Apa rencana mu? [Telah Revisi]

"Apa rencana mu?" bagai Sambaran petir tatkala pertanyaan Oliver layangkan.

Aletta juga begitu penasaran dengan rencana Raymond.

"Jika ingin sampai di negara Korea lebih baik kalian lewat jalur laut dari Tokyo dan mendarat di Jeju, jarak antara Tokyo ke Jeju cuman 1.223 km, di sana kalian nanti ciptakan peledak karena untuk menyelesaikan misi ini kalian pasti akan membutuhkan peledak, entah itu peluru atau bom dengan jumlah banyak, setelah itu baru kalian langsung ke ibu kota negara Korea Selatan dan menyelesaikan misi ini." taktik perjalanan Raymond berikan.

"Menurut ku lebih baik kita mendarat di Busan saja, kalau di Jeju jarak tempuhnya lebih lama, kalau mendarat di Busan cuman 959 km, baru setelah itu kita langsung melanjutkan perjalanan ke Seoul selaku ibu kota yang paling parah terdampak wabah zombie." Nicholas memiliki pendapat lain.

"Yang di bilang Nicholas itu benar Ray, lebih baik kita langsung ke Busan saja, baru setelah itu ke Seoul biar mempersingkat waktu." Cristian setuju dengan usulan Nicholas.

Raymond kembali bersuara."Tapi menurut ku kalian lebih baik mendarat di Jeju karena kalian dapat melihat situasi negara Korea dari sana dan juga di sana kalian dapat membuat bom atau peluru dengan jumlah banyak untuk membunuh zombie yang hendak mengigit kalian."

"Ray, di Jeju itu pasti ada zombienya, kita tidak bisa berada di sana dan menciptakan peledak dengan jumlah banyak." seru Edward.

"Tapi kalau menurut aku zombie masih belum ada di Jeju karena provinsi Jeju di kelilingi air sehingga zombie gak akan bisa masuk ke pulau itu, kalian bisa menggunakan pulau itu sebagai tempat untuk membuat peledak." saran Raymond.

"Apa kau sudah buktikan kalau di pulau Jeju beneran tidak ada zombie?"

Pertanyaan Oliver membuat Raymon terdiam.

"Belum bukan? Ray zombie itu bukan cuman ada di Seoul saja tapi juga di seluruh negara Korea Selatan, bahkan saat ini Korea Utara sedang ketar-ketir karena takut zombie-zombie di negara sebelahnya ikut masuk ke dalam negara Korea Utara juga." cetus Oliver dengan tegas.

"Tapi aku yakin kalau pulau Jeju masih aman, tak ada zombie di sana karena pulau itu di kelilingi air, zombie mau lewat mana untuk sampai ke sana." Raymon masih yakin dengan pendiriannya.

"Zombie yang ada di Seoul, Busan dan kota-kota lainnya memang tidak akan masuk ke pulau Jeju tetapi orang yang sudah menciptakan virus zombie itu pasti sudah menyebarkan virus zombie ke pulau Jeju juga, jadi percuma kita masuk ke pulau Jeju karena pