5 - Wei Zhang Zihan

Kedai Bulan Merak merupakan salah satu kedai kecil di Kota Jian Yang. Tidak banyak pengunjung yang mendatangi kedai ini, apalagi Kedai Bulan Merak berseberangan dengan kedai terbesar di kota ini.

Tetapi selama tiga hari belakangan, Kedai Bulan Merah dipenuhi sesak oleh pelanggan. Alasan karena kabar bahwa Pendekar Naga yang terpilih tinggal di tempat ini sudah menyebar hampir ke semua tempat.

"Harusnya hari ini aku membuka kedai dan membiarkan para pelanggan di luar sana masuk. Tetapi ..." Chu Tian menghela napas dan memandangi jendela serta pintu di kedainya yang harus tutup selama tiga hari, entah apakah akan mulai buka besok atau tidak.

"Paman, apa tidak sebaiknya kita buka saja?" Jing Hao nampak duduk di salah satu kursi sambil menaikkan kakinya di atas meja.

Jing Hao berkata, "Di luar sana ada banyak pelanggan. Paman akan mendapat banyak uang dari mereka,"

"Hal yang bagus jika mereka semua datang untuk membeli makanan, tetapi orang-orang di luar itu hanya kemari untuk melihat Pendekar Naga. Belum lagi, orang yang menjadi pusat perhatian masih mengurung diri di kamarnya,"

Jing Hao menggaruk kepalanya dan mendesah pelan, "Apa Kai belum mau keluar kamar?! Dia itu kan bukan anak gadis, kenapa sampai bertindak sejauh ini?!"

"Dia baru saja patah hati, jadi tentu saja mengurung diri." salah seorang pelayan yang juga tinggal di Kedai Bulan Merak ikut dalam pembicaraan tersebut.

Pelayan itu berkata, "Kita semua tahu bagaimana perasaan Kai terhadap nona Xia Ling Qing. Tetapi yang dilakukan gadis itu pada Kai jelas membuat luka di hatinya,"

Jing Hao menggeleng pelan, "Cinta anak muda benar-benar rumit..."

"Kau bicara seperti itu seakan kau ini sudah sangat tua--!!"

Suara ketukan pintu membuat Jing Hao, Chu Tian dan pelayan Kedai Bulan Merak yang lain nampak tersentak. Semuanya spontan menatap ke arah pintu kedai yang kembali diketuk.

"Aku dari Sekte Gunung Wushi, Wei Zhang Zihan datang kemari untuk menjemput Pendekar Naga."

!!?

Jing Hao hampir jatuh dari tempat duduknya saat hendak berdiri. Dia kaget bukan main mendengar suara jantan yang luar biasa itu. Anak kecil bahkan tahu siapa Wei Zhang Zihan, dia adalah salah satu Pendekar Suci yang begitu hebat dan dikagumi.

"Pa-Paman, i-ini ..." Jing Hao berekspresi pucat. Dia menatap Chu Tian dan melihat ekspresi pria tua itu yang juga sama seperti dirinya. Mereka tidak mungkin mengabaikan suara ketukan itu.

"Apa ada orang di dalam?"

!!

Chu Tian tersentak mendengar suara Wei Zhang Zihan dan suara ketukan pintu kedainya. Dia berusaha menarik napas dan mencoba untuk tenang. Dirinya pun berjalan mendekat dan mengulurkan tangan untuk membuka pintu kedai.

Sosok Wei Zhang Zihan terlihat ketika pintu mulai terbuka. Dia mempunyai tatapan mata acuh tak acuh dengan perawakan rapi dan penuh keanggunan.

Alisnya yang tajam terlihat sangat bagus dengan hidung indah. Ini menunjukkan dia berasal dari garis keturunan yang mulia, apalagi dengan aura yang tidak kalah luar biasanya.

