Setelah berunding, akhirnya keempat gadis itu setuju untuk mengurangi waktu ciuman Queen menjadi tiga menit.
"Yaudah, tiga menit deh. Udah buruan samperin tuh cowok!" ucap Aulia.
Dengan nafas berat, Queen bangkit dari duduknya dan menatap ke arah pria tampan yang akan dia ajak berciuman kali ini.
"Lumayan juga tuh cowok, gak rugi deh kalo gue ajak dia ciuman mah," batin Queen.
"Ayo Queen cepetan!" ujar Lova.
"Berisik lu!" kesal Queen.
Queen pun mulai melangkah mendekati pria tersebut, akan tetapi langkahnya tiba-tiba terhenti saat pria itu juga bangkit dari duduknya.
"Hah? Mau kemana tuh cowok?" lirihnya. Ia menoleh ke arah teman-temannya, dan mereka semua kompak menyuruh ia untuk mengejar lelaki tersebut.
Karena tak ada pilihan lain, Queen pun terpaksa mengikuti kemana lelaki itu pergi.
Aulia serta yang lainnya juga tampak mengikuti Queen dan menatap dari jauh untuk menyaksikan apakah Queen melakukan tantangannya atau tidak.
Queen kembali menghentikan langkahnya ketika menyadari lelaki itu masuk ke dalam toilet, tentu saja dia tak mungkin ikut masuk kesana.
"Duh, gimana ini ya? Dia pake ke toilet segala lagi, masa gue harus ngikut masuk?" gumamnya.
Tapi tak lama, pria itu keluar dari dalam toilet. Queen yang melihatnya pun tersenyum, lalu mendekati pria itu.
"Hai!" Queen menyapanya sambil tersenyum genit.
"Kamu siapa? Apa kita saling kenal?" tanya si pria sembari menatap tubuh Queen dari atas sampai bawah dengan menelisik.
"Eee enggak sih, tapi kan kita bisa kenalan sekarang. Sekalian gue juga ada yang mau diomongin sama lu, bisa kan?!" jawab Queen.
"Ngomongin apa? Saya gak punya banyak waktu buat ladeni kamu, jadi ayo cepat bicara!" ucap si pria.
"Okay! Jadi gue itu mau..." Queen sengaja menggantung ucapannya agar pria itu penasaran. Benar saja, si pria tampak bingung dan membuka mulutnya walau sedikit.
Tanpa menunggu lama, langsung saja Queen meraup bibir si pria sembari mendorong tubuhnya ke tembok.
Pria itu hanya bisa diam mematung merasakan bibirnya dilahap oleh wanita yang tidak ia kenali, ini memang kali pertama dia merasakan ciuman.
Entah terbawa suasana atau apa, tiba-tiba pria itu membalik tubuh Queen tanpa melepas penyatuan bibir mereka sehingga kini Queen lah yang menempel di tembok.
Queen sedikit terkejut, namun dia membiarkan saja pria asing yang belum dikenalnya itu melahap bibirnya secara rakus.
Bahkan dengan berani, pria itu juga mengusap bongkahan kembar milik Queen yang lagi-lagi membuat Queen melotot.
"Mmhhh apa-apaan cowok ini?!" batinnya.
Menit demi menit berlalu, si pria nampaknya makin menikmati perpaduan itu. Sampai akhirnya ponsel milik Queen berbunyi.
Tit tit tit...
Sontak Queen langsung melepas bibirnya, membuat si lelaki menatapnya kecewa.
"Oke selesai, thanks ya!" ucap Queen tanpa rasa bersalah.
"Hey! Apa maksud kamu bicara begitu?" tanya pria itu kebingungan.
"Ya terimakasih aja! Soalnya tadi lu udah mau bantu gue selesaiin tantangan dari teman-teman gue," jawab Queen dengan santainya.
"Apa? Tantangan? Jadi, tadi itu..."
"Iya benar, gue cuma mau lakuin dare dari teman gue buat cium lu selama tiga menit. Hehe, jangan baper ya!" potong Queen.
Setelah mengatakan itu, Queen pun kembali ke tempat teman-temannya berada, meninggalkan si pria yang masih terdiam kaku sembari memegangi bibirnya.
"Awas kau sialan...!!"
•
•
Queen terduduk di tempatnya, mengusap dada merasa lega karena telah berhasil menjalankan tantangan dari teman-temannya.
"Huh akhirnya kelar juga! Sempat panik banget gue tadi waktu tuh cowok pegang-pegang dada gue, untung keburu tiga menit," ujar Queen.
"Hahaha, terbawa suasana kayaknya dia. Parah lu main ditinggalin gitu aja, kecewa tuh dia!" ucap Aulia.
