Bab 18. Sang Iblis Ahli Siasat, Venom!

Seraya menahan rasa sakit yang amat menusuk, Julia berjalan dengan terhuyung-huyung ditengah gelapnya malam. Ia pun menyadari bila hidupnya tidak akan bertahan lebih lama lagi. Sebagian tulang di tubuhnya telah retak dan mengalami pendarahan yang hebat pada setiap organ-organ penting. Ia terus berjalan dan berjalan dengan harapan dapat menjauh dari orang itu.

Julia pun memutuskan untuk menghentikan langkah kakinya sejenak di tepi sungai yoana yang tenang. Ia melepaskan kacamatanya, lalu membasuh wajahnya dengan air yang jernih dari sungai tersebut. Wanita itu sempat bersyukur karena kecantikannya tidak berkurang setelah melihat pantulan wajahnya di air. Julia kemudian merebahkan tubuhnya lalu memejamkan sejenak matanya.

Szeppp...!

"Kepala ini sepertinya lezat!" ujar sang iblis pemakan kepala yang tidak lain adalah Helena.

Sungguh malah nasib Julia yang harus bertemu dan menjadi korban dari keganasan iblis tersebut. Tubuh tanpa kepala itu pun kemudian dilarungkan ke sungai yoana tanpa penghormatan sedikitpun.

...****************...

Di pagi itu, Rei memutuskan untuk mengajak Felicia pergi menuju gedung serikat petualang. Para petinggi serikat diketahui tengah membuka lowongan bagi staf baru guna mengisi kekosongan posisi yang ditinggalkan oleh Julia terkait keterlibatannya dalam kasus perdagangan budak. Rei pun berinisiatif mengajukan Felicia sebagai kandidat andalannya.

"Kau harus mencobanya!" seru Rei seraya menarik tangan Felicia.

"T-tidak Tuan! aku tidak ahli dalam hal itu," Felicia berusaha menolak tawaran Rei.

"Kau akan mendapatkan banyak uang! maksudku, kau akan menguasainya secara perlahan," Rei meyakinkan gadis tersebut demi keuntungannya.

Setibanya didepan gedung serikat petualang, Rei dan Felicia terkejut setelah mendapati seorang gadis yang tengah berdiri dibalik meja resepsionis.

"Selamat datang, di serikat petualang!" sambut gadis tersebut dengan ceria.

"Apa kau merasakannya?" tanya Rei pada Felicia seraya menatap ke arah gadis tersebut.

"Ya, Tuan! sepertinya kita telah terlambat," kata Felicia.

Rei kemudian berbalik menuju arah luar pintu dan memutuskan untuk membawa Felicia kembali pulang. Di tengah perjalanan, ia berpapasan dengan seorang pria yang sangat mencurigakan. Dengan senyuman yang menyeringai, pria itu menatap Rei seraya berlalu meninggalkan mereka.

"Felicia, apa kau merasakannya?" tanya Rei.

"Ya, Tuan! sepertinya kita harus lebih waspada!" tutur Felicia.

Rei pun menggunakan teleportasinya guna mempercepat waktu menuju rumah besar alih-alih khawatir akan keselamatan keluarga kecilnya. Ia turut membelikan jajanan manis untuk Rebecca dan keempat gadis serigala serta beberapa pakaian baru untuk Felicia dan Jessica.

Setibanya di sana, ia mendapati Rebecca tengah asyik bermain bersama para gadis serigala. Melihat kedatangan Rei, kelima gadis tersebut menjadi girang tak terkendali.

"Kakak!!!" sorak Rebecca seraya berlari menuju Rei.

"Pahlawan kita telah tiba!!! auuwww!!!" Nynym mengaum lalu kemudian menghampiri Rei dengan diikuti gadis serigala lainnya.

Rei semakin kewalahan menerima sambutan dari mereka. Ia dengan segera mengeluarkan beberapa manisan untuk dibagikan kepada seluruh gadis kecil tersebut. Setelah mendapati manisan itu di mulut mereka, Rebecca dan para gadis serigala pun berlarian seraya menunjukan ekspresi gembira.

"Aku akan menikahi Kakak Rei setelah besar nanti!" sorak Rebecca dengan penuh semangat.

"Aku akan menjadi istri keduanya!" Nynym membalas sorakan Rebecca.

"Hahhh???" Felicia menjadi terkejut setelah mendengar pernyataan konyol dari gadis kecil tersebut.

"Felicia, jawab dengan sejujurnya! siapa yang telah mengajari mereka tentang pernikahan?" tanya Rei dengan serius.