Dia masih berusia 23 Tahun, namun sosoknya yang hebat tidak tertandingi dibandingkan dengan pria yang lain. Wei Zhang Zihan mempunyai sesuatu yang membuat orang ingin berlutut dengan satu tatapan matanya.

Di usia yang masih sangat muda, Wei Zhang Zihan memiliki aura intimidasi yang kuat sehingga orang lain tidak berani menegakkan pandangan mereka lebih dari lima detik.

Chu Tian dan Jing Hao kesulitan untuk menelan ludah. Di hadapkan dengan tatapan mata yang tajam ini, keringat dingin membasahi punggung mereka.

"Di mana dia?" suara Wei Zhang Zihan rendah dan menggema, penuh pesona yang tidak terbantahkan.

*

*

Kedai Bulan Merak mempunyai dua lantai dan lantai kedua ini adalah tempat Chu Kai dan ayahnya tinggal.

Pemuda yang memiliki bekas luka cakaran di pelipis sebelah kanannya itu berada di dalam salah satu kamar. Sebuah kamar yang dipenuhi oleh lukisan Kelima Pendekar Suci meski lukisan Xia Ling Qing-lah yang lebih banyak.

Chu Kai terbaring di tempat tidur. Matanya terbuka sudah sejak lama, tetapi dia masih belum mau beranjak dari tempat tidurnya.

Dia melihat atap dari tempat tidurnya dan kain muslin berwarna merah yang lebar, nampak dilambai-lambaikan angin dengan lembut. Ini adalah hari ketiga di mana Chu Kai merasa sangat berat untuk bangun dari tempat tidur.

Setelah kejadian di mana Xia Ling Qing datang kemari, Chu Kai tidak pernah lagi menatap lukisan Pendekar Suci yang ada di dalam kamarnya. Jika tanpa sengaja menatap lukisan tersebut, dirinya akan langsung memalingkan pandangan.

Dia sebenarnya tidak marah atau bahkan memusuhi Xia Ling Qing. Hanya saja saat dia menatap lukisan itu, bayangan tentang mata dingin dan suara yang penuh amarah dari gadis itu langsung memenuhi pikirannya.

"Orang bilang ... Para gadis sangat suka dengan pria tampan bertubuh bagus. Dan demi mewujudkan itu ... Aku sudah berlatih selama dua tahun dan merawat anak-anakku ini."

Chu Kai memijat-mijat lengannya yang memang cukup berotot meski masih belum bisa membuat pujian untuknya. Dia menghela napas dan kemudian mengusap bekas luka di pelipis kanannya.

"Aku akui bukan orang yang tampan, tapi aku juga tidak terlalu jelek. Aku ini punya wajah yang lumayan, tetapi memang tidak bisa dibandingkan dengan para murid Sekte Gunung Wushi yang mengagumkan itu."

"Aku juga sadar diri. Nona Xia Ling Qing pantas mendapatkan pria yang lebih baik. Aku tidak berharap terlalu banyak, tapi dia tidak seharusnya bersikap begitu kasar. Aku kan tidak menginginkan gelar Pendekar Naga atau apa pun itu. Aku tidak berniat merebut gelar itu darinya,"

Chu Kai mengembuskan napas. Suara perutnya tiba-tiba saja terdengar dan merupakan pertanda bahwa dia sudah harus berhenti mengoceh sendiri.

Pemuda itu baru akan menatap ke pintu saat pintu kamarnya tiba-tiba dibuka dan seorang pelayan masuk dengan wajah yang pucat. Kening Chu Kai mengerut dan dia pun bangun dari tempat tidurnya.

"Shen Liang, kau kenapa?" Chu Kai bertanya dan tersentak ketika kedua lengannya di pegang oleh pelayan muda di depannya ini.

Shen Liang menelan ludah dan berkata dengan suara yang gugup. "Kai, tuan muda Wei Zhang Zihan datang dan ingin membawamu ke Sekte Gunung Wushi."

