BAB 8: Jatuh Cinta

“Hah”

Dengan wajah kaget,Qariya dan Titi sama-sama tercenga menatap Ibu Titi.

Ibu dan Ayah Titi mengerutkan alis mereka, melihat reaksi dari dua gadis yang ada didepan mata.

“Kenapa, apa yang salah dengan ucapanku?”tanya Ibu Titi.

Qariya langsung mengelengkan kepalanya. Karena ia merasa Ibu Titi tidaklah salah. Hanya dirinya kaget, bagaimana bisa itu diartikan dengan jatuh cinta. Ayolah dirinya tak pernah mendengar kalimat itu.

“Ibu, bukan jantungku yang seperti itu, tapi Nona Muda ini”Titi menghilangkan kesalahpahaman orang tuanya. Ia memiliki pemikiran yang berbeda dengan Qariya yang baru sadar bahwa Ibu Titi menyembutkan Putrinya.

“Oh, jadi bukan Putriku yang sedang jatuh cinta. Tapi Nona Muda?”orang tua Titi terkejut melihat kearah Qariya.

Qariya tersipu malu karena dipandang begitu serius, ia jadi bingung bereaksi untuk membela dirinya.

-

Didalam mobil..

Qariya dan Titi akan kembali kemansion, besok Qariya memiliki beberapa kesibukkan. Pagi hari ada kelas piano, dan siangnya ada kelas Biola, lalu sore hari ada kelas berkuda. Jadi jadwalnya benar-benar padat.

Jika Qariya kuliah, mungkin akan membuatnya cepat tua, karena terlalu banyak kegiatan dan banyak berpikir.

Dalam perjalanan pulang, Titi terlihat lelah hingga tertidur dengan bersandar di pintu mobil. Sedangkan Qariya termenung memandang jalan yang tak lama lagi akan memasuki kota.

Otaknya mengingat apa yang diucapkan oleh orang tua Titi kepadanya.

“Jika benar Nona Muda memiliki reaksi seperti itu, itu tandanya Nona muda jatuh cinta. Cinta itu hadir dengan cara yang berbeda-beda. Ada yang hadir dari keinginan yang selalu menghantui kita. Seperti kamu ingin bertemu terus dengannya, padahal dipikiranmu itu hanya pertemuan yang tak disengaja. Dan dari situlah hadirnya cinta”

“Ah ya, jika kamu mengingat wajah tampan seseorang, ada dua kemungkinan. Kamu hanya menyukainya bukan mencintainya. Maksud menyukai itu adalah ketika daya tarikmu terpengaruh sesaat kepadanya,dan saat kamu tidak berjumpa dengannya rasa suka itu akan hilang. Untuk alasannya karena suka itu tidak meningalkan bekas dihatimu. Ia hanya hadir sesaat lalu pergi setelah bersantai diruang hati”

“Tapi jika itu cinta, jangannya bersantai. Ia akan mengaduk-adukkan perasaanmu, hingga setiap pikiran, perkataan dan tingkah laku mu berubah karena hadirnya cinta itu. jadi itulah jawabannya...”

Qariya memejamkan matanya. Ia merasa berat dengan memahami perkara cinta ini. Jika tentang ras yang baru saja dijelaskan oleh Ayahnya, ia bisa memahaminya.

Mata Qariya terbuka cepat, ia mengingat pertemuannya dengan Pria tampan dan Pria lainnya.

“Siapa Pria itu, Ia tidak menghilang seperti Pria tampan, tapi ia langsung melompat kedahan pohon dengan cepat..jangan bilang dirinya....”

“Ras Serigala?”benak Qariya.

-

Pagi hari menyambut dengan sinarnya..

Qariya sudah bangun sebelum Titi membangunkan dirinya. Ia bahkan sudah mandi dengan pakaian lengkap untuk menjalani harinya.

Semalaman ia sudah memikirkan masalah ras dan jatuh cinta. Dan setelah disimpulkan olehnya. Ia menerima keberadaan Ras ini dan ingin mencari tahu secara lebih apa sebab terjadinya perpecahan ras hingga dirinya harus menjauhi mereka.

