8 - Murid Sekte Gunung Wushi

Chu Kai menelan ludah. Meskipun Tetua Xia Feng Hua mengatakan kepada dua murid Sekte Gunung Wushi untuk menjamunya dengan baik, tetapi dia tidak menyangka jamuan itu akan semewah ini.

"Mengagumkan," Chu Kai kembali menelan ludah. Dia sekarang berada di sebuah ruangan luas yang merupakan kamarnya sendiri di sekte ini. Tepat di depannya adalah sebuah meja besar dengan berbagai hidangan lezat.

Sup teratai dengan kuah bening, mie dengan potongan jamur dan irisan daging sapi tebal di atasnya. Berbagai hidangan daging lainnya dan seluruh makanan lezat ini lebih sesuai untuk jamuan acara pernikahan daripada disajikan hanya untuknya.

Chu Kai tidak bisa menggerakkan sumpit di tangannya dan mulai makan saat melihat bahwa sajian di hadapannya belum bahkan belum putus ditaruh oleh pelayan di tempat ini. Dia berkedip beberapa kali saking tidak percayanya.

"A-apa semua ini ... U-untukku?" Chu Kai tidak bisa menahan diri lagi untuk tidak bertanya. Dia merupakan pelayan dari sebuah kedai sebelum dibawa kemari, jadi dia tahu bahwa sajian di hadapannya mempunyai harga yang sama sekali tidak murah. Apalagi cukup banyak hidangan daging di hadapannya.

Salah satu murid Sekte Gunung Wushi menyatukan kedua tangan dan dengan hormat berkata, "Semua hidangan ini untuk Anda, tetapi jika masih ada yang kurang atau jenis makanan yang anda inginkan---maka kami akan segera siapkan."

"Ti-tidak perlu, ti-tidak sama sekali. Itu ... Bu-bukan itu maksudku," Chu Kai benar-benar canggung sekali dengan begitu terkejut dengan ini semua. Dia pun menelan ludah dan mengucapkan terima kasih.

Kedua murid dari Sekte Gunung Wushi itu memberi hormat dan mulai berpamitan. Chu Kai yang terkejut pun bertanya, "Kalian mau ke mana? Ka-kalian tidak ikut makan?"

"Sajian ini hanya dikhususkan untuk Pendekar Naga, kami masih ada kelas. Permisi,"

"Ta-tapi ..." Chu Kai melihat kedua murid itu pergi meninggalkannya di dalam ruangan ini bersama dengan banyak makanan. Dia bernapas pelan-pelan dan berusaha menenangkan diri.

"Ya ampun, mereka sebenarnya ingin menjamu atau membesarkan peliharaan menjadi segendut b*bi. A-apa serius aku harus menghabiskan ini semua?"

*

*

Kabar tentang Pendekar Naga menyebar ke seluruh penjuru Sekte Gunung Wushi. Para murid merasa penasaran dengan sosok Sang Pendekar Naga ini, mereka ingin segera melihatnya tetapi terhalang oleh kelas masing-masing.

Namun ada juga di antara para murid itu yang baru saja menyelesaikan kelasnya dan kini mengikuti beberapa rekannya untuk mengunjungi ruangan Pendekar Naga.

Chu Kai yang ada di dalam kamarnya terlihat sudah menyelesaikan makannya. Dia hanya menyentuh dua hidangan dan sudah merasa kenyang. Saat ini, dia duduk bersandar sambil mengusap-usap perutnya.

Chu Kai menatap langit-langit kamar dan mengembuskan napas, "Bagaimana ini? Apa aku akan dikurung di tempat ini selamanya?"

Chu Kai berkedip, makanan yang sebelumnya ada di meja sudah lama dibersihkan oleh pelayan sekte ini dan sekarang dia sendirian di dalam kamar yang luas. Dirinya menatap ke arah pintu dan berpikir untuk melihat-lihat kondisi Sekte Gunung Wushi.

