Mengetahui Fakta

" Kia, Kia!" Alex menahan pergelangan tangan Kia.

" Iiss apa lagi sih Om? Lepas deh Kia mau ke rumah sakit," ucap Kia mulai kesal. Ia mencoba melepaskan tangan Alex yang mencekal pergelangannya.

" Kamu gak serius kan sama yang tadi?" Kata Alex memastikan.

" Yang tadi apaan sih?" Kia tidak ingat, ia melirik arah jam karena hari semakin malam jika Alex berlama-lama menahannya.

" Om, please deh. Kia buru-buru nie." 

Habis sudah kesabarannya, Kia sekuat tenaga melepaskan tangan Alex dengan paksa. 

" Jeab dulu Kia! Kamu gak serius kan sama omongan kamu tadi?" Alex kembali bertanya, ia tidak akan bisa tidur nyenyak malam ini jika belum memastikan jawaban Kia serius atau hanya candaan saja.

" Bisa gak yang lain di behasnya nanti dulu? Ada yang jauh lebih penting, kia harus memastikan malam ini juga nanti om Wisnu keburu pulang!" Kia berkata dengan tegas sehingga membuat Alex tak dapat berkata apa-apa lagi. 

Lelaki itu menghela nafasnya pasrah. Ia akan menyimpan pertanyaan nya nanti, dan akan kembali bertanya jika suasana hatinya sudah membaik. Mungkin saja saat ini gadis itu sedang banyak pikiran sehingga berbicara sembarangan yang membuat hatinya dag-dig-dug. 

Alex tak akan rela jika Kia mencari laki-laki lain untuk di jadikan sugar Daddy nya, sementara dirinya sudah sangat tertarik dengan gadis itu. Bagiamana pun caranya ia harus membuat Kia menjadi miliknya, siapapun yang menjadi penghalang nanti akan berurusan dengannya. 

" Ya Kia hanya akan menjadi milikku," batin Alex tak main-main.

Kia sudah berjalan keluar dari kamar, Alex yang baru sadar dari lamunannya langsung menyusul Kia dengan langkah cepat.

" Om akan mengantarmu kesana! Tidak ada bantahan." 

Alex berjalan mendahului Kia yang sedang mematung menatapnya.  

" Ayo, nanti keburu malam." Tak sabaran karena Kia yang diam di tempat, Alex pun menggandengnya. Keduanya berjalan menuruni anak tangga dengan Kia pasrah di tarik tangannya oleh Alex.

" Masuk!" Perintah Alex seketika membukakan pintu mobil miliknya.

Kia menghembuskan nafas malas. 

" Tutup pintu dulu, nanti keenakan maling. Beli barang-barang di kira gak pake uang apa." Ucap Kia lalu kembali lagi untuk mengunci pintu.

Alex merasa familiar dengan kata-kata ini, ia ingat sekarang. Ternyata buah jatuh memang tak jauh dari pohonnya. Dulu Reza kerap kali berkata serupa pada dirinya. Kia sudah masuk ke mobil begitu pula dengan Alex.

" Gak mau makan dulu?" Tawar Alex sembari fokus menyetir, ia lirik Kia yang sedang menatap luar jendela.

Tentu gadis itu menoleh lalu memutar bola matanya malas.

" Gak ada waktu, Kia harus memastikan dulu. Lagian Kia gak laper," jawab Kia jujur, karena selera makannya sudah hilang sejak ia mengetahui fakta foto sahabatnya ada di dalam laci meja Reza.

" Jangan mengabaikan kesehatan, Kia! Ingat kamu itu punya maag. Kalau kambuh gimana? Kamu sendiri yang merasakan sakitnya," jengkel Alex dengan jawaban Kia.

" Kia tau, tapi Kia bener-bener gak laper," jawab Kia lagi keras kepala.

Alex menepikan mobilnya lalu berhenti, Kia mengerutkan keningnya menatap Alex.

" Om gak suka kamu kayak gini, Kia! Kamu boleh marah, boleh sedih, boleh kecewa. Tapi jangan sampai mengabaikan kesehatan diri kamu sendiri, jika terjadi terlambat untuk menyesal, dan siapa yang rugi? Kamu sendiri, begitu juga dengan orang-orang di sekitar kamu yang pasti khawatir." Alex menceramahi Kia.

" Kamu tahu kan sehat itu mahal?" Lanjutannya menatap Kia dalam.

" Iya Om, Kia minta maaf. Nanti setelah pulang dari rumah sakit kita makan ya." Kia membujuk Alex dengan nada lemah lembut. 

Ia lebih memilih mengalah dari pada harus berdebat, karena jika itu sampai terjadi, bakalan panjang ceramahnya dan ia pun tidak akan mendapatkan informasi apapun dari rumah sakit karena direktur rumah sakit tersebut pasti sudah pulang.

Alex menghembuskan nafasnya mengangguk, lalu ia melanjutkan kembali perjalanannya. Kia merasa lega.

Tak lama kemudian tibalah di depan rumah sakit tempat Reza bekerja. Dengan langkah cepat Kia menelusuri lorong rumah sakit supaya lekas sampai. Alex sedikit berlari mengejar Kia kesusahan.

