"Guys, ke cafe yuk gue haus nih!" ajak Queen.
"Ih jangan lah Queen! Lo emang gak takut kalau Jeevan bakal muncul nanti?" larang Lova.
"Yah elah tenang aja kali! Lagian kan cafe nya dekat tuh di seberang sana, udah lah ayo kita nongkrong disana aja! Disini terus pegel kali, mana panas lagi," ucap Queen.
"Iya juga sih, emang pegel banget. Tapi, gue cuma khawatir nanti kita malah ketemu Jeevan lagi!" ucap Aulia.
"Kalaupun iya dia ada disana, pasti dia gak mungkin apa-apain gue kok! Toh disini kan rame orang, pasti dia gak berani bertindak kurang ajar!" ucap Queen dengan yakin.
"Lo yakin Queen?" tanya Aulia ragu.
"Iyalah, udah lah ayo ke cafe aja! Gue yang traktir deh kali ini, kalian bebas mau pesan apa aja!" jawab Queen.
"Huh yaudah deh, kita mah ngikut aja sama lu. Semoga aja benar kata lu, si Jeevan gak berani macam-macam disini!" ujar Aulia.
"Iya, udah santai aja kali!" ucap Queen.
Akhirnya ketiga gadis cantik itu menyebrang jalan demi menuju cafe, meskipun perasaan mereka agak was-was karena masih memikirkan tentang Jeevan yang bisa saja muncul secara tiba-tiba.
"Tuh kan, disini aman tau. Pengunjungnya aja ramai banget kayak gini, mana mungkin Jeevan berani kesini?" ujar Queen.
"Kata siapa?!" mereka tersentak kaget saat suara berat terdengar disana.
Ketiganya pun menoleh ke asal suara, mereka sontak bergerak menjauh saat melihat kehadiran Jeevan beserta dua orang pria di belakangnya yang terlihat mengerikan.
"Queen, tuh kan bener yang tadi gue takutin. Si cowok itu ada disini, lu sih gak mau nurut sama gue!" bisik Lova.
"Gu-gue mana tau kalau dia ada disini juga, gue kira kan tempat ini aman. Duh, terus gimana dong ini guys? Gue takut banget!" ujar Queen.
"Gak tahu," jawab Aulia.
"Ish malah gak tahu, katanya kalian pada mau bantu gue lepas dari tuh cowok!" ujar Queen.
"Ya iya, tapi kan..."
"Hey! Kalian ngapain sih mundur-mundur gitu? Takut ya sama saya?" potong Jeevan yang kini maju mendekati tiga gadis itu.
"Jangan mendekat! Kalo lu terus maju, gue teriak nih!" ancam Queen.
"Oh ya? Teriak aja, saya gak takut! Saya cuma mau bicara sama kamu Queen," ucap Jeevan santai.
"Tapi gue gak mau bicara sama lu, mending lu pergi sebelum gue teriakin lu maling!" ujar Queen.
"Iya, udah deh sana pergi! Disini itu masih wilayah kampus, kalo lu berani macam-macam lu bisa abis!" sahut Aulia.
"Coba aja kalo bisa menghabisi saya! Kamu belum tahu kan siapa saya?" tantang Jeevan.
Pria itu mengeluarkan smirk nya, membuat Queen bergidik ngeri saat melihatnya.
"Duh, gue makin ngeri sama tuh orang! Dia kayaknya psikopat deh, mungkin dia mau jadiin gue korban selanjutnya," lirih Queen.
"Hah? Buset dah Queen, pemikiran lu jauh amat sampe kesana-sana! Kan lu bilang sendiri, dia cuma mau rasain tubuh lu," ucap Lova.
"Kalau yang dimaksud rasain itu ternyata gue mau dibunuh terus dimakan gimana?" tanya Queen.
"Jir kayaknya lu kebanyakan nonton film thriller deh Queen!" ujar Lova.
"Kalian kenapa bisik-bisik terus sih? Percuma aja, saya masih bisa dengar suara kalian. Saya ini kan punya telinga yang tajam," Jeevan menyambar ucapan tiga gadis itu dengan senyum smirk nya.
"Heh! Lo cepetan pergi deh, jangan ganggu Queen! Dia itu sahabat kita, kalo lu sentuh dia itu sama aja lo cari gara-gara sama kita!" teriak Aulia.
"Wah wah, saya suka nih cewek pemberani seperti kalian. Biasanya, wanita-wanita sebelumnya yang saya incar pasti selalu menyerahkan dirinya pada saya dengan sukarela. Tapi, kali ini kalian malah menantang saya," ujar Jeevan.
Queen, Aulia dan Lova kompak terkejut mendengar pengakuan Jeevan.
