Ceklek
Dilihat lah sosok Queen tengah tertidur memunggunginya di atas ranjang sana, Jeevan pun mengulum senyum melihat pemandangan indah itu.
Perlahan Jeevan memasuki kamar itu dan menutup pintu dengan hati-hati, dia tidak ingin gadisnya bangun dan semua rencananya gagal untuk menikmati gadis itu.
"Kamu seksi sekali Queen! Saya bisa keluar berkali-kali kalau begini," lirih Jeevan.
Lelaki itu terus melangkah mendekati Queen, menatap tubuh ramping Queen yang berbalut selimut itu dengan seringaian kecilnya.
"Luar biasa!" ucapnya.
Jeevan pun mematikan lampu, duduk di dekat Queen dan menggerakkan tangannya mengusap pinggul gadis itu.
Queen masih tak terbangun, dia sedang asyik bermain di alam mimpi sehingga tak merasakan sentuhan lembut itu.
Dengan cekatan Jeevan terus merabaa-rabaa bagian tubuh Queen tanpa ada yang terlewati, sesekali juga mere-masnya.
"Mmhhh.."
Mendengarnya membuat Jeevan bangga, dia tahu Queen dapat merasakan sentuhannya.
Pria itu pun mendekati wajah Queen dan berbisik disana, "Bangunlah Queen, mari nikmati malam ini bersama saya!"
Hembusan nafas Jeevan di leher Queen, membuat sang empu terus melenguh pelan tanpa membuka matanya.
"Eenngghh, jangan ganggu!" ucap Queen dengan mata tertutup.
"Ya begitu sayangku, bangunlah dan nikmati sentuhan saya!" ucap Jeevan.
Jeevan semakin gencar mengendus leher Queen, sesekali mengecupnya bahkan mencecap sampai meninggalkan bekas.
Pandangannya beralih pada bibir mungil yang menjadi candu nya, dia pun membelainya sejenak sebelum kembali meraup nya ganas.
Akhirnya Queen tersadar dan merasa itu semua memang bukan mimpi, matanya membulat lebar saat mendapati Jeevan tengah memakan bibirnya.
"Mmppphhh!! Apa yang—" Queen tak dapat menyelesaikan ucapannya, karena Jeevan semakin memperdalam ciuman mereka.
Saat dirasa mulai kehabisan nafas, barulah Jeevan melepas pagutannya dan tersenyum tipis.
"Uhuk uhuk! Lo mau bunuh gue ya? Dasar orang gila!" Queen mengumpat kesal dengan nafas memburu akibat permainan Jeevan tadi.
Jeevan hanya terdiam.
"Kenapa diem? Lo merasa bersalah sama gue karena udah ganggu tidur gue dan bikin gue kebangun? Bagus deh kalo emang begitu, sekarang awas jangan ganggu gue!" ucap Queen.
"Udah puas marah-marahnya?" tanya Jeevan sembari mengunci tubuh Queen di bawahnya.
"Ish, lu apa-apaan sih? Lepasin gue gak!" geram Queen saat tak bisa bergerak sedikitpun.
"Saya gak akan lepasin kamu, malam ini kamu harus layani saya sampai puas!" ucap Jeevan.
"Hah? Gue bukan cewek murahan, kalo lu mau dipuasin lu sewa ja-lang sana!" sentak Queen.
"Buat apa sewa begituan kalau saya punya kamu yang lebih menggoda?" kekeh Jeevan.
"Dasar kurang ajar! Gue gak mau ya jadi pemuas naf-su lu!" ujar Queen.
"Kalimat tadi bukan pertanyaan, tapi perintah. Jadi, kamu gak bisa menolak keinginan saya Queen!" tegas Jeevan.
"Lo benar-benar keterlaluan! Gue bakal laporin lu ke polisi!" ancam Queen.
"Silahkan aja! Yang penting saya sudah merasakan tubuh kamu Queen, karena cuma itu yang saya inginkan saat ini!" ujar Jeevan.
"Aaaaa lepas!!" Queen terus meronta dan berteriak keras, tetapi usahanya tetap tidak berhasil karena cengkraman Jeevan yang begitu kuat.
Jeevan pun mulai mencumbu leher serta cuping telinga Queen, membuat sang empu melenguh.
Queen meneteskan air mata, harga dirinya hancur dalam seketika di tangan Jeevan. Ia hanya bisa pasrah jika harus kehilangan kesuciannya malam ini.
"Itu yang saya mau Queen, kamu diam dan nikmati permainan saya. Saya janji tidak akan menyakiti kamu sayang!" bisik Jeevan.
"Aaaakkkhh!!"