"B-bukan maksudku mengajari yang tidak-tidak, Tuan! ... baiklah, hamba mengaku salah!" Felicia menunduk seraya menyesali perbuatannya.

Rei kemudian bergeming. Ia sejenak merenungi pernyataan konyol yang keluar dari mulut gadis kecil tersebut. Setelah mendapati fisiknya yang berubah menjadi pria dewasa, sebenarnya ia masih merasakan jiwa kekanak-kanakan dalam hatinya.

"Rei!! bisakah kau kemari? ada hal penting yang ingin ku bicarakan!" imbau Jessica dari atas rumah.

"Baik!!" sahut Rei seraya bergegas menemui Jessica.

Selama melangkahkan kakinya, Rei sejenak berpikir tentang pria yang ditemuinya tadi. Ia masih merasakan bayangan yang kuat akan pria tersebut. Seperti terdapat hawa membunuh yang kuat dalam dirinya. Rei harus benar-benar ekstra waspada terhadap sosok yang menakutkan tersebut.

"Ada apa Jessica?" tanya Rei setelah mendapati gadis itu dalam kegelisahan.

"Rei, apa kau bisa mengajariku beberapa sihir?" tanya Jessica dengan tatapan serius.

"Tentu saja! tapi, dengan hadirnya diriku, kau tak perlu mencemaskan apapun!" Rei meyakinkan Jessica akan niatnya tersebut.

"Bukan seperti itu maksudku..., hanya saja, ingin sekali aku bisa melindungi mereka suatu saat nanti," tutur Jessica seraya memperhatikan adiknya dan para gadis serigala dari atas teras.

Rei pun terkagum setelah mendengar pernyataan dari gadis cantik tersebut. Ia menjadi tidak tega apabila mengabaikan keinginan mulia itu. Tentu akan menjadi hal yang sangat mengantikan bagi Rei, bila Jessica pun ahli dalam menggunakan sihir.

"Baiklah! tapi biarkan Felicia yang akan mengajarimu selama beberapa waktu," ujar Rei.

"B-benarkah?" Jessica menjadi senang setelah Rei mengizinkannya belajar sihir.

Senyuman itu telah menjadi bukti yang kuat bila Jessica benar-benar ingin menguasai kekuatan sihir yang akan menjadi pelindung baginya agar, pria itu tak selalu mengkhawatirkan keadaan dirinya dengan sang adik.

"Tuan!! Tuan!!" sorak Nynym dari bawah.

"Iya? ada apa?" tanya Rei dengan penasaran.

"Kami juga ingin belajar menggunakan sihir!" ungkap Nynym seraya memohon.

"Baiklah! kalau begitu, besok aku akan mengadakan kursus sihir untuk Jessica dan kalian!" seru Rei dari atas teras.

Para gadis serigala itu pun turut senang sambil berlarian memutari halaman rumah. Felicia yang mendengar itu, menjadi ragu bila Tuannya dapat mengajari sihir dengan benar. Sebab, kekuatan sihir yang di milikinya bukanlah kekuatan sihir yang biasa, melainkan suatu anugerah dari Para Dewa yang telah menaruh harapan besar pada pria berbadan tampan nan kekar tersebut.

...****************...

Sementara, disebuah reruntuhan kegelapan tanpa batas. Lucifer dan bawahannya sedang mengatur rapat untuk menentukan, bagaimana cara agar titisan Sang Dewa Kehancuran mau menunjukkan keberadaannya.

"Venom! apa kau benar-benar menemui orang itu?" tanya Lucifer.

"Betul sekali yang Mulia! Sepertinya, hanya dia yang memiliki aura sihir yang luar biasa," tutur Venom, pria iblis yang telah berpapasan dengan Rei.

"Apakah gadis itu mampu mengalahkannya?" tanya Lucifer dengan serius.

"Kita hanya perlu menyaksikannya saja yang Mulia. Akulah yang akan menciptakan panggung perhelatan untuk pertarungan diantara mereka," kata Venom.

"Baiklah! tugas yang bagus Venom! hahaha!! hahaha!!!" Lucifer tertawa dengan segala kelicikannya.

~To be continued~

Terpopuler

Comments

꧁༺૮αƭαรƭ૨σρɦε |°૮ℓσωɳ°|༻꧂

꧁༺૮αƭαรƭ૨σρɦε |°૮ℓσωɳ°|༻꧂

Felicia lama lama kek sakura, beban tak berguna 🤣

2022-11-16

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!