"Apa? Jadi, lo udah sering ngincer cewek-cewek lain sebelumnya? Wah gila sih lo, sebenarnya lo siapa sih ha?!" ujar Aulia.
"Kamu mau tahu saya siapa? Oke saya kasih tahu, tapi sebelumnya kamu janji dulu sama saya kalau kamu mau serahin Queen ke saya!" ucap Jeevan.
"Dih, sembarangan aja lo! Sampai kapanpun, kita gak bakal serahin Queen ke lo! Queen itu sohib kita, dan kita akan selalu jaga dia!" tegas Aulia.
"Hahaha, oke oke.." Jeevan terkekeh kecil.
Disaat Queen hendak pergi, tiba-tiba tubuhnya didekap dari belakang oleh dua orang pria yang merupakan suruhan Jeevan.
"Ih lepasin gue! Kalian siapa anjir?!" sentak Queen berusaha melepaskan diri.
"Hah Queen??!" Aulia dan Lova tersentak kaget, mereka hendak menolong Queen tetapi orang suruhan Jeevan yang lain juga memegangi tubuh mereka.
"Kalian jangan ikut campur! Nyawa Queen ada di tangan kalian, jadi kalian diam dan biarkan saya membawa Queen!" ucap Jeevan.
"Ish, lo orang gila! Lepasin Queen!!" umpat Aulia.
"Saya tidak akan lepaskan Queen, sebelum urusan saya selesai!" tegas Jeevan.
"Gue gak mau ikut sama lo! Lepasin gue!" Queen terus berontak, tetapi usahanya gagal.
"Kamu nurut saja sama saya, saya tidak akan menyakiti kamu!" pinta Jeevan.
"Ogah! Jangan harap!" tolak Queen.
"Terserah kamu, cepat bawa dia ke mobil!" Jeevan memerintahkan anak buahnya untuk segera membawa Queen pergi dari sana.
"Baik bos!" ucap orang-orang itu.
"Ih gue gak mau, lepasin gue! Tolong!! Tolong!" Queen berteriak cukup keras dan terus berontak.
"Heh diam!" bentak anak buah Jeevan.
"Tolong! Tol—mmpphh.." mulut Queen akhirnya dibekap oleh mereka, dan dengan cepat Queen dibawa masuk ke dalam mobil yang sudah tersedia.
Jeevan mengulum senyum, dia senang karena rencananya berhasil.
"Queen! Queen!!" teriak Aulia dan Lova histeris.
"Kalian tetap disini, jangan pernah berusaha untuk bebasin Queen atau cari informasi tentang dia! Karena itu sangat berbahaya buat kalian!" peringat Jeevan.
Akhirnya Jeevan menyusul ke mobil tempat Queen berada, meninggalkan Aulia serta Lova disana yang masih bersama anak buahnya.
•
•
Saat di mobil, Jeevan duduk di samping Queen dan menatap gadis itu sambil tersenyum. Tangannya bergerak mengusap wajah Queen yang mengeluarkan air mata.
"Kamu jangan nangis! Saya tidak akan sakiti kamu kok, asal kamu nurut sama saya!" ujar Jeevan.
"Lo itu mau apa sih? Kenapa lo ngincer gue dan pengen banget miliki gue?" tanya Queen ketus.
"Saya tertarik sama kamu Queen, itu sebabnya saya incar kamu." jawab Jeevan santai.
Queen melongok lebar, dia sadar ini semua terjadi juga karena kesalahannya. Ia pun memalingkan wajahnya menjauh dari tangan Jeevan.
"Cepat jalan!" titah Jeevan.
"Baik bos!"
Mobil itu pun melaju pergi, Queen hanya bisa pasrah mengikuti kemauan Jeevan, meski dia sangat tidak menginginkan itu.
"Apa ini akhir dari hidup gue? Mati di tangan orang gak jelas kayak dia?" batin Queen.
Sementara Aulia dan Lova masih terus dipegangi oleh dua orang anak buah Jeevan, mereka tak bisa lepas karena cengkraman yang begitu kuat.
"Heh! Kalian kenapa masih pegangin kita sih? Bos kalian kan udah pergi, lepasin gue!" ucap Aulia.
"Iya, cepat lepasin kita!" sahut Lova.
Tanpa menjawab, kedua orang itu pun melepas tubuh Aulia dan Lova lalu pergi begitu saja.
"Aul, gimana nih soal Queen??" tanya Lova panik.
"Bentar dulu, tangan gue masih sakit!" ujar Aulia.
Tak lama, Nina dan Dinda pun datang mendekati mereka dengan wajah cemas.
"Aul, Lova!" panggil Nina.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
mom mimu
Queen mau d bawa ke mana ituu... 😱😱
2022-11-15
1