10 - Master Zhuang

"Master Zhuang ..." Chu Kai bergumam pelan dan terus melangkah menaiki setiap anak tangga.

Dia bernapas pelan dan membayangkan pertemuan pertamanya dengan sosok Master Zhuang itu. Chu Kai sebenarnya hanya pernah mendengar rumor tentang sosok Master Zhuang yang begitu kuat.

Dikatakan bahwa Master Zhuang adalah ahli bela diri terbaik yang bahkan lebih hebat dari Tetua Sekte Gunung Wushi. Beliau tidak menetap di suatu tempat, tapi ada yang mengatakan bahwa Master Zhuang hidup menyendiri di atas Gunung Tengkorak yang merupakan tempat paling berbahaya di Daratan Tengah.

Chu Kai baru saja mengingat ucapan orang-orang tentang Master Zhuang saat pijakannya tiba-tiba menjadi licin. Dia tersentak dan nyaris terpeleset.

"A-ada apa ini?" Chu Kai memperhatikan anak tangga yang dipijaknya. Dia pun tanpa ragu melepas sepatu dan kaos kakinya.

"Mn? Tidak licin?" Chu Kai keheranan karena anak tangga yang dipijaknya tanpa alas kaki sama sekali tidak licin, padahal sebelumnya dia nyaris saja terpeleset.

Chu Kai pun kembali melangkah dan baru tiga anak tangga yang dia pihak tanpa alas kaki---dirinya pun langsung terjatuh dengan cara yang sama sekali tidak elegan.

Chu Kai merosot turun sambil berseru, perutnya membentur anakan tangga dan dia berusaha membalik posisi. Sekarang justru bokongnya-lah yang membentur setiap anakan tangga dan tubuhnya tidak bisa ditahan sama sekali.

"Waaa...!"

Wei Zhang Zihan yang berdiri di depan pijakan pertama mendengar suara. Dia mengerutkan kening saat melihat sosok Chu Kai yang merosot dengan cepat.

Wei Zhang Zihan tersentak, dia tidak sempat menghindar. Dia terjatuh akibat terkena kaki Chu Kai dan yang lebih buruk adalah posisi jatuhnya yang justru menimpa pemuda asing ini.

!!!

Chu Kai merintih karena kepala dan bokongnya sakit, apalagi itu semakin menjadi saat sesuatu yang berat menimpanya.

!!!

Mata Chu Kai terbelalak saat menyadari posisinya saat ini dan benda apa yang sudah jatuh menindihnya. Dia terkejut karena benda berat itu tidak lain adalah Wei Zhang Zihan, tubuhnya seketika menjadi kaku.

Wei Zhang Zihan bergerak, dia luar biasa terkejut dengan situasi yang berubah secepat ini.

"....................."

"....................."

"Astaga!!"

Wei Zhang Zihan tersentak mendengar sebuah seruan. Dia pun langsung bangun dan menoleh menatap siapa yang bersuara tadi. Keterkejutan terlihat di wajah sosok yang tidak lain adalah salah satu murid Sekte Gunung Wushi itu.

"Tu-Tuan Muda Wei?!" murid Sekte Gunung Wushi itu menutup mulutnya. Dia membungkuk hormat dan kemudian lari dengan wajah penuh keterkejutan dan juga ketakutan.

Wei Zhang Zihan menepis debu di pakaiannya dan mulai menghadapi penyebab dari semua ini. Dia pun menatap pemuda yang menyebalkan ini.

"Tidak tahu malu. Apa yang sebenarnya sedang kau lakukan?"

Chu Kai terkejut karena suara Wei Zhang Zihan begitu ketus dan dingin. Suaranya pelan saat berkata, "Aku sekarang sedang kesakitan. Bokong, punggung dan kepalaku ini sakit karena terbentur anakan tangga. Kau juga jatuh dan menimpaku, aduuh ... Kupikir aku sudah gepeng,"

"Siapa yang lebih dulu memulainya?"

"Aku tidak sengaja, maaf..."

Wei Zhang Zihan mengepalkan kedua tangannya sebelum mulai menghela napas pelan. Dia pun mengulurkan tangan yang membuat Chu Kai tersentak.

"Tuan Muda Wei ...?" meski belum sehari penuh Chu Kai berada di Sekte Gunung Wushi, namun dia sudah melihat banyak ekspresi tidak suka dari orang-orang padanya.