•
•
Paginya, Queen tersadar dengan kondisi tubuh yang remuk dan sakit akibat permainan ganas Jeevan semalam.
Saat ia hendak bangkit, tiba-tiba sebuah tangan besar menahannya. Queen pun melirik ke samping, ditatapnya sosok lelaki kejam yang sudah merenggut mahkotanya secara paksa itu.
"Lo udah bikin hidup gue hancur, awas aja gue gak bakal maafin lo!" batin Queen.
Wanita itu berusaha menyingkirkan tangan Jeevan, namun karena tubuhnya masih lemas ia pun kesulitan untuk melakukannya.
"Ish bangun! Kebo banget sih!" sentak Queen.
"Hmm?" lelaki itu berdehem pelan dengan satu mata terbuka menatap wajah Queen.
"Bangun! Harusnya tuh gue yang kebo, bukan lu!" ucap Queen.
"Kenapa gitu?" tanya Jeevan lirih.
"Ya iyalah, kan semalam lu gempur gue sampe subuh anjir! Udah awas ah gue mau bangun!" jawab Queen dengan emosi.
Pria itu malah berbalik menghadap ke arahnya dan menatap wajah Queen sambil tersenyum.
"Kamu salah Queen, bener lah saya yang harusnya masih tidur, karena saya kan lelah gempur kamu. Lah kamu mah enak cuma rebahan sambil de-sah," ujar Jeevan.
"Ish, dasar cowok mesum!" kesal Queen.
"Tapi kamu suka kan sama permainan saya?" goda Jeevan.
"Pala lo kejedot!" elak Queen.
"Udah ngaku aja Queen, buktinya semalam kamu terus teriak-teriak sebut nama saya. Kayak gimana tuh? Ah ah terus Jeevan.." Jeevan malah semakin gencar menggodanya.
"Cukup ya! Gue mau bangun, lu jangan halangi gue!" kesal Queen.
"Kamu baru boleh bangun setelah kita lakukan lagi sekarang," ucap Jeevan.
"Hah? Lo gila ya? Semalam lu udah main lama banget, gak puas apa? Lagian punya gue masih sakit kali," ujar Queen.
"Oh masih sakit? Yaudah, saya obati ya?" ucap Jeevan.
Queen melongok tak mengerti, tiba-tiba saja Jeevan menarik selimut dan bergerak ke bawah. Pria itu melebarkan kedua paha Queen.
"Awhh sakit bego!" umpat Queen.
"Nakal ya berani ngatain saya! Lihat aja, saya bikin kamu kelojotan pagi ini!" ujar Jeevan.
"Ih lo mau ngapain anjir! Jorok pe'ak!" ucap Queen ketakutan saat Jeevan menelusupkan kepalanya di area miliknya.
"Udah diem aja, saya bakal bikin kamu enak kok!" perintah Queen.
"Gue—ahhh Jeevan gila!" ucapan Queen terpotong saat ia merasakan lidah pria itu menari-nari di bawah sana.
Dan benar saja, Queen pun tampak sangat menikmati permainan Jeevan hingga mencapai puncaknya.
"Gimana? Udah enakan?" tanya Jeevan.
Queen hanya mengangguk, tubuhnya kembali lemas setelah pelepasan tadi.
Jeevan tersenyum, kemudian meraup bibir Queen dan menggendong wanita itu ala koala.
"Mmppphhh lo mau bawa gue kemana?" tanya Queen.
Tak ada jawaban dari Jeevan, pria itu masih asyik menempelkan bibirnya.
Jeevan pun membawa Queen ke dalam kamar mandi, dia meletakkan tubuh wanitanya pada bathtub yang tersedia dan ikut menceburkan dirinya di samping wanita itu.
"Kita mandi dulu, abis itu baru turun buat sarapan!" ucap Jeevan seraya menarik Queen ke pangkuannya.
"Lo kok bisa semesum ini sih?" cibir Queen.
"Sssttt kalau kamu masih menikmati permainan saya, gausah banyak tanya!" ujar Jeevan.
"Dasar gila!" umpat Queen.
Jeevan kembali menyumpal mulut Queen dengan bibirnya, kedua tangannya juga bergerak aktif menyusuri tubuh wanita itu.
Ya lagi-lagi mereka melanjutkan aktivitas panas di dalam bathtub, Jeevan benar-benar ketagihan dengan tubuh indah Queen.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Winsulistyowati
Ya Allah Thor..Ws Pecah itu Duren..
2023-05-22
1
Elisabeth Ratna Susanti
top 👍
2022-11-23
1
mom mimu
astogeehhh... Queen bisa langsung tekdung tuhh kalo d gempur terus2an...
2022-11-22
1