Chu Kai mulai berdiri, dia berjalan ke arah pintu dan membukanya dengan perlahan. Setelah memastikan tidak ada orang, Chu Kai pun melangkah keluar sambil mengedarkan pandangan ke sekitar.

Saat berjalan, dia baru menyadari bahwa koridor tempat kamarnya berada begitu luas dan mengagumkan. Dia terpukau, apalagi saat menyaksikan ada halaman dengan kolam ikan dan pohon bunga haitang di tempat ini.

Chu Kai berdecak kagum, dia baru akan memuji tempat ini saat mendengar suara langkah kaki dan melihat ada beberapa orang yang berjalan menghampirinya.

!!

Chu Kai sebenarnya ingin pergi diam-diam, tetapi mengingat dia baru saja dijamu dengan sangat baik---maka dia mengurungkan niat tersebut. Dirinya bermaksud untuk berpamitan dengan sopan kepada Tetua Sekte Gunung Wushi, tetapi niat itu sepertinya harus tertunda saat ini.

"Ehm ...." tidak tahu harus bagaimana di depan empat orang murid yang ada di hadapannya. Chu Kai merasa canggung.

Salah seorang murid Sekte Gunung Wushi bernama Mu Fang, sosok dengan penampilan seperti tuan muda manja yang hanya sombong ketika membawa beberapa perisai hidup bersamanya.

Chu Kai sendiri yang bekerja di kedai tentu sudah biasa melihat jenis orang seperti ini, dan sebagai respon---dirinya pun tersenyum serta menundukkan kepala sebagai pemberian hormat.

Karakter kesombongan terlihat jelas di wajah Mu Fang. Dia tersenyum dan sambil berkacak pinggang mulai berkata, "Hmph, kau ternyata tahu diri. Memang seharusnya orang sepertimu sadar dengan posisimu,"

"Aku tidak mengerti, tapi sepertinya dia sangat senang." Chu Kai membatin dan dia pun memilih untuk menundukkan kepalanya kembali.

"Siapa namamu?" Mu Fang sebenarnya ingin menindas pemuda di hadapannya, tapi respon sosok ini yang mudah sekali menundukkan kepala membuat dirinya merasa bahwa aura kewibawaannya memang adalah sebuah pengaruh yang besar.

"Maaf tidak memperkenalkan diri, Tuan Muda. Nama saya, Kai. Dari keluarga Chu."

"Ha ha ha, bagus. Bagus sekali. Kau pemuda yang sopan, aku menyukainya. Namaku Mu Fang, murid terbaik di sekte ini dengan kemampuan yang setara Pendekar Suci. Yaah ... Bisa dibilang aku adalah Pendekar Suci yang identitasnya disembunyikan."

Chu Kai tertegun selama beberapa saat, penilaiannya tentang Mu Fang adalah orang ini merupakan pemuda pembual dengan rasa kesombongan yang tinggi.

Meskipun menutup mata, Chu Kai tahu dengan sangat jelas bahwa Pendekar Suci hanya ada 5 orang. Mereka terdiri dari Chen Fuyi, Nalan Shu, Liu Han Ying, Wei Zhang Zihan, dan tentu saja Nona Xia Ling Qing. Tidak ada yang bernama Mu Fang di antara pendekar yang dia sebutkan tadi.

Chu Kai tentu saja tidak akan protes meski dia tahu pemuda di hadapannya berbohong. Dia menyakinkan diri bahwa satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk menghindari sebuah pertengkaran dan menghindari membuat musuh adalah dengan tidak membongkar kebohongan lawan bicara.

Sebagai respon, Chu Kai dengan sangat terampil memalsukan perhatiannya. Dia memulai dengan kata, "Oh" sambil mengerutkan alis seakan memberi isyarat bahwa dia keheranan dan tertarik.

Mu Fang yang melihat reaksi demikian bertambah semangat untuk berbicara lebih banyak tentang kehebatannya. Chu Kai pun membuka mata lebar-lebar dan mengeluarkan kata "waah" yang lebih panjang disertai decakan kagum.