"Apa?" Kai tersentak dan baru ingat bahwa di hari ketika pemilihan Pendekar Naga---dia memang diberi waktu tiga hari mempersiapkan keperluannya untuk nantinya akan dibawa ke Sekte Gunung Wushi.

"Kau harus sembunyi." Shen Liang berujar, "Jika kau pergi ke Sekte Gunung Wushi maka nona Xia akan melihatmu dan dia akan memukulmu lagi. Tempat itu jelas sangat berbahaya,"

Chu Kai mengangguk, dia juga tidak ingin pergi ke sekte itu. Dia bukanlah Pendekar Naga dan dirinya bisa terpilih pasti adalah sebuah kesalahan.

"Cepat sembunyi..! Aku akan berusaha untuk menahan tuan muda Wei Zhang Zihan,"

"Tapi aku harus sembunyi di mana?"

Shen Liang mengedarkan pandangan ke sekeliling sebelum tatapan matanya mengarah pada lemari pakaian Chu Kai. Dia pun menarik pemuda itu dan lantas menyuruhnya bersembunyi di dalam lemari.

"Tetaplah di sini dan jangan keluar. Aku akan memberi tanda jika kondisi sudah aman,"

Chu Kai mengangguk pelan. Retakan jantungnya berpacu kencang dan merasa bahwa keadaan ini akan menjadi buruk bila dia sampai dibawa ke Sekte Gunung Wushi.

*

*

Shen Liang baru saja menutup pintu kamar Chu Kai ketika dirinya dikejutkan dengan sosok pemuda yang tidak lain adalah Wei Zhang Zihan. Dia terkejut bukan main sampai-sampai kepalanya membentur pintu.

"Tu-Tuan Muda Wei ..." keringat dingin membasahi punggung Shen Liang. Dia melihat Jing Hao dan Chu Tian yang baru saja menaiki tangga dengan ekspresi yang jelas begitu pucat. Kedua orang itu ternyata tidak bisa menahan Wei Zhang Zihan.

"Di mana orang itu?" Wei Zhang Zihan bersuara tanpa nada, tatapannya dingin saat menatap pelayan di hadapannya.

"Sa-Saya ti-tidak ..." bibir Shen Liang kelu untuk bicara. Tubuhnya bahkan gemetar saking ketakutannya.

Wei Zhang Zihan melangkah dan lantas membuka pintu kamar Chu Kai. Shen Liang yang sebelumnya berkata akan menahan Wei Zhang Zihan bahkan tidak sanggup bergerak dan justru terjatuh ke lantai.

"Kau tidak apa-apa?" Jing Hao menepuk bahu Shen Liang dan mengusap-usap punggung temannya itu. Di sisi lain, Chu Tian mengikuti Wei Zhang Zihan yang sudah memasuki kamar Chu Kai.

"..............." pandangan Wei Zhang Zihan mengedar untuk menemukan pemuda yang dicarinya. Dia berhenti saat tiba di salah satu dinding.

Ada sebuah lukisan yang cukup menarik perhatian Wei Zhang Zihan. Ekspresinya tetap tenang ketika memperhatikan lukisan itu. Dia pun kembali melihat-lihat sekeliling dan memang tidak ada sosok yang dicarinya di tempat ini.

Chu Tian sendiri merasa keheranan sebab dia yakin putranya tidak pernah meninggalkan kamar. Dia baru saja akan buka suara ketika pandangan matanya tertuju pada lemari pakaian.

Jing Hao dan Shen Liang baru saja masuk. Chu Tian menoleh dan melihat Shen Liang tertunduk dengan kedua tangan yang saling menggenggam, ini adalah kebiasaan pemuda itu ketika sedang menyembunyikan sesuatu.

"Jangan-jangan Kai ..." Chu Tian menahan napas dan memperhatikan Wei Zhang Zihan. Dia pun bisa merasakan betapa ketegangan yang dialami oleh Shen Liang karena sudah membantu putranya bersembunyi.

Wei Zhang Zihan berbalik dan melihat ke arah Chu Tian sebelum mengarahkan pandangan pada Jing Hao dan Shen Liang. Ketiga orang ini menundukkan kepala dan sama sekali tidak berniat untuk buka suara, mungkin karena takut. Padahal di sama sekali tidak menggertak atau melukai mereka.

Wei Zhang Zihan bukanlah pemula hingga bisa dikelabui oleh orang biasa. Dia yakin ketiga orang yang dilihatnya ini sudah menyembunyikan pemuda yang dicarinya.

Di dalam ruangan ini hanya ada sekat kayu, tetapi saat berjalan ke arah sekat tersebut---tanpa ragu tangan Wei Zhang Zihan langsung terulur dan membuka lemari pakaian yang ada di sampingnya.

!!

Shen Liang, Jing Hao dan Chu Tian terkejut bukan main. Mereka bertiga sudah terlalu bodoh. Harusnya mereka menyediakan tempat agar Chu Kai bisa sembunyi dengan aman. Sekarang ini semua sudah selesai.

Pintu lemari kembali ditutup dan tindakan dari Wei Zhang Zihan membuat Shen Liang tersentak. Rasanya seakan Wei Zhang Zihan tidak menemukan Chu Kai di dalam lemari.

"Ba-bagaimana itu mungkin?" Shen Liang bertanya-tanya dan dia pun membuka lemari saat Wei Zhang Zihan berjalan ke arah sekat.

Lemari yang sebelumnya merupakan dia gunakan untuk menyembunyikan Chu Kai benar-benar kosong. Pemuda itu tidak ada di dalam lemari, entah ke mana dia pergi.

Jing Hao memberi isyarat mata pada Shen Liang dan seakan menanyakan keberadaan Chu Kai. Shen Liang pun menggeleng sebagai jawaban bahwa dia kali ini tidak tahu menahu tentang Chu Kai yang sekarang ada di mana.

Wei Zhang Zihan melihat ada sebuah jendela yang cukup pas untuk seseorang bisa nekat melompat keluar, meski ini adalah lantai dua.

Tanpa basa-basi, Wei Zhang Zihan juga mulai melompat dan mendarat dengan anggun di tanah. Tindakannya jelas saja sangat mengejutkan bagi Chu Tian, Jing Hao, dan Shen Liang.

"Paman, bagaimana ini?!" Jing Hao nampak sangat khawatir, "Apa Kai benar-benar melompat turun?!"

"A-aku sebelumnya meminta Kai untuk bersembunyi di dalam lemari," suara Shen Liang terdengar gemetar, "Ta-tapi sekarang dia tidak ada."

Chu Tian mengembuskan napas. Dia sekarang sudah bisa bernapas dengan lebih baik karena Wei Zhang Zihan sudah tidak ada. Jujur saja untuk ukuran anak muda yang mempunyai wajah tampan, aura Wei Zhang Zihan menakutkan.

Chu Tian berujar pelan, "Aku sangat bangga karena Kai dipilih menjadi Pendekar Naga. Tapi jika belajar di Sekte Gunung Wushi yang murid-muridnya seperti pemuda itu .... Rasanya seakan putraku akan ditindas."

Jing Hao buka suara. "Paman, dunia para pendekar memang keras. Apa Paman tidak lihat pedangnya? Itu bukanlah pedang untuk memotong ayam atau ikan, tetapi menebas leher manusia."

Chu Tian menahan napas dan hanya bisa mendukung apa pun keputusan putranya. Dia tidak bisa berbuat apa-apa untuk saat ini.

