Alex yang nakal

" Om … emmm, aaah!" 

" Kenapa jadi begini sih?" Batin Kia di sela-sela Alex tengah menciumnya.

Kia tak habis pikir, padahal ia hanya asal bicara saja tadi sewaktu tentang ingin mencari om-om. Dan ia juga hanya asal bicara ketika menawarkan Alex untuk menjadi sugar Daddy nya. Namun siapa sangka ternyata ucapannya itu di anggap serius oleh Alex, dan ia pun tak bisa menarik kata-katanya kembali seolah sudah terikat oleh tali yang mengikatnya kencang. 

" Mulai sekarang kita menjalani hubungan sepasang kekasih, dan kamu gak boleh menarik kata-kata mu kembali. Apalagi untuk mencoba mencari om-om lain, hanya aku yang pantas menjadi om-om mu!" 

Kata-kata Alex membuat Kia mengunci mulutnya tak mampu lagi berkata apa-apa. Ibarat nasi sudah menjadi bubur, dan kata pepatah mulutmu harimaumu, inilah jika asal bicara, ia pun menjadi kena batunya sendiri. Dan kini pasrah ketika dirinya dibawa pulang oeh oleh Alex dan langsung di serang dengan ciuman bertubi. 

Alex membawa Kia pulang, tidak ada lagi kata makan malam karena lelaki itu seperti sudah kesetanan, entah karena bahagia atau nafsunya saja. Kia di tarik paksa secara tak sabaran seketika sudah berada di rumahnya dan langsung membawanya ke kamar utama tentunya, belum juga masuk kamar namum Alex sudah menyerangnya dengan mencium bibir Kia. 

Kia hampir saja kehabisan nafas, Alex bener-bener tidak memberi dirinya untuk bernafas. Sudah hampir dua puluh menit lelaki itu terus menciumi bibirnya. Bahkan sekarang sudah menjadi doer akibat bengkak karena ulahnya.

Kia memukul bidang dada Alex, ia sungguh membutuhkan oksigen saat detik ini karena kelau tidak bisa saja ia mati dalam keadaan sedang bercumbu. Sungguh tidak lucu nantinya. 

" Hos … hos …" Kia menutup bibirnya dengan telapak tangan supaya Alex tak kembali menyerang.

" Maaf ya, Om bener-bener hilaf," ucap Alex terkekeh melihat wajah Kia yang memerah akibat kehabisan oksigen. Tangannya meraih tangan Kia yang sedang menutupi bibirnya itu.

" Sampai bengkak gini," kata Alex mengusap bibir Kia dengan ibu jarinya. Lalu ia kecup sekilas. 

" Om!" Dengan cepat Kia menghidar lalu kembali menutupi bibirnya. Matanya melotot pada Alex. Jangan bilang ingin mencium kembali, akan menjadi seperti apa bibirnya besok pagi.

" Hehehehe, ya maaf. Abisnya manis banget sih, bikin Om candu," ujar Alex terkekeh gemes.

" Dasar duda lapuk karatan mesum," umpat Kia judes. Ia tidak bisa menyeimbangi nafsu Alex yang sangat besar, baru aja berciuman namun ia sudah sangat kewalahan, gimana jika lebih dari itu, bisa-bisa ia tidak akan bisa bangun dari tempat tidur, pikir Kia merinding membayang kan.

Alex kembali terkekeh." Bentar lagi gak akan karatan lagi kok, kan udah ada pawangnya, " jawab Alex seraya menatap mesum.

Kia membulatkan matanya menatap Alex, tentu saja ia paham apa yang di ucapkan. 

" Apa Om Alex bakalan ngelakuin itu?" Batin Kia sedikit takut. Ia pun langsung menunduk. 

Alex tersenyum lalu mengangkat dagu Kia supaya gadis itu menatap arahnya.

" Aku gak akan ngelakuin itu jika kamu tidak mengizinkannya," kata Alex serius, ia tahu jika gadis di hadapannya ini khawatir. 

" Lagian aku masih bisa tahan kok, kan ada tente Lux yang selalu setia menemani ku di saat lagi si gundul bangun. " Alex berkata lagi dengan energik..

" Tente Lux? Si Gundul? Siapa itu?" Tentu saja tidak tahu, Kia bertanya dengan wajah polosnya.

Alex tersenyum lalu mengecup kening Kia sayang." Nanti juga kamu bakalan tau, sekarang mandi gih. Biar Om yang akan menyiapkan makan malam kita." 

" Om bisa masak?" Kia tak percaya.

" Apa sih yang gak bisa Alex lakukan? Cuma masak doang mah kecil," ucapnya sombong. 

