Sang Maharani Yuan Shiang
Di paviliun angsa yang indah tampaklah seorang gadis remaja usia lima belas tahun yang amat cantik jelita sekali sedang duduk merenung menatap langit di sore hari.
" Yang Mulia... "
Panggil seorang pemuda usia tujuh belas tahun yang amat tampan sekali mendatangi taman bunga tulip.
" Yu Xian, kenapa kau baru datang ke taman bunga tulip ku? "Tanya gadis jelita itu kepada pemuda itu.
" Maaf, Yang Mulia.. Hamba baru saja selesai tugas di kemiliteran Kekaisaran Yuan. " Jawab Yu Xian, nama pemuda itu.
" Oh, begitukah? " Tanya Yuan Shiang nama gadis jelita itu.
" Iya, hamba membahas perbatasan di kota Li An dengan para Jenderal dan Panglima di kantor pusat kemiliteran Kekaisaran Yuan di kota Ning di Ibukota Kekaisaran Yuan. " Jawab Yu Xian berdiri dengan membungkuk hormat kepada Yuan Shiang yang kini menjadi Kaisar wanita yang bergelar Sang Maharani Yuan Shiang.
Yuan Shiang memandangi Yu Xian yang tidak berani menatap gadis jelita yang dahulunya teman sekolah di lembaga pendidikan tinggi Kekaisaran Yuan, tetapi kini Yuan Shiang adalah seorang pemimpin tunggal di Negeri Yuan.
" Yu Xian, bisakah kau tak menundukkan wajah mu terus menerus sejak tadi? " Tanya Yuan Shiang berdiri begitu dekat dengan Yu Xian.
" Yang Mulia, hamba tidak berani memandang Anda, Yang Mulia. " Jawab Yu Xian semakin menundukkan wajah dan ia sujud hormat di hadapan Yuan Shiang.
" Yang Mulia... "
Suara dayang istana menyadarkan Yuan Shiang untuk kembali ke pekerjaannya sebagai Maharani.
" Sudahlah... Kau pergilah sana... "
" Iya, Yang Mulia. " Jawab Yu Xian dengan sikap hormat kepada Yuan Shiang yang berjalan anggun menuju ke arah tempat kerjanya.
Di ruang kerja Yuan Shiang mempelajari jurnal kerja yang di kirimkan oleh kepala kasim Fang kepadanya dengan serius dan teliti sekali untuk meningkatkan taraf kemajuan Negeri Yuan.
" Laporan tentang produksi bahan baku untuk pembuatan mekanisme senjata anak panah dan busur otomatis. " Kata Yuan Shiang membaca buku kerja dengan sungguh hati.
" Kakak Shiang, apakah kamu ada waktu untuk ku? "
Tanya Yuan Chen adik tirinya yang terbesar dan usianya pun sebaya dengan Yuan Shiang, yaitu sama-sama berusia lima belas tahun.
Yuan Shiang menutup buku kerjanya untuk ia bisa memberikan waktunya untuk adiknya bisa bicara dengannya.
" Iya, Chen kamu ingin bicara apa dengan ku? "
" Aku menyukai Yu Xian, Kak. " Jawab Yuan Chen.
" Oh..? "
" Kakak Shiang, apakah kamu tak keberatan jika aku menjalin hubungan asmara dengan Yu Xian? " Tanya Yuan Chen yang mengejutkan hati Yuan Shiang yang seketika itu juga merasa sedih sekali.
" Tidak, aku sama sekali tak keberatan. " Jawab Yuan Shiang tersenyum manis sekali.
Yuan Chen berseri -seri mendengar jawabannya.
" Terimakasih, Kakak Shiang. " Kata Yuan Chen nada bahagia.
Lalu usai Yuan Chen pergi dari ruang kerjanya, ia memanggil Yu Xian untuk menghadap dirinya di ruang kerjanya.
" Yu Xian, berani sekali kamu membuat adikku jatuh cinta kepadamu!! "
" Maafkan hamba Yang Mulia... Hamba tidak berani membuat Puteri Yuan Chen jatuh cinta kepada hamba. " Kata Yu Xian segera suiud.
" Apakah kau tahu tadi Yuan Chen bilang ia suka kepadamu dan ingin menjalin hubungan asmara denganmu kepadaku di kantor ku ini? ! Apakah sikapmu tadi kepadaku merupakan jawaban yang ku ingin tahu darimu yang datang kepada ku dengan sikap yang berbeda dengan sikapmu sebelum aku menjadi Maharani Yuan Shiang? " Tanya Yuan Shiang yang membalikkan tubuh menghindari tatapan mata Yu Xian.