Dan masalah hatinya, ia ingin memastikan apakah ia merasa suka yang hadir sesaat atau merasakan cinta. Jika suka ia akan melupakan pria tampan yang ditemuinya. Dan jika itu cinta, ia akan mengejar cintanya untuk bisa disempurnakan. Karena tak mungkin ia hanya bertahan dengan cinta sepihak.

Tuk..Tuk...

Pintu kamar Qariya terketuk, dan tak lama muncullah Titi yang kaget melihatnya sudah bangun.

“Kapan kamu bangun?”tanya Titi melangkah mendekat kearah Qariya.

“Aku bangun lebih awal, dan diriku sudah siap..apa kita langsung berangkat ke kelas?”tanya Qariya yang mengambil tas berisikan buku-buku musik. Dirinya masuk dikelas musik karena keinginan Ibunya. Jadi Qariya menurut apa yang diinginkan oleh orang tuanya, dan orang tuanya akan mentolerin apa kesalahan yang telah dilakukan olehnya.

“Kita akan sarapan dulu, lalu Aku akan mengantarmu ke Kelasmu”ucap Titi yang melangkah keluar dari kamar Qariya. Qariya menyusul dirinya.

Setelah sarapan, seperti ucapan Titi. Qariya diantar olehnya dengan berjalan kaki.

Jarak kelas piano Qariya tidak terlalu jauh dari mansion. Dan karena Qariya mudah mabuk, ia memilih untuk berjalan kaki dengan Titi yang menemaninya.tentu saja bukan hanya Titi tapi juga bodyguard Ayah Qariya yang diam-diam mengikuti kemana Qariya pergi. jadi tak heran Qariya selalu pergi dan menghilang dari pengawasan bodyguard. Alasan melakukan itu semua karena ia ingin sedikit tenang tanpa ada yang mengamati pergerakkannya.

“jam 11 kelas pianomu akan berakhir, jika aku belum menjemputmu, jangan pulang sendirian. Pastikan ponsel ada didekat mu”Titi memberikan peringatankan kepada Qariya.

Qariya mengangguk-angguk. Ia memandang kearah ponsel pintarnya. Jarang sekali dirinya mengunakan ponsel ini. Untuk berteman dengan teman sekolah. Teman sekolahnya sedang sibuk, apa lagi dirinya lah yang paling sibuk. Jadi tak ada waktu untuk berkumpul. Jika pun ada, pasti temannya yang tak ada waktu.

“Iya tenang aja”ucap Qariya.

-

Tiba dikelasnya, Qariya duduk dikursi khusus miliknya. Qariya mengeluarkan buku dan melihat sudah sampai dimana ia mempelajari permainan piano.

Asik membaca, telinga Qariya mendengar sebuah musik yang mengalun dengan nada yang tenang. Namun Qariya memahami permainan piano yang lembut nan halus.

Ada kesedihan yang mendalam dari alunan nada itu, membuat Qariya penasaran dengan siapa yang memainkannya. Ia melangkah menyusuri jalan, dan perlahan suara musiknya makin terdengar.

“Siapa yang memainkan piano sebaik ini”benak Qariya. Ia ingin melihat lagi, namun langkahnya terhenti dengan seseorang menyentuh pundaknya.

“Apa yang anda lakukan Nona muda?”tanya guru Les Piano Qariya.

Qariya menjawab “Aku mendengar seseorang bermain piano dengan nada yang begitu lembut Guru, jadi aku memutuskan untuk melihat siapa yang memainkannya”

Guru Les Piano Qariya tersenyum “Lebih baik kita langsung memulai kelasnya, jika tidak kamu akan pulang terlambat”

Qariya mengangguk, ia melangkah meninggalkan ruangan yang memberikannya jawaban siapa pemain piano dengan nada lembut penuh kesedihan itu.

