapa namamu?”Tanya Qariya yang dibantu berdiri dengan benar. Pria tampan itu mendengus sesaat.
“Seharusnya, Kamu memanggil pengawal atau orang lain untuk melindungi Putri sepertimu itu”
Swussh!!
Mata Qariya kaget melihat perpindahan Pria yang tadi berdiri baik didepan mata.kini sudah berpindah tempat diatas atap. Ia melupakan bahwa waktu itu ia bisa melihat perkelahian seseorang, sedangkan Titi tak bisa melihatnya.
“Ba-Bagaimana bisa keatas?”kebingungan mulai tampak diwajahnya.
Pria bermata merah itu hanya memandangnya. Ia kemudian menatap kearah lain dan kembali menatap Qariya. Lalu kemudian..
“QARIYA!!”Teriak Titi yang menarik perhatian Qariya. Qariya menoleh kearah Titi yang berlari mendekat kearahnya.
“Hei!!..Ayolah”Qariya kesal ketika Pria tampan telah menghilang dari pandangannya. Baru saja menoleh sebentar,Pria itu sudah menghilang dengan begitu cepat.
“Kenapa Kamu disini?...Qariya, makan malam akan dimulai”ucap Titi yang menatap heran kearah Qariya.
“Hei Titi, Kamu tahu tidak seseorang yang pindah tempat dalam sekali kedip. Biasanya kekuatan manusia tak seperti itu kan?”tanya Qariya.
Pertanyaan itu berhasil membungkamkan Titi yang terdiam ditempat. Qariya mengerutkan alis ketika Titi menariknya masuk kembali kedalam Mansion.
“Apa yang terjadi Titi?”tanya Qariya yang melihat tingkah Titi. Ia dibawa keruang makan yang dimana sudah ada keluarganya disana.
“Oh...Titi, Qariya..kemarilah kita makan malam bersama”ucap Ayah Qariya yang menyambut kedatangan Putrinya.
“Maaf Tuan besar...ada yang ingin ku sampaikan”ucap Titi yang membuat suasana diruang makan itu berbeda. Hawa kebahagiaan menghilang dengan raut wajah Ayah Qariya yang tampak serius.
“Hei Titi, apa yang Kamu lakukan, ini diruang makan Kamu tahu itu kan?”bisik Qariya dengan menarik tangan Titi.
Namun percuma dengan apa yang dibisikkan oleh Qariya. Titi berisikeras untuk menundukkan kepalanya.Membuat Qariya menjadi tambah kebingungan.
“Titi, katakan apa yang terjadi kepada Putriku ini?”tanya Ayah Qariya yang langsung dijawab Titi.
“Tuan Besar, Qariya bertemu dengan mereka”ucapan Titi yang membuat semua orang menatap kearah Qariya yang bingung dengan apa yang terjadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Rossemarry
calon second husbandku 😜
2022-12-03
3
cowok tampan misterius
2022-11-11
1