Marahnya Alex

Selepas kepergian, Rendi. Alex langsung menarik Kia dengan kasar lalu menyandarkannya ke dinding. Lelaki itu pun berdiri tepat dihadapan Kia dengan jarak yang sangat dekat. Kia meronta kerana sakit di pergelangan tangannya yang masih di cekal oleh lelaki di hadapannya ini 

" Sakit, Om …" ringisnya dengan mata berkaca-kaca. Entah apa salahnya sehingga lelaki ini bisa sangat marah sekali padanya.

" Apa yang kamu bicarakan sama Rendi?" Tanya nya dingin, terus menatap bak seekor elang yang ingin memangsa.

" Cuma mau ikut ke balapan motor aja," jawab Kia takut. " Ssssttt, sakit." 

" Mau ngapain kamu ikut-ikutan, mau jadi gadis brandalan kayak Rendi, begitu hah?" Emosi Alex, tadinya ia memang sedikit cemburu. Akan tetapi mendengar kata ingin ikut balapan membuatnya tak dapat menahan amarah. Entah setan apa yang sudah menguasai diri dan pikirannya sehingga marah besar seperti ini pada anak gadis orang.

Kia memejamkan matanya, ia bener-bener takut. Baru kali ini ada orang yang memarahi dirinya. Biasanya Reza tak pernah semarah ini padanya.

" Jawab Kia! Apa kamu gak tau hah jika di luaran sana banyak terjadi kejahatan, apalagi kamu ini seorang perempuan. Mau jadi apa kamu jika sudah kecanduan keluar malam, yang ada nanti kamu malah salah pergaulan." Emosi Alex.

" Tempat balapan liar itu bukan tempat seperti mall atau bioskop, Kia. Jangan coba-coba kamu pergi ke tempat nurjana seperti itu, apalagi bersama seorang laki-laki. Bahaya! Paham kamu," sambungannya dengan masih nada tinggi. 

Entah marah atau menasehati, namun sekarang ini Kia sudah tak kuasa menahan tangisnya.

Masih di posisi yang sama, Kia tertunduk tak berani menatap Alex. Terdengar suara isakan membuat Alex tersadar.

" Astaga, apa yang sudah aku lakukan?" Gumam Alex menyesal, ia melihat tubuh Kia gemetar akibat takut. Alex mengusap wajahnya kasar. Lalu ia tarik kembali tubuh gadis itu hingga berada dalam pelukannya. 

" Maafin, Om Kia. Om minta maaf," sesal Alex memeluk erat tubuh mungil itu.

Kia semakin terisak dalam pelukan Alex.

" Om jahat …" ucapnya sembari memukul dada Alex. 

" Maaf …" cicit Alex bener-bener menyesal.

" Om cuma takut kamu kenapa-napa, om bener-bener khawatir karena di sana sangat berbahaya. Makanya Om langsung emosi tadi," imbuh Alex mencoba menenangkan dengan tangan mengusap-usap punggung belakang Kia.

" Tapi Om bener-bener jahat, bentak Kia," ucap Kia lagi merujuk. 

Alex rangkup kedua pipi Kia lalu ia kecup seluruh wajah itu dengan membabi buta.

" Iya, kan Om udah minta maaf. Jangan nangis lagi ya, liat tuh cantiknya dah ilangkan," bujuk Alex mengusap sisa air mata.

" Emang sekarang dah gak cantik lagi?" Kia berubah menjadi sengsi. Gadis itu cemberut.

" Masih cantik kok, cantik banget malah," jawab Alex cepat.

" Boong, tadi bilang kalau cantiknya Kia dah ilang. Dah lah Kia males sama Om." 

Kia merajuk, lalu hendak melepas diri dari bekapan Alex. Akan tetapi, lelaki itu malah semakin mempererat pelukannya.

" Hehehehe, ya kan cuma bercanda aja sayang," sahutnya gemes. 

Wajah Kia menjadi merah bak kepiting rebus, ia menyembunyikan wajahnya di dada Alex yang bidang itu.

" Kyaaaa, Om turunin Kia!" Pekik Kia kaget saat tubuhnya sudah melayang di udara. 

Alex menggendong tubuhnya, dan ia lingkarkan kedua kaki Kia ke pinggangnya. Sontak membuat Kia mengalungkan tangannya di leher Alex erat supaya tidak jatuh. Hingga ia tampak seperti anak koala yang bergantung pada induknya.

" Capek dari tadi berdiri terus, kita pindah tempat," ucap Alex yang berjalan menaiki anak tangga.

" Tapi meja makannya?" 

" Gak bakalan ilang," sahut Alex cepat, setelah tiba di lantai dua, Kia melongo saat Alex tidak berhenti dan malah masih melangkah menuju lantai tiga.

" Buka pintunya," perintah Alex setelah tiba di depan pintu kamarnya. Lantai tiga hanya khusus kamar utama ya itu kamar Alex bersama sang istri seharusnya, karena ia seorang duda jadi untuk sementara kamar Alex aja.

" Hah? Ngapain ke kamarnya Om?" Kaget Kia. Lalu ia menganga setelah masuk dan melihat isi kamarnya yang bener bener-benar sangat besar dan luas. 

Alex menurunkan Kia perlahan.

" Ini kamarnya, Om?" Tanya Kia.

" Iya …" jawab Alex seraya menatap Kia dalam.

" Terus ngapain Kia di bawa ke sini? Kan kamar Kia di bawa." 

Alex seketika tersadar, entah apa yang di pikiran lelaki itu. Ia garuk-garuk keningnya lalu menyengir. 

" Hehehe, Om lupa," ucapnya malu.

" Lupa?" Jar Kia keheranan sambil geleng-geleng kepala. Alex kembali menyengir kuda saja.

" Lupa, kirain dah jadi istri," gumam Alex pelan. 

" Yaudah kalau gitu Kia mau ke kamar Kia, banyak tugas kuliah yang belum di selesaikan. Selamat istirahat, Om." 

Kia hendak membuka pintu kamar Alex, lalu lelaki itu mencekal tangannya lembut. Otomotif Kia menoleh arahnya, dan menunggu apa yang di inginkan oleh Alex.

" Gak mau di gandong lagi?" 

Terpopuler

Comments

Diah Mahlipi

Diah Mahlipi

baru sembuh dari demam kak 😁 Alhamdulillah bisa up lagi.

2022-11-16

0

rutia ningsih

rutia ningsih

lama upnya

2022-11-16

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!