"Eh eh, tapi kalian pada curiga gak sih? Masa si Tom bisa semudah itu dapat informasi tentang Jeevan? Sedangkan kita yang udah berkali-kali cari tahu gak berhasil juga," ujar Dinda.
"Buat apa curiga? Wajarlah Tom berhasil, dia itu kan ahli IT. Lagian ngapain curigain dia? Kita tuh harusnya makasih sama dia, karena dia udah mau bantu kita buat selamatin Queen!" ujar Aulia.
"Ya iya sih, tapi..."
"Ah udah deh Dinda, lu jangan mikir yang enggak-enggak terus! Kalau nanti si Tom denger, dia bisa ngambek!" potong Lova.
"Iya iya.." akhirnya Dinda menurut dan tidak melanjutkan ucapannya.
Namun, tetap saja Dinda masih merasa curiga dengan kemudahan Tom mendapat informasi mengenai Jeevan.
"Gue kenapa masih belum percaya ya sama si Tom? Masalahnya dia mencurigakan banget," pikir Dinda dalam hati.
Tak lama, akhirnya Tom datang dan mengejutkan keempat gadis itu.
"Helo semuanya!" sapa Tom sambil merangkul Dinda serta Lova dari belakangnya.
"Ish, lu kebiasaan ya main pegang-pegang orang aja! Lepasin gak!" sentak Lova.
"Kenapa sih Lova? Kayaknya lu gak pengen banget disentuh sama gue, lu jijik sama gue apa gimana? Perasaan gue ganteng deh, banyak juga yang pengen sama gue," tanya Tom heran.
"Idih najis! Huweekk!!" cibir Lova.
"Hahaha, udah Lova nikmatin aja dirangkul sama si Tom! Jarang-jarang kan lu bisa kayak gitu," kekeh Aulia.
"Ah sialan lu! Kenapa gak lu aja yang minta dirangkul sama si Tom?" ujar Lova.
Sementara Dinda hanya diam mengamati wajah Tom dari jarak dekat, hal itu sontak membuat Tom terkejut namun justru menggodanya.
"Heh! Ngapain lu ngeliatin gue aja kayak gitu? Naksir ye?" goda Tom.
"Hah?" Dinda kaget sendiri dengan apa yang dia lakukan tadi, sedangkan teman-temannya sudah langsung meledeknya.
"Cie cie, uhuy Dinda naksir nih ye sama si Tom!" ejek Nina.
"Apaan sih lu? Gausah pada ngaco deh, sejak kapan gue naksir sama Tom!" elak Dinda.
"Halah udah gausah ngeles gitu! Ngaku aja kali kalo naksir mah, gue bisa kok terima lu buat jadi cewek gue!" ucap Tom terus menggodanya.
"Ish gak jelas! Udah ah lepas, jangan rangkul-rangkuk gue kayak gini!" sentak Dinda.
"Cie cie Dinda cie... pake pura-pura gak suka segala, padahal mah demen tuh dalam hati!" ledek Aulia.
"Ahaha, tau nih Dinda. Ayolah Dinda sayang, bilang aja kalo cinta mah! Abang Tom siap kok terima kamu buat jadi pacar aku," ujar Tom seraya mencolek dagu Dinda.
"Dasar gila!" umpat Dinda.
Aulia, Nina serta Lova bersatu untuk menggoda Dinda malam itu. Membuat wajah Dinda memerah karena tak tahan terus-terusan digoda.
"Ih udah ah, jangan kayak gitu terus! Gue pergi nih lama-lama!" kesal Dinda.
"Eh jangan dong! Kalau kamu pergi, terus aku sama siapa disini? Aku kan butuh kehangatan kamu Dinda sayang," ucap Tom yang makin menjadi-jadi. Pria itu dengan berani mendekap Dinda di depan teman-temannya.
"Lo jangan ambil kesempatan ya! Gue gak mau diginiin!" Dinda berontak dan berhasil melepaskan diri dari dekapan Tom.
"Kenapa sih Dinda sayang? Bukannya kita udah pacaran ya? Apa salahnya kalau aku dekap pacar aku sendiri?" tanya Tom kecewa.
"Dih sejak kapan kita pacaran anjir? Udah ah jangan bahas begituan terus! Gimana ini soal rencana kita buat bebasin Queen dari si jahat Jeevan?!" bentak Dinda.
Seketika semuanya terdiam, mereka sibuk berpikir bagaimana untuk bisa membebaskan Queen.
•
•
Pagi harinya, Queen keluar dari kamar setelah selesai mandi membersihkan tubuhnya. Ia melangkah secara perlahan dengan kaki melebar menahan sakit pada bagian bawahnya.