Beberapa murid sampai menunjukkan kebencian yang jelas dan tidak sedikit yang ingin bertarung untuk membuktikan dia pantas menjadi Pendekar Naga, gelar yang bahkan tidak dia bayangkan sama sekali.

Chu Kai tahu karakter Wei Zhang Zihan, sosok ini adalah Pendekar Suci yang tidak tersentuh. Semua orang sangat kagum dan hormat padanya. Ada rumor yang mengatakan bahwa kedisiplinan Wei Zhang Zihan membuatnya menjadi penegak hukum yang paling terpercaya dan rumor bahwa dia berasal dari keluarga kekaisaran adalah yang paling besar.

Chu Kai berkedip, dia menahan napas ketika menerima uluran tangan dari pemuda ini. Dia tidak menyangka akan dibantu berdiri setelah diomeli.

"Bagaimana keadaanmu?" Wei Zhang Zihan bertanya tanpa nada dan tindakan tersebut kembali mengejutkan Chu Kai.

"Ehm ... Masih sakit." Chu Kai meringis dan yakin bahwa punggungnya pasti lecet.

"Jadi sekarang ... Kau tetap akan naik ke sana atau menundanya menemui Master Zhuang?"

"Tidak, tidak, tidak." Chu Kai menggeleng pelan, "Aku tetap harus naik. Aku mau pulang,"

Chu Kai berkata, "Lagipula ... Master Zhuang bukankah sedang menungguku?"

"Hmph, ternyata masih ingat. Ayo naik," Wei Zhang Zihan melangkah lebih dahulu dan disusul oleh Chu Kai yang membawa sepatu serta kaos kakinya.

"Tuan Muda Wei, kau harus berhati-hati. Saat semakin ke atas, tangganya entah bagaimana menjadi licin."

Wei Zhang Zihan mengerutkan kening saat mendengar ucapan Chu Kai. Dia pun tidak mengatakan apa-apa dan terus berjalan.

Jalur Tian Chuang tidak sebaik itu hanya dengan menjadi licin. Setiap anakan tangga ini akan terasa menyakitkan dan berat bagi siapa pun yang menginjaknya. Bahkan Wei Zhang Zihan ingat salah satu murid Sekte Gunung Wushi yang merasa seperti tertusuk jarum saat menginjak tangga Jalur Tian Chuang.

Tetapi ada apa dengan pemuda bernama Chu Kai ini? Dia bahkan melepas alas kakinya begitu saja dan berpijak pada setiap anak tangga seolah tidak ada hal yang terjadi. Keluhannya pun berbeda dari para murid Sekte Gunung Wushi yang biasanya.

"Tuan Muda Wei, di sini. Aku terpeleset di sini," Chu Kai menjadi agak takut jika dia sampai terjatuh lagi.

Wei Zhang Zihan bernapas pelan, dia memakai energi spiritualnya agar Chu Kai tidak lagi mengalami hal yang sama. Mereka terus berjalan sampai tiba di puncak Bukit Bunga Persik.

Hal pertama yang dilihat Chu Kai ketika tiba di puncak bukit adalah meja duduk yang terbuat dari batu. Meja itu berada di bawah sebuah pohon persik dengan bunga yang lebat. Ada seorang pria yang duduk di depan meja itu dan dengan penampilan yang mengagumkan. Chu Kai bahkan sempat berpikir bahwa sosok itu baru keluar dari dalam lukisan.

Wei Zhang Zihan menyatukan kedua tangannya dan membungkuk memberi hormat. Chu Kai yang melihat tindakan tersebut juga mulai meniru Wei Zhang Zihan meski masih terlalu canggung.

"Kau akhirnya datang,"

Chu Kai tertegun selama beberapa saat. Suara pria yang terus menutup matanya itu terdengar jernih dan menenangkan. Dia tersentak saat melihat isyarat mata dari Wei Zhang Zihan yang menyuruhnya ke tempat Master Zhuang. Dirinya pun langsung mengangguk.

Tanpa menoleh, Master Zhuang terlihat tersenyum. Dia pun mempersilahkan tamu yang datang menemuinya untuk duduk. Chu Kai nampak meletakkan sepatu miliknya dan berjalan mendekat.

"Teh bunga persik, apa kau tertarik mencobanya?" Master Zhuang begitu sopan dan bahkan menyedihkan teh untuk Chu Kai. Dia membuat pemuda yang mempunyai bekas luka di pipi sebelah kanannya itu tersentak.