" Yang Mulia, hamba tidak tahu dan hamba tidak pernah mau tahu tentang perasaan suka dari Putri Yuan Chen terhadap hamba karena hamba hanya tahu diri hamba harus membiasakan diri untuk menghormati anda sebagai Kaisar Negeri Yuan kita saat ini. " Jawab Yu Xian memandangi punggung Yuan Shiang dengan sendu.
" Sekarang kau sudah tahu perasaan adikku padamu ini..., Aku ingin kau menjalin hubungan asmara dengannya sesuai dengan keinginannya dan bahagiakan dirinya dengan sepenuh hatimu. " Kata Yuan Shiang yang bertekad untuk dirinya bisa menjaga Kekaisaran dari semua orang yang berada di dalam Istana Yuan.
" Baiklah, hamba patuh kepada perintah Anda. "
Jawab Yu Xian patuh kepada Yuan Shiang namun hatinya terasa sedih sekali harus patah hati karena cinta pandangan pertama yang gagal terhadap Yuan Shiang.
Yuan Shiang termenung seorang diri di kamar pribadinya usai memikirkan percakapannya dengan Yu Xian di ruang kerjanya dan kini ia harus melihat adiknya dan pria yang dicintainya selalu dekat satu sama lainnya.
" Aku harus melupakan cinta pribadi ku untuk rakyat ku. " Kata Yuan Shiang menatap langit di luar jendela kamarnya.
Gadis ini terkejut oleh bayangan yang berada di atas genteng menara tertinggi di istana Yuan. Ia pun tertarik untuk mengetahui bayangan itu dari dekat.
Brrr!
Yuan Shiang melayang cepat ke genteng menara tertinggi di Istana Yuan dan ia melihat raut pria usia tiga puluh tahunan memandangi dirinya dengan tatapan mata tajam sekali namun lembut.
" Siapakah kamu? " Tanya Yuan Shiang berdebar.
" Aku Yu Qian, " Jawab pria itu yang mendekati Yuan Shiang begitu cepat dan mengejutkan hati Yuan Shiang karena pria ini ingin memelukmya.
Plakk!
" Lancang! Kau pikir kau ini siapa? Ah! "
Suara Yuan Shiang yang berwibawa sekali telah membuat pria itu kagum.
" Maaf, Aku cuma ingin membersihkan debu di atas bahumu saja. " Jawab Yu Qian.
" Kau berani menyelinap masuk ke istana Yuan tanpa ada seorang pun tahu kehadiran kamu di istana Yuan. "
Kata Yuan Shiang dengan mengangkat alisnya yang indah.
" Aku ingin minta izin untuk aku bisa bermain musik di ruang musik di istana Yuan anda, Yang Mulia. " Kata Yu Qian duduk di atas genteng.
" Iya, baiklah asalkan kamu tak keluyuran di istana lainnya. " Kata Yuan Shiang yang tertarik dengan pria di hadapannya.
" Yang Mulia.. "
Yu Qian memberi senyuman yang memikat hati gadis remaja itu.
" Apa?"
Yu Xian menarik lengan Yuan Shiang untuk pria ini bisa mendekati gadis itu lalu mencium bibir lembut Yuan Shiang sampai gadis ini kaget sekali lalu melayang turun kembali ke kamarnya dengan jantungnya tak berhenti berdetak.
" Yuan Shiang, Aku akan membuatmu jatuh cinta kepadaku, lalu aku akan merebut takhta mu darimu langsung. " Kata Yu Qian tersenyum aneh.
Yu Qian melayang pergi dari menara tertinggi di istana Yuan menuju ke arah rumah kediaman Zhao yang tak jauh dari Istana Kekaisaran Yuan.
" Xian gege..Kau darimana saja? " Tanya seorang gadis muda yang cantik jelita.
" Hao Mei, kenapa kamu belum tidur? " Tanya Yu Qian tersenyum lembut kepada Zhen Hao Mei nama gadis itu.
" Aku menunggumu. " Jawab Zhen Hao Mei nada manja sekali kepada Yu Qian yang membalasnya dengan rangkulan yang lembut.
" Oh, sayang maafkanlah aku yang nyaris telah mengabaikan dirimu yang telah menunggu ku dirumah sampai kau belum tidur. " Kata Yu Qian menggendong Zhen Hao Mei menuju ke kamar di dalam rumah marga Zhao.
Bersambung!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
pєkαᴰᴼᴺᴳ
semangat
ceritanya keren 😎
2022-12-08
2
lina
like favorit'in
2022-12-08
2
Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻
makasih ya udah mampir
2022-12-03
1