BAB 9: Darah...

Qariya menatap kearah ponsel pintarnya. Ia sudah menghubungi Titi untuk menjemputnya. Dan Titi belum membalas pesan yang dikirimkan.

“Jarang sekali Titi mengabaikan pesanku”benak Qariya.

Duduk dikursi jalan, Qariya menatap kesegala arah untuk memperhatikan apakah Titi menjemputnya meski tudak melihat pesannya. Ini sudah melewati waktu pulang Qariya.

“Titi telat sekali, aku jadi haus”

Qariya melihat mesin minuman otomatis yang tak jauh dari tempat ia duduk. Dengan meraih saku celana, ia melihat beberapa lembar uang yang jarang digunakan olehnya.

“Sepertinya aku harus menukar lembaran ini menjadi koin”

Qariya bangun dari duduknya dan melangkah menuju salah satu toko untuk menukar uang.

Kring!!!

“Selamat datang..silahkan berbelanja”ucap kasir menyambut pelangannya.

“Hm maaf, apa aku bisa menukar uang?”Qariya menunjukkan uang lembaran yang ingin ditukar olehnya.

“Tentu saja bisa, anda ingin tukar berapa?”

“ini uangnya, aku ingin ditukar koin”

“Baiklah”

Setelah menukar uang koin, Qariya melesat ke mesin minuman otomasi. Ia memasukkan beberapa koin sesuai dengan harga yang tertera didepannya.

Sebuah minuman bersoda keluar dari mesin minuman, Qariya mengambilnya lalu melangkah kembali ketempat dimana dirinya menunggu Titi.

“Apa lebih baik aku pulang sendiri?”benar Qariya sambil menikmati minumannya. Ia menatap kekanan dan kekiri mencari Titi.

Sebuah aroma menyengat terhirup oleh Qariya. Ia berhenti melangkah saat mengetahui bahwa ada aroma aneh.

“Bau apa ini?”Qariya berguman menajamkan penciumannya. Ia memandang ke kanannya terdapat Gang kecil yang begitu gelap.

Tidak ada suara dibalik Gang gelap itu, namun bau menyengat begitu kuat keluar dari Gang. Hati Qariya ingin masuk tetapi pikirannya menolak.

Qariya berdiam diri untuk waktu yang lama. Ia melangkah dengan penasaran. Melangkah masuk kedalam Gang untuk menghilangkan rasa penasarannya.

“Aku akan menyalakan senter”benak Qariya. Ia mengambil ponsel pintarnya dan mengaktifkan fitur senter sebagai penerang.

Clang!

Cahaya senter langsung mengarah kesumber suara. Qariya melihat sebuah kaleng yang bergerak sedikit. Ia menduga bahwa kaleng itulah yang menghadirkan suara tadi.

Qariya melanjutkan langkahnya untuk mencari asal bau yang menyengat. Cahaya senter yang terang itu akhirnya menemukan asal bau yang menyengat.

“Astaga, hanya bau tempat sampah, aku mengira ada hal yang aneh...benar-benar merepotkan”Qariya menghela nafas dengan lelahnya.

Sudah capek-capek beragumen dengan pikirannya, sekarang yang didapati olehnya hanya sampah yang berceceran.

“Baiklah lebih baik aku kembali”

“To-To-long!”

Langkah Qariya berhenti, matanya menatap kembali kearah sampah. Telinganya mendengar suara seseorang, tapi yang dilihat olehnya hanya kekosongan saja.

“Sepertinya telingaku lelah, hingga mendengar hal yang tidak-tidak”guman Qariya yang kembali melanjutkan langkahnya.

Namun sesuatu menabrak kakinya. Senter pun terarah keasal takbrakkan kaki, Qariya melihat sampah yang menyentuh kakinya.

“Bagaimana bisa terlempar kekakiku?”benak Qariya. Ia pun mengarahkan senter ke samping tempat sampah. Karena merasa dari situlah asal sampah tadi yang menabrak kakinya.

Cahaya senter mengarah dengan perlahan. Terlihat hal aneh yang membuat Qariya meringit. Ia pun mengangkat perlahan lagi dan yang dilihatnya.

“Darah?”guman Qariya.

Mata membelak melihat apa yang ada didepannya bersamaan dengan nafas seseorang yang ada dibelakang tubuhnya.

“Mulai sekarang jauhilah mereka, mengerti”

Qariya memikirkan ucapan Ayahnya saat itu. melihat wanita yang ada didepannya. Sedang meringkuk dengan keadaan yang sulit diartikan. Apa lagi darah yang ada ditubuh wanita itu.