Episodes
1 BAB 1: Anak Bangsawan
2 BAB 2: Wajah Tampan
3 BAB 3: Pria Tampan
4 BAB 4: 3 Ras
5 BAB 5: Penjelasan Lanjut
6 BAB 6: Bertemu lagi, Tapi....
7 BAB 7: Ada apa denganmu?
8 BAB 8: Jatuh Cinta
9 BAB 9: Darah...
10 BAB 10: Benjol..
11 BAB 11: Shya Vir
12 BAB 12: Sudah Ku Pastikan...
13 BAB 13: Teman Atau Bukan
14 BAB 14: Bar-bar..
15 BAB 15: Red Spider Lily
16 BAB 16: Cerita Leluhur
17 BAB 17: Ayah dan Ibu Kembali....
18 BAB 18: Rencana
19 BAB 19: Pergi..
20 BAB 20: Mencari
21 BAB 21: Aku menyukaimu
22 BAB 22: Terjatuh
23 BAB 23: Tidur Bersama
24 BAB 24: Pertemuan Pertama
25 BAB 25: Apa yang Kamu lakukan?
26 BAB 26: Guar Luh
27 BAB 27: Aku akan mengantarmu
28 BAB 28: Aku Pulang
29 BAB 29: Lupakan Aku
30 BAB 30: Melupakan
31 BAB 31: Hukuman
32 BAB 32: Berangkat
33 BAB 33: Saling Berpikir
34 BAB 34: Sangat Cantik
35 BAB 35: Hasil
36 BAB 36: Festival Lampion
37 BAB 37: Mengingatku
38 BAB 38:Kamu Lagi!!!
39 BAB 39: Tidak Mungkin
40 BAB 40:Sepupu?
41 BAB 41:Keinginan Ayah
42 BAB 42: Besok Pengakuannya
43 BAB 43:Aku Tidak Perduli
44 BAB 44: Tenanglah
45 BAB 45:Empat Pohon
46 BAB 46:Indah Namun...
47 BAB 47: Tidak ada Izin...
48 BAB 48:Perang adalah Solusi...
49 BAB 49:Mengambil Kekuasaan...
50 BAB 50:Mata Emas
51 BAB 51: Penerus
52 BAB 52: Serahkan Mata Emasmu
53 BAB 53: Hilangnya Cahaya
54 BAB 54: Aku Mencintainya
55 BAB 55: Aku merestui kalian
Episodes

Updated 55 Episodes

1
BAB 1: Anak Bangsawan
2
BAB 2: Wajah Tampan
3
BAB 3: Pria Tampan
4
BAB 4: 3 Ras
5
BAB 5: Penjelasan Lanjut
6
BAB 6: Bertemu lagi, Tapi....
7
BAB 7: Ada apa denganmu?
8
BAB 8: Jatuh Cinta
9
BAB 9: Darah...
10
BAB 10: Benjol..
11
BAB 11: Shya Vir
12
BAB 12: Sudah Ku Pastikan...
13
BAB 13: Teman Atau Bukan
14
BAB 14: Bar-bar..
15
BAB 15: Red Spider Lily
16
BAB 16: Cerita Leluhur
17
BAB 17: Ayah dan Ibu Kembali....
18
BAB 18: Rencana
19
BAB 19: Pergi..
20
BAB 20: Mencari
21
BAB 21: Aku menyukaimu
22
BAB 22: Terjatuh
23
BAB 23: Tidur Bersama
24
BAB 24: Pertemuan Pertama
25
BAB 25: Apa yang Kamu lakukan?
26
BAB 26: Guar Luh
27
BAB 27: Aku akan mengantarmu
28
BAB 28: Aku Pulang
29
BAB 29: Lupakan Aku
30
BAB 30: Melupakan
31
BAB 31: Hukuman
32
BAB 32: Berangkat
33
BAB 33: Saling Berpikir
34
BAB 34: Sangat Cantik
35
BAB 35: Hasil
36
BAB 36: Festival Lampion
37
BAB 37: Mengingatku
38
BAB 38:Kamu Lagi!!!
39
BAB 39: Tidak Mungkin
40
BAB 40:Sepupu?
41
BAB 41:Keinginan Ayah
42
BAB 42: Besok Pengakuannya
43
BAB 43:Aku Tidak Perduli
44
BAB 44: Tenanglah
45
BAB 45:Empat Pohon
46
BAB 46:Indah Namun...
47
BAB 47: Tidak ada Izin...
48
BAB 48:Perang adalah Solusi...
49
BAB 49:Mengambil Kekuasaan...
50
BAB 50:Mata Emas
51
BAB 51: Penerus
52
BAB 52: Serahkan Mata Emasmu
53
BAB 53: Hilangnya Cahaya
54
BAB 54: Aku Mencintainya
55
BAB 55: Aku merestui kalian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!