Chu Kai berlari sekuat mungkin. Untung saja otot kakinya kuat karena dia sering memotong kayu di hutan dan membawanya menuruni gunung ke kedai miliknya.
Chu Kai melangkah hati-hati saat merasakan udara aneh di sekelilingnya. Dia kembali mendengar suara di tanah dan tahu bahwa ada jebakan yang bukan buatan manusia, tidak jauh di depannya.
"Monster laba-laba ini berbeda dari yang sebelumnya. Jika aku ke sana, maka hanya kematian yang datang. Perlu rencana,"
Chu Kai menggaruk kepalanya dan menatap ke sekeliling. Dia berkedip saat melihat obor yang menyala sebagai penerang salah satu rumah warga. Dia pun bergegas mengambilnya dan segera ke tempat Wei Zhang Zihan.
*
*
Pakaian atas Wei Zhang Zihan dibuka selapis demi selapis. Pemuda itu sebenarnya sangat membenci sentuhan apa pun dari monster ini, hanya saja dia tidak bisa melawan.
"Semakin kau mengeluarkan energi spiritualmu, tali itu akan semakin kencang." YinYing menyeringai dan berbisik di teling Wei Zhang Zihan. Dia berkata, "Lebih baik kau diam dan aku berjanji.. Tidak akan membuatmu terlalu kesakitan."
"Jika sampai kau berani, aku pasti akan membunuhmu."
"Hi hi, tidak baik~ bibir yang Indah ini mengatakan kata seperti itu. Haruskah aku membungkammu lebih dulu,"
!!
Ketenangan Wei Zhang Zihan diuji. Tidak hanya pakaiannya yang dilucuti, monster ini bahkan berniat padanya. Dia tersentak saat wajah monster ini semakin mendekat.
"Mm.. Aku ingin memakan inti spiritual yang kau miliki dengan membelah perutmu, tapi aku bisa menggunakan cara yang lebih nyaman. Akan kuambil lewat tempat ini saja~"
Wei Zhang Zihan memalingkan wajahnya. Dia tahu maksud monster ini. Sekali pun harus mati, dia tidak akan pernah tunduk di bawah kaki seorang monster.
"Sangat tampan~" YinYing mencium pipi Wei Zhang Zihan dan membuat pemuda itu kaget. Dia lantas menyeringai dan mulai menjilat bibir bawahnya sendiri. "Begitu manis~ bagaimana jika aku memakanmu lebih dulu--"
"Awas Kepala!!"
YinYing spontan menunduk saat mendengar suara tersebut. Hanya saja respon cepatnya justru merupakan jebakan dan ini langsung dimanfaatkan oleh Wei Zhang Zihan untuk memberi tendangan menggunakan lutut kanannya yang mengenai bagian kening YinYing.
Monster laba-laba itu menjerit, dia mundur karena merasakan sakit dan sebuah semburan api mengarah ke wajahnya. Dia pun kembali terdorong mundur.
"Bagus," Wei Zhang Zihan melihat siapa yang saat ini ada di depannya dengan obor di tangan. Sosok ini tidak lain adalah orang yang berseru tadi.
Chu Kai berbalik dan mengembuskan napas, dia tersenyum. "Aku benar-benar melakukan hal yang mengagumkan,"
"Hati-hati, monster itu belum kalah."
Chu Kai menggunakan satu tangannya untuk melepas tali yang melilit tubuh Wei Zhang Zihan, tetapi dia terkejut sebab tali ini tidak bisa lepas dan justru sangat kuat.
"Kau tidak bisa melepasnya dengan cara yang biasa. Ini tali pengunci spiritual. Ambil dan pakai pedangku,"
"Pedang?" Chu Kai mengedarkan pandangan dan melihat sebuah pedang yang tergeletak di tanah. Dia pun bergegas meraihnya, tetapi angin kejut tiba-tiba saja datang dan membuat dirinya terpental.
!!
Chu Kai menghantam dinding yang berada di samping Wei Zhang Zihan. Obor di tangannya sampai terjatuh dan dia sendiri merasakan sakit yang amat sangat di punggungnya.
"Kai..!"
"Keterlaluan.." YinYing menatap tajam ke arah sosok yang berani menyerangnya. Dia terlihat menggeram dan mengeluarkan aura yang sangat menekan.
"Menghindar..!" Wei Zhang Zihan berseru dan memberi peringatan pada Chu Kai. Hanya saja, YinYing lebih cepat dan kini leher Chu Kai dicengkeram kuat oleh monster laba-laba itu.
!!!
Chu Kai tidak tahu bagaimana tubuhnya kini diangkat dengan punggung yang ditekan kuat di dinding. Dia merasakan sakit dan kesulitan bernapas. Dia berusaha melepaskan tangan monster yang saat ini mencengkeram lehernya.
YinYing menggeram, "Beraninya kau... Menggangguku!"
Aakh!
"Lepaskan dia!" Wei Zhang Zihan tidak bisa lepas. Bahkan kulit yang tergores dengan tali spiritual mulai terluka. Situasi ini benar-benar sangat tidak menguntungkan untuk mereka.
YinYing menyeringai, "Tenanglah sayang~ Aku akan membunuh serangga pengganggu ini dulu, baru setelahnya memakanmu."
Hh
?!
YinYing tersentak saat pemuda yang lehernya dia cengkeraman ini nampak mendengus seakan mengejeknya. "Kau!"
"A-apa kau me-melupakan sesuatu?" Chu Kai berusaha bicara. Dia berkata, "Re-rekanmu.."
YinYing baru menyadarinya, dia ingat pria ini adalah orang yang sebelumnya memergoki dirinya dan MianMian. Jika sosok ini sekarang berdiri di hadapannya, lantas di mana MianMian?
