Bab 16. Menumpas Perdagangan Budak Antar Ras

Hawa dingin yang telah menusuk di pagi itu, membuat matahari enggan menunjukkan sinarnya. Rei yang mendapati kondisi tersebut, hanya bisa termenung seraya menatap ke arah langit.

Apakah dengan kekuatan ini, aku mampu mengendalikan cuaca? , batin Rei.

"Rebecca!!" tegur Jessica yang melihat adiknya berlarian menuju luar rumah.

"He he hee, aku akan bermandi hujan bersama kakak!" Rebecca menghampiri Rei dengan tergesa-gesa setelah melihat rintik-rintik air yang berjatuhan.

"Rebecca!!!" tegur Jessica.

"Tidak untuk saat ini," Rei dengan sigap memeluk tubuh Rebecca lalu membawanya ke dalam rumah.

Jessica pun terkagum melihat kepiawaian Rei dalam mengurus adiknya yang super nakal itu. Rebecca hanya bisa terdiam setelah mendapati tubuhnya dalam pelukan Rei. Mereka berdua pun pada akhirnya termenung di atas teras rumah besar seraya menatap hujan.

"Rei, apakah tidak ada kegiatan di serikat petualang hari ini?" tanya Jessica dengan mengulurkan tangannya ke arah luar teras alih-alih menyentuh air hujan.

"Kegiatan kah?" Rei tetap termenung walau sempat diajak bicara.

"Kegiatan ... kah?" Rebecca pun turut mengikuti perkataan pria tersebut.

Pria itu kemudian tersadar akan hal penting yang harus dilakukannya. Dengan berlapiskan mantel hujan, Ia dengan segera bergegas menuju gerbang rumah seraya melambaikan tangannya ke arah dua gadis bersaudari.

Sementara Rebecca yang selama ini dikenal ceria dan periang, tetap merenung dan tak berpindah sedikitpun dari tempatnya. Melihat keanehan tersebut, Jessica dengan segera memercikan air hujan dengan tangannya menuju wajah sang adik.

"Hah!!! dimana kakak!!!" Rebecca kemudian tersadar dari lamunannya dan mendapati Rei sudah tidak ada.

"Ini kakakmu!" tegur Jessica seraya mencubit kedua pipi gadis kecil tersebut.

Rei kemudian memberikan isyarat pada Felicia melalui sihir telepati. Ia berseru kepada pelayannya agar menjaga kedua bersaudari itu sebelum kepulangannya menuju rumah besar tersebut.

Baik tuan! aku mengerti, batin Felicia.

Dengan penuh rasa semangat yang menggebu-gebu, tibalah Rei didepan gedung Serikat. Ia kemudian menanggalkan mantelnya dan menggantungnya ditempat penggantungan. Julia seketika terkejut dengan kehadirannya yang datang terlalu awal dari guild lain.

"A-ada apa?" tanya Julia yang mendapati Rei semakin mendekatinya dengan tatapan yang tajam.

Pria itu kemudian mencekik leher sang wanita seraya mengangkat tubuhnya tinggi-tinggi. Julia yang mendapati ancaman tersebut pun dengan segera mengeluarkan sihir es nya dalam wujud bebatuan yang tajam lalu mengarahkannya ke Rei.

Namun, sihir itu bukanlah apa-apa bagi dirinya yang dengan sigap mengeluarkan perisai dibalik punggungnya. Julia yang hampir tak sanggup lagi menahan kuatnya genggaman Rei pun berusaha meraih wajahnya dengan perlahan.

"Bisa kau jelaskan keterlibatan mu dengan mereka?" Rei kemudian melepaskan genggaman tangannya dari Julia.

brak ...!

Julia lantas terjatuh setelah terlepas dari cengkraman yang kuat tersebut. Dengan penuh rasa sesak, ia kemudian terbatuk - terbatuk hingga mengeluarkan darah dari mulutnya.

"A-apa ma-maksud ... mu!" Julia berusaha membela diri seraya menatap Rei.

Rei pun kembali dalam mode tanpa ampunnya. Ia kemudian mencekik leher Julia lalu menyeretnya secepat kilat menuju sebuah rumah persembunyian dari para bandit. Setelah tiba tak jauh didepan rumah tersebut, Ia dengan seketika melempar tubuh wanita itu hingga menabrak sebuah pintu yang berada didepannya.

BRAK ...!

Para bandit itu pun terkejut setelah mengetahui Julia menabrak pintu mereka. Salah seorang diantara mereka menjadi berang dan menghampiri wanita yang sedang sekarat tersebut.

"Apa yang terjadi?" tanya bandit tersebut.

"D-dia ...." Julia mengacungkan telunjuknya ke arah luar rumah.

"Semuanya!!! cepat bersiap! ada penyusup!!!"

Mereka kemudian bergegas mempersenjatai diri seraya mendatangi Rei yang telah menanti di pekarangan rumah. Nampak salah seorang diantara para bandit tersebut merupakan seorang petualang yang kehilangan pergelangan tangannya.