" Aduuh …" karena hari sudah malam, dan suasana rumah sakit sedikit redup sehingga Kia tak melihat jika ia menabrak orang lewat.

" Maaf, maafkan say Sus," ucap Kia sembari membantu berdiri, ia tentu tahu siapa yang ia tabrak karena bajunya yang merupakan suster di sana.

" Kalau jalan liat-liat, Mbak," sinisnya sembari menyentuh bokongnya sedikit terasa sakit.

" Kia kamu gak pa-pa?" Alex menghampiri.

Gadis itu hanya menggeleng sembari tersenyum, lalu ia menatap suster tersebut.

" Suster Leni ya?" Kata Kia mengenali suster tersebut. Suster yang belum melihat Kia pun akhirnya menatap. 

" Loh, Kiara. Kamu ngapain di sini?" Katanya, tentu keduanya sudah saling kenal karena suster Leni adalah salah satu asistennya Reza. 

" Aku mau ketemu sama Om Wisnu, apa beliau masih ada di rumah sakit ini?" Jawab Kia, ia sekalian bertanya lebih dulu.

" Ada sih, tapi kayaknya masih sibuk. Memanfaatkannya mau ngapain?" Leni mulai kepo.

" Ada yang ingin aku tanyakan tentang tugasnya papah yang katanya lagi sedang menggantikan dokter salah satu di cabang rumah sakit kota Solo!" Cerita Kia, keduanya memang sedikit akrab.

" Menggantikan? Solo?" Kata Leni sembari mengerutkan keningnya bingung, Kia mengangguk cepat.

" Papah lagi pergi ke Solo kan?" Kata Kia.

" Bukanya pergi ke Bandung ya? Dokter Reza mengambil cuti tahunan nya loh selama seminggu. Katanya ada acara keluarga di sana. Kok kamu malah gak tau sih?" Aneh bagi Leni, bagaimana bisa anaknya tidak mengetahui tentang kepergian ayahnya sendiri.

" Bandung?" Kia terkejut, lalu ia menoleh pada Alex dengan tatapan tajam. 

Yang di tatap pun mengalihkan pandangannya ke arah lain sembari berdehem. Kia menghela nafasnya kasar, sudah di duga jika Alex mengetahui semua ini.

" Yasudah kalau begitu terima kasih ya, aku pulang dulu," pamit Kia seraya tersenyum paksa.

" Loh, gak jadi ke ruangannya direktur?" Tanya Leni bingung.

" Nggak perlu lagi, bye …" 

Kia pergi begitu saja melewati Alex dengan wajah kesalnya. Alex segera menyusul, ia menggaruk-garuk belakang kepalanya tak gatal.

Kia tidak menyangka jika papahnya yang ia kenal tidak pernah berbohong, malah tega berbohong seperti itu. Bahkan sampai-sampai rela membeli tiket 2 hanya untuk mengelabui dirinya saja.

" Demi apa papah tega berbuat seperti ini?" batin Kia bener-bener heran dengan Reza. dirinya adalah anaknya, anak kandungnya seakan tak dianggap ada.

Andai berkata jujur sedari awal jika keduanya memiliki hubungan, mungkin ia tidak akan sekecewa ini. dibohongi oleh Papah dan sahabatnya sungguh sangat menyakitkan hatinya.

" Kia jalannya pelan-pelan." Alex berhasil mengejar Kia. Gadis itu menoleh lalu menatapnya sinis.

" Bener-bener setia kawan ya, coba kasih tau dari tadi. Gak perlu kan capek-capek pergi kesini?" sindir Kia dengan nada kesa pada Alex. 

" Kan tadi Om sudah bilang kalau Om gak akan jawab iya ataupun tidak," jawab Alex santai. Kia hanya memutar bola matanya malas, ia berjalan cepat kembali meninggalkan Alex.

" Kia kita pergi makan malam ya," ajak Alex.

" Makan aja sendiri," jawab Kia ketus.

" Loh, kan tadi katanya setelah dari sini kita bakalan makan malam." Alex mengingat kan.

" Ia memang, tapi gak sama Om ya. Soalnya Kia lagi marah sama Om. Lebih baik Kia cari aja om-om tajir yang mau di jadikan sugar Daddy nya Kia," jawab Kia sinis, lalu ia kembali berjalan cepat.

" Nggak boleh! Pokoknya kamu gak boleh cari om-om lain." Alex dengan cepat menghalangi Kia dengan tubuhnya yang berada di depannya.

" Kenapa? Memangnya Om mau jadi sugar Daddy ny Kia?" 

" Iya mau!" Jawab Alex cepat tanpa pikir panjang, tentu saja membuat Kia menganga. Padahal ia hanya asal bicara saja tadi.

Terpopuler

Comments

MakNgah comel

MakNgah comel

biasanya di dunia nyata ataupun di dunia sinetron, gadis kampung ,gadis desa yg jadi sugar Daddy, karena keadaan ekonomi. ...ngeri banget ya

2024-03-24

0

ghada saputra

ghada saputra

ngarep za om 😁

2022-11-29

1

rutia ningsih

rutia ningsih

oalah koplak2 🤣

2022-11-29

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!