Sedikit kecewa

Didalam kamar mandi ada sepasang kekasih  tengah mandi bersama, di bawah guyuran air dingin yang mengalir. Baju basah nampak transparan membuat siapa saja tidak fokus menatapnya. Apalagi dua kacamata merah terang jelas terlihat, sehingga tahu ukuran dua gunung kembar berbentuk bulat itu nampak lumayan besar. 

Apalagi sekarang ini, sedang bersama seorang duda lapuk yang sudah lama menduda. Tentu saja dia laki-laki normal. Hasratnya keluar, sesuatu yang tadinya tengah tidur pulas kini tiba-tiba bangun hingga berdiri lurus tegak dan sudah sangat keras. Apalagi posisi saling berhadapan sehingga benda keras tak bertulang itu menyentuh perut Kia. Karena tinggi tak sama tentu bagian itu Alex tepat berada di perut Kia. 

" Om." Kia nampak gugup saat perutnya seperti di tusuk-tusuk tapi bukan sate. Walaupun masih terbungkus tetap saja terasa sangking kerasnya tadi.

" Kamu merasakannya, Kia." 

Suara sudah mulai parau, mata masih fokus menatap dua gunung kembar yang menggoda ingin di lahap itu. Berkali-kali Alex mengelap air liur nya yang menetes.

" Om, baju Kia sudah basah dan dingin. Jadi Kia mau ke kamar duluan."

Ingin cepat-cepat menghidar, namun sayangnya tangan Alex sudah merangkul pinggang nya hingga tak bisa lagi bergerak karena dihimpit juga dengan kaki. 

" Kamu gak mau tanggung jawab?" Kata Alex dengan pandangan berbeda.

Kia mendongak hingga kedua mata saling bertemu, salah satu tangan Alex mengusap lembut bibir Kia yang ping bak ceri itu hingga tanpa kata, kata aba-aba bibir keduanya sudah menyatu.

Tentu Alex yang memulai, walaupun dia agak kesusahan untuk membungkuk karena Kia yang terlalu pendek atau dirinya yang terlalu tinggi. Alex tak kehabisan Akal, disaat lelah membungkuk, dia pun mengangkat tubuh Kia dalam gendongannya sehingga reflek gadis itu meringkal kan kedua kakinya di pinggang Alex, begitu juga dengan kedua tangan karena takut akan jatuh. Alex masih saja menciumnya rakus.

" Emmmm, Om …" 

Kia kehabisan nafas, cepat-cepat Alex melepaskan aksi bibirnya yang sedang asik menari-nari di rongga mulut. 

Rupanya tak berhenti disana, seorang duda yang memiliki pengalaman dalam bercinta, tentu sudah sangat lihai. 

Lepas di bibir, kini berpindah ke leher, mengecup menjilat bahkan menggigit kecil hingga nampak merah kebiruan dibuatnya. 

Kia tak tau harus berbuat apa, berontak tentu kalah, membalas tentu tidak berpengalaman sehingga dia hanya pasrah. Terlebih lagi apa yang di lakukan Alex sungguh membuat dirinya berbeda, antara geli dan nikmat yang Kia rasakan sekarang ini. Bahkan suara yang tak di buat-buat keluar begitu saja dari mulut Kia sehingga membuat Alex semakin menggila.

" Om Alex …" Mata terpejam, tanpa sadar menyebut namanya. 

Tangan Alex tak mau kalah dong, dia sudah menjalar menelusuri lekuk tubuh Kia. Dari pinggang, ke atas lalu ke depan hingga bertemu lah dengan si kembar yang montok itu. Alex genggam dan ia elus-elus pelan bahkan sedikit menekan tangannya sehingga membuat Kia kembali mengeluarkan suaranya. 

" Apa kamu suka, sayang?" Tanya Alex menatap wajah Kia. Dia puas karena permainannya mampu membuat gadis itu merem melek.

" Om, Kia merasa ada yang aneh sama tubuh kia." 

Alex tersenyum puas. 

" Nikmat?" Kembali menekan-nekan salah satu si kembar walaupun masih terbungkus baju dan kacamata merah namun mampu membuat Kia mendes*h.

Alex ingin melakukan lebih, hasratnya nyaris tak terkendali. Apalagi suara Kia yang merdu semakin membuatnya gila.

" Om, jangan." Kesadaran Kia masih waras sehingga dia menghentikan Alex yang ingin membuka bajunya. 

Alek menghentikan gerakan tangannya lalu menatap Kia.

" Om tidak akan melakukan itu jika kamu tidak mengizinkannya. Tapi kali ini saja biarkan Om melihat bentuk isi didalamnya," pinta Alex.

" Bentuknya sama aja seperti perempuan lain, Kia bener-bener udah kedinginan," tolak Kia. Alex melihat bibirnya sudah membiru menggigil tanda kedinginan. 

" Sebentar aja, biar Om gak penasaran. Nanti tiba-tiba mati lalu penasaran bagaimana? Emangnya kamu mau di hantui Om terus." 

Antara modus dan dusta itu seperti angka 11 12. Alex masih saja tidak menyerah ingin melihat si kembar montok itu.

" No !" Tolak Kia tegas.

" Nanti sudah melihat minta sentuh, sudah menyentuh minta isap, sudah menghisap minta lebih. Memang manusia tidak ada puasnya," ejek Kiara. Alex mendengus ada raut wajah kecewa.

" Itu handuk pakailah, dn keluar lah duluan. Om mau urus si gundul dulu." 

Dengan nada dingin Kia di usir dari kamar mandi. Kia terdiam tanpa mengatakan apa-apa sambil memandang pintu kamar mandi yang sudah tertutup rapat. Alex agak membanting saat menutupnya tadi.

Terpopuler

Comments

ghada saputra

ghada saputra

si gundul nya lagi ngambek😁

2022-12-10

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!