"Apa yang kau lakukan padanya?" suara YinYing dingin dan dia menguatkan cengkeramannya.
"Ukh! Kubunuh." Chu Kai berusaha bicara. Dia menatap YinYing dengan susah payah dan lantas berujar, "A-aku membunuhnya.. Seperti ini..!"
!!!
Chu Kai menggunakan seluruh kekuatannya dan menyentak tangannya ke wajah YinYing. Monster itu kembali berteriak karena matanya terluka. Chu Kai terlepas dari cengkeraman makhluk itu dan terlihat terbatuk dengan napas yang terengah-engah.
"Kurang ajar!" YinYing menyemburkan asam dari mulutnya dan itu melesat dengan cepat ke arah Chu Kai.
Sebuah lesatan cahaya datang dan menerjang serangan asam itu. Bahkan sebelum Chu Kai dapat tahu apa yang terjadi, suara ledakan langsung terdengar dan mengejutkannya.
Lesatan cahaya kembali, kali ini terdengar bagai pedang yang memecah angin. YinYing yang terlambat merespon langsung merasakan sakit di leher dan sekujur tubuhnya sebelum pandangannya menggelap.
Wei Zhang Zihan tersentak. Tubuh monster laba-laba itu meledak dan terbakar. Sebuah siluet terlihat dan seseorang berpakaian biru muda menapak, tepat di hadapannya.
Gerakan pedang berikutnya dari sosok itu memutuskan tali yang melilit tubuh Wei Zhang Zihan. Chu Kai yang masih terbatuk berusaha untuk melihat siapa sosok ini. Sorot matanya melebar sebab dia mengenali orang ini.
"No-Nona.."
"Hmph. Terjebak tanpa bisa melakukan apa pun, harusnya kau malu."
Suara itu adalah milik dari Pendekar Suci Xia Ling Qing. Gadis cantik tersebut nampak memberi tatapan dingin dan bicara ketus dengan Wei Zhang Zihan. Xia Ling Qing pun berbalik dan berjalan pergi.
"................" Wei Zhang Zihan memperbaiki pakaiannya dan kemudian berjalan ke arah Chu Kai. Dia mengulurkan tangan dan membantu pria itu berdiri.
"Tu-Tuan Muda Wei.." Chu Kai ingin bicara, tapi lehernya masih sangat sakit. Bahkan terlihat ada bekas cengkeraman tangan monster di lehernya.
Wei Zhang Zihan mengambil kembali pedang miliknya, menyarungkannya dan membantu Chu Kai berjalan. Dia sebenarnya tidak tahu kenapa Xia Ling Qing bisa ada di sini, tetapi untunglah gadis ini datang tepat waktu. Jika tidak, situasi benar-benar akan buruk untuk mereka.
*
*
Chu Kai dirawat di dalam satu kamar yang ada di sebuah penginapan. Wei Zhang Zihan sendiri juga terlihat duduk bersila dan menggunakan energi spiritual untuk menutupi lukanya. Di sisi lain, Xia Ling Qing nampak duduk di depan sebuah meja sambil memperhatikan Chu Kai yang sedang diobati.
"Ssh.."
"Tahan sebentar.." seorang wanita mengoles obat herbal ke punggung Chu Kai dan juga lehernya. Wanita ini terlihat mendesah dan berkata, "Meski aku berterima kasih atas bantuan kalian pada desa ini, tapi tetap saja kalian harus selalu berhati-hati."
"Aduh..!"
"Tahan! Ini memang perih, tapi herbal ini akan bisa dengan cepat menutup lukamu."
"Pelan-pelan, Nyonya.." Chu Kai sebenarnya tidak ingin meringis kesakitan, apalagi saat dilihat oleh Xia Ling Qing. Tetapi herbal yang dioleskan padanya terlalu perih, dia tidak bisa menahan diri.
Wei Zhang Zihan yang duduk bersila di atas tempat tidur baru saja selesai mengobati luka dalamnya. Dia pun melihat ke arah Chu Kai yang masih harus bergelut dengan herbal racikan.
Wei Zhang Zihan pun menoleh ke arah Xia Ling Qing dan mulai buka suara, "Bagaimana kau bisa tahu kami di sini?"
Xia Ling Qing menoleh. Dia menyilangkan tangan dan mendengus, "Kau pikir aku datang untukmu? Atau untuk orang itu? Hmph, aku datang menjalankan misi. Tidak disangka bernasib sial dan bertemu dengan kalian,'
Chu Kai melihat ke arah gadis cantik itu dan sambil menahan perih dia berkata, "Nona Xia. Tolong jangan katakan itu. Nona Xia datang di waktu yang tepat. Aku berterima kasih,"
Xia Ling Qing menoleh dan menatap tajam ke arah Chu Kai. Suaranya dingin saat berkata, "Orang lemah yang tidak bisa berbuat apa-apa, sebaiknya jangan bicara."
Chu Kai mengatupkan bibirnya. Dia sebenarnya sangat senang bertemu dengan Xia Ling Qing, apalagi gadis ini sekarang bicara padanya meski dengan memakai nada yang kasar.
Tapi jika dibandingkan dengan masa lalu di saat Xia Ling Qing tidak mengenal dirinya sama sekali, maka ini jauh lebih baik. Hanya saja tentu dia berharap gadis ini akan dapat bicara dengan baik padanya.
******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 199 Episodes
Comments
Delima
Jengkel bed c thor, kok mc nya lemah gtu
2023-10-21
1
Anonymous
🤐🏤🪵🏤
2023-10-04
0
Achmad Faiz
yupp
2023-09-06
0