Episode 6. Anak musuh bos?

TOK TOK TOK...

"Permisi bos!"

Jeevan terkejut saat suara ketukan muncul dibarengi dengan suara seorang perempuan dari luar sana.

"Ya masuk!" teriak Jeevan.

Ceklek..

"Bos, maaf saya mengganggu!" ucap Fritzy, gadis yang bekerja untuk Jeevan disana.

"Ya Fritzy, ada apa?" tanya Jeevan santai.

"Saya cuma mau menyampaikan pesan bos besar, beliau tidak ingin menunggu terlalu lama. Beliau meminta bos untuk segera membantu mengurus masalah di wilayah timur," jelas Fritzy.

"Haish, apa-apaan sih bos besar itu?! Saya kan juga punya urusan disini, saya tidak bisa dong bantu mengurus masalah disana saat ini!" sentak Jeevan.

"Maaf bos! Saya juga sudah mengatakan demikian, tapi bos besar tidak mau tau dan malah berbicara dengan nada tinggi pada saya. Sebaiknya bos ikuti saja perintah bos besar," ucap Fritzy.

"Ya ya, baiklah! Saya akan mempercepat selesaikan masalah saya, setelah itu baru saya bantu masalah di timur!" ujar Jeevan.

"Baik bos!" ucap Fritzy.

"Oh ya, ada hal lain yang ingin saya bicarakan denganmu." Jeevan menahan tangan Fritzy dan menariknya lebih dekat.

"A-apa itu bos??" tanya Fritzy sedikit gugup.

"Kamu kan pintar, pasti kamu bisa kan bantu saya mendapatkan wanita di layar itu?" jelas Jeevan seraya menunjuk ke arah monitor.

Fritzy pun mengarahkan pandangannya, seketika ia terkejut saat melihat wajah Queen disana.

"I-itu kan.."

"Ada apa? Mengapa kamu terlihat kaget seperti itu saat melihat fotonya? Apa kamu mengenali gadis ini?" Jeevan bertanya-tanya, sungguh dia penasaran sekali dengan sikap Fritzy.

"I-i-iya bos, jelas saya mengenalinya. Dia itu Queenara anak dari musuh besar kita, Salman Walters," jelas Fritzy.

"Apa??!" Jeevan terkejut bukan main mendengarnya, dia tak menyangka jika perempuan yang mencuri hatinya itu adalah anak dari musuh besarnya.

"Kamu serius kan Fritzy? Kamu tidak sedang main-main dengan saya?!" geram Jeevan.

"Tentu bos, saya benar-benar mengenali wajah anak perempuan Salman Walters. Kala itu mereka tertangkap kamera saat sedang bersama," jawab Fritzy.

"Sial! Pantas saja aku cukup sulit mencari tahu siapa orangtuanya! Lalu, apa kamu memiliki foto itu?" ujar Jeevan.

"Ya bos, ini dia." Fritzy menunjukkan sebuah foto berisi Queen serta ayahnya kepada Jeevan. Seketika Jeevan makin terkejut melihatnya.

"Aaarrgghh!! Ternyata memang benar dia anak Salman Walters, bisa-bisanya aku hampir terpedaya pada pesona perempuan itu!" ujar Jeevan merutuki dirinya sendiri.

"Sabar bos! Memangnya ada apa dengan wanita itu? Apa bos menyukainya?" tanya Fritzy.

Deg!

Jeevan terdiam dan bingung saat ini.

"Saya sejujurnya terpesona dengan tubuh gadis itu, dia begitu anggun dan ingin sekali rasanya saya merasakan tubuh seksinya itu," jawab Jeevan.

"Itu bagus bos, dengan bos melakukan itu pada Queen, maka pasti Salman Walters akan merasa marah. Kita juga bisa mengancam dia kalau kita akan menghabisi Queen jika dia masih saja mengacaukan bisnis bos besar," usul Fritzy.

"Kau benar juga Fritzy! Otakmu sungguh licik, saya saja tidak memikirkan itu sebelumnya!" ucap Jeevan memuji wanita di sampingnya itu.

"Ya bos, terimakasih! Lagipun, menurutku ini suatu keuntungan besar bagi kita. Selain bos bisa mendapatkan tubuhnya, kita juga bisa memeras Salman Walters," ucap Fritzy.

"Kalau begitu, kita harus segerakan penculikan terhadap putri Salman Walters itu!" ujar Jeevan.

"Baik bos! Besok aku akan perintahkan pasukan untuk melakukan tugas itu. Tapi, bagaimana dengan perintah bos besar?" tanya Fritzy.