"Sshh sialan banget tuh cowok! Gak berhenti-berhenti genjot gue, bisa mati gue lama-lama kalo gini!" kesal Queen.
"Nona Queen!" sapa seorang maid disana.
"Ah iya, kenapa?" tanya Queen heran.
"Nona sudah ditunggu di ruang keluarga oleh nyonya Aqila, mari saya antar!" jelas maid itu.
"Hah? Maksudnya ibunya si Jeevan?" kaget Queen.
"Betul nona, nyonya Aqila alias ibunya bos Jeevan ada disini. Beliau meminta bertemu dengan nona," ucap maid itu.
"Mau ngapain ya dia minta ketemu saya? Apa dia nyariin Jeevan?" tanya Queen penasaran.
"Saya tidak tahu nona, lebih jelasnya sebaiknya nona langsung temui nyonya saja di ruang keluarga sekarang!" jawab maid itu.
"Oke deh, kamu antar saya kesana ya!" pinta Queen.
"Baik nona! Mari saya bantu!" maid itu bergerak mendekat dan membantu Queen berjalan.
"Mau apa ya ibunya si Jeevan kesini dan pengen bicara sama gue? Apa dia mau bahas soal pernikahan gue sama Jeevan? Duh, gue harus bicara apa dong nanti?!" cemas Queen dalam hati.
Sesampainya di ruang keluarga, terlihat Aqila sudah menunggu sambil terduduk disana.
"Permisi nyonya!" sapa sang maid.
"Ya?" Aqila terkejut dan beralih menatap ke depan.
"Ini saya sudah panggilkan nona Queen," jawab maid itu.
"Ah iya, terimakasih bik!" ucap Aqila.
"Sama-sama nyonya, kalau begitu saya permisi!" ucap sang maid.
"Silahkan!" ucap Aqila.
Maid itu pun pergi dan kembali bekerja, sedangkan Aqila bangkit mempersilahkan Queen duduk di sebelahnya.
"Mari duduk Queen!" ajak Aqila.
"Eee iya tante," Queen tampak gugup dan gemetar, dia duduk di sebelah Aqila dan mencium tangan ibu dari Jeevan tersebut.
"Ada apa ya tante mau ketemu sama saya?" tanya Queen langsung pada intinya.
"Umm, gak ada apa-apa sih. Saya kesini niatnya cuma mau bilang sesuatu sama kamu," jawab Aqila sambil tersenyum.
"Sesuatu? Sesuatu apa ya tante?" tanya Queen penasaran.
"Katakan dengan jujur sama saya, kamu itu sebenarnya anak siapa dan kenapa Jeevan bisa sangat ingin menikahi kamu!" pinta Aqila.
Deg!
Jantung Queen berdebar kencang, pertanyaan Aqila membuat ia harus memutar otak kali ini.
"Haish, gue jawab apa nih?" pikirnya dalam hati.
"Kenapa diam? Kamu katakan saja yang sejujurnya, saya yakin pasti ada sesuatu yang kalian tutupi dari saya kan! Karena saya merasa ada yang janggal dari penjelasan Jeevan kemarin. Orang tua kamu juga terlihat gugup saat ditanya mengenai kamu," ucap Aqila.
"Eee itu..."
"Kamu dipaksa sama Jeevan? Dan yang kemarin pasti bukan orang tua kamu kan?" Aqila langsung menyela ucapan Queen dan menatap tajam ke arah gadis itu.
"Ah tante kenapa bicara begitu? Mereka orang tua kandung saya kok," elak Queen.
"Lantas kenapa mereka membiarkan kamu tinggal dengan Jeevan disini? Padahal kalian kan belum menikah, sikap mereka kemarin juga aneh banget," tanya Aqila lagi.
Queen menutup matanya, dia sudah bingung dan tak tahu lagi harus mengatakan apa pada Aqila kali ini.
"Ah elah! Gue jawab apa ini? Apa gue jujur aja ya sama Bu Aqila kalau gue diculik sama Jeevan? Tapi, nanti bisa-bisa gue dihukum sama tuh cowok mesum!" gumam Queen dalam hati.
Tanpa diduga, Fritzy menyaksikan pertemuan itu. Dia terlihat bingung melihat Aqila dan Queen yang tengah berbicara disana.
"Loh, itu nyonya besar kenapa bisa disini ya? Wah saya harus laporan nih sama bos Jeevan!" lirih Fritzy.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
mom mimu
ngaku aja lah Queen, siapa tau mamahnya Jeevan baik bisa tolongin kamu lepas dari pe jara nafsunya si Jeevan 😁😁😁
2022-11-30
1
Elisabeth Ratna Susanti
top 👍
2022-11-30
1