Hari-hari Queen kini semakin berat, dirinya terus saja diteror oleh Jeevan baik dalam dunia nyata maupun online. Ya entah darimana Jeevan berhasil mendapatkan nomor telpon Queen dan selalu mengirim pesan ancaman kepadanya.
Sontak hal itu membuat perasaan Queen makin tak karuan, dia bingung bahkan sangat bingung harus apa untuk saat ini. Tentunya ia tak mau jika ini terus terjadi pada hidupnya.
"Duh, gue harus gimana ya sekarang? Gue panik banget sumpah!" keluh Queen di depan teman-temannya.
"Sabar ya Queen! Kita kan juga udah berusaha semaksimal mungkin kayak dokter Indosiar buat bantu lu, tapi nyatanya tuh cowok emang susah buat dilawan. Dia terlalu kuat, dan kayaknya sih dia emang bukan orang biasa. Mungkin jalan satu-satunya supaya lu bisa lepas dari semua ini, ya lu serahin diri aja ke dia," ujar Lova.
"Ih pala lo serahin diri! Gue gak mau lah mahkota gue yang gue jaga dari dulu ini diambil gitu aja sama cowok yang baru gue kenal, gila kali lo ya?!" sentak Queen.
"Ya abis mau gimana lagi Queen? Daripada lo terus-terusan diteror kan?" ujar Lova.
"Mana bisa gitu? Gue juga gak mau tubuh gue dimilikin sama cowok mesum kayak gitu! Bisa hancur hidup gue guys!" ucap Queen.
"Udah udah, kenapa jadi pada ribut sendiri sih? Kita hadapi masalah ini dengan santai, kalem guys!" ucap Aulia menengahi.
"Mau santai gimana sih Aul? Lo gak ngalamin jadi gue sih, gue tuh capek diteror terus! Udah berapa kali coba gue ganti nomor? Tapi tetap aja, tuh cowok selalu tau nomor gue!" ujar Queen.
"Itu dia yang gue heran, dia kok bisa tau semua tentang lu ya? Dia sebenarnya siapa sih?" ucap Dinda terheran-heran.
"Makanya sekarang ayo kita selidiki dia!" usul Aulia.
"Selidiki gimana Aul? Emang lo tau caranya?" tanya Queen.
"Ya kita coba cari tau aja dari google, kalau emang dia bukan orang sembarangan, pasti google bisa tau tuh dia siapa," jawab Aulia.
"Bener juga tuh ide lo, yaudah coba aja search nama lengkapnya di google!" ujar Nina.
"Nah Queen, lo tau kan nama lengkap tuh cowok?" tanya Aulia yang dibalas dengan anggukan kecil oleh Queen. "Kalo gitu cepetan gih lo search tuh namanya di google!" lanjutnya.
"Kok gue? Kenapa gak kalian aja? Gue takut banget sama hal yang berurusan dengan tuh cowok," ucap Queen gemetar.
"Yah elah, lebay banget sih lo!" cibir Aulia.
"Lebay lebay pala lo! Coba lo jadi gue sini, lo masih berani gak coba?!" kesal Queen.
"Hehe, canda Queen canda.." ucap Aulia.
Akhirnya Lova yang membuka hp nya dan coba mencari nama lengkap Jeevan melalui aplikasi google.
"Siapa nama lengkapnya, Queen?" tanya Lova.
"Eee mister Bryce Jeevan Ivander, itu sih yang dia sebutin ke gue. Tapi, gue gak tahu itu nama asli atau bukan," jawab Queen.
"Oke, coba gue cari ye?" ujar Lova yang mulai mengetikkan nama itu di google.
"Iya iya, gimana hasilnya?" tanya Queen penasaran.
"Hooh nih, gue juga kepo. Dah ketemu belom?" sahut Aulia.
"Udah nih, tapi di pencarian malah gak ada apa-apa. Yang muncul juga bukan orang yang kita cari," jawab Lova.
"Hah? Masa sih??" ujar Queen.
"Iya Queen, coba aja lo lihat sendiri nih!" ucap Lova menunjukkan ponselnya pada Queen.
"Ih iya ya, kok gak ada sih?" ujar Queen.
"Duh, apa jangan-jangan dia udah blokir semua situs google yang ceritain tentang dia ya?" ucap Aulia menebak-nebak.
Mereka semua terdiam memandang ke arah Aulia.
•
•
Tanpa disadari oleh kelima gadis itu, Jeevan dengan santainya memantau pembicaraan mereka melalui layar besar di ruangannya.
Ia tersenyum smirk, menopang dagunya dan tiba-tiba mematikan layar tersebut menggunakan remote khusus.
