Mata bergetar hebat ketika melihat dua pria ada didepan mata. Apa lagi mulut yang berteriak itu, terbungkam oleh dua telapak tangan milik dua pria yang ada didepannya.
Wajah saling bertemu dengan sensasi yang membuat Qariya memerah. Ia merasa jantungnya berdetak cepat setelah dikagetkan oleh dua orang didepannya.
hufh!
Qariya menahan nafas saat mulutnya dibungkam. Tangan Qariya dengan cepat melepaskan dua tangan yang membungkam dimulutnya.
Huh!!
Dengan perlahan Qariya mengembalikan oksigen yang kosong diparu-parunya. Ia untuk sesaat melupakan dua pria yang memandang ada didepan.
“Oh, jadi si Anak manja?”suara yang sudah dikenali oleh Qariya. Ia tak perlu melihat siapa orang itu. yang terpenting orang itu telah berhasil membuatnya sulit tidur ketika dimalam hari, bahkan terkadang membuatnya ingin bertemu. Padahal Qariya sadar, ia tak tahu siapa pria ini, dan satu lagi, Qariya tahu Pria tampan itu adalah ras Vampir yang diceritakan oleh Ayahnya.
“Kamu mengenal dia?”ucap Pria yang ada disamping Pria tampan. Qariya memperhatikan pembicaraan dua pria didepannya. Dengan wajah tenang, ia mengamati kedua pria yang berdiri begitu dekat.
“Aku mengenalnya?, tidak. Aku hanya tahu bahwa Gadis ini seorang anak penting yang selalu dijaga”
“Kalau begitu, kenapa ia berada dihutan?..apa ia kabur”
“Kabur kehutan, pikirannya buntu atau apa?. Tak ada gunanya dihutan, seharusnya kabur kekota lain atau kenegara lain”
“Kamu benar...lalu kenapa dirinya disini?”
Kedua pria asik berbincang itu, kini memandang Qariya yang menatap mereka.
Qariya menyimpan banyak penilaian dari hasil penglihatannya. Ia menutup mata perlahan, dan tangan kanan ditaruh ke dagunya, lalu kepala yang mengangguk-angguk.
“Pria tampan menang tinggi, lalu pria disebelah nya menang di rambut. Rambut pria tampan berwarna hitam dengan acak-acakkan sedangkan Pria disampingnya memiliki rambut abu-abu yang lumayan panjang dengan tataan yang rapi..oke gaya rambut menang Pria disampingnya”benak Qariya.
Thub!
“Agh!, sakit”Qariya menyentuh jidatnya saat rasa sakit datang. Ia menatap kearah dua pria yang menatapnya dengan pandangan dingin.
“Apa yang kamu pikirkan?”tanya Pria disampingnya. Qariya mengeleng.
“Jangan berpikir kami tak tahu”ucap Pria Tampan yang dikenal Qariya.
Qariya menatap kearah lain untuk menyembunyikan wajah malunya. “Apa-Apaan sih”ucapnya dengan nada pelan.
“Cih, lebih baik pergi dari sini, kenapa aku harus bertemu dengan gadis manja ini”
Qariya kembali memandang dua pria yang masing-masing bersiap pergi. Tangan Qariya perlahan bergerak untuk menghentikan salah satunya. Namun...
Swuush!!!
Dua pria itu menghilang seperti apa yang dikatakan Qariya. Dengan wajah sedih, Qariya menurunkan kembali tangan yang terangkat itu.
“Aku ingin mengenalnya”benak Qariya.
“QARIYA!!”
Kepala Qariya menoleh melihat Titi yang datang dengan wajah panik. Paham dengan situasi Titi, Qariya menyentuh pundak Titi.
“Aku kaget, kaget saja”ucap Qariya dengan senyum diwajahnya. Titi mengerutkan alis, “Ada apa denganmu....?”tanyanya.
Qariya hanya mengangkat bahu lalu mengambil beberapa dahan yang telah dikumpulkannya.
“Hei, Ceritakan, apa yang terjadi kepadamu. Tak mungkin kamu kaget dengan alasan sepele begitu”Titi menyusul langkah Qariya yang lebih dahulu berjalan.
“Ah Titi, apa kau ingat dengan pertanyaanku waktu itu?”Qariya memandang Titi dengan antusias.
Titi yang melihatnya merasa aneh, namun pikirannya mengingat kembali apa yang dipertanyaan Qariya.
“Maksudmu pertanyaan tentang jantung yang berdetak cepat karena mengingat wajah seseorang?”tanya Titi kembali.
Qariya mengangguk, ia memelankan langkahnya untuk memperlama perjalanan mereka. karena ia ingin semua pertanyaannya mendapatkan jawaban.