"Itu biar jadi urusan saya, kamu urus saja penculikan Queen dan pastikan dia akan berada di tempat kita secepatnya!" jawab Jeevan.

"Siap bos!" ucap Fritzy menurut.

Jeevan tersenyum seraya mengernyitkan dahinya, dia nampak tak sabar untuk segera mencicipi tubuh indah Queen.

"Lihat saja Queen, sebentar lagi kamu akan resmi saya miliki dan kamu tidak akan bisa lepas dari saya!" batin Jeevan.

Disisi lain, Queen sedang asyik menyelidiki mengenai lelaki yang dicium olehnya di cafe beberapa waktu lalu itu.

Ya Queen menggunakan laptop, komputer, serta buku-buku pengetahuan yang dia pinjam di perpustakaan demi mendapatkan informasi tentang siapa itu Jeevan.

Namun, sudah berjam-jam dia mencari dan tidak ada hasil. Queen menyerah, punggungnya terasa pegal karena terus membungkuk menatap layar laptop di meja belajarnya.

"Huft, kok gak ketemu-ketemu juga ya? Pegel banget rasanya gue utak-atik laptop terus! Sebenarnya dia siapa sih? Gimana caranya dia bisa dapat semua informasi tentang gue? Sedangkan gue aja susah banget cari tau tentang dia, aneh banget!" gumam Queen.

Queen pun menghentikan aktivitasnya, dia bangkit dari tempat duduknya dan coba meregangkan otot-ototnya yang terasa pegal.

Kretek kretek

"Ahh pegel banget!" lirihnya.

TOK TOK TOK...

"Queen, kamu ada di dalam kan? Ini papa mau bicara sama kamu, buka dong pintunya sayang!" ujar sang papa dari depan kamarnya.

"Iya pa," Queen berteriak lantang, lalu bergerak menuju pintu dan membukanya.

"Ada apa pa?" tanya Queen.

"Kamu lagi ngapain? Dari abis pulang kuliah sampai sekarang diem doang di kamar, ngerjain tugas ya?" Salman berbalik melontarkan pertanyaan pada putrinya.

"Eee i-i-iya pa, aku lagi ngerjain tugas kuliah. Emang kenapa sih? Papa kangen sama aku?" jawab Queen.

"Ya gak gitu juga, setiap hari kan kita ketemu. Papa cuma heran aja sama kamu, soalnya gak biasanya kamu betah di rumah kayak gini. Papa juga khawatir sama kamu, papa gak mau kehilangan kamu seperti papa kehilangan mama!" ucap Salman yang tiba-tiba bersedih.

"Papa bicara apa sih? Mana mungkin juga aku tinggalin papa kayak mama? Aku akan selalu ada di dekat papa, papa tenang aja ya!" ucap Queen sembari mendekap tubuh papanya.

Salman tersenyum simpul, mengusap punggung putrinya secara perlahan sambil sesekali mengecup kening Queen hangat.

"Papa sayang kamu! Papa janji akan selalu jaga dan lindungi kamu sekuat tenaga!" ucap Salman.

"Harusnya aku yang bilang begitu ke papa, aku bakal jagain papa supaya gak ada orang yang bisa melukai papa lagi!" balas Queen.

"Ahaha, yasudah kamu kerjain lagi aja tugas kuliah kamu! Maaf ya papa udah ganggu kamu!" ucap Salman sembari menangkup wajah putrinya.

Queen mengangguk disertai senyum renyahnya.

"Oh ya, tapi kamu jangan lupa buat makan malam! Sebentar lagi waktunya, kamu tetap harus isi tenaga kamu!" peringat Salman.

"Siap pa! Nanti kalau tugas aku udah selesai, pasti aku turun buat makan malam sama papa!" ucap Queen mengangkat dua jarinya.

"Bagus! Kalo gitu papa tinggal ya? Semangat nugasnya!" ucap Salman kembali mengecup kening sang putri.

Cup!

Queen terkekeh, dia senang diperlakukan seperti itu oleh papanya.

Saat Salman hendak berbalik, tanpa sengaja dia melihat foto Jeevan yang sebelumnya didapat Queen dari Aulia.

"Sayang, kamu ngapain simpan foto cowok itu di kamar kamu?" tanya Salman curiga.

"Hah??" Queen terkejut, menolehkan wajahnya ke arah yang dituju sang papa lalu membulatkan kedua matanya.

...~Bersambung~...

...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...

Terpopuler

Comments

mom mimu

mom mimu

save Queen... 😅😅

2022-11-10

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!