"Iya Queen, lihat aja tuh dia masih tatap lu terus kayak gitu!" timpal Lova seraya menunjuk ke arah pria yang tadi berciuman dengan Queen.
"Ah gue gak perduli! Udah yuk lanjut main lagi!" ucap Queen.
"Oke!" ucap mereka serentak.
Kelima gadis cantik itu pun kembali melakukan permainan truth or dare mereka, untungnya Queen tidak terkena lagi dalam sepuluh kali putaran ponsel tersebut.
Hari mulai gelap, mereka pun memutuskan menyudahi permainan itu dan pulang ke rumah masing-masing.
Queen membawa mobil sendiri, dia memang tidak suka diantar jemput seperti teman-temannya itu. Ya Queen adalah gadis mandiri yang tidak mau diatur-atur oleh siapapun termasuk orangtuanya.
"Guys, gue cabut duluan ya? Bye, see you tomorrow!" ucap Queen.
"Sip Queen, hati-hati lu!" ujar Nina.
Queen bergegas melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, tanpa sadar ada seseorang mengikutinya dari belakang.
"Ikuti mobil itu!"
"Baik pak!"
Queen menyetel musik cukup keras, itu memang kebiasaan Queen saat di mobil. Ia menambah kecepatan mobilnya menjadi seratus kilometer per jam, karena kebetulan jalanan sedang sepi.
"Woohoo happy banget gue hari ini! Jadi gak sabar deh buat besok!" ujarnya.
Tiba-tiba saja Queen dikejutkan saat sebuah mobil menyalipnya dari samping lalu berhenti di depannya begitu saja.
Ciiitttt...
Dengan cepat Queen langsung menginjak rem, tubuhnya terdorong ke depan dan terbentur gagang setir.
"Awhh!! Mobil siapa sih itu? Sialan banget!" umpat Queen di dalam mobil.
Gadis itu memilih keluar dan melabrak pemilik mobil yang berhenti sembarangan itu, dia sudah dikuasai oleh emosi sehingga tidak bisa berpikir jernih.
"Woi keluar lo! Tunjukin muka lo di depan gue sini!" sentak Queen sembari mengetuk kaca mobil itu.
Perlahan kaca mobil bagian belakang terbuka, menunjukkan sosok pria tampan dengan kacamata serta tuxedo melekat di tubuhnya, Queen pun beralih menatap kesana untuk berbicara dengan si pemilik mobil.
"Heh! Lo mau apa sih?! Ngapain lo cegat mobil gue?!" kesal Queen.
Pria itu melepas kacamatanya, tersenyum seringai ke arah Queen tanpa berkata apapun. Itu saja sudah membuat Queen menganga lebar.
"Hah?! Elo??" Queen terbelalak mengetahui pria yang di dalam itu sama persis dengan pria di cafe sebelumnya.
"Iya, ini saya. Perkenalkan, saya Bryce Jeevan Ivander. Orang-orang bisa memanggil saya dengan sebutan, tuan Jeevan. Siapa nama kamu gadis cantik?" ucap si pria mengenalkan dirinya.
"Lo mau ngapain cegat gue? Mau marah soal kejadian di cafe tadi ya? So-sorry deh, gue gak ada maksud buat bikin lu kesel!" ujar Queen terbata-bata.
"Kenapa? Kok kamu jadi kalem gini? Saya suka lihat kamu yang tadi, ayolah tunjukkan aja sikap asli kamu di depan saya!" ucap Jeevan.
"Apaan sih?! Gue serius tau, gue minta maaf soal tadi! Kalau lo masih belum terima, yaudah lo bilang aja mau apa! Gue bakal turutin apapun yang lo mau," ujar Queen.
"Serius?" tanya Jeevan memancing.
"Iya, udah cepet lo bilang aja mau apa!" jawab Queen tegas.
Jeevan mendekati wajah Queen yang berada di luar jendela, membuat jantung gadis itu berdebar-debar tak karuan.
"Saya mau tubuh kamu, apa kamu bisa penuhi permintaan saya ini?" ucap Jeevan sensual.
Deg!
Seketika jantung Queen berhenti berdetak, tubuhnya menegang entah kenapa saat Jeevan mengatakan itu.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Winsulistyowati
Jeevan kog Ngelamak Thor..Emang Bini Kamu apa..!!??
2023-05-22
1
💠⃟⃝♠Yeyen
nahh lohh setelah dapat ciuman rabaan sekarang minta secara terang-terangan 😂
SEMANGAT Thor 🤗
2023-04-27
2
Nurma sari Sari
menyimak...
2022-11-24
1