Dia seorang ahli, lagipula membuat para pelanggan kedainya nyaman untuk terus tinggal lebih lama dan membicarakan banyak hal merupakan keahlian yang patut dimiliki oleh seorang pelayan kedai. Chu Kai tentunya sudah sangat berpengalaman dalam hal ini.

"Tuan Muda Mu sangat mengagumkan. Aku sama sekali tidak mengira akan memiliki keberuntungan untuk bisa bertemu denganmu sedekat ini," Chu Kai kembali berdecak kagum dan itu membuat Mu Fang semakin besar kepala.

Salah seorang rekan Mu Fang nampak menyilangkan tangan dan mendengus. Dia dengan sombong berkata, "Bagus. Kau ternyata bisa melihat keagungan dari Tuan Muda Mu Fang. Kami datang kemari sebenarnya untuk melihat sosok dari Pendekar Naga yang terpilih, tapi ... Setelah melihatmu, kau nampak seperti orang yang penurut."

Chu Kai jelas tahu nada suara itu. Orang ini seakan memberi isyarat bahwa dirinya merupakan sosok yang akan menjadi pesuruh dibandingkan dengan seorang Pendekar Naga.

"Langsung saja, Kai." Mu Fang buka suara dan bertanya. "Apa yang sudah kau lakukan hingga Master Zhuang memilih dirimu menjadi Pendekar Naga? Apa yang kau janjikan padanya?"

?!

Chu Kai jelas saja tersentak. Ucapan Mu Fang entah sengaja ingin meledeknya atau ingin memprovokasinya agar ada alasan untuk memberinya pelajaran.

Chu Kai yang tahu jelas watak orang seperti ini pun tidak akan memakan umpan Mu Fang. Dia tersenyum dan bersikap begitu canggung. Dia bahkan melambai-lambaikan tangannya sambil menggelengkan kepala.

Chu Kai berkata, "Aku sama sekali tidak tahu bagaimana ini bisa terjadi. Aku rasa ada kesalahan karena bagaimana mungkin orang sepertiku bisa dipilih menjadi Pendekar Naga, ha ha ha. Itu hal yang mustahil,"

Mu Fang memperhatikan sosok di depannya dengan saksama dan kemudian mengangguk setuju, "Kau benar. Master Zhuang mana mungkin memilih pria bodoh, lemah, dan tidak berkharisma sepertimu. Jika kau menjadi Pendekar Naga, maka tempat ini akan menemui kehancurannya."

Chu Kai mengangguk beberapa kali, tidak akan mendebat orang ini meskipun dia sangat kesal dengan ucapan pemuda di hadapannya.

Sambil menggaruk tengkuknya, Chu Kai pun berkata. "Tuan Muda Mu Fang benar, aku lemah dan bahkan tidak berbakat. Jadi karena itulah jika bisa, aku berniat menemui Master Zhuang dan berbicara padanya tentang kesalahpahaman ini."

Mu Fang dan rekan-rekannya tersentak saat pemuda di hadapannya mempunyai niatan untuk bertemu Master Zhuang. Dia pun mendengus dan berkata, "Sobat. Master Zhuang bukanlah orang yang mudah kau temui begitu saja. Bahkan aku pun hanya sekali pernah melihatnya, kau tidak akan bisa menemuinya."

Salah satu murid Sekte Gunung Wushi mengangguk, "Itu benar. Kau lebih baik langsung pergi saja dari sekte ini,"

Chu Kai tersenyum pahit, "Niatku memang begitu. Tapi ... Bagaimana jika aku dibawa paksa lagi kemari? Aku harus menemui Master Zhuang karena hanya Beliaulah hingga kesalahpahaman ini bisa segera diakhiri,"

Mu Fang mengusap-usap dagunya dan kemudian berujar, "Aku pernah dengar bahwa Master Zhuang selalu berada di Bukit Bunga Persik. Tapi aku sendiri tidak pernah melihatnya ketika pergi ke sana. Kau bisa pergi dan mencarinya,"

Chu Kai tersentak dan memperhatikan Mu Fang dengan saksama. Dia pun tersenyum dan membungkuk hormat sambil berpamitan. Dalam hati dirinya merasa lega sebab bisa lolos dari pemuda yang angkuh ini.