Lalu nafas seseorang yang berdiri dibelakangnya, ia tahu orang dibelakangnya ini lebih tinggi darinya. Dan lagi nafas orang itu berhembus dengan bau darah yang baru saja selesai meminum sesuatu.

“Kamu melihatnya?”

Suara berat menerpa tengkuk Qariya. Ia merasa seluruh bulu kuduknya berdiri karena ucapan dari orang yang ada dibelakangnya.

“Hm..a..a.aku”

Qariya melesat dengan cepat, ia mengambil salah satu sampah yang diterletak didalam bak sampah. Ada sebuah kayu dari kaki meja. Ia dengan cepat menghempaskan kayu yang sudah berada ditangannya.

Swuush!!!

Langkah kaki besar diambil oleh Qariya, dengan cepat ia menjauhkan diri dari orang yang ada dibelakangnya. Ia tidak tahu apakah ia berhasil menghalau orang yang ada dibelakang.

Dan saat ingin menyambut langkah lainnya, waktu serasa sulit dimengerti oleh Qariya. Dipikirannya saat kabur, waktu serasa lambat. Tapi saat orang yang dibelakang dirinya menangkapnya dengan mudah, ia merasa waktu tetap berjalan seperti biasa. Tidak ada yang namanya slowmo.

“Bau mu menarik”

Qariya tanpa sadar meneguk silvanya sendiri. ia mengatur nafas dan mulai menarik tangan kanan yang terkekang, ia dengan cepat merubah posisi untuk menyerang lawannya.

Sebuah pukulan dari tangan kirinya melayang dengan posisi yang benar. Namun tangannya sangat mudah dihentikan oleh orang yang kini terlihat jelas didepan Qariya.

Kedua tangannya sudah ditangkap, sekarang ia seperti seorang gadis yang mengamuk, lalu dihentikan oleh seorang pria.

Penampilan pria yang ada didepannya tidaklah bagus, baju penuh darah, nafas dan mulut berbau darah. Sangat menganggu Qariya yang ada didepannya.

Dengan otak yang berjalan, Qariya mengangkat dadakkan kaki kanannya dan menekan kepemilikan orang yang ada didepannya.

Agh!!!

Qariya dilepaskan lagi dengan cepat, dan orang didepannya meringkuh kesakitan dengan tangan yang melindungi diarea terlarangnya.

“Semoga masa depanmu baik-baik saja”benak Qariya dengan cepat berlari dan lari keluar dari lorong.

Ia tak memperdulikan apa yang terjadi dibelakangnya. Dan niat ingin menolong seseorang masih membekas didadanya. Namun pikiran lain menghantuinya.

Bagaimana ingin menolong seseorang, jika dirinya saja tidak bisa membebaskan diri.

Saat cahaya lorong mulai terlihat, Qariya melebarkan senyum dibibirnya. Dan merasa bahwa kebebasan tak akan lama lagi menyambut dirinya.

Greb!!!

“Sialan!”

Hilang rasa lega didada, karena dirinya sekali lagi tertangkap bahkan kali ini sepertinya,Orang yang menangkap nya tak tanggung-tanggung menarik dirinya dan menghempaskan tubuhnya.

“Aku harus membunuhmu”ucap orang yang melepaskan tangannya setelah dirinya di hempaskan.

Rasa sakit menyerap dipungung Qariya. Ia terbatuk sesaat, dan melihat bahwa pihak musuh kembali menyerang. Kali ini terlihat sebuah botol kaca yang melayang didepannya.

Qariya bergelinding di dinding kearah kanan dengan cepat, dan tak lama suara botol terhempas dinding terdengar ditelinga.

Mata Qariya membelak ketika melihat bahwa percikkan kaca dari botol yang terhempas menyerbu wajahnya. Dengan cepat matanya tertutup dan menunduk dengan panik.

“Kamu tak belajar sama sekali Pio”

Seseorang menyentuh kepala Qariya dengan lembut, lalu terdengar suara sepatu yang melangkah melewati dirinya.

“Tuan..Tuan..”

Swuush!!

Belum selesai Qariya mendengar ucapan seseorang, sebuah hempasan dengan kebisuan membuatnya menatap dengan perlahan.

“Apa yang..”

Matanya membulat melihat sosok pria yang memiliki kuku panjang ditangan dan sedikit berbulu di bagian tangan-tangannya.

“Ras.....Serigala?”

