Cemas [Telah Revisi]

Di depan apartemen Oliver menunggu Aletta kembali. Tak berselang lama dari itu Oliver melihat seseorang yang sangat ia kenali keluar dari dalam apartemen yang berada di sebrang jalan.

Aletta keluar dari dalam apartemen itu dengan tenang, ia berusaha setenang mungkin agar tidak ada yang curiga padanya. Setelah menjauh dari apartemen itu, Aletta kemudian berlari mendekati Oliver.

"Bagaimana, apa kamu berhasil mendapatkan?" penasaran Oliver pada jawaban Aletta.

"Bawa aku masuk." hanya itu yang Aletta katakan.

Oliver mengerti lalu membawa Aletta masuk ke dalam apartemen kembali dan berjalan menuju kamar Nicholas.

Di dalam kamar Nicholas.

"Di mana Aletta, kenapa sampai sekarang masih belum kembali, apa dia dalam masalah, sehingga membuatnya kesulitan dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk kembali ke sini." cemas Leonor memikirkan adiknya yang masih belum kembali.

"Mungkin sebentar lagi Aletta akan kembali, kamu tidak usah khawatir." Edward berusaha menenangkan Leonor yang terus menerus gelisah.

"Bagaimana aku tidak khawatir, Aletta masih belum kembali, dia bilang akan pergi sebentar tapi sampai sekarang dia masih belum pulang juga, aku khawatir kalau sampai dia kenapa-napa, aku tidak mau ada apa-apa dengannya." sebagai seorang kakak, Leonor tidak akan pernah terima satu luka pun singgah di tubuh adiknya hanya karena rencana gila teman-temannya.

"Aletta akan baik-baik saja Leonor, Oliver ada bersamanya, Oliver tidak akan biarkan Aletta kenapa-napa." Jonson berusaha membuat Leonor tenang namun sayangnya tidak berhasil.

Leonor mondar-mandir memikirkan Aletta yang masih belum kembali.

"Ada apa dengan Aletta, kenapa sampai sekarang masih belum kembali juga, apa dia dalam masalah, bagaimana kalau sampai Aletta ketahuan dan agen YSL yang kejam itu membunuhnya, aku tidak mau adik ku kenapa-napa." nyerocos Leonor.

"Jika sampai mereka berani melukai adik ku walaupun seujung kuku, aku tidak akan tinggal diam, aku akan buat mereka hancur berkeping-keping." ancam Leonor yang membuat partnernya bergidik ngeri.

Cristian menghembuskan napas berat."Leonor agen YSL tidak tau jika Aletta bagian dari agen VCL, kau tidak usah khawatir, Aletta pasti baik-baik saja, agen YSL tidak akan berbuat yang tidak-tidak pada Aletta."

"Mereka memang tidak tau siapa Aletta tapi mereka tau siapa Oliver, mereka pasti akan langsung menebak kalau Aletta pasti bagian dari agen VCL." bantah Leonor.

Mereka semua diam, percuma mereka menghentikan Leonor karena hal itu akan berakhir dengan kata sia-sia.

"Leonor kau boleh khawatir, tapi jangan berlebihan, adik mu pasti akan kembali dalam keadaan baik-baik saja, dia tidak akan terluka sedikitpun, dia itu sebelas dua belas dengan Le, sama-sama penjinak bom tanpa menggunakan pengaman." Nicholas sangat yakin jika Aletta akan baik-baik saja. Namun jika itu tidak benar, maka ia yang akan di makan oleh kakak korban.

"Tapi saat ini Aletta tidak berurusan dengan bom, tapi dengan Le, Leon itu kejam, dia akan langsung membunuh adik ku kalau sampai Aletta ketahuan saat berusaha ngambil rekaman cctv itu." pikiran buruk terus menghantui otak Leonor.