******

Terpopuler

Comments

Delima

Delima

Gimana c ceritanya blm paham

2023-10-20

0

KaZuYa

KaZuYa

sambil menunggu shuxiang seri 3

2023-08-16

2

🍟Xiao Hanꪶꫝ୧⍤⃝🍌

🍟Xiao Hanꪶꫝ୧⍤⃝🍌

kurang huruf a nya kak Dasha untuk kata 'dia'

2023-07-16

3

lihat semua
Episodes
1 1 - Chu Kai
2 2 - Sekte Gunung Wushi
3 3 - Pemilihan Pendekar Naga
4 4 - Xia Ling Qing
5 5 - Wei Zhang Zihan
6 6 - Tidak terduga
7 7 - Tetua Xia Feng Hua
8 8 - Murid Sekte Gunung Wushi
9 9 - Tantangan
10 10 - Master Zhuang
11 11 - Tingkat Kultivasi
12 12 - Nalan Shu
13 13 - Misi Pertama
14 14 - Bai Nang
15 15 - Monster Laba-Laba
16 16 - Pertolongan
17 17 - Kembali Ke Sekte Gunung Wushi
18 18 - Tetua Wang Zhong Xian
19 19 - Musuh Yang Asing
20 20 - Chu Tian
21 21 - Pengungkapan
22 22 - Tekad
23 23 - Pelatihan Pertama
24 24 - Kediaman Tetua Wei Ji Han
25 25 - Kekacauan di Kota Lianyi
26 26 - Si Kembar Meng
27 27 - Pertolongan (2)
28 28 - Penyembunyian
29 29 - Kota Lianyi
30 30 - Anggota Sekte Bulan Mati
31 31 - Yi Zhi Jian
32 32 - Penculikan
33 33 - Tekad (2)
34 34 - Kepergian
35 35 - Pertemuan
36 36 - Perjalanan Bersama
37 37 - Pelatihan dari Wei Zhang Zihan
38 38 - Menuju Kota Chang'An
39 39 - Jebakan
40 40 - Pertemuan
41 41 - Xia Ling Qing (2)
42 42 - Paviliun Merak Putih
43 43 - Keberanian
44 44 - Siasat
45 45 - Diao Lin Wang
46 46 - Permintaan
47 47 - Tujuan Baru
48 48 - Menuju Kota Bian Xi
49 49 - Serangan Kejutan
50 50 - Ruan Zhao Sheng
51 51 - Kelahiran Pendekar Naga
52 52 - Kota Bian Xi
53 53 - Pertemuan (2)
54 54 - Pertarungan
55 55 - Long Yang Wang
56 56 - Menuju Sekte Tianzhi
57 57 - Sekte Tianzhi
58 58 - Jiang Mu Bai
59 59 - Tetua Sekte Tianzhi
60 60 - Wang Xiao Cheng
61 61 - Perangkap
62 62 - Penyembunyian
63 63 - Awal Dari Badai
64 64 - Perburuan
65 65 - Laba-Laba Kabut
66 66 - Dasar Tebing Juéwàng
67 67 - Ular Kalajengking
68 68 - Gua Makam Kuno
69 69 - Pertemuan (3)
70 70 - Huan Shui
71 71 - Pertarungan Wei Zhang Zihan
72 72 - Xue Xiaowen
73 73 - Wang Xiao Cheng [2]
74 74 - Inti Makam Kuno
75 75 - Pedang Pendekar Naga
76 76 - Kejutan
77 77 - Pedang Iblis
78 78 - Alam Ilusi
79 79 - Wei Shezi
80 80 - Kerjasama
81 81 - Pedang Pendekar Naga [2]
82 82 - Wei Shezi [2]
83 83 - Kesepakatan
84 84 - Xia Ling Qing [2]
85 85 - Ancaman
86 85 - Kota Lianyi [2]
87 87 - Liu Han Ying
88 88 - Ketenangan Sebelum Badai
89 89 - Alur Awal
90 90 - Permintaan Bantuan
91 91 - Feng Huang Lin
92 92 - Kekacauan Kota Lianyi
93 93 - Pertarungan
94 94 - Akhir Pertarungan
95 95 - Kondisi Setelah Kota Hancur
96 96 - Pengakhiran Hubungan
97 97 - Persiapan
98 98 - Pelatihan Tertutup