"Kau!!! lancang sekali kau datang kemari!" ketus petualang tersebut.

"Vernen, apa kau mengenalnya?" tanya salah seorang di antara mereka.

"Ya! kalau saja waktu itu aku menghabisinya!" Vernen menatap wajah Rei penuh murka.

"Ya! kalau saja waktu itu aku tidak memotong tanganmu dan memenggal kepala teman mu!" Rei membalas ancaman Vernen.

"A-apa!!!"

Vernen pun terkejut alih-alih tidak percaya dengan perkataan Rei. Ia sejenak memandangi tangannya yang telah lenyap tersebut.

"Kali ini aku yang akan memenggal kepala kalian!" Rei mendekati mereka secara perlahan dengan penuh ketenangan.

"Semuanya!!! serang dia!!!" Vernen berseru kepada semua anggotanya untuk menghadang Rei.

Mereka pun dengan percaya diri menghampiri Rei satu persatu seraya melayangkan senjata pada pria tersebut. Namun, para bandit itu tidak menyadari bahwa kematian lah yang sedang mereka hadapi.

Sementara, Julia sudah memulihkan dirinya dengan meneguk sebotol kecil ramuan sihir. Ia lalu berusaha melarikan diri dari rumah tersebut setelah mendapati kegaduhan itu.

"T-tidak!!" salah seorang bandit mendapati lehernya berada dalam genggaman Rei.

KREK ...!

Tubuh itu pun terjatuh secara perlahan. Rei telah menghabisi seluruh dari mereka hingga hanya menyisakan Vernen dan ketua bandit tersebut. Ia kemudian menggenggam leher kedua orang itu seraya menyeretnya menuju ruang bawah tanah.

"Hei! apa kau tau cara membuka pintu ini?" tanya Rei yang mendapati sebuah pintu setelah berada diruang bawa tanah.

Keduanya tak menghiraukan perkataan Rei. Mereka hanya berusaha mengelak agar terbebas dari cengkraman kuat itu. Rei pun tak tinggal diam, ia dengan sekuat tenaga melempar tubuh bandit yang berada dalam genggaman tangan sebelah kanannya secara kuat.

BRAKKK ...!

Pintu itu pun hancur akibat benturan dari tubuh sang bandit. Rei kemudian mendapati sebuah pintu dibalik tubuh bandit yang telah tewas tersebut. Tak ingin ambil pusing menanggapinya, Rei dengan secepat kilat, melempar tubuh Vernen sekuat tenaga hingga menembus pintu tersebut.

BRAKK ...!

Para penghuni bawah tanah yang menyaksikan kejadian itu pun menjadi terkejut dan ketakutan atas aksi Rei. Mereka mendapati tubuh Vernen hancur tak berbentuk lagi. Menanggapi hal tersebut, Rei ******* habis jeruji besi yang mengurung mereka.

"T-t-tuan! a-ampuni hamba," ujar salah seorang gadis bertelinga hewan yang ketakutan seraya memohon pada Rei.

"Apa kalian baik-baik saja!" tanya Rei seraya mengelus kepala gadis tersebut.

"T-t-tuan!! apakah anda penyelamat kami?" Gadis itu mengeluarkan sedikit senyuman alih-alih tidak percaya.

"Ya! aku datang kesini untuk menghapuskan perdagangan budak yang sedang merajalela"

"Kyaaa!!! dia adalah pahlawan kami!!! awuuuu!" seru salah seorang gadis serigala seraya mengaum layaknya serigala yang turut diikuti oleh gadis serigala lainnya.

"Kalau begitu, apa kalian bisa pulang sendiri?" tanya Rei.

"Tentu saja! tidak bisa, tuan!" gurau gadis serigala dengan senyuman manisnya itu.

Rei mengamati mereka secara perlahan. Banyak sekali dampak negatif yang mereka rasakan akibat dari perburuan dan perbudakan yang dilakukan oleh para bandit. Pria itu pun mengalihkan pandangannya pada sekumpulan gadis elf yang hanya termenung sejak kedatangannya.

"Siapa namamu?" tanya Rei pada salah seorang gadis elf.

"Myana, lalu mereka adalah Maina, Morina, dan Myuna" jawab Myana seraya memperkenalkan yang lainnya.

Rei pun menjadi iba setelah mendapati lusuh dan kumuhnya pakaian yang mereka kenakan. Ia sebenarnya berinisiatif untuk merawat mereka semua. Namun, hal itu tentu saja akan mendapatkan tentangan dari orang-orang terdekatnya.

Ia kemudian menugaskan Felicia untuk menyerahkan mereka pada pasukan kesatria kerajaan guna mengembalikan para gadis tersebut ke kampung halamannya masing-masing.

Rei tak sedikitpun lupa akan hal tentang Julia. Kini ia berusaha mencari jejak dari sang wanita yang telah menjadi salah satu dalang dibalik perdagangan budak antar ras tersebut.

~to be continued~

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!