Terpopuler

Comments

Nia sumania

Nia sumania

huuuh tegang aku bacanya.
semangat Thor, 1tangkai mawar untukmu 🌷😘

2022-12-28

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1: Anak Bangsawan
2 BAB 2: Wajah Tampan
3 BAB 3: Pria Tampan
4 BAB 4: 3 Ras
5 BAB 5: Penjelasan Lanjut
6 BAB 6: Bertemu lagi, Tapi....
7 BAB 7: Ada apa denganmu?
8 BAB 8: Jatuh Cinta
9 BAB 9: Darah...
10 BAB 10: Benjol..
11 BAB 11: Shya Vir
12 BAB 12: Sudah Ku Pastikan...
13 BAB 13: Teman Atau Bukan
14 BAB 14: Bar-bar..
15 BAB 15: Red Spider Lily
16 BAB 16: Cerita Leluhur
17 BAB 17: Ayah dan Ibu Kembali....
18 BAB 18: Rencana
19 BAB 19: Pergi..
20 BAB 20: Mencari
21 BAB 21: Aku menyukaimu
22 BAB 22: Terjatuh
23 BAB 23: Tidur Bersama
24 BAB 24: Pertemuan Pertama
25 BAB 25: Apa yang Kamu lakukan?
26 BAB 26: Guar Luh
27 BAB 27: Aku akan mengantarmu
28 BAB 28: Aku Pulang
29 BAB 29: Lupakan Aku
30 BAB 30: Melupakan
31 BAB 31: Hukuman
32 BAB 32: Berangkat
33 BAB 33: Saling Berpikir
34 BAB 34: Sangat Cantik
35 BAB 35: Hasil
36 BAB 36: Festival Lampion
37 BAB 37: Mengingatku
38 BAB 38:Kamu Lagi!!!
39 BAB 39: Tidak Mungkin
40 BAB 40:Sepupu?
41 BAB 41:Keinginan Ayah
42 BAB 42: Besok Pengakuannya
43 BAB 43:Aku Tidak Perduli
44 BAB 44: Tenanglah
45 BAB 45:Empat Pohon
46 BAB 46:Indah Namun...
47 BAB 47: Tidak ada Izin...
48 BAB 48:Perang adalah Solusi...
49 BAB 49:Mengambil Kekuasaan...
50 BAB 50:Mata Emas
51 BAB 51: Penerus
52 BAB 52: Serahkan Mata Emasmu
53 BAB 53: Hilangnya Cahaya
54 BAB 54: Aku Mencintainya
55 BAB 55: Aku merestui kalian
Episodes

Updated 55 Episodes

1
BAB 1: Anak Bangsawan
2
BAB 2: Wajah Tampan
3
BAB 3: Pria Tampan
4
BAB 4: 3 Ras
5
BAB 5: Penjelasan Lanjut
6
BAB 6: Bertemu lagi, Tapi....
7
BAB 7: Ada apa denganmu?
8
BAB 8: Jatuh Cinta
9
BAB 9: Darah...
10
BAB 10: Benjol..
11
BAB 11: Shya Vir
12
BAB 12: Sudah Ku Pastikan...
13
BAB 13: Teman Atau Bukan
14
BAB 14: Bar-bar..
15
BAB 15: Red Spider Lily
16
BAB 16: Cerita Leluhur
17
BAB 17: Ayah dan Ibu Kembali....
18
BAB 18: Rencana
19
BAB 19: Pergi..
20
BAB 20: Mencari
21
BAB 21: Aku menyukaimu
22
BAB 22: Terjatuh
23
BAB 23: Tidur Bersama
24
BAB 24: Pertemuan Pertama
25
BAB 25: Apa yang Kamu lakukan?
26
BAB 26: Guar Luh
27
BAB 27: Aku akan mengantarmu
28
BAB 28: Aku Pulang
29
BAB 29: Lupakan Aku
30
BAB 30: Melupakan
31
BAB 31: Hukuman
32
BAB 32: Berangkat
33
BAB 33: Saling Berpikir
34
BAB 34: Sangat Cantik
35
BAB 35: Hasil
36
BAB 36: Festival Lampion
37
BAB 37: Mengingatku
38
BAB 38:Kamu Lagi!!!
39
BAB 39: Tidak Mungkin
40
BAB 40:Sepupu?
41
BAB 41:Keinginan Ayah
42
BAB 42: Besok Pengakuannya
43
BAB 43:Aku Tidak Perduli
44
BAB 44: Tenanglah
45
BAB 45:Empat Pohon
46
BAB 46:Indah Namun...
47
BAB 47: Tidak ada Izin...
48
BAB 48:Perang adalah Solusi...
49
BAB 49:Mengambil Kekuasaan...
50
BAB 50:Mata Emas
51
BAB 51: Penerus
52
BAB 52: Serahkan Mata Emasmu
53
BAB 53: Hilangnya Cahaya
54
BAB 54: Aku Mencintainya
55
BAB 55: Aku merestui kalian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!