"Aku tidak mau hal itu terjadi, aku tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya jika Aletta pergi dari hidup ku. Akkkh tidak, aku tidak mau kehilangan dia, lebih baik aku saja yang pergi terlebih dahulu, jangan dia." wanita itu tidak dapat di hentikan, kecemasannya membuat telinga semua orang pengang. Dia seperti orang gila dengan pikiran buruknya sendiri.

"Aletta akan baik-baik saja Leonor." sekali lagi Cristian berusaha membuat Leonor tenang namun tetap saja gagal. Lelaki itu sampai kehabisan kata-kata.

Leonor masih belum tenang, ia terus mondar-mandir ke sana kemari memikirkan Aletta yang masih belum pulang."Sudah sejak tadi Aletta pergi, kenapa sampai sekarang masih belum kembali. Apa jangan-jangan dia...." cemas Leonor terus melirik jam yang melingkar di tangannya.

Agen VCL yang melihat kecemasan yang terpancar di wajah Leonor hanya diam dan terus menunggu kedatangan Aletta dan Oliver.

"Sstt diamlah, tidak ada yang terjadi pada adik mu. Oliver ada bersamanya, dia yang akan menjaga dan melindungi adik mu." Edward menundukkan paksa gadis itu di tempat semula.

Leonor menuruti apa yang Edward katakan. Ia diam dan terus menunggu.

Tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka.

"Aletta." panggil Leonor ketika melihat adiknya kembali. Rasa senang dan lega menghampiri kakak dengan satu adik di dunia. Tidak ada ayah, tidak pula ada ibu. Leonor hanya punya Aletta di dunia ini.

"Kau baik-baik saja bukan, gak ada yang terjadi pada mu bukan?" semua inci badan Leonor periksa, ia tak mau ada luka yang menoreh tubuh sang adik.

"Tidak kakak, aku baik-baik saja, semuanya aman, kakak tidak perlu cemas." Aletta menenangkan kakaknya.

"Aletta bagaimana keadaan di dalam apartemen itu?" Oliver mempertanyakan.

"Apartemen itu di jagat ketat, aku begitu sulit untuk masuk ke dalam, untung ada manager yang datang dan membawa ku masuk ke dalam, kalau aku tidak bertemu dengannya mungkin aku langsung gagal karena tentara itu begitu serius saat bertanya sehingga untuk berbohong seperti tidak ada ruang." jelas Aletta.

"Tunggu-tunggu kalau penjagaannya ketat seperti itu, bagaimana caranya Oliver bisa lolos dari tentara yang menjaga apartemen?" pertanyaaan itu di ajukan oleh Leonor yang begitu sangat penasaran. Dan merasa adanya kejanggalan.

"Aku tidak ikut masuk ke dalam apartemen itu, hanya Aletta saja yang bisa masuk ke dalam sana, karena aku tau jika tentara-tentara itu sudah pasti akan mengenali ku dan dia pasti tidak akan membiarkan ku masuk ke dalam." jawab Oliver.

Leonor langsung meradang mendengar jawaban Oliver."Jadi kau membiarkan adik ku pergi sendiri, jika ada apa-apa dengannya, apa kau mau tanggung jawab."

Makian langsung meluncur, semua orang tidak ada yang menenangkan, karena sebelumnya mereka berpikir Oliver yang akan melindungi Aletta, tapi fakta berkata lain. Leonor yang hampir mati menunggu adiknya kembali melampiaskan kekesalan pada kapten VCL, yah dia Oliver. Oliver diam tak berani menatap wajah Leonor yang sedang marah besar.

"Kenapa kau diam, apa kau bisu!" teriak Leonor yang sudah sangat geram pada Oliver."Kalau semisal adik ku ketahuan lalu agen YSL membunuhnya bagaimana?"

"Kakak aku baik-baik saja, tidak ada apapun yang terjadi pada ku, kakak tidak usah khawatir." Aletta berusaha menenangkan Leonor yang meledak-ledak.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!