Episode 12.

Dor

Dor

Dor

Baju tembak terjadi diantara kelompok Jeevan dengan kumpulan orang yang berniat menggagalkan proses jual-beli tim Jeevan di daerah mereka sendiri.

Tanpa ampun, Jeevan menghabisi semua orang itu dan hanya menyisakan satu orang untuk dia tanyai. Jeevan memang dikenal kejam dan tidak ragu untuk membunuh siapapun musuhnya.

"Hey! Lo bilang sama gue sekarang, siapa yang suruh lo semua kesini?!" sentak Alden.

"Gu-gue gak akan kasih tau kalian, bunuh aja gue!" ucap orang tersebut sambil menahan sakit.

"Sialan lu!" Alden mengumpat dan berniat memukul pria itu, tetapi dihadang Jeevan.

"Tahan!" perintah Jeevan.

"Ada apa bos? Dia gak mau ngaku, mending kita bunuh aja supaya dia bisa nyusul teman-temannya ke neraka!" ujar Alden.

"Enggak, jangan bunuh dia sebelum dia kasih tau siapa yang suruh dia!" ujar Jeevan.

"Baik bos!" Alden menurut dan mengurungkan niatnya, membiarkan Jeevan melakukan apa yang dia ingin lakukan.

Jeevan melangkah ke dekat orang itu, merendahkan posisinya menatap orang tersebut dengan senyum smirk di bibirnya.

"Sekali lagi saya tanya sama kamu, siapa yang suruh kalian semua kesini?!" tegas Jeevan.

"Gue gak akan pernah kasih tau ke lu! Sampai kapanpun, gue gak bakal ngaku!" ujar orang itu.

"Udah lah bos, dia itu keras kepala banget orangnya. Kita bantai aja dia sampai dia mati!" ujar Alden yang sudah emosi.

"Sabar, biar saya urus semuanya!" ucap Jeevan.

"I-i-iya bos.." Alden terpaksa menurut.

Jeevan pun kembali menatap orang tadi yang sudah terluka dan berlumuran darah, ia menarik paksa tubuh pria itu dengan kasar.

"Kalau kamu masih gak mau jawab, saya bakal siksa kamu secara perlahan-lahan. Saya gak akan bikin kamu mati gitu aja, sampai kamu mengaku siapa yang suruh kamu!" ancam Jeevan.

Pria itu terlihat ketakutan, tubuhnya bergetar berusaha menahan sakit sekaligus takut.

"Dia diam aja, kalo gitu kita langsung bawa aja dia ke ruang penyiksaan dan siksa dia sampai dia mau ngaku siapa yang suruh dia!" ujar Jeevan.

"Baik bos!"

Anak buah Jeevan bergerak maju dan hendak membawa orang tadi pergi, namun tiba-tiba orang itu meronta minta dilepaskan.

"Ja-jangan, jangan siksa gue! Iya iya, gue bakal kasih tau siapa yang suruh gue," ucap orang itu.

"Hahaha, ternyata takut juga dia bos sama ancaman bos," kekeh Alden.

"Bagus! Sekarang kasih tahu ke saya, siapa yang udah suruh kamu!" pinta Jeevan.

"Eee gu-gue dari kelompok walters, bos Salman yang udah kirim kita buat gagalin proses jual-beli beli kalian," jelas orang itu.

Seketika Jeevan tersentak kaget mendengar nama yang disebutkan orang itu, tangannya mengepal kuat menahan emosinya.

"Apa? Salman Walters lagi-lagi cari gara-gara sama kita, ini gak bisa dibiarin!" ujar Jeevan.

"Betul bos! Apa kita serang aja langsung ke markas mereka? Supaya mereka gak terus-terusan usik bisnis kita, kalau dibiarin terus lama-lama mereka makin menjadi-jadi bos!" usul Alden.

"Kita jangan gegabah! Gimanapun juga, kita tunggu keputusan dari bos besar!" titah Jeevan.

"Siap bos! Terus, sekarang nih orang kita apain bos?" tanya Alden.

"Bunuh dia!" jawab Jeevan.

"Hah? Jangan bunuh gue! Tadi kan gue udah buka mulut, lepasin gue dong!" rengek orang itu.

"Saya gak akan lepasin kamu, nanti kamu malah ngadu lagi ke bos kamu itu. Jadi, lebih baik orang seperti kamu dimusnahkan," ucap Jeevan.

"Biar gue tembak aja dia bos sampai isi kepalanya keluar," ucap Alden.

