Bab 15. Akhir Riwayat Sang Gadis Penjual Ikan

Suasana mencekam yang selalu menerkam dibalik reruntuhan itu menjadi bukti bahwa Iblis masih bersemayam dalam gelapnya malam yang kelam.

Setelah ribuan tahun sejak kekalahan mereka melawan Dewa Kehancuran; serangan terakhir Sang Dewa bahkan mencapai wilayah kekuasaan iblis, sisa-sisa perjuangan sang iblis masih bertahan dalam puing-puing reruntuhan. Lucifer contohnya, iblis yang di sebut-sebut akan menjadi Raja iblis selanjutnya telah mencari berbagai cara guna mempercepat reinkarnasinya sebagai Raja iblis seutuhnya.

Terlihat dua orang iblis yang saling berbincang perihal strategi yang akan dilancarkannya.

"Tuan, desas-desus kebangkitan Dewa Kehancuran telah menyebar dimana-mana," ucap salah seorang pelayan iblis.

"Baiklah! panggil dia kemari!" seru Lucifer seraya meneguk segelas air berwarna kemerahan.

Pengawal itu pun lantas mengimbau salah seorang iblis lainnya. Dengan berpakaian gaun berwarna hitam nan anggun serta pesona kecantikan yang terpampang jelas di wajah, ia muncul kehadapan tuannya.

"Aku datang, Yang Mulia," ujar gadis iblis dengan kedua tanduknya yang runcing seraya menunduk lalu melebarkan kedua sisi gaunnya layaknya seorang putri bangsawan.

"Pergilah! dan lacak keberadaan orang itu! jika ada kesempatan bagimu untuk membunuhnya, maka lakukan!" seru Lucifer dengan raut wajah murkanya.

"Baik yang Mulia!" Gadis iblis perlahan memudarkan wujudnya seraya menghilangkan keberadaannya.

......................

Pada suatu malam yang dingin. Di sebuah desa yang terletak di tepi laut, hiduplah seorang gadis yang berprofesi sebagai penjual ikan. Gadis cantik berambut hitam nan panjang tersebut berinisiatif menggantikan posisi ayahnya yang sedang sakit demi menutupi hutang keluarga.

"Helena! aku pesan tiga ikan tuna," ucap salah seorang pembeli.

"Baik!" Gadis yang diketahui bernama Helena tersebut membersihkan sisik ikan tuna lalu memotongnya.

"Bagaimana kondisi ayahmu?" tanya salah seorang pembeli.

"Beliau baik-baik saja" tutur Helena alih-alih menyembunyikan keadaan sang ayah yang sebenarnya.

Gadis itu sangat bersemangat dalam melakukan tugas yang biasa dilakukan ayahnya. Sebelumnya ia hanya menemani ayahnya bekerja seraya memperhatikan tugasnya. Namun, sejak ayahnya menderita suatu penyakit yang kronis, ia dengan rela menggantikan tugas itu guna memenuhi kebutuhan adiknya serta menutupi utang sang ayah.

Helena mendapati ikan-ikan dagangannya telah habis terjual dalam waktu singkat. Ia kemudian bergegas menuju ke kediaman keluarganya. Di tengah sunyi nya malam dini hari serta jalanan yang tak nampak seorangpun melewatinya, Helena dengan sibuk menghitung hasil penjualannya seraya melangkahkan kaki.

Wah kali ini hasilnya lebih besar dari kemarin, batin Helena.

Ia kemudian menyadari ada sesuatu yang mengawasinya. Dengan penuh kewaspadaan, Helena tetap berjalan dengan mempercepat langkahnya. Ia sesekali menoleh kebelakang, namun tak didapati seorang pun yang berusaha mengikutinya.

Helena lalu mengeluarkan sebilah pisau yang besar guna berjaga-jaga. Dengan penuh rasa cemas, ia menggenggam pisau itu dengan erat dan telah mempersiapkan diri untuk menebas siapapun yang berusaha mencelakai dirinya. Rasa takut pun semakin menghantuinya setelah mengetahui bila bayangan itu semakin mendekat.

"S-siapa kau!" Helena berupaya melayangkan pisaunya kearah bayangan yang mendekat tersebut.

"Hahaha! lenyap lah kau! aku akan merebut identitas mu!" Sang gadis iblis tiba-tiba muncul dan berusaha membunuh Helena demi menutupi keberadaan kedua tanduknya dengan merebut tubuh gadis tersebut.

Gadis itu sama sekali tidak mengerti tujuan dari sang iblis dan apa keuntungan bila telah membunuhnya. Setelah merasa terancam, Helena dengan sekuat tenaga menghempaskan pisau besarnya ke arah bayangan tersebut.

Ia kemudian berusaha melarikan diri dari ancaman sang iblis. Gadis itu berlari sekencang-kencangnya sambil menoleh kearah belakang. Setelah merasa yakin bahwa iblis tersebut telah tertinggal jauh dibelakangnya, Helena menoleh ke arah depan seraya memejamkan mata dengan nafas yang terengah-engah. Ketika akan membuka mata, Ia pun dibuat terkejut setelah mendapati wajah seram dengan penuh lumuran darah itu muncul dihadapannya.