Wei Zhang Zihan kembali memberi hormat sebelum berjalan pergi. Chu Kai terlambat menyadarinya dan dia kaget karena ditinggal begitu saja bersama dengan sosok Master Zhuang ini. Bisa dipastikan kegugupannya makin terasa sekarang.

"Kau mencariku?" suara Master Zhuang begitu tenang. Ekspresi wajahnya adalah lambang dari kedamaian.

Chu Kai menelan ludah. Dia berusaha untuk menenangkan diri dan mulai buka suara. "A-aku ... Aku sebenarnya sangat senang bisa melihat Master Zhuang sedekat ini. Ta-tapi ..."

"Kau tidak suka di tempat ini?"

Chu Kai menggeleng, "Bu-bukan begitu. Ehm... Jujur saja, aku masih tidak menyangka akan berada di tempat ini. Aku sama sekali tidak pernah bermimpi menjadi Pendekar Naga, jadi ... Saat aku yang hanya orang biasa ini terpilih rasanya ... Benar-benar mengejutkan."

Master Zhuang tersenyum tipis dan lantas berkata, "Manusia tidak akan tahu seperti apa masa depan yang digariskan langit padanya. Namun satu hal yang harus diketahui bahwa apa pun yang kau lakukan sekarang, akan menentukan masa depanmu nanti. Takdirmu ... Bisa saja baru dimulai,"

Chu Kai menunduk dan memikirkan beberapa hal sebelum mengembuskan napas. Dia pun berujar pelan, "Aku belum sehari berada di sini. Tapi aku sudah melihat sikap para murid di tempat ini. Ada yang secara terang-terangan tidak menyukaiku, ada yang menantangku bertarung karena merasa bahwa aku tidak pantas untuk gelar itu. Ada juga yang menunjukkan ketidaksukaan mereka dan menghindariku. Bahkan ada yang terpaksa bersikap baik karena mendapat perintah dari Tetua mereka,"

Chu Kai menghela napas dan berkata, "Aku sendiri juga merasa bahwa tempatku bukanlah di sini. Karena itulah aku ingin menemui Anda dan bertanya apa mungkin ada sebuah kesalahan,"

"Selalu seperti itu,"

"Apa?" Chu Kai tersentak mendengar ucapan singkat Master Zhuang. Dia berkedip dan memperhatikan sosok di hadapannya ini.

Master Zhuang berkata, "Selalu seperti itu. Orang yang kuat, orang yang istimewa, orang yang mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki orang lain akan sulit diterima manusia pada umumnya. Jika mereka tidak kagum, maka mereka pasti akan iri. Menjadi iri hati ... Akan membuat mereka membenci dirimu,"

Chu Kai menatap sosok di hadapannya, dia tidak bicara. Master Zhuang yang menyadari hal ini pun dengan tenang bertanya, "Apa yang kau inginkan dalam hidup ini?"

"Apa?" Chu Kai tersentak, dia berkedip beberapa kali dan menggumamkan pertanyaan dari sosok di hadapannya.

Chu Kai mengusap pelan tengkuknya dan berkata, "Aku tidak pernah memikirkan tentang itu sebelumnya. Kupikir aku hanya ... Ingin hidup tenang dan damai. Begitulah,"

"Lalu apa lagi?"

Chu Kai menengadah sejenak, dia kembali berpikir dan dengan malu-malu berkata. "Aku ... Juga sebenarnya ingin lebih dekat dengan nona Xia Ling Qing, tapi yah ... Aku tahu itu sama sekali tidak mungkin. Lagipula pertemuan pertamaku dengannya itu ..."

Chu Kai mendadak menjadi pucat saat teringat dengan tendangan Xia Ling Qing dan ucapan bernada kasar gadis itu padanya. Dia menelan ludah dan menjadi agak takut.

Master Zhuang tersenyum tipis dan lantas berujar pelan, "Kehidupan tenang dan damai tidak akan bisa didapatkan dengan mudah. Kau harus membuat itu terwujud dan inilah tugas yang diemban para pendekar,"

"Kau mungkin pernah melihat dan mungkin pernah mengalaminya sendiri ... Ada banyak binatang iblis yang datang dan menyerang pemukiman. Mereka tidak hanya merusak, tetapi juga membunuh siapa pun dan tidak semua orang mampu melindungi diri serta keluarganya."

