Fritzy akhirnya pergi untuk melapor pada Jeevan, ia mengambil ponselnya dan langsung menghubungi nomor Jeevan dengan ekspresi panik.
Gadis itu tak mau jika Aqila mengetahui semua rencana Jeevan pada Queen, ia khawatir Jeevan akan marah besar dengannya dan mungkin bisa saja Fritzy kehilangan pekerjaannya.
"Duh, ayo dong angkat bos! Ini gawat tau, emang bos mau ibu bos tau semuanya?" gumam Fritzy.
Telpon darinya tak kunjung diangkat oleh Jeevan, membuat Fritzy sangat bingung dan pusing saat ini. Ia tak tahu harus bagaimana lagi untuk bisa memberitahu Jeevan tentang semuanya.
"Ah saya harus gimana ini?" ujarnya panik.
"Fritzy!" suara tersebut mengagetkan nya, Fritzy sontak menoleh ke belakang memastikan siapa yang memanggilnya.
Betapa senangnya dia saat melihat Alden ada disana, tentu saja karena ia bisa bertanya mengenai keberadaan Jeevan pada pria itu.
"Eh Alden, kamu sudah pulang? Bos Jeevan dimana? Sama kamu kan?" tanya Fritzy.
"Eee iya tadi sih sama saya, tapi terus tadi bos Jeevan pergi lagi. Katanya sih dia mau ke kantor, ngecek kondisi disana. Emang kenapa sih Fritzy? Kamu kayaknya cemas gitu, ada masalah disini?" ucap Alden.
"Ya ada masalah besar, makanya aku minta kamu sekarang hubungi bos Jeevan dan suruh dia buat pulang kesini!" ujar Fritzy.
"Ada apa sih sampe panik gitu?" tanya Alden.
"Udah kamu gausah banyak tanya dulu! Cepat kamu telpon bos Jeevan!" pinta Fritzy.
"Kenapa gak kamu sendiri yang telpon bos Jeevan?" tanya Alden keheranan.
"Haish, banyak tanya ya kamu! Tadi aku udah coba telpon, tapi gak diangkat sama dia!" jawab Fritzy.
"Oalah iya iya saya telpon bos Jeevan deh, gak perlu pake emosi gitu kali Fritzy!" ujar Alden.
"Gimana aku gak emosi? Kamu itu loh disuruhnya lama banget!" kesal Fritzy.
"Sabar dong, nanti cantiknya ilang loh!" goda Alden.
"Gausah gombal!" cibir Fritzy.
Alden hanya terkekeh kecil, lalu mengambil ponsel dari saku celana dan menghubungi Jeevan sesuai kemauan Fritzy.
"Gimana? Bisa gak?" tanya Fritzy tak sabaran.
"Yeh gak sabaran banget, bentar dong baru juga nempel di kuping nih hp!" ujar Alden.
"Iya iya, udah cepetan ah!" pinta Fritzy.
"Ya sabar lah! Belum diangkat ini sama bos Jeevan, mau cepetan gimana coba?" ucap Alden.
"Yaudah, fokus aja!" ujar Fritzy.
Akhirnya telpon dari Alden dijawab oleh Jeevan.
📞"Halo Alden! Kenapa?" ucap Jeevan dari telpon.
"Nah, udah diangkat nih sama bos Jeevan," ucap Alden pada Fritzy.
"Bilang kalo aku mau bicara!" perintah Fritzy.
Alden mengangguk, kemudian berbicara pada Jeevan.
📞"Eee iya halo bos! Ini bos, si Fritzy mau bicara sama bos katanya," ucap Alden di telpon.
📞"Oh, bicara apa? Kenapa gak dia langsung yang telpon saya?" tanya Jeevan.
📞"Gak tahu nih bos, mungkin dia kangen kali sama bos," sarkas Alden.
Sontak Fritzy langsung melayangkan cubitan di pinggang Alden.
"Akh aduh sakit tau!" rintih Alden.
Fritzy melotot lalu memberi gestur meminta ponsel Alden agar ia bisa bicara dengan Jeevan.
📞"Yaudah, cepat kasih hp nya ke Fritzy!" ucap Jeevan di telpon.
📞"Siap bos!" ucap Alden menurut.
Alden pun memberikan ponselnya pada Fritzy.
"Nih, bicara gih!" ujar Alden.
Fritzy mengambil ponsel itu dan memberi tatapan kesal pada Alden hingga membuat si pria ketakutan.
📞"Ha-halo bos!" ucap Fritzy sedikit gugup.
📞"Ya, kenapa Fritzy? Benar kamu kangen sama saya?" tanya Jeevan.
📞"Eee enggak bos, itu mah si Alden gak jelas. Saya ini mau bicara hal penting sama bos," jawab Fritzy.
📞"Hal penting apa?" tanya Jeevan penasaran.
📞"Ibu bos sekarang ada di rumah, lagi bicara sama nona Queen," jelas Fritzy.
📞"Apa??" Jeevan tersentak kaget mendengarnya.
•
•
"Katakan dengan jujur sama saya, kamu itu sebenarnya anak siapa dan kenapa Jeevan bisa sangat ingin menikahi kamu!" pinta Aqila.
Deg!
Jantung Queen berdebar kencang, pertanyaan Aqila membuat ia harus memutar otak kali ini.
"Haish, gue jawab apa nih?" pikirnya dalam hati.
"Kenapa diam? Kamu katakan saja yang sejujurnya, saya yakin pasti ada sesuatu yang kalian tutupi dari saya kan! Karena saya merasa ada yang janggal dari penjelasan Jeevan kemarin. Orang tua kamu juga terlihat gugup saat ditanya mengenai kamu," ucap Aqila.
"Eee itu..."
"Kamu dipaksa sama Jeevan? Dan yang kemarin pasti bukan orang tua kamu kan?" Aqila langsung menyela ucapan Queen dan menatap tajam ke arah gadis itu.
"Ah tante kenapa bicara begitu? Mereka orang tua kandung saya kok," elak Queen.
"Lantas kenapa mereka membiarkan kamu tinggal dengan Jeevan disini? Padahal kalian kan belum menikah, sikap mereka kemarin juga aneh banget," tanya Aqila lagi.
Queen menutup matanya, dia sudah bingung dan tak tahu lagi harus mengatakan apa pada Aqila kali ini.
"Ah elah! Gue jawab apa ini? Apa gue jujur aja ya sama Bu Aqila kalau gue diculik sama Jeevan? Tapi, nanti bisa-bisa gue dihukum sama tuh cowok mesum!" gumam Queen dalam hati.
Aqila hanya tersenyum melihat sikap Queen yang kebingungan seperti itu, dari gerak-gerik nya dia dapat mengetahui jika Queen menyembunyikan sesuatu.
"Kalau kamu gak mau cerita sama saya gapapa, tapi saya akan cari tahu semuanya sendiri," ucap Aqila sambil tersenyum tipis.
"Cari tahu apa tante?" tanya Queen gugup.
"Ya cari tahu tentang kamu Queen, karena saya belum sepenuhnya percaya dengan apa yang dikatakan Jeevan kemarin," jawab Aqila.
"Gausah tante, buat apa tante cari tahu tentang saya? Itu gak penting tante," ucap Queen.
"Penting menurut saya, karena saya curiga dengan semua ini. Gak biasanya Jeevan begitu terobsesi sama seorang perempuan," ucap Aqila.
"Mungkin aja Jeevan ngeliat ada yang beda dari saya tante," ucap Queen asal.
"Bilang yang jujur sama saya, kamu itu sebenarnya siapa dan darimana asal kamu!" pinta Aqila.
Queen kembali terdiam, tatapan Aqila betul-betul membuatnya tak berkutik dan kebingungan. Sejujurnya dia ingin mengatakan semuanya, tapi ia terlalu takut dengan Jeevan yang bisa saja menghukumnya nanti.
"Kamu gak perlu takut sama Jeevan, saya bisa jamin kamu aman asalkan kamu mau cerita ke saya!" ujar Aqila.
"Eee sa-saya..." Queen sangat gugup dan bingung, sampai ia tak mampu melanjutkan ucapannya.
"Saya akui yang kemarin itu memang bukan orang tua saya, mereka cuma orang suruhan Jeevan. Mereka dibayar sama Jeevan buat pura-pura jadi orang tua saya supaya tante dan om mau terima saya di keluarga ini," sambungnya. Ia langsung menutup mata setelah mengucapkan itu.
Sontak Aqila terkejut bukan main mendengar pengakuan Queen, ternyata benar yang selama ini dia curigai bahwa Queen dan Jeevan sudah membohonginya.
"Benar kan dugaan saya? Kenapa kamu tega bohongi saya dan suami saya? Lalu, siapa orang tua kamu sebenarnya?" tanya Aqila.
"Maaf tante! Saya gak bisa bicara lebih banyak lagi, saya gak mau Jeevan marah sama saya dan hukum saya tante," jawab Queen.
"Kamu tenang aja! Saya bisa lindungi kamu dan bawa kamu keluar dari sini, yang penting kamu janji kalau kamu gak akan muncul lagi di kehidupan Jeevan!" ucap Aqila.
Queen terbelalak lebar mendengarnya.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
mom mimu
tumben sedikit kak, tambah lagi babnya.. semangat... 💪🏻💪🏻💪🏻
ayo queen ngaku aja sama nyonya Aqila...
2022-12-01
1
Elisabeth Ratna Susanti
suka 😍
2022-12-01
1