"Bos, sebenarnya ada urusan apa bos dengan wanita-wanita itu?" tanya seorang pria di dekatnya.
"Bukan wanita-wanita, tapi hanya satu wanita. Saya tidak memiliki urusan dengan wanita yang lain, karena saya cuma menginginkan wanita bernama Queen itu. Kamu tahu kan Tom?" jawab Jeevan seraya menatap wajah asistennya.
"Iya bos, saya tahu. Lantas kenapa bos juga harus mencari tahu mengenai identitas teman-temannya yang lain? Bukannya bos cuma mau sama Queen?" tanya Tom penasaran.
"Buat jaga-jaga aja, barangkali mereka mau bantu Queen menghindar dari saya," jawab Jeevan.
Tom manggut-manggut mengerti.
"Sekarang kamu cari tahu lebih dalam tentang Queen! Siapa orangtuanya dan dimana dia tinggal, karena itu cukup sulit saya temukan," titah Jeevan.
"Baik bos! Tapi, bos besar tadi menghubungi Fritzy dan meminta bos untuk membantu mengatasi masalah di wilayah timur," ujar Tom.
"Apa? Memangnya ada apa di wilayah timur? Kemana si tolol Gatra?" tanya Jeevan.
"Ada masalah kecil bos, yang cuma bos Jeevan doang yang sanggup mengatasinya. Seperti biasa, bos Gatra tidak bisa diandalkan," jawab Tom.
"Cih! Bos besar sudah salah langkah menaruh si tolol Gatra disana, seharusnya dia berikan saja wilayah timur pada saya!" ujar Jeevan.
"Itu dia bos, mungkin saja bos Gatra punya orang dalam," kekeh Tom.
"Yasudah, bilang ke Fritzy untuk sampaikan pada bos besar kalau saya akan membantu mengatasi masalah disana begitu saya selesai mengurus Queen!" perintah Jeevan.
"Baik bos! Kalau begitu, saya permisi dulu!" ucap Tom.
Jeevan mengangguk, Tom pun berbalik lalu pergi dari ruangan itu.
Kini Jeevan kembali menyalakan layar pengintai yang ia pasang di ruangannya itu, menatap Queen sambil tersenyum penuh arti.
"Sebentar lagi kamu akan resmi menjadi milik saya, tunggu tanggal mainnya ya cantik!" ujar Jeevan.
TOK TOK TOK...
"Permisi bos!"
Jeevan terkejut saat suara ketukan muncul dibarengi dengan suara seorang perempuan dari luar sana.
"Ya masuk!" teriak Jeevan.
Ceklek..
"Bos, maaf saya mengganggu!" ucap Fritzy, gadis yang bekerja untuk Jeevan disana.
"Ya Fritzy, ada apa?" tanya Jeevan santai.
"Saya cuma mau menyampaikan pesan bos besar, beliau tidak ingin menunggu terlalu lama. Beliau meminta bos untuk segera membantu mengurus masalah di wilayah timur," jelas Fritzy.
"Haish, apa-apaan sih bos besar itu?! Saya kan juga punya urusan disini, saya tidak bisa dong bantu mengurus masalah disana saat ini!" sentak Jeevan.
"Maaf bos! Saya juga sudah mengatakan demikian, tapi bos besar tidak mau tau dan malah berbicara dengan nada tinggi pada saya. Sebaiknya bos ikuti saja perintah bos besar," ucap Fritzy.
"Ya ya, baiklah! Saya akan mempercepat selesaikan masalah saya, setelah itu baru saya bantu masalah di timur!" ujar Jeevan.
"Baik bos!" ucap Fritzy.
"Oh ya, ada hal lain yang ingin saya bicarakan denganmu." Jeevan menahan tangan Fritzy dan menariknya lebih dekat.
"A-apa itu bos??" tanya Fritzy sedikit gugup.
"Kamu kan pintar, pasti kamu bisa kan bantu saya mendapatkan wanita di layar itu?" jelas Jeevan seraya menunjuk ke arah monitor.
Fritzy pun mengarahkan pandangannya, seketika ia terkejut saat melihat wajah Queen disana.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
C a l l i s t o ®
Pembawaan Jeevan kurang seram dan malah kayak mahasiswa pdkt.. hrsnya kalo mafia lgsg maen tangkap aja ga usah bnyk cincong
2024-12-09
0
💠⃟⃝♠Yeyen
gak semudah itu ya Queen kamu cari tau soal Jeevan.
tapi si Fritzy apa mengenal Queen 🤔
SEMANGAT Thor 🤗
2023-04-28
2
mom mimu
queen siapa nya fritzy ya?
2022-11-09
2