" Owh, bener kah? Jadi gak sabar," ucap Kia tak sabar, karena sesungguhnya perutnya memang sudah sangat lapar. 

" Gak sabar apa?" Alex kembali menggoda nakal, bahkan ia memepetkan dirinya ke tubuh Kia.

" Apaan sih, sana deh masak. Kia mau mandi!" Kia mendorong Alex lalu ia bangkit dari tempat tidur sebelum singa kelaparan itu kembali menggila.

" Gak mau mandi bareng?" Goda Alex berteriak seketika Kia sudah keluar dari kamarnya.

" Gila!" Umpat Kia beralari cepat menuju kamarnya di lantai bawah. Jantungnya deg-deg ser karena ulah Alex. Namun sungguh ajaibnya ia melupakan sejenak tentang hubungan diam-diam Reza dengan sahabatnya. 

Setelah selesai mandi, ia turun kebawah dengan wajah yang nampak segar. Tak jauh dari arah dapur tercium wangi masakan. Kia yakin Alex sedang memasak saat ini, Kia ingin melihat bagaimana cara Alex memasak, ia pun menghampiri.

Kia memperhatikan Alex sejenak, ia sangat kagum dengan lelaki itu. Tidak hanya urusan bisnis kantor saja, soal urusan dapur pun bisa di taklukannya. Kia kembali terpesona, Alex bener-bener sangat tampan. Kia akui itu, papahnya memang tampan, namun Alex jauh lebih tampan kemana-mana, ia merasa antara bersyukur atau bencana bisa menjadi kekasih lelaki itu. 

" Wah, wangi banget. Lagi masak apa Om?"  Setelah puas memandang Kia tiba-tiba sudah ada di samping Alex. 

Alex yang tadinya tengah fokus masak kini menoleh, ia terpana melihat Kia yang nampak jauh lebih cantik dan fresh. Lelaki itu bukannya menjawab malah mengecilkan kompor nya lalu memeluk Kia dari belakang.

" Kamu jauh lebih wangi, sayang?" Ucap Aex mencium aroma tubuh Kia. Entah bau sabun atau parfum, namun wanginya membuat Alex candu.

" Om …" Kia hendak protes namun mulutnya sudah di kunci oleh bibir Alex.

" Om … emmm …" 

Alex tersenyum setelah melepaskan ciumannya. " Manis banget sih, madu aja sampai kalah loh," ucapnya.

" Lebay banget sih, Om. Jadi nyesel datang kesini tadi," rajuk Kia mengusap bibirnya basah.

Alex terkekeh, namun ia belum juga melepaskan pelukannya.

" Om masakamya mau gosong." Kia mengambil alih, ia mengaduk sayur capcai yang Alex masak tadi, kuahnya sudah nyaris kering akibat di tinggal.

" Gak apa-apa, kalau gosong masih bisa masak lagi," jawab Alex seenaknya jidat, ia masih betah memeluk Kia.

Kia memukul tangan Alex dengan sendok sayur hingga berbunyi kencang. Dan pasti sakit rasanya karena Alex langsung melepaskan pelukannya dan mengusap tangannya.

" Hari sudah malam, perut semakin lapar. Jangan aneh-aneh deh, nie lamjutkan." Kia menyerahkan sendok sayur pada Alex lalu ia pergi dari dapur. 

Lebih baik menunggu di meja makan untuk mencari aman.

Setelah beberapa menit masakan sudah siap di saji, di meja makan sudah aa beberapa masakan lainnya yang sudah lebih dulu mateng, Kia bener-bener tidak sabar ingin makan.

" Loh, kok piringnya cuma satu?" Heran dong karena Alex cuma membawa piring satu aja." Om gak makan?"

"Makan dong, namun kata pepatah mengatakan. Lebih nikmat itu makam sepiring berdua, biar lebih romantis," ucapnya dengan tampang nakalnya.

Kia memutar bola matanya malas, ia tidak memyaka jika Alex begitu lebay dan banyak gombal rencehnya. Tadinya ia berpikir sewaktu pertama bertemu jika Alex itu orangnya cuek, dingin, kaku dan arogan. Ternyata jauh dari bayangannya. 

Entahlah lelaki itu seperti seorang anak ABG yang sedang kasmaran, padahal umur sudah hampir lebih dari 40 tahun. Kia tidak bisa menang untuk berdebat dengannya, ia hanya pasrah saja seketika Alex menyuapinya, mau tak mau malam ini malam malam sepiring berdua dengan kekasih barunya.  

Terpopuler

Comments

Ruk Mini

Ruk Mini

gercep au bank👍👍👍

2024-02-17

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!