99 99 - Teknik Berpedang
100 100 - Tingkat Kultivasi Surgawi
101 101 - Kota Xiang Yu
102 102 - Lembah Tanah Berapi
103 103 - Lima Sekte Besar
104 104 - Menjarah Makam
105 105 - Anggota Sekte Bulan Mati
106 106 - Xia Ling Qing [3]
107 107 - Dimensi Ruang Makam Kuno
108 108 - Wujud Sesungguhnya
109 109 - Kejutan [2]
110 110 - Wei Zhang Zihan [2]
111 111 - Zhi Mei
112 112 - Naga dari Klan Kuno
113 113 - Ling Xian Shu
114 114 - Kerjasama
115 115 - Harta Jarahan
116 116 - Firasat
117 117 - Hambatan
118 118 - Pertolongan
119 119 - Bagian Paling Dalam Makam
120 120 - Kecurigaan
121 121 - Dimensi Bagian Inti Makam Kuno
122 122 - Teknik Manifestasi
123 123 - Kejutan Lainnya
124 124 - Target Serangan
125 125 - Siasat
126 126 - Kekejaman
127 127 - Kejutan [3]
128 128 - Rasa Takut
129 129 - Pelatihan di Dalam Makam
130 130 - Penyembunyian [2]
131 131 - Sekte Menara Rufeng
132 132 - Informasi Bencana Besar
133 133 - Chu Kai [2]
134 134 - Pulau Yèzi
135 135 - Menyeberangi Lautan
136 136 - Feng Hao Yan
137 137 - Kedatangan Yang Tidak Diduga
138 138 - Menantang Feng Hao Yan
139 139 - Pertarungan [2]
140 140 - Akhir Pertarungan
141 141 - Teknik Pernapasan Naga
142 142 - Penyembunyian [3]
143 143 - Siasat [2]
144 144 - Perjalanan
145 145 - Kembali Ke Sekte Gunung Wushi
146 146 - Pelatihan
147 147 - Pertemuan Tidak Terduga
148 148 - Chu Kai [3]
149 149 - Awal Mula
150 150 - Xu Huan
151 151 - Kegaduhan
152 152 - Chu Kai [4]
153 153 - Wei Zhang Zihan [3]
154 154 - Perjalanan Bersama
155 155 - Hóng Shuǐ
156 156 - Pertolongan [2]
157 157 - Serigala Bayangan
158 158 - Bantuan
159 159 - Fang Tie Zhu
160 160 - Pertikaian Dua Perguruan
161 161 - Bimbingan Tetua Fang
162 162 - Melawan Wei Zhang Zihan
163 163 - Melanjutkan Perjalanan
164 164 - Kota Yanshi
165 165 - Pertemuan (3)
166 166 - Yao Zhijia
167 167 - Kedatangan Yang Tidak Terduga
168 168 - Alam Ilusi [2]
169 169 - Dua Pemuda Asing
170 170 - Bentang Alam Ilusi
171 171 - Chu Kai [5]
172 172 - Teknik Manifestasi [2]
173 173 - Xia Ling Qing [4]
174 174 - Pertemuan (4)
175 175 - Bentang Alam Mimpi
176 176 - Penghalang Iblis Mimpi
177 177 - Iblis Mimpi
178 178 - Chu Kai [6]
179 179 - Pertarungan [3]
180 180 - Akhir Pertarungan
181 181 - Target Pembalasan Dendam
182 182 - Sekte Gunung Wushi [2]
183 183 - Dua Anggota Pilar Bulan
184 184 - Firasat [2]
185 185 - Kondisi Sekte Gunung Wushi
186 186 - Hutan Daxing
187 187 - Penyelamatan
188 188 - Tekad
189 189 - Kekhawatiran
190 190 - Permintaan
191 191 - Shuang Ling Feng
192 192 - Desa Mati
193 193 - Perangkap
194 194 - Kecurigaan
195 195 - Awal Mula [2]
Episodes