Mu Fang merupakan tuan muda yang sombong, dan cara untuk mengatasi orang jenis ini adalah dengan tidak mendebatnya serta bersikap hormat.

Tidak peduli harus membungkuk sedalam apa, Chu Kai tetap akan melakukannya. Dia adalah pelayan kedai sebelum dibawa kemari dan seorang pelayan tidak akan kehilangan harga diri meskipun membungkuk.

Chu Kai pun berjalan setelah mendapat petunjuk arah dari salah satu murid Sekte Gunung Wushi ke Bukit Bunga Persik. Hanya saja, beberapa kali dirinya harus tertahan oleh para murid yang penasaran dengannya.

Dia tentu bersikap seperti yang dirinya lakukan pada Mu Fang dan teman-teman pemuda itu, namun ada di antara murid Sekte Gunung Wushi yang justru tidak terpengaruh. Mereka bahkan secara terang-terangan menantangnya untuk bertarung.

Sama seperti saat ini. Chu Kai yang berada di bawah sebuah pohon nampak sedang dikerumuni oleh sekitar lima orang murid Sekte Gunung Wushi.

Ada seseorang yang terlihat jauh lebih menyebalkan dan arogan daripada Mu Fang. Murid itu memiliki usia yang muda, remaja dalam masa pertumbuhan yang sepertinya belum pernah mengukur tingginya langit itu. Keangkuhan sosok ini benar-benar lebih tinggi dari tubuhnya dan itu membuat Chu Kai hanya ingin menertawakannya.

"Apa kau berani meledekku?!" suara itu terdengar nyaring disertai mata yang melotot marah.

Chu Kai mengatupkan bibirnya dan lantas menggelengkan kepala. Dia berkata, "A-aku tidak meledek-"

"Bohong!" sanggah laki-laki berusia 14 Tahun itu. Dia merupakan murid Sekte Gunung Wushi yang bernama Liang Yimu, sosok tuan muda yang bahkan Chu Kai tahu seperti apa keluarga 'Liang' itu.

Liang Yimu menarik pedang rekannya dan melemparkannya tepat menangkap di depan ujung kaki Chu Kai. Benar-benar nyaris mengenai jempol kaki pemuda biasa tersebut.

Liang Yimu meniup poni rambutnya dan kemudian berkata, "Aku tidak percaya bahwa kau adalah Pendekar Naga yang terpilih. Aku menantangmu bertarung sekarang juga!"

"Apa?" Chu Kai merasa bahwa keadaan ini sudah mulia kelewatan. Dia bersikap ramah dan tanpa permusuhan selama ini, tetapi mengapa tiba-tiba saja muncul anak yang ingin mengajaknya berkelahi?

"Tuan Muda, ini salah. Tuan Muda tolong tenang dulu-"

"Kau pikir aku akan mendengarkanmu?! Kau datang dan mengambil tempat Nona Xia Ling Qing begitu saja. Kau yang bukan siapa-siapa ini, be-berani sekali..!"

"Ya ampun, bocah ini mengesalkan sekali." Chu Kai berusaha menahan diri untuk tidak menerjang remaja di depannya dan memberikan jitakan yang keras. Dia berusaha mengendalikan diri sebaik mungkin.

Ada beberapa murid yang sebenarnya mencoba untuk menenangkan Liang Yimu, tetapi memang dasar bocah! Remaja menyebalkan itu sama sekali tidak mau mendengarkan siapa pun.

"Tarik pedang itu dan serang aku! Atau kalau tidak, kaulah yang akan kutebas lebih dulu."

!!!