Master Zhuang berkata, "Inilah tugas bagi para pendekar untuk melindungi orang-orang seperti kalian. Menjaga perdamaian agar semuanya dapat hidup dengan tenang. Namun saat dunia para pendekar terancam bahaya, siapa yang bisa melindungi mereka?"

Chu Kai menatap sosok di hadapannya. Dia bukannya tidak tahu bahaya yang selama ini dihadapi oleh para pendekar. Mereka tidak hanya melawan binatang iblis, tetapi juga menghadapi pendekar lain yang mempunyai niatan jahat.

Chu Kai bernapas pelan dan kemudian buka suara, "Aku ... Sangat mengagumi para pendekar, tapi aku tidak pernah memikirkan untuk menjadi bagian dari mereka karena aku tahu ... Itu adalah dunia di mana aku tidak akan bisa hidup dengan tenang."

"Untuk menciptakan kehidupan yang tenang, ada orang-orang yang bersedia mempertaruhkan nyawa mereka. Ada juga yang bersedia terjaga sepanjang malam untuk membuat orang-orang yang dikasihinya bisa tidur dengan nyenyak. Kami melindungi, terus melindungi dan akan tetap seperti itu untuk sebuah perdamaian."

"..............." Chu Kai memperhatikan pria di hadapannya dan nampak berpikir sebelum kemudian mendengarkan sosok di depannya ini kembali bicara.

Master Zhuang berkata, "Meskipun sangat berbahaya dan nyawa merupakan taruhannya, tetapi masih banyak orang yang tetap memilih untuk menjadi bagian dari para pendekar. Mereka bahkan tanpa ragu meninggalkan kehidupan yang nyaman demi menjaga perdamaian. Mereka ingin menjadi seorang pahlawan. Kau ... Apa tidak mempunyai impian semacam itu?"

Chu Kai berkedip beberapa kali sebelum kemudian menunduk. Dia pun berkata, "Aku pernah mempunyai impian seperti itu juga, tapi hanya mimpi masa kecil. Dan setelah aku dewasa ... Aku berpikir bahwa lebih baik menjalani hidupku yang sederhana,"

"Mimpi tidak mungkin dapat dilupakan dengan mudah. Apa kau sungguh tidak memilikinya lagi?"

Chu Kai tertegun. Dia diam sejenak sebelum mulai menarik napas. Dirinya merendahkan nada suara saat berkata, "Aku sebenarnya ... Ingin sekali menjadi pendekar. Tapi motivasiku lain. Aku ... Ingin menjadi pendekar untuk bisa dilihat oleh nona Xia Ling Qing,"

Menyebut nama gadis cantik itu membuat Chu Kai tersenyum dan dengan sedikit malu berkata, "Master Zhuang tidak boleh mengatakan ini pada siapa pun. Aku sangat menyukai nona Xia, aku begitu mengaguminya. Dia cantik, hebat dan sangat mengagumkan. Kupikir jika aku menjadi pendekar, aku akan bisa lebih dekat dengannya. Nona Xia akan bisa melihatku, tapi ..."

Chu Kai mengembuskan napas dan kemudian melanjutkan, "Jika kukatakan ini ... Aku akan merasa seperti sudah menodai prinsip dunia para pendekar yang berusaha kuat untuk menjaga perdamaian dunia. Jadi kupikir ... Aku tidak akan memikirkan tentang menjadi pendekar selagi aku masih belum memiliki motivasi yang lain."

Master Zhuang mendengus dan tertawa kecil. Tindakannya membuat Chu Kai terkejut. Dia pun tersenyum dan lantas berujar tenang, "Kau sudah mempunyai motivasi yang baik. Bahkan itu adalah motivasi terbaik yang pernah ada,"

"Be-benarkah?!"

"Mn, benar. Para pendekar berusaha keras menjadi kuat untuk menjaga perdamaian dan melindungi orang-orang yang dikasihinya. Sementara kau ingin menjadi pendekar agar bisa diakui oleh seseorang yang istimewa, itu luar biasa menurutku. Kenapa kau mengubur dalam mimpi yang sangat baik ini?"

"Be-benarkah itu mimpi yang baik?" Chu Kai menjadi berbinar. Dia tidak pernah mendapat dukungan sebelumnya. Bahkan saat dia mengatakan tentang mimpinya ini pada temannya, mereka akan mengejek dan menertawakannya.