Updated 195 Episodes

1
1 - Chu Kai
2
2 - Sekte Gunung Wushi
3
3 - Pemilihan Pendekar Naga
4
4 - Xia Ling Qing
5
5 - Wei Zhang Zihan
6
6 - Tidak terduga
7
7 - Tetua Xia Feng Hua
8
8 - Murid Sekte Gunung Wushi
9
9 - Tantangan
10
10 - Master Zhuang
11
11 - Tingkat Kultivasi
12
12 - Nalan Shu
13
13 - Misi Pertama
14
14 - Bai Nang
15
15 - Monster Laba-Laba
16
16 - Pertolongan
17
17 - Kembali Ke Sekte Gunung Wushi
18
18 - Tetua Wang Zhong Xian
19
19 - Musuh Yang Asing
20
20 - Chu Tian
21
21 - Pengungkapan
22
22 - Tekad
23
23 - Pelatihan Pertama
24
24 - Kediaman Tetua Wei Ji Han
25
25 - Kekacauan di Kota Lianyi
26
26 - Si Kembar Meng
27
27 - Pertolongan (2)
28
28 - Penyembunyian
29
29 - Kota Lianyi
30
30 - Anggota Sekte Bulan Mati
31
31 - Yi Zhi Jian
32
32 - Penculikan
33
33 - Tekad (2)
34
34 - Kepergian
35
35 - Pertemuan
36
36 - Perjalanan Bersama
37
37 - Pelatihan dari Wei Zhang Zihan
38
38 - Menuju Kota Chang'An
39
39 - Jebakan
40
40 - Pertemuan
41
41 - Xia Ling Qing (2)
42
42 - Paviliun Merak Putih
43
43 - Keberanian
44
44 - Siasat
45
45 - Diao Lin Wang
46
46 - Permintaan
47
47 - Tujuan Baru
48
48 - Menuju Kota Bian Xi
49
49 - Serangan Kejutan
50
50 - Ruan Zhao Sheng
51
51 - Kelahiran Pendekar Naga
52
52 - Kota Bian Xi
53
53 - Pertemuan (2)
54
54 - Pertarungan
55
55 - Long Yang Wang
56
56 - Menuju Sekte Tianzhi
57
57 - Sekte Tianzhi
58
58 - Jiang Mu Bai
59
59 - Tetua Sekte Tianzhi
60
60 - Wang Xiao Cheng
61
61 - Perangkap
62
62 - Penyembunyian
63
63 - Awal Dari Badai
64
64 - Perburuan
65
65 - Laba-Laba Kabut
66
66 - Dasar Tebing Juéwàng
67
67 - Ular Kalajengking
68
68 - Gua Makam Kuno
69
69 - Pertemuan (3)
70
70 - Huan Shui
71
71 - Pertarungan Wei Zhang Zihan
72
72 - Xue Xiaowen
73
73 - Wang Xiao Cheng [2]
74
74 - Inti Makam Kuno
75
75 - Pedang Pendekar Naga
76
76 - Kejutan
77
77 - Pedang Iblis
78
78 - Alam Ilusi
79
79 - Wei Shezi
80
80 - Kerjasama
81
81 - Pedang Pendekar Naga [2]
82
82 - Wei Shezi [2]
83
83 - Kesepakatan
84
84 - Xia Ling Qing [2]
85
85 - Ancaman
86
85 - Kota Lianyi [2]
87
87 - Liu Han Ying
88
88 - Ketenangan Sebelum Badai
89
89 - Alur Awal
90
90 - Permintaan Bantuan
91
91 - Feng Huang Lin
92
92 - Kekacauan Kota Lianyi
93
93 - Pertarungan
94
94 - Akhir Pertarungan
95
95 - Kondisi Setelah Kota Hancur
96
96 - Pengakhiran Hubungan
97
97 - Persiapan
98
98 - Pelatihan Tertutup
99
99 - Teknik Berpedang
100
100 - Tingkat Kultivasi Surgawi
101
101 - Kota Xiang Yu
102
102 - Lembah Tanah Berapi
103
103 - Lima Sekte Besar
104
104 - Menjarah Makam
105
105 - Anggota Sekte Bulan Mati
106
106 - Xia Ling Qing [3]
107
107 - Dimensi Ruang Makam Kuno
108
108 - Wujud Sesungguhnya
109
109 - Kejutan [2]
110
110 - Wei Zhang Zihan [2]
111
111 - Zhi Mei
112
112 - Naga dari Klan Kuno
113
113 - Ling Xian Shu
114
114 - Kerjasama
115
115 - Harta Jarahan
116
116 - Firasat
117
117 - Hambatan
118
118 - Pertolongan
119
119 - Bagian Paling Dalam Makam
120
120 - Kecurigaan
121
121 - Dimensi Bagian Inti Makam Kuno
122
122 - Teknik Manifestasi
123
123 - Kejutan Lainnya
124
124 - Target Serangan
125
125 - Siasat
126
126 - Kekejaman
127
127 - Kejutan [3]
128
128 - Rasa Takut
129
129 - Pelatihan di Dalam Makam
130
130 - Penyembunyian [2]
131
131 - Sekte Menara Rufeng
132
132 - Informasi Bencana Besar
133
133 - Chu Kai [2]
134
134 - Pulau Yèzi
135
135 - Menyeberangi Lautan
136
136 - Feng Hao Yan
137
137 - Kedatangan Yang Tidak Diduga
138
138 - Menantang Feng Hao Yan
139
139 - Pertarungan [2]
140
140 - Akhir Pertarungan
141
141 - Teknik Pernapasan Naga
142
142 - Penyembunyian [3]
143
143 - Siasat [2]
144
144 - Perjalanan
145
145 - Kembali Ke Sekte Gunung Wushi
146
146 - Pelatihan
147
147 - Pertemuan Tidak Terduga
148
148 - Chu Kai [3]
149
149 - Awal Mula
150
150 - Xu Huan
151
151 - Kegaduhan
152
152 - Chu Kai [4]
153
153 - Wei Zhang Zihan [3]
154
154 - Perjalanan Bersama
155
155 - Hóng Shuǐ
156
156 - Pertolongan [2]
157
157 - Serigala Bayangan
158
158 - Bantuan
159
159 - Fang Tie Zhu
160
160 - Pertikaian Dua Perguruan
161
161 - Bimbingan Tetua Fang
162
162 - Melawan Wei Zhang Zihan
163
163 - Melanjutkan Perjalanan
164
164 - Kota Yanshi
165
165 - Pertemuan (3)
166
166 - Yao Zhijia
167
167 - Kedatangan Yang Tidak Terduga
168
168 - Alam Ilusi [2]
169
169 - Dua Pemuda Asing
170
170 - Bentang Alam Ilusi
171
171 - Chu Kai [5]
172
172 - Teknik Manifestasi [2]
173
173 - Xia Ling Qing [4]
174
174 - Pertemuan (4)
175
175 - Bentang Alam Mimpi
176
176 - Penghalang Iblis Mimpi
177
177 - Iblis Mimpi
178
178 - Chu Kai [6]
179
179 - Pertarungan [3]
180
180 - Akhir Pertarungan
181
181 - Target Pembalasan Dendam
182
182 - Sekte Gunung Wushi [2]
183
183 - Dua Anggota Pilar Bulan
184
184 - Firasat [2]
185
185 - Kondisi Sekte Gunung Wushi
186
186 - Hutan Daxing
187
187 - Penyelamatan
188
188 - Tekad
189
189 - Kekhawatiran
190
190 - Permintaan
191
191 - Shuang Ling Feng
192
192 - Desa Mati
193
193 - Perangkap
194
194 - Kecurigaan
195
195 - Awal Mula [2]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!