Kedatangan Rendi

Atas kejadian yang sikat tadi membuat Kia menjadi diam, ia menjadi canggung sekarang. Saat makan malam tak berani mengeluarkan suara, ia lirik Alex diam-diam, nyatanya lelaki itu bersikap biasa aja seolah tak pernah terjadi apapun di antara mereka.

" Menyebalkan," gerutu Kia pelan. Ia mengerucutkan bibirnya sambil mengunyah makanan dengan kasar. 

" Gak ngucapin sesuatu gitu," lanjut nya dalam hati.

" Aku mau nambah lagi dong," pinta Alex seenaknya jidat. Lelaki itu menyodorkan piringnya pada Kia. 

Kia menghela nafasnya, bukan tak ikhlas. Hanya saja ia kesal karena tak ada ucapan sama sekali tentang kejadian tadi dari Alex. Ia butuh penjelasan bukan. Dengan wajah bete Kia mengambilkan nasi dengan porsi yang sama seperti sebelumnya, sedari tadi memang dirinya yang melayani Alex layaknya seorang istri. 

" Ini …" Ia meletakan piring di depan Alex. 

" Tambah sayurnya dikit lagi boleh?" Pinta Alex. Lelaki itu mengambang senyumnya.

Kia mau tak mau kembali berdiri lalu mengambilkan sayur asem pada Alex. 

" Ada lagi?" Sebelum duduk tak ada salahnya bertanya, ketimbang sudah duduk lalu berdiri lagi. 

" Sudah cukup," jawabnya. 

Kia hendak beranjak, gadis itu berdiri di samping tempat duduk Alex. Sebelum melangkah tangannya di tarik oleh Alex hingga ia menjadi sangat dengan dengan lelaki itu. 

Cup … " Terima kasih, makanannya enak. Ku suka," ucapnya seraya tanpa dosa. 

Kia lagi-lagi di buat kaget dari serangan Alex yang mendadak.

" Ayo di makan lagi, nanti keburu dingin jadi gak enak," perintah Alex. Lelaki itu tak tau menau bagaimana kondisi jantung Kia saat ini. Sudah hampir meledak tentunya. 

Kia kembali duduk dan kembali memakan makanannya. Tiba-tiba terdengar suara seseorang dari arah depan.

" Den, Rendi baru pulang?" Tanya mbak Mery saat membuka pintu. 

Tak ada sahutan dari lelaki yang bernama Rendi tersebut. Kia dapat melihat jika lelaki muda yang terlihat sangat tampan itu masih memakai seragam putih abu-abu adalah anaknya Alex. 

" Dari mana saja kamu jam segini baru pulang?" 

Suara dingin terdengar menggema itu mengejutkan Kia yang sedang melamun memperhatikan Rendi. Ia menoleh ke arah Alex. 

" Mau jadi apa kamu, boro-boro buat penerus perusahaan Papi. Nilai-nilai sekolah saja selalu buruk. Apa begitu cara mami kamu mengajari kamu!" 

Alex nampak marah pada anaknya. 

Namun Rendi Baskara itu hanya acuh saja tanpa menghiraukan ocehan dari orangtuanya. Lelaki itu kembali melangkah menaiki tangga menuju kamarnya. 

Kia terus saja memperhatikan hingga punggung lelaki itu menghilangkan dari balik pintu.

" Oh, itu kamarnya ternyata," batin Kia.

Kamar Rendi tepat di sebelah kamar yang ia tempati saat ini.

Kia berpikir jika hubungan antara ayah dan anak itu tidak rukun seperti dirinya dan Reza, sangat berbeda jauh seperti yang ia bayangkan. 

" Anak itu, makin lama makin kurang ajar," gumam Alex kesal.

Rendi tak setiap hari ikut dengannya, karena harus berbagi waktu dengan mami nya juga yang berada di kota lain. Sebab itulah mengapa ia tidak terlalu dekat dengan anaknya, di tambah lagi perkejaan yang menumpuk semakin sedikit waktu untuk bertemu dengan putranya itu. 

Tak lama kemudian, terdengar suara pintu tertutup dari arah atas. Kia menoleh dan ternyata Rendi baru saja keluar dari kamarnya dengan pakaian yang sudah berganti. Kia menyergit seketika melihat Rendi sedang memakai sarung tangan motor.

" Mau kemana lagi kamu, Rendi!" Tanya Alex dengan nada keras. 

Lagi-lagi di acuhkan oleh anak itu. Ingin sekali Alex melempar piring ke wajah anaknya yang nampak kurang ajar itu jika tidak ada Kia di hadapannya sekarang ini.

Melihat Rendi sudah berada di depan pintu utama. Kia langsung bangkit lalu nekat menghampiri Rendi. Ia berjalan cepat membuat Alex menaikan alisnya penasaran.

" Ren tunggu bentar dong," ucap Kia setelah berhasil mengejar Rendi. Lelaki itu menaikan sebelah alisnya menatap Kia. Namun ia tak bertanya atau menyapa, ia hanya diam seolah sedang menunggu apa yang di inginkan oleh gadis di hadapannya ini, Rendi yakin umur mereka tak berbeda jauh. 

" Emmm, kamu mau pergi balapan, ya?" Tanya Kia sok akrab. Lagi-lagi tak ada jawaban dari lelaki ini, Kia geram sendiri jadinya, pantes saja om Alex selalu kesal, pikir Kia.

" Begini, aku sebenarnya pengen banget ikut ke sana, tapi gak tau dengan siapa. Di tambah lagi gak ada yang kenal," cicitnya setelah menarik nafas panjang.

" Boleh gak aku kapan-kapan ikut sama kamu?" Kia berharap, ia memasang wajah seimut mungkin supaya Rendi bisa luluh.

" Jangan salah paham dulu, orang tua kita kan sahabat. Nah aku pikir gak ada salah jika kita juga berteman. Lagian umur kita gak beda jauh kok, cuma tua aku 3 tahun aja," sambung Kia. 

Rendi masih berusia 17 tahun, lelaki itu masih sekolah kelas 11. Namun tinggi bandan dan poster tubuh yang lumayan besar tinggi, sehingga tidak akan ada yang tau jika Kia jauh lebih tua umurnya.

" Terserah …"

Baru mendengar suara Rendi, itu pun hanya satu kata saja dan sangat datar. Lelaki ini seperti nya irit bicara.

" Sungguh … jadi kapan-kapan aku boleh ikutan?" Dengan mata yang berbinar Kia nampak senang.

" Sudah selesai bicara nya?" 

Rendi hendak beranjak pergi, tetapi Kia kembali menahannya. 

" Tunggu bentar," Rendi menatapnya malas. Ia melihat jam tangannya.

" Minta nomor kamu dong, biar enak nanti menghubungi kamu." 

Kia kembali ke meja makan untuk mengambil hp yang ia tarok di sana. Alex yang masih di sana terus memperhatikan keduanya hanya menaikan alisnya saja, tuntu ia sangat penasaran apa yang di bicarakan Kia. 

" Ka …" 

Belum sempat berbicara, Kia sudah pergi lagi setelah mendapatkan hp nya. Alex menjadi kesal, ia jadi terabaikan sekarang. Tadi anakanya, kenapa Kia juga malah ikutan, Alex mendengus tak suka apalagi saat melihat Kia yang tersenyum pada laki-laki lain walaupun itu adalah anaknya sendiri.

Terpopuler

Comments

rutia ningsih

rutia ningsih

duda lapoknya cemburu 🤣🤣

2022-11-10

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!