"Master Zhuang. Anda tidak bercanda, kan?! Apa ini benar-benar mimpi yang baik? Ini bukan karena berhubungan dengan menjadi Pendekar Naga atau semacam itu, kan?"

"Bukan, ini tentangmu." Master Zhuang tersenyum lembut. Dia bernapas pelan dan kemudian berkata, "Bagaimana jika begini saja. Kita lupakan tentang gelar Pendekar Naga terlebih dahulu. Kau tinggallah di sini selama sebulan. Kau bisa menjadi murid dan belajar di bawah naungan para guru di tempat ini. Jika pada akhirnya kau tidak suka, maka aku tidak akan memaksamu lagi. Mn?"

"Sebulan?" Chu Kai berkedip.

"Benar, sebulan. Tapi kau tidak boleh membuat masalah seperti menjadi murid nakal atau berani melarikan diri dari tempat ini sebelum waktunya."

"Sebulan yah ..."

"Sebulan bukanlah waktu yang panjang," Master Zhuang mengangkat cawan di meja dan meminum teh miliknya.

Chu Kai mempertimbangkan ucapan Master Zhuang sebelum menarik napas dalam. Dia menatap pria di hadapannya dan kemudian mengangguk pelan. "Aku akan mencobanya, tapi Master Zhuang harus menepati janji. Master tidak akan mengirim Pendekar Wei Zhang Zihan lagi dan memaksaku tinggal di sini,"

"Mn, sepakat. Ayo minum tehnya,"

"Oh,"

******

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

😝😝🤑🤑

2023-10-04

1

Achmad Faiz

Achmad Faiz

joss

2023-09-05

0

Achmad Faiz

Achmad Faiz

hmm

2023-09-05

0

lihat semua
Episodes
1 1 - Chu Kai
2 2 - Sekte Gunung Wushi
3 3 - Pemilihan Pendekar Naga
4 4 - Xia Ling Qing
5 5 - Wei Zhang Zihan
6 6 - Tidak terduga
7 7 - Tetua Xia Feng Hua
8 8 - Murid Sekte Gunung Wushi
9 9 - Tantangan
10 10 - Master Zhuang
11 11 - Tingkat Kultivasi
12 12 - Nalan Shu
13 13 - Misi Pertama
14 14 - Bai Nang
15 15 - Monster Laba-Laba
16 16 - Pertolongan
17 17 - Kembali Ke Sekte Gunung Wushi
18 18 - Tetua Wang Zhong Xian
19 19 - Musuh Yang Asing
20 20 - Chu Tian
21 21 - Pengungkapan
22 22 - Tekad
23 23 - Pelatihan Pertama
24 24 - Kediaman Tetua Wei Ji Han
25 25 - Kekacauan di Kota Lianyi
26 26 - Si Kembar Meng
27 27 - Pertolongan (2)
28 28 - Penyembunyian
29 29 - Kota Lianyi
30 30 - Anggota Sekte Bulan Mati
31 31 - Yi Zhi Jian
32 32 - Penculikan
33 33 - Tekad (2)
34 34 - Kepergian
35 35 - Pertemuan
36 36 - Perjalanan Bersama
37 37 - Pelatihan dari Wei Zhang Zihan
38 38 - Menuju Kota Chang'An
39 39 - Jebakan
40 40 - Pertemuan
41 41 - Xia Ling Qing (2)
42 42 - Paviliun Merak Putih
43 43 - Keberanian
44 44 - Siasat
45 45 - Diao Lin Wang
46 46 - Permintaan
47 47 - Tujuan Baru
48 48 - Menuju Kota Bian Xi
49 49 - Serangan Kejutan
50 50 - Ruan Zhao Sheng
51 51 - Kelahiran Pendekar Naga
52 52 - Kota Bian Xi
53 53 - Pertemuan (2)
54 54 - Pertarungan
55 55 - Long Yang Wang
56 56 - Menuju Sekte Tianzhi
57 57 - Sekte Tianzhi
58 58 - Jiang Mu Bai
59 59 - Tetua Sekte Tianzhi
60 60 - Wang Xiao Cheng
61 61 - Perangkap
62 62 - Penyembunyian
63 63 - Awal Dari Badai
64 64 - Perburuan
65 65 - Laba-Laba Kabut
66 66 - Dasar Tebing Juéwàng
67 67 - Ular Kalajengking
68 68 - Gua Makam Kuno
69 69 - Pertemuan (3)
70 70 - Huan Shui
71 71 - Pertarungan Wei Zhang Zihan
72 72 - Xue Xiaowen
73 73 - Wang Xiao Cheng [2]
74 74 - Inti Makam Kuno
75 75 - Pedang Pendekar Naga
76 76 - Kejutan
77 77 - Pedang Iblis
78 78 - Alam Ilusi
79 79 - Wei Shezi
80 80 - Kerjasama
81 81 - Pedang Pendekar Naga [2]
82 82 - Wei Shezi [2]
83 83 - Kesepakatan
84 84 - Xia Ling Qing [2]
85 85 - Ancaman
86 85 - Kota Lianyi [2]
87 87 - Liu Han Ying
88 88 - Ketenangan Sebelum Badai
89 89 - Alur Awal
90 90 - Permintaan Bantuan
91 91 - Feng Huang Lin
92 92 - Kekacauan Kota Lianyi
93 93 - Pertarungan
94 94 - Akhir Pertarungan
95 95 - Kondisi Setelah Kota Hancur
96 96 - Pengakhiran Hubungan
97 97 - Persiapan
98 98 - Pelatihan Tertutup
99 99 - Teknik Berpedang