“Aku tak yakin dengan ucapanku. Kita bisa bertanya kepada Ayah dan Ibu.”
“Ayolah Titi, hanya tingal menjawab saja lagi. yang kamu tahu saja oke, apa yang terjadi kepadaku?”
“Jantung berdebar cepat karena mengingat seseorang, mungkin itu perasaan suka”
“Suka?”
“Iya, tapi aku tak tahu pasti perasaan suka seperti apa. Sudah seperti ucapanku tadi, lebih baik kita bertanya kepada orang tuaku”
“Oke..”
Qariya terdiam sesaat memikirkan apa yang diucapkan oleh Titi. “Suka ya..”Benak Qariya.
Tiba dirumah Titi. Terlihat Ibu dan Ayah Titi sibuk memanen hasil kebun mereka.
Ada buah-buahan dan ada sayur-sayuran. Semua ditaman dihalaman kecil ini. Kehidupan Titi sederhana. Meski hasil pekerjaan Ayah Titi bisa membelikan rumah, mobil dan bahkan apartement sekali pun. Mereka sekeluarga menerapkan hidup hemat. Karena mereka memikirkan masa depan mereka seperti apa.
Jika mereka membeli rumah megah, dengan segala isinya. Dan setelah itu mereka akan kelelahan untuk mengembalikkan hasil uang yang sudah terkumpul. Itu akan lebih melelahkan lagi, jadi mereka memutuskan untuk menabungnya, sewaktu-waktu juga akan terpakai.
Qariya sudah mempelajari tentang keluarga sederhana ini. Jadi alasan inilah yang membuat Ayahnya, menyuruhnya untuk berbaur dan mengamati.
“Kalian sudah kembali, wow Nona Muda mengumpulkan Kayu lebih banyak ya”ucap Ibu Titi memuji Qariya.
Dengan senyum bangga, Qariya sedikit mengangkat dagunya. Ia tahu bahwa ia sedang sombong sekarang. Tapi ia hanya bercanda dengan sikapnya itu.
“Oh tentu Bibi Ikha, karena aku yang paling berusaha keras mengumpulkannya”ucap Qariya dengan bangga.
“Alah, baru gitu doang....coba kita adu tanding ketahanan didalam mobil dengan ac full, apa yang akan terjadi kepadamu?”Titi memandang remeh Qariya.
“Ah, jangan lakukan itu oke..jangankan menang, masuk mobilnya saja tak akan mungkin bagiku”Qariya menaruh dahan-dahan yang sudah dikumpulkan olehnya.
“Hahaha, sudah-sudah..bagaimana kalau kalian mandi dulu”ucap Ibu Titi yang langsung dianggukkan oleh Titi bersamaan dengan Qariya. Keduanya langsung masuk kedalam rumah dan mandi secara bergantian.
-
Malam hari tiba...
Qariya menatap hidangan yang ada didepan mata. Semua hidangan itu mengandung begitu banyak vitamin dan protein untuk tubuh.
“Makanlah Qariya”ucap Tuan Indra yang dianggukkan oleh Qariya.
Makan malam dengan sederhana tak membuat Qariya merasa jijik atau hal yang memalukan lainnya. Jusrtu ia merasa tenang. Baik dirumah dan di tempat orang tua Titi. Semua memiliki kehangatan yang luar biasa.
Setelah mereka selesai dengan makan malam, semua menyempatkan waktu berbincang santai diruang tamu.
“Kalian akan kembali malam ini juga?”tanya Ibu Titi memandang Titi yang mengangguk.
“Iya Bu, kami hanya berencana sore hari kembali, tapi Qariya sepertinya asik menikmati waktu luangnya, jadi kami akan kembali malam ini, dipagi hari Qariya harus melakukan jadwal biasanya”jawab Titi dengan tenang.
Qariya memandang kesal kearah Titi, yeah bagaimana pun jadwalnya memang diatur oleh Titi jadi tak ada salahnya.
“Oh ya Ibu, ada yang ingin ku tanyakan kepada Ibu...Apa Ibu tahu kenapa jantung kita berdebar cepat saat mengingat wajah seseorang”tanya Titi. Qariya yang melihat Titi bertanya dengan tenang, merasa sedikit malu. Ia menatap kearah Ibu Titi yang terdiam mendengar pertanyaan Titi.
“Siapa yang membuat mu Jatuh Cinta Titi?”ucap Ibu Titi dengan wajah kaget yang berhasil membuat Qariya bersama Titi terkejut.
“Hah?”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Nia sumania
sekuntum bung untukmu, yang sudah mengajak ku berkelana ke dunia berbeda
2022-12-27
1
suka ma vampir
2022-11-14
1