Membuat rencana [Telah Revisi]

Di negara China ada dua kakak beradik yang bernama Leonor dan Aletta yang usianya cuman selisih satu tahun. Kakak beradik itu tengah berjalan-jalan di dekat taman, sesekali mereka tertawa karena hari ini mereka bisa bebas berkeliaran kemanapun yang mereka mau.

Tiba-tiba tawa yang menghiasi wajah mereka langsung sirna ketika melihat seorang laki-laki berdiri di dekat mobil hitam yang berada di seberang jalan.

"Kenapa dia ada di sini." bisik Aletta mematung di tempat.

"Aku juga tidak tau." Leonor ikut menjadi patung, kemunculan lelaki itu adalah malapetaka yang pernah ada.

"Ayo kita samperin dia, kayaknya dia ada perlu sama kita." nekad Aletta melangkah menghampiri sosok memakai kacamata hitam dan berdiri menyilangkan tangan itu. Di susul oleh sang kakak, mereka berdua menyebarang jalan demi menemui sosok tersebut.

"Selamat sore pak." sapa mereka memberikan tanda hormat dengan di sertai senyuman manis.

"Kalian bersiap-siap, malam ini kita berangkat ke Jepang, ada konferensi pers yang di adakan di sana."

"Pasti konferensinya membahas tentang zombie bukan." tebak Aletta.

"Aletta." Leonor memberikan tatapan tajam pada adiknya.

"Tapi benar kan kakak." gadis itu tidak terima di salahkan padahal menurutnya tidak salah.

"Sudah diam." pelan Leonor meminta, adiknya memang sangat tidak sopan dengan atasan sendiri mulai dari awal sampai akhir, hingga kebiasaan buruknya yang paling fatal adalah mengganggap atasannya sebagai temannya. Padahal di mata Leonor itu sangat tidak sopan.

Aletta terpaksa diam untuk menuruti keinginan kakaknya, walau dalam hati rasa ingin berteriak meninggikan diri sendiri.

"Ayo kita kembali ke markas, kita harus atur rencana sebelum berangkat ke Jepang." Lelaki atas nama Juna berseru.

Mereka berdua mengangguk lalu masuk ke dalam mobil hitam itu. Mobil hitam membawa mereka pergi meninggalkan taman, dan berhenti tepat di markas besar VCL. Mereka berdua keluar dari dalam mobil dan mengikuti Juna yang masuk ke dalam markas.

tap

tap

tap

Langkah kami mereka bertiga memecah keheningan. Agent VCL lainnya yang mendengar suara langkah kaki itu langsung menatap ke arah pintu.

"Dari mana saja kalian, kenapa kalian malah pergi begitu saja, kalian tidak tau apa kalau ada bencana besar yang melanda negara Korea." Nicholas lantas menyuguhkan kedatangan mereka dengan amukan.

"Negara Korea yang terkena bencana, apa hubungannya dengan kepergian ku." kilah Aletta tidak terima di salahkah.

"Aletta." Leonor memberikan tatapan tajam pada adiknya sekali lagi.

"Diamlah kak, kali ini kau tidak usah mencegah ku lagi, kita kan pergi karena memang hari libur, tak salah kan, tapi kenapa mereka bawaannya marah terus." celoteh Aletta tidak lagi peduli pada apapun. Unek-unek di dalam hati di keluarkan dengan sejelas-jelasnya, karena di sini menurutnya ia tidak melakukan kesalahan sehingga tidak boleh ada yang memarahinya.

"Aletta, Nicholas tidak marah, dia cuman kelelahan, mangkanya dia melampiaskan kemarahannya pada kalian." Edward menenangkan Bagaimanapun gadis itu cukup handal ketika membereskan masalah besar yang mereka hadapi selama ini. Oleh karena itu, jangan sampai karena kejadian sepele ini Aletta enggan terjerumus untuk membantu sehingga grup mereka akan retak, tidak sesempurna dulu.

"Ada apa kalian manggil kami?" Aletta mengambil duduk di dekat Oliver.

"Kalian pasti sudah tau tentang wabah zombie yang melanda Korea Selatan, maka dari itu seluruh negara-negara di dunia mengadakan konferensi pers yang di adakan di Jepang besok malam. Sebelum kita berangkat, kita harus mengatur rencana untuk menyelesaikan misi ini." Juna pembawa mereka pada pembahasan yang penting dan bersifat urgent.

"Kita harus pikirkan cara sebelum berangkat menyelesaikan misi, sebelumnya apa di antara kalian ada yang mempunyai rekaman tentang situasi yang ada di sana?" Mata cantik Leonor menatap satu persatu orang-orang yang berkumpul di lokasi.

"Ada, ini Leonor, kau bisa melihatnya." Cristian memberikan rekaman tentang keadaan di Korea Selatan.

Leonor mengamati rekaman itu dengan seksama."Situasi di sana separah itu, aku merasa zombie itu sudah menyebar ke seluruh negara Korea Selatan."

"Kalau mereka sudah menyebar luas, bagaimana caranya kita bisa menyelesaikan misi ini, kita pasti akan kesulitan." Aletta tidak yakin misi besar kali ini akan berhasil mereka selesaikan dengan baik seperti sebelum-sebelumnya.