100 100 - Tingkat Kultivasi Surgawi
101 101 - Kota Xiang Yu
102 102 - Lembah Tanah Berapi
103 103 - Lima Sekte Besar
104 104 - Menjarah Makam
105 105 - Anggota Sekte Bulan Mati
106 106 - Xia Ling Qing [3]
107 107 - Dimensi Ruang Makam Kuno
108 108 - Wujud Sesungguhnya
109 109 - Kejutan [2]
110 110 - Wei Zhang Zihan [2]
111 111 - Zhi Mei
112 112 - Naga dari Klan Kuno
113 113 - Ling Xian Shu
114 114 - Kerjasama
115 115 - Harta Jarahan
116 116 - Firasat
117 117 - Hambatan
118 118 - Pertolongan
119 119 - Bagian Paling Dalam Makam
120 120 - Kecurigaan
121 121 - Dimensi Bagian Inti Makam Kuno
122 122 - Teknik Manifestasi
123 123 - Kejutan Lainnya
124 124 - Target Serangan
125 125 - Siasat
126 126 - Kekejaman
127 127 - Kejutan [3]
128 128 - Rasa Takut
129 129 - Pelatihan di Dalam Makam
130 130 - Penyembunyian [2]
131 131 - Sekte Menara Rufeng
132 132 - Informasi Bencana Besar
133 133 - Chu Kai [2]
134 134 - Pulau Yèzi
135 135 - Menyeberangi Lautan
136 136 - Feng Hao Yan
137 137 - Kedatangan Yang Tidak Diduga
138 138 - Menantang Feng Hao Yan
139 139 - Pertarungan [2]
140 140 - Akhir Pertarungan
141 141 - Teknik Pernapasan Naga
142 142 - Penyembunyian [3]
143 143 - Siasat [2]
144 144 - Perjalanan
145 145 - Kembali Ke Sekte Gunung Wushi
146 146 - Pelatihan
147 147 - Pertemuan Tidak Terduga
148 148 - Chu Kai [3]
149 149 - Awal Mula
150 150 - Xu Huan
151 151 - Kegaduhan
152 152 - Chu Kai [4]
153 153 - Wei Zhang Zihan [3]
154 154 - Perjalanan Bersama
155 155 - Hóng Shuǐ
156 156 - Pertolongan [2]
157 157 - Serigala Bayangan
158 158 - Bantuan
159 159 - Fang Tie Zhu
160 160 - Pertikaian Dua Perguruan
161 161 - Bimbingan Tetua Fang
162 162 - Melawan Wei Zhang Zihan
163 163 - Melanjutkan Perjalanan
164 164 - Kota Yanshi
165 165 - Pertemuan (3)
166 166 - Yao Zhijia
167 167 - Kedatangan Yang Tidak Terduga
168 168 - Alam Ilusi [2]
169 169 - Dua Pemuda Asing
170 170 - Bentang Alam Ilusi
171 171 - Chu Kai [5]
172 172 - Teknik Manifestasi [2]
173 173 - Xia Ling Qing [4]
174 174 - Pertemuan (4)
175 175 - Bentang Alam Mimpi
176 176 - Penghalang Iblis Mimpi
177 177 - Iblis Mimpi
178 178 - Chu Kai [6]
179 179 - Pertarungan [3]
180 180 - Akhir Pertarungan
181 181 - Target Pembalasan Dendam
182 182 - Sekte Gunung Wushi [2]
183 183 - Dua Anggota Pilar Bulan
184 184 - Firasat [2]
185 185 - Kondisi Sekte Gunung Wushi
186 186 - Hutan Daxing
187 187 - Penyelamatan
188 188 - Tekad
189 189 - Kekhawatiran
190 190 - Permintaan
191 191 - Shuang Ling Feng
192 192 - Desa Mati
193 193 - Perangkap
194 194 - Kecurigaan
195 195 - Awal Mula [2]
Episodes

