Gawat [Telah Revisi]

Aletta melihat setiap kamar berharap dapat menemukan kamar agen YSL. Di kanan dan kirinya banyak sekali kamar yang Aletta lewati, namun masih belum menemukan kamar Leon dan agen YSL lainnya."Di mana kamar mereka, kenapa gak ketemu?"

"Apa mereka berada di ruangan rahasia?" Aletta melihat semua kamar-kamar yang berada di sana.

"Semua kamar di sini sama, bagaimana caranya aku bisa tau di mana kamar Le, kamar Lux, dan yang lainnya." Aletta kebingungan melihat kamar-kamar yang berada di apartemen itu.

Tiba-tiba Aletta menemukan sesuatu yang dapat membuatnya mengetahui kamar siapa saja. Aletta mendekati nama pemilik kamar yang bersangkutan.

"Kenapa namanya seperti di sembunyikan, apa jangan-jangan aku berada di depan kamar agen YSL, ku rasa memang benar, lihat saja di sini agak berbeda dengan kamar-kamar sebelum-sebelumnya, biasanya kan nama pemiliknya terpampang dengan jelas, tapi ini malah terlihat seperti di sembunyikan."

Aletta membalikkan nama pemilik kamar yang ada di depannya. Dan terpampang nama seseorang."Oh jadi ini kamarnya Ishaan."

"Aku harus cari kamar agen YSL lainnya, aku rasa kamar mereka tidak jauh dari sini." Aletta berjalan dengan membaca nama-nama pemilik kamar itu.

"Ini kamarnya Lucas, sedangkan yang ini kamarnya Le."

Langkah gadis itu langsung terhenti."Ini kamar yang aku cari-cari."

Kamar Le berada di tengah-tengah, di samping kanannya terdapat kamar Max dan Ishaan sedangkan di samping kirinya adalah kamar Lucas, Lux.

"Aku harus masuk ke dalam kamar ini, aku harus ambil rekaman cctv itu." Aletta memegang gagang pintu. Dengan perlahan-lahan Aletta membuka pintu, sebelum ia masuk ia mengintip apakah di dalam kamar Le atau tidak.

"Aman."

Aletta masuk ke dalam kamar Le yang cukup luas"Lumayan besar juga kamar ini."

"Rekaman cctv! Aku ke sini hanya untuk mengambilnya, aku harus temukan rekaman cctv itu lalu pergi dari sini, sebelum le masuk ke dalam kamarnya dan akan menangkap basah diri ku yang berani-beraninya masuk ke dalam kamarnya tanpa izin." Aletta teringat pada tujuan awalnya datang ke apartemen ini.

Aletta mendekati nakas yang berada di samping tempat tidur. Aletta membuka semua slorokan itu untuk melihat apakah di sana ada apa yang ia cari-cari atau tidak. Akan tetapi barang yang di inginkan tidak singgah di sana. Aletta kemudian bergerak mencari ke semua tempat, setiap bagian terpenting menurutnya Aletta periksa.

"Di mana rekaman cctv itu, kenapa tidak ada di sini. Le menaruhnya di sebelah mana, kenapa susah sekali untuk di temukan." Aletta terus membuka satu persatu slorokan dan mencari rekaman cctv itu dengan terburu-buru. Kepanikan datang menyergap wajahnya. Sesekali ia mengawasi keadaan takut sang pemilik kamar datang.

"Tidak ada, mungkin di sebelah sana."

Aletta berlari mendekati slorokan, ia membuka tiap-tiap slorokan itu berharap di sana ada rekaman cctv yang ia cari.

"Tidak ada juga, di mana Le menyimpannya, kenapa tidak bisa ku temukan. Apa mungkin rekaman cctv itu bukan berada di kamar Le, tapi di kamar Lux. Tapi tidak mungkin, aku rasa rekaman cctv itu berada di sini, aku harus cari rekaman itu ke segala penjuru."

Aletta kembali mendekati tempat tidur, ia mencari rekaman cctv itu di bawah kasur sampai ke kolom tempat tidur.

Aletta tampak cemas karena masih tak kunjung menemukan apa yang dia cari.

"Kalau rekaman cctv itu tidak ada di sini kemungkinan ada di kamar Lux, aku harus periksa kamar Lux, aku harus dapatin rekaman cctv itu lalu pergi dari sini sebelum petugas kebersihan yang asli datang dan akan membuat penyamaran ku terbongkar."

Aletta hendak keluar dari dalam kamar Le.

Tiba-tiba pandangannya jatuh pada meja yang terdapat sesuatu yang menarik perhatiannya. Aletta mendekati meja itu.

"Ini rekaman cctvnya, kenapa aku tidak sadar kalau rekaman cctv ini berada di sini, eh tunggu-tunggu kenapa Le menaruhnya di sini, aku mencarinya di semua tempat, tapi dengan entengnya dia meletakkan rekaman cctv ini di meja, apa dia tidak takut hilang." Tak habis pikir Aletta dengan Le.

"Ah sudahlah aku tidak mau memikirkannya, yang penting rekaman cctv ini sudah berada di tangan ku, aku harus kasih rekaman cctv ini pada agen VCL, mereka pasti sedang menunggu aku kembali."

"Aku harus pergi dari sini, aku tidak boleh sampai ketahuan."

Belum sempat Aletta bergerak dari tempatnya tiba-tiba.

Krieet

Suara pintu yang terbuka. Le yang baru selesai mandi keluar. Le tertegun melihat seorang wanita berada di dalam kamarnya."Siapa kau?"

Aletta yang mendengar suara itu langsung berbalik badan.

"Arrrrgghh." teriak Aletta yang melihat Le yang telanjang dada tengah berdiri di depannya, ia langsung menundukkan kepala.

Le yang mendengar teriak itu hanya diam tanpa ekspresi."Siapa kau, kenapa masuk ke dalam kamar ku tanpa izin?" Le mengenakan kemeja di depan Aletta.

"Gawat, aku harus jawab apa." batin Aletta tercekat.

Aletta diam, ia tidak melihat wajah Le yang berdiri di depannya.

"Jawab, kenapa kau diam saja."

Aletta tercekat, ia seperti kehabisan kata-kata untuk menjawab semua pertanyaan itu.

"Jawab, apa kau bisu."

Aletta yang di katain seperti itu meradang, namun dia menahannya. Pelan-pelan Aletta mendongak menatap wajah tegas dan dingin Le.

Le mengangkat satu alisnya dan memandang wajah gadis yang memucat itu.

"A-aku petugas kebersihan, manager menyuruh ku untuk membersihkan kamar ini, maaf kalau aku masuk ke dalam kamar ini tanpa seizin mu." gagap Aletta menjawab.

Le memperhatikan wajah Aletta terutama matanya dengan seksama. Aletta yang di tatap oleh mata elang itu menelan ludah.

"Maaf Pak, aku permisi dulu." Aletta membalikkan badan hendak keluar dari kamar Le yang bagai neraka dunia, karena penghuninya mengerikan bagaikan iblis.

"Tunggu."

Aletta langsung tegang mendengar hal itu. Aletta dengan ketakutan menghadap kembali ke arah Le.

"Kau meninggalkan ini." tunjuk Le pada sapu yang di angkatnya.

Aletta langsung teringat pada alat peraga untuk melakukan penyamaran. Segera mungkin gadis itu mengambil barang-barang miliknya."Terimakasih Pak, saya permisi dulu."

Saat Aletta mengambil sapu itu dari tangan Le, tak sengaja Le mencium bau parfum yang begitu membuatnya tenang. Aletta kemudian keluar dari dalam kamar Le dengan kecepatan tingkat tinggi.

"Selamat, syukurlah dia tidak curiga pada ku." Aletta bernapas lega setelah berhasil keluar dengan keadaan hidup-hidup dari kandang musuh.

"Aku harus pergi dari sini, aku tidak mau ada yang curiga pada ku."

Aletta dengan terburu-buru keluar dari apartemen dengan membawa rekaman cctv yang berhasil Aletta simpan sebelum ketahuan oleh Le.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!