"Jangan! Kita gak perlu buang-buang peluru buat orang kayak gini, cukup pakai pisau aja!" ucap Jeevan.

"Siap bos!" Alden menurut dan langsung mengambil pisau dari saku bajunya.

Jleb

Dalam satu hentakan, pisau itu berhasil membunuh orang suruhan Salman tersebut.

Jeevan pun tersenyum puas dan pergi begitu saja dari sana.

Queen masih uring-uringan sendiri di kamar tempat Jeevan menyekapnya, ia sangat bingung harus bagaimana untuk bisa lepas dari sana.

Untungnya Jeevan tidak berlaku kasar padanya dan malah memberikan berbagai fasilitas yang membuat Queen nyaman, seperti kamar dengan ranjang besar, AC, kamar mandi indah dan yang lainnya.

Namun, tetap saja itu tidak membuat Queen senang. Gadis itu masih merasa takut karena Jeevan pasti tidak akan membiarkan dia tenang-tenang saja disana.

"Duh, gimana ya caranya gue bisa lepas dari tempat ini?" gumam Queen.

Saat ini Queen tengah terbaring di ranjang empuk dengan posisi tengkurap, pikirannya terus mengarah ke hal-hal intim yang mungkin saja bisa dilakukan oleh Jeevan padanya.

"Si mesum itu pasti bakal macam-macam sama gue, seperti yang dia pernah bilang ke gue waktu itu. Gue gak boleh diem aja! Gue harus lawan dia dan jaga harga diri gue!" ujar Queen.

Ceklek

Tiba-tiba saja, pintu kamarnya terbuka dan membuat Queen terkejut. Muncul sosok perempuan yang membawa makanan serta minuman di tangannya.

"Queen, kamu makan dulu ya! Ini perintah dari bos Jeevan supaya kamu sehat terus," ucap wanita itu.

"Lo siapa? Pembantunya cowok gak tahu diri itu ya?" tanya Queen ketus.

"Aku Fritzy, sekretaris bos Jeevan disini. Kamu tolong jaga sikap kamu ya!" jawab wanita itu.

"Cih gausah sok ngatur gue lu! Gue tuh gak mau ada disini, jadi gue gak bakal jaga sikap!" ketus Queen.

"Terserah kamu, sekarang kamu makan dulu dan harus habis sebelum bos Jeevan balik!" ujar Fritzy.

"Emangnya tuh cowok mesum pergi kemana sih?" tanya Queen penasaran.

"Kamu gausah banyak tanya, makan aja sampai habis!" ucap Fritzy seraya menaruh piring dan gelas di nakas dekat Queen.

Disaat Fritzy hendak berbalik dan keluar dari kamar, Queen menahannya.

"Eh tunggu, jangan keluar dulu!" ucap Queen.

"Kenapa lagi? Udah kamu makan aja cepetan, jangan sampai pas bos balik kamu masih belum makan ya!" ujar Fritzy.

"Emangnya kenapa sih? Gue gak takut sama bos lu yang mesum itu!" tantang Queen.

"Kamu keras kepala banget sih jadi cewek! Tinggal nurut aja apa susahnya sih?!" kesal Fritzy.

Queen langsung bangkit dari tempat tidurnya, mendekati Fritzy dan menatap wanita di hadapannya itu dari atas sampai bawah.

"Kenapa kamu tatap aku begitu?" tanya Fritzy.

"Gue heran deh sama lu, kok lu mau jadi kacung nya si Jeevan?" ujar Queen.

"Haish, suka-suka kamu aja deh mau ngomong apa tentang aku! Aku harus pergi sekarang, masih banyak tugas yang aku harus kerjakan," ucap Fritzy.

"Bentar deh, gue mau tanya satu hal lagi sama lu!" ucap Queen.

"Tanya apa lagi Queen? Kamu jangan bikin aku kesel deh!" ujar Fritzy.

"Si Jeevan itu sebenarnya siapa sih? Dia kok dipanggil bos sama orang-orang disini?" tanya Queen sangat penasaran.

Fritzy tersenyum sembari menggelengkan kepalanya, membuat rasa penasaran Queen makin bergelora.

...~Bersambung~...

...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...

Terpopuler

Comments

🤩😘wiexelsvan😘🤩

🤩😘wiexelsvan😘🤩

bang jeevan itu calon suami masa depanmu queen 😍😘🤩

2023-05-04

2

mom mimu

mom mimu

Jeevan seorang mafia jahat Queen 😅😅

2022-11-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!