"Kau adalah targetku! lenyaplah!" Sang iblis kemudian mencekik leher Helena dengan sekuat tenaga.

"A-aaayyyaah ...." Helena berusaha melawan dengan melayangkan pisaunya ke arah sang iblis.

"Percuma!" Iblis merebut pisau tersebut dengan cepat. Ia kemudian mengangkat tubuh Helena seraya mencekiknya.

Ayah, aku sudah tidak sanggup lagi..., maafkanlah kelemahan anakmu ini... aku akan menunggumu di surga nanti..., batin Helena

szeppp ...!

Kepala tak berdosa itu pun terjatuh dengan tragisnya. Dengan kedua mata yang masih terbuka, ia menatap wajah sang iblis dengan penuh amarah. Hingga pada detik-detik terakhir, ruhnya kemudian melayang menuju angkasa.

Berakhirlah riwayat sang gadis penjual ikan. Tak disangka perjalanannya menuju rumah, akan menjadi perjalanan terakhir dalam hidupnya. Iblis tersebut kemudian melakukan ritual pemindahan tubuhnya menuju tubuh sang gadis yang tak berdosa itu.

"Wahai Lucifer yang mulia! aku akan menuntaskan tugas ku dan akan membuatmu bangga karenanya! terimalah persembahan dariku!" sorak sang iblis seraya menengadahkan wajahnya ke arah langit.

Terjadilah proses pemindahan diluar ketentuan ilahi tersebut. Helena yang dulu merupakan seorang gadis ceria dan baik hati, kini telah menjelma sebagai sosok yang dingin dengan tatapan lesu serta insting membunuh yang luar biasa. Helena yang baru pun bangkit beserta leher yang kembali menyatu dengan kepalanya.

Kejadian memilukan itu mampu menembus alam bawah sadar Rei. Ia menjadi gelisah seraya membangunkan diri dengan nafas yang terengah - engah.

"Tuan! ada apa?" tanya Felicia yang merasakan guncangan lalu mendapati Rei terbangun dari tidurnya.

Rei termenung sejenak. Ia menyadari ada sesuatu yang akan mengancam kehadirannya di bumi itu. Pria itu lalu tersadar setelah Felicia berulang kali menghimbau nya.

"Tuan..., Tuan! ... Tuan!!" Felicia menggenggam kedua pundak Rei lalu mengguncangkan nya.

"Maaf, Felicia. Baru kali ini dalam hidup, aku merasakan ketakutan yang mendalam" tutur Rei seraya melepaskan tangan sang gadis dari pundaknya.

"Apa Tuan bermimpi buruk?" tanya Felicia dengan raut wajah cemas.

"Ya, seperti itulah" Rei mengusap wajahnya dengan perlahan.

Pria itu pun kemudian bergegas menuju kamar mandi. Selepas membersihkan diri, Rei mengunjungi kamar si kembar bersaudari beda usia. Ia lalu menaikkan selimut seraya membetulkan posisi tidur Rebecca yang tidak benar.

"Kakak ...." Rebecca mendapati Rei mengelus-elus rambutnya dengan lembut.

"Tidurlah, nanti aku bangunkan setelah selesai memasak" tutur Rei dengan penuh kasih sayangnya.

"Rei ...." Jessica turut terbangun setelah mendengar suara Rei.

"Apakah tidurmu nyenyak, Jessica?" tanya Rei.

"Tidurku sudah cukup, Rei. Izinkan aku membantumu menyiapkan makanan" tutur Jessica seraya beranjak menuju kamar mandi.

Rei hanya bergeming melihat sikap inisiatif Jessica di samping kebaikannya. Ia masih menganggap dirinya akan terus berutang budi pada gadis cantik bertubuh tinggi nan mulus tersebut.

Saat bergegas menuju kamar mandi, Felicia mendapati mereka berdua sedang bekerja sama di dapur dalam membuat beberapa hidangan untuk sarapan pagi.

Padahal Tuan rumah sudah menyiapkan fasilitas makanan gratis untuk kita. Anda terlalu boros, Tuan, batin Felicia.

Seketika Rei merasakan ada sesuatu yang mengawasinya dari belakang. Ia pun sontak melemparkan sebuah potongan tomat ke arah wajah Felicia yang masih dalam kondisi mengantuk itu.

"Awww ...!" lirih Felicia setelah mendapati kedua potongan tomat tersebut menempel tepat di atas matanya.

"Hahaha," Jessica tak dapat menahan tawanya setelah melihat ke arah wajah Felicia.

"Cepatlah mandi, Felicia!" seru Rei seraya memotong tomat.

"B-baikkk! Tuan," Felicia memungut kedua potongan tomat tersebut lalu memakan salah satunya.

Pagi pun menyapa seiring dengan hangatnya sinar mentari yang mulai bersinar cerah. Dalam kehangatan itu, Rei merasakan suatu kegelisahan yang amat mendalam dari lubuk hatinya. Seperti akan ada sesuatu yang berusaha melenyapkan keberadaanya.

~To be continued~

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!