Updated 195 Episodes

1
1 - Chu Kai
2
2 - Sekte Gunung Wushi
3
3 - Pemilihan Pendekar Naga
4
4 - Xia Ling Qing
5
5 - Wei Zhang Zihan
6
6 - Tidak terduga
7
7 - Tetua Xia Feng Hua
8
8 - Murid Sekte Gunung Wushi
9
9 - Tantangan
10
10 - Master Zhuang
11
11 - Tingkat Kultivasi
12
12 - Nalan Shu
13
13 - Misi Pertama
14
14 - Bai Nang
15
15 - Monster Laba-Laba
16
16 - Pertolongan
17
17 - Kembali Ke Sekte Gunung Wushi
18
18 - Tetua Wang Zhong Xian
19
19 - Musuh Yang Asing
20
20 - Chu Tian
21
21 - Pengungkapan
22
22 - Tekad
23
23 - Pelatihan Pertama
24
24 - Kediaman Tetua Wei Ji Han
25
25 - Kekacauan di Kota Lianyi
26
26 - Si Kembar Meng
27
27 - Pertolongan (2)
28
28 - Penyembunyian
29
29 - Kota Lianyi
30
30 - Anggota Sekte Bulan Mati
31
31 - Yi Zhi Jian
32
32 - Penculikan
33
33 - Tekad (2)
34
34 - Kepergian
35
35 - Pertemuan
36
36 - Perjalanan Bersama
37
37 - Pelatihan dari Wei Zhang Zihan
38
38 - Menuju Kota Chang'An
39
39 - Jebakan
40
40 - Pertemuan
41
41 - Xia Ling Qing (2)
42
42 - Paviliun Merak Putih
43
43 - Keberanian
44
44 - Siasat
45
45 - Diao Lin Wang
46
46 - Permintaan
47
47 - Tujuan Baru
48
48 - Menuju Kota Bian Xi
49
49 - Serangan Kejutan
50
50 - Ruan Zhao Sheng
51
51 - Kelahiran Pendekar Naga
52
52 - Kota Bian Xi
53
53 - Pertemuan (2)
54
54 - Pertarungan
55
55 - Long Yang Wang
56
56 - Menuju Sekte Tianzhi
57
57 - Sekte Tianzhi
58
58 - Jiang Mu Bai
59
59 - Tetua Sekte Tianzhi
60
60 - Wang Xiao Cheng
61
61 - Perangkap
62
62 - Penyembunyian
63
63 - Awal Dari Badai
64
64 - Perburuan
65
65 - Laba-Laba Kabut
66
66 - Dasar Tebing Juéwàng
67
67 - Ular Kalajengking
68
68 - Gua Makam Kuno
69
69 - Pertemuan (3)
70
70 - Huan Shui
71
71 - Pertarungan Wei Zhang Zihan
72
72 - Xue Xiaowen
73
73 - Wang Xiao Cheng [2]
74
74 - Inti Makam Kuno
75
75 - Pedang Pendekar Naga
76
76 - Kejutan
77
77 - Pedang Iblis
78
78 - Alam Ilusi
79
79 - Wei Shezi
80
80 - Kerjasama
81
81 - Pedang Pendekar Naga [2]
82
82 - Wei Shezi [2]
83
83 - Kesepakatan
84
84 - Xia Ling Qing [2]
85
85 - Ancaman
86
85 - Kota Lianyi [2]
87
87 - Liu Han Ying
88
88 - Ketenangan Sebelum Badai
89
89 - Alur Awal
90
90 - Permintaan Bantuan
91
91 - Feng Huang Lin
92
92 - Kekacauan Kota Lianyi
93
93 - Pertarungan
94
94 - Akhir Pertarungan
95
95 - Kondisi Setelah Kota Hancur
96
96 - Pengakhiran Hubungan
97
97 - Persiapan
98
98 - Pelatihan Tertutup
99
99 - Teknik Berpedang
100
100 - Tingkat Kultivasi Surgawi
101
101 - Kota Xiang Yu
102
102 - Lembah Tanah Berapi
103
103 - Lima Sekte Besar
104
104 - Menjarah Makam
105
105 - Anggota Sekte Bulan Mati
106
106 - Xia Ling Qing [3]
107
107 - Dimensi Ruang Makam Kuno
108
108 - Wujud Sesungguhnya
109
109 - Kejutan [2]
110
110 - Wei Zhang Zihan [2]
111
111 - Zhi Mei
112
112 - Naga dari Klan Kuno
113
113 - Ling Xian Shu
114
114 - Kerjasama
115
115 - Harta Jarahan
116
116 - Firasat
117
117 - Hambatan
118
118 - Pertolongan
119
119 - Bagian Paling Dalam Makam
120
120 - Kecurigaan
121
121 - Dimensi Bagian Inti Makam Kuno
122
122 - Teknik Manifestasi
123
123 - Kejutan Lainnya
124
124 - Target Serangan
125
125 - Siasat
126
126 - Kekejaman
127
127 - Kejutan [3]
128
128 - Rasa Takut
129
129 - Pelatihan di Dalam Makam
130
130 - Penyembunyian [2]
131
131 - Sekte Menara Rufeng
132
132 - Informasi Bencana Besar
133
133 - Chu Kai [2]
134
134 - Pulau Yèzi
135
135 - Menyeberangi Lautan
136
136 - Feng Hao Yan
137
137 - Kedatangan Yang Tidak Diduga
138
138 - Menantang Feng Hao Yan
139
139 - Pertarungan [2]
140
140 - Akhir Pertarungan
141
141 - Teknik Pernapasan Naga
142
142 - Penyembunyian [3]
143
143 - Siasat [2]
144
144 - Perjalanan
145
145 - Kembali Ke Sekte Gunung Wushi
146
146 - Pelatihan
147
147 - Pertemuan Tidak Terduga
148
148 - Chu Kai [3]
149
149 - Awal Mula
150
150 - Xu Huan
151
151 - Kegaduhan
152
152 - Chu Kai [4]
153
153 - Wei Zhang Zihan [3]
154
154 - Perjalanan Bersama
155
155 - Hóng Shuǐ
156
156 - Pertolongan [2]
157
157 - Serigala Bayangan
158
158 - Bantuan
159
159 - Fang Tie Zhu
160
160 - Pertikaian Dua Perguruan
161
161 - Bimbingan Tetua Fang
162
162 - Melawan Wei Zhang Zihan
163
163 - Melanjutkan Perjalanan
164
164 - Kota Yanshi
165
165 - Pertemuan (3)
166
166 - Yao Zhijia
167
167 - Kedatangan Yang Tidak Terduga
168
168 - Alam Ilusi [2]
169
169 - Dua Pemuda Asing
170
170 - Bentang Alam Ilusi
171
171 - Chu Kai [5]
172
172 - Teknik Manifestasi [2]
173
173 - Xia Ling Qing [4]
174
174 - Pertemuan (4)
175
175 - Bentang Alam Mimpi
176
176 - Penghalang Iblis Mimpi
177
177 - Iblis Mimpi
178
178 - Chu Kai [6]
179
179 - Pertarungan [3]
180
180 - Akhir Pertarungan
181
181 - Target Pembalasan Dendam
182
182 - Sekte Gunung Wushi [2]
183
183 - Dua Anggota Pilar Bulan
184
184 - Firasat [2]
185
185 - Kondisi Sekte Gunung Wushi
186
186 - Hutan Daxing
187
187 - Penyelamatan
188
188 - Tekad
189
189 - Kekhawatiran
190
190 - Permintaan
191
191 - Shuang Ling Feng
192
192 - Desa Mati
193
193 - Perangkap
194
194 - Kecurigaan
195
195 - Awal Mula [2]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!