******

Terpopuler

Comments

Achmad Faiz

Achmad Faiz

huhh

2023-09-05

0

Achmad Faiz

Achmad Faiz

haha

2023-09-05

0

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

Yo ..ayo...

2023-07-09

2

lihat semua
Episodes
1 1 - Chu Kai
2 2 - Sekte Gunung Wushi
3 3 - Pemilihan Pendekar Naga
4 4 - Xia Ling Qing
5 5 - Wei Zhang Zihan
6 6 - Tidak terduga
7 7 - Tetua Xia Feng Hua
8 8 - Murid Sekte Gunung Wushi
9 9 - Tantangan
10 10 - Master Zhuang
11 11 - Tingkat Kultivasi
12 12 - Nalan Shu
13 13 - Misi Pertama
14 14 - Bai Nang
15 15 - Monster Laba-Laba
16 16 - Pertolongan
17 17 - Kembali Ke Sekte Gunung Wushi
18 18 - Tetua Wang Zhong Xian
19 19 - Musuh Yang Asing
20 20 - Chu Tian
21 21 - Pengungkapan
22 22 - Tekad
23 23 - Pelatihan Pertama
24 24 - Kediaman Tetua Wei Ji Han
25 25 - Kekacauan di Kota Lianyi
26 26 - Si Kembar Meng
27 27 - Pertolongan (2)
28 28 - Penyembunyian
29 29 - Kota Lianyi
30 30 - Anggota Sekte Bulan Mati
31 31 - Yi Zhi Jian
32 32 - Penculikan
33 33 - Tekad (2)
34 34 - Kepergian
35 35 - Pertemuan
36 36 - Perjalanan Bersama
37 37 - Pelatihan dari Wei Zhang Zihan
38 38 - Menuju Kota Chang'An
39 39 - Jebakan
40 40 - Pertemuan
41 41 - Xia Ling Qing (2)
42 42 - Paviliun Merak Putih
43 43 - Keberanian
44 44 - Siasat
45 45 - Diao Lin Wang
46 46 - Permintaan
47 47 - Tujuan Baru
48 48 - Menuju Kota Bian Xi
49 49 - Serangan Kejutan
50 50 - Ruan Zhao Sheng
51 51 - Kelahiran Pendekar Naga
52 52 - Kota Bian Xi
53 53 - Pertemuan (2)
54 54 - Pertarungan
55 55 - Long Yang Wang
56 56 - Menuju Sekte Tianzhi
57 57 - Sekte Tianzhi
58 58 - Jiang Mu Bai
59 59 - Tetua Sekte Tianzhi
60 60 - Wang Xiao Cheng
61 61 - Perangkap
62 62 - Penyembunyian
63 63 - Awal Dari Badai
64 64 - Perburuan
65 65 - Laba-Laba Kabut
66 66 - Dasar Tebing Juéwàng
67 67 - Ular Kalajengking
68 68 - Gua Makam Kuno
69 69 - Pertemuan (3)
70 70 - Huan Shui
71 71 - Pertarungan Wei Zhang Zihan
72 72 - Xue Xiaowen
73 73 - Wang Xiao Cheng [2]
74 74 - Inti Makam Kuno
75 75 - Pedang Pendekar Naga
76 76 - Kejutan
77 77 - Pedang Iblis
78 78 - Alam Ilusi
79 79 - Wei Shezi
80 80 - Kerjasama
81 81 - Pedang Pendekar Naga [2]
82 82 - Wei Shezi [2]
83 83 - Kesepakatan
84 84 - Xia Ling Qing [2]
85 85 - Ancaman
86 85 - Kota Lianyi [2]
87 87 - Liu Han Ying
88 88 - Ketenangan Sebelum Badai
89 89 - Alur Awal
90 90 - Permintaan Bantuan
91 91 - Feng Huang Lin
92 92 - Kekacauan Kota Lianyi
93 93 - Pertarungan
94 94 - Akhir Pertarungan
95 95 - Kondisi Setelah Kota Hancur
96 96 - Pengakhiran Hubungan
97 97 - Persiapan
98 98 - Pelatihan Tertutup
99 99 - Teknik Berpedang
100 100 - Tingkat Kultivasi Surgawi
101 101 - Kota Xiang Yu
102 102 - Lembah Tanah Berapi
103 103 - Lima Sekte Besar
104 104 - Menjarah Makam
105 105 - Anggota Sekte Bulan Mati
106 106 - Xia Ling Qing [3]
107 107 - Dimensi Ruang Makam Kuno
108 108 - Wujud Sesungguhnya
109 109 - Kejutan [2]
110 110 - Wei Zhang Zihan [2]
111 111 - Zhi Mei
112 112 - Naga dari Klan Kuno
113 113 - Ling Xian Shu
114 114 - Kerjasama
115 115 - Harta Jarahan
116 116 - Firasat
117 117 - Hambatan
118 118 - Pertolongan
119 119 - Bagian Paling Dalam Makam
120 120 - Kecurigaan
121 121 - Dimensi Bagian Inti Makam Kuno
122 122 - Teknik Manifestasi
123 123 - Kejutan Lainnya
124 124 - Target Serangan
125 125 - Siasat
126 126 - Kekejaman
127 127 - Kejutan [3]
128 128 - Rasa Takut
129 129 - Pelatihan di Dalam Makam
130 130 - Penyembunyian [2]
131 131 - Sekte Menara Rufeng
132 132 - Informasi Bencana Besar
133 133 - Chu Kai [2]
134 134 - Pulau Yèzi
135 135 - Menyeberangi Lautan
136 136 - Feng Hao Yan
137 137 - Kedatangan Yang Tidak Diduga
138 138 - Menantang Feng Hao Yan
139 139 - Pertarungan [2]
140 140 - Akhir Pertarungan
141 141 - Teknik Pernapasan Naga
142 142 - Penyembunyian [3]
143 143 - Siasat [2]
144 144 - Perjalanan
145 145 - Kembali Ke Sekte Gunung Wushi
146 146 - Pelatihan
147 147 - Pertemuan Tidak Terduga
148 148 - Chu Kai [3]
149 149 - Awal Mula
150 150 - Xu Huan
151 151 - Kegaduhan
152 152 - Chu Kai [4]
153 153 - Wei Zhang Zihan [3]
154 154 - Perjalanan Bersama
155 155 - Hóng Shuǐ
156 156 - Pertolongan [2]
157 157 - Serigala Bayangan
158 158 - Bantuan
159 159 - Fang Tie Zhu
160 160 - Pertikaian Dua Perguruan
161 161 - Bimbingan Tetua Fang
162 162 - Melawan Wei Zhang Zihan
163 163 - Melanjutkan Perjalanan
164 164 - Kota Yanshi
165 165 - Pertemuan (3)
166 166 - Yao Zhijia
167 167 - Kedatangan Yang Tidak Terduga
168 168 - Alam Ilusi [2]
169 169 - Dua Pemuda Asing
170 170 - Bentang Alam Ilusi
171 171 - Chu Kai [5]
172 172 - Teknik Manifestasi [2]
173 173 - Xia Ling Qing [4]
174 174 - Pertemuan (4)
175 175 - Bentang Alam Mimpi
176 176 - Penghalang Iblis Mimpi
177 177 - Iblis Mimpi
178 178 - Chu Kai [6]
179 179 - Pertarungan [3]
180 180 - Akhir Pertarungan
181 181 - Target Pembalasan Dendam
182 182 - Sekte Gunung Wushi [2]
183 183 - Dua Anggota Pilar Bulan
184 184 - Firasat [2]
185 185 - Kondisi Sekte Gunung Wushi
186 186 - Hutan Daxing
187 187 - Penyelamatan
188 188 - Tekad
189 189 - Kekhawatiran
190 190 - Permintaan
191 191 - Shuang Ling Feng
192 192 - Desa Mati
193 193 - Perangkap
194 194 - Kecurigaan
195 195 - Awal Mula [2]
Episodes

Updated 195 Episodes

1
1 - Chu Kai
2
2 - Sekte Gunung Wushi
3
3 - Pemilihan Pendekar Naga
4
4 - Xia Ling Qing
5
5 - Wei Zhang Zihan
6
6 - Tidak terduga
7
7 - Tetua Xia Feng Hua
8
8 - Murid Sekte Gunung Wushi
9
9 - Tantangan
10
10 - Master Zhuang
11
11 - Tingkat Kultivasi
12
12 - Nalan Shu
13
13 - Misi Pertama
14
14 - Bai Nang
15
15 - Monster Laba-Laba
16
16 - Pertolongan
17
17 - Kembali Ke Sekte Gunung Wushi
18
18 - Tetua Wang Zhong Xian
19
19 - Musuh Yang Asing
20
20 - Chu Tian
21
21 - Pengungkapan
22
22 - Tekad
23
23 - Pelatihan Pertama
24
24 - Kediaman Tetua Wei Ji Han
25
25 - Kekacauan di Kota Lianyi
26
26 - Si Kembar Meng
27
27 - Pertolongan (2)
28
28 - Penyembunyian
29
29 - Kota Lianyi
30
30 - Anggota Sekte Bulan Mati
31
31 - Yi Zhi Jian
32
32 - Penculikan
33
33 - Tekad (2)
34
34 - Kepergian
35
35 - Pertemuan
36
36 - Perjalanan Bersama
37
37 - Pelatihan dari Wei Zhang Zihan
38
38 - Menuju Kota Chang'An
39
39 - Jebakan
40
40 - Pertemuan
41
41 - Xia Ling Qing (2)
42
42 - Paviliun Merak Putih
43
43 - Keberanian
44
44 - Siasat
45
45 - Diao Lin Wang
46
46 - Permintaan
47
47 - Tujuan Baru
48
48 - Menuju Kota Bian Xi
49
49 - Serangan Kejutan
50
50 - Ruan Zhao Sheng
51
51 - Kelahiran Pendekar Naga
52
52 - Kota Bian Xi
53
53 - Pertemuan (2)
54
54 - Pertarungan
55
55 - Long Yang Wang
56
56 - Menuju Sekte Tianzhi
57
57 - Sekte Tianzhi
58
58 - Jiang Mu Bai
59
59 - Tetua Sekte Tianzhi
60
60 - Wang Xiao Cheng
61
61 - Perangkap
62
62 - Penyembunyian
63
63 - Awal Dari Badai
64
64 - Perburuan
65
65 - Laba-Laba Kabut
66
66 - Dasar Tebing Juéwàng
67
67 - Ular Kalajengking
68
68 - Gua Makam Kuno
69
69 - Pertemuan (3)
70
70 - Huan Shui
71
71 - Pertarungan Wei Zhang Zihan
72
72 - Xue Xiaowen
73
73 - Wang Xiao Cheng [2]
74
74 - Inti Makam Kuno
75
75 - Pedang Pendekar Naga
76
76 - Kejutan
77
77 - Pedang Iblis
78
78 - Alam Ilusi
79
79 - Wei Shezi
80
80 - Kerjasama
81
81 - Pedang Pendekar Naga [2]
82
82 - Wei Shezi [2]
83
83 - Kesepakatan
84
84 - Xia Ling Qing [2]
85
85 - Ancaman
86
85 - Kota Lianyi [2]
87
87 - Liu Han Ying
88
88 - Ketenangan Sebelum Badai
89
89 - Alur Awal
90
90 - Permintaan Bantuan
91
91 - Feng Huang Lin
92
92 - Kekacauan Kota Lianyi
93
93 - Pertarungan
94
94 - Akhir Pertarungan
95
95 - Kondisi Setelah Kota Hancur
96
96 - Pengakhiran Hubungan
97
97 - Persiapan
98
98 - Pelatihan Tertutup
99
99 - Teknik Berpedang
100
100 - Tingkat Kultivasi Surgawi
101
101 - Kota Xiang Yu
102
102 - Lembah Tanah Berapi
103
103 - Lima Sekte Besar
104
104 - Menjarah Makam
105
105 - Anggota Sekte Bulan Mati
106
106 - Xia Ling Qing [3]
107
107 - Dimensi Ruang Makam Kuno
108
108 - Wujud Sesungguhnya
109
109 - Kejutan [2]
110
110 - Wei Zhang Zihan [2]
111
111 - Zhi Mei
112
112 - Naga dari Klan Kuno
113
113 - Ling Xian Shu
114
114 - Kerjasama
115
115 - Harta Jarahan
116
116 - Firasat
117
117 - Hambatan
118
118 - Pertolongan
119
119 - Bagian Paling Dalam Makam
120
120 - Kecurigaan
121
121 - Dimensi Bagian Inti Makam Kuno
122
122 - Teknik Manifestasi
123
123 - Kejutan Lainnya
124
124 - Target Serangan
125
125 - Siasat
126
126 - Kekejaman
127
127 - Kejutan [3]
128
128 - Rasa Takut
129
129 - Pelatihan di Dalam Makam
130
130 - Penyembunyian [2]
131
131 - Sekte Menara Rufeng
132
132 - Informasi Bencana Besar
133
133 - Chu Kai [2]
134
134 - Pulau Yèzi
135
135 - Menyeberangi Lautan
136
136 - Feng Hao Yan
137
137 - Kedatangan Yang Tidak Diduga
138
138 - Menantang Feng Hao Yan
139
139 - Pertarungan [2]
140
140 - Akhir Pertarungan
141
141 - Teknik Pernapasan Naga
142
142 - Penyembunyian [3]
143
143 - Siasat [2]
144
144 - Perjalanan
145
145 - Kembali Ke Sekte Gunung Wushi
146
146 - Pelatihan
147
147 - Pertemuan Tidak Terduga
148
148 - Chu Kai [3]
149
149 - Awal Mula
150
150 - Xu Huan
151
151 - Kegaduhan
152
152 - Chu Kai [4]
153
153 - Wei Zhang Zihan [3]
154
154 - Perjalanan Bersama
155
155 - Hóng Shuǐ
156
156 - Pertolongan [2]
157
157 - Serigala Bayangan
158
158 - Bantuan
159
159 - Fang Tie Zhu
160
160 - Pertikaian Dua Perguruan
161
161 - Bimbingan Tetua Fang
162
162 - Melawan Wei Zhang Zihan
163
163 - Melanjutkan Perjalanan
164
164 - Kota Yanshi
165
165 - Pertemuan (3)
166
166 - Yao Zhijia
167
167 - Kedatangan Yang Tidak Terduga
168
168 - Alam Ilusi [2]
169
169 - Dua Pemuda Asing
170
170 - Bentang Alam Ilusi
171
171 - Chu Kai [5]
172
172 - Teknik Manifestasi [2]
173
173 - Xia Ling Qing [4]
174
174 - Pertemuan (4)
175
175 - Bentang Alam Mimpi
176
176 - Penghalang Iblis Mimpi
177
177 - Iblis Mimpi
178
178 - Chu Kai [6]
179
179 - Pertarungan [3]
180
180 - Akhir Pertarungan
181
181 - Target Pembalasan Dendam
182
182 - Sekte Gunung Wushi [2]
183
183 - Dua Anggota Pilar Bulan
184
184 - Firasat [2]
185
185 - Kondisi Sekte Gunung Wushi
186
186 - Hutan Daxing
187
187 - Penyelamatan
188
188 - Tekad
189
189 - Kekhawatiran
190
190 - Permintaan
191
191 - Shuang Ling Feng
192
192 - Desa Mati
193
193 - Perangkap
194
194 - Kecurigaan
195
195 - Awal Mula [2]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!