"Maka dari itu kita harus cari rencana yang terbaik dalam menyelesaikan misi ini, sebelum itu aku ingin bertanya, kenapa bisa ada zombie di Korea Selatan? Dari mana asal mereka dan bagaimana awal mulanya?" pertanyaan itu yang pertama kali muncul di benak Leonor, karena sebelumnya tidak pernah ada wabah semenakutkan ini yang melanda kehidupan manusia.

"Kami mendapatkan informasi kalau ada penduduk Korea Selatan bernama Gradit yang mendadak pingsan setelah meminum air, setelah itu Gradit menjadi kejang-kejang dan kemudian mengamuk tak jelas, baru setelah itu dia berubah menjadi zombie dan menggigit penduduk lainnya sehingga banyak sekali penduduk yang berubah menjadi zombie." Jonson menerangkan.

"Kok bisa?" kaget kakak beradik itu.

"Aku merasa air yang di minum oleh Gradit telah di campur virus zombie sehingga Gradit langsung berubah menjadi zombie dan menghancurkan Korea Selatan, tak cuman Gradit saja tapi banyak warga Korea Selatan yang juga meminum air dan gejalanya sama persis sebelum berubah menjadi zombie." itu suara Cristian yang menduga-duga.

"Dari mana asal air yang sudah mereka minum?" dengan seksama Aletta menatap layar laptop yang menampilkan kejadian parah di negara tetangga.

"Kami tidak tau Aletta, maka dari itu kita selidiki penyebab utama mereka menjadi zombie secara detail dan untuk menyelidikinya kita harus berangkat ke Korea Selatan, agar kita tau bagaimana mereka bisa berubah menjadi zombie." itu solusi yang mau tidak mau mereka harus laksanakan. Menurut Edward tidaklah mungkin asal muasal wabah itu akan di temukan jika mereka masih diam di lokasi. Hal berbahaya harus mereka tempuh jika ingin masalah rumit ini kelar.

"Mereka bisa berubah menjadi zombie karena ada virus zombie di air yang mereka minum, pertanyaannya siapa yang sudah menciptakan virus zombie itu dan siapa juga yang sudah menyebarkannya?" Suara Oliver terdengar mendominasi, membuat suasana menjadi serius.

"Sepertinya memang ada orang yang membuatnya dan juga menyebarkannya" jawab Cristian.

"Tapi untuk apa dia melakukan semuanya?" heran Aletta.

"Ku rasa ada orang yang berniat untuk menguasai dunia dengan cara menciptakan virus zombie." sahut Edward.

"Apa orang itu berasal dari negara Korea?" pertanyaan sulit mendapat jawaban Leonor luncurkan.

"Antara iya dan tidak, di antara kita tidak ada yang tau siapa yang sudah berada di balik wabah zombie ini, yang jelas kita harus hati-hati saja, karena orang di balik wabah zombie tidak akan membiarkan kita menyelesaikan misi ini dengan mudah, kita harus ekstra hati-hati dalam menyelesaikan misi ini, karena misi kali ini tidak mudah, sekali kita terkena virus zombie maka tamatlah riwayat kita." tegas Oliver.

Mereka semua mencerna baik-baik perkataan Oliver. Di saat keadaan menegang tiba-tiba seseorang masuk ke dalam ruangan itu.

"Raymond!" kompak mereka menyebut.

"Kenapa terkejut melihat ku? Aku bukan hantu, jangan terkejut seperti itu." pemuda yang datang membawa laptop di tangannya itu juga ikut terkejut melihat wajah tegang mereka semua.

"Apa yang kau bawa." Nicholas menatap seksama lelaki itu.

"Aku mendengar kalau agent rahasia YSL akan berangkat jam 6, sekitar 3 jam lagi mereka akan berangkat ke Jepang." badan intelijen negara, yaitu Raymond memberikan bocoran data kepada agent VCL terkait agent kelas kakap di negara sebelah.

"Ada informasi lagi yang kau dapatkan?" interogasi Juna.

"Tidak ada, itu saja aku mencarinya dengan susah payah, aku mendapatkan informasi itu karena ada teman ku yang berkerja sebagai satpam di bandar udara New York, dia mendengar kalau agent YSL akan berangkat ke Jepang jam 6." Raymond menyahut.

"Informasi itu tidak berguna, seharusnya kau memberikan informasi yang berguna bagi kami, kalau cuman hal itu tak penting sama sekali bagi kami." cerocos Aletta.

"Hei nona! Agent YSL itu sistem perlindungannya susah untuk di bobol, karena di sana ada Lux yang ahli dalam merentas data, jika aku berusaha merentas data mereka, mereka pasti akan langsung tau kalau itu aku dan tak segan-segan mereka akan membalas dengan cara merampas data internal negara kita bahkan mereka bisa membalas dengan cara menggeser satelit kita." sambar Raymond keras.

Aletta membalas dengan dehaman yang mengejek.

"Lalu apalagi yang ingin kau beritahukan, kau tidak punya informasi apapun terkait rencana agent YSL dalam menghadapi wabah zombie?" Juna mencoba mengorek informasi penting lagi yang mungkin di bawa lelaki itu.

"Aku memang tidak tau rencana mereka, tapi aku sudah membuat rencana yang bisa kalian lakukan untuk bisa sampai di Korea Selatan." kabar baik Raymond umumkan dengan lantang.

Terpopuler

Comments

Vallensia

Vallensia

loh loh loh kok bersambung! lanjut lagi dong thor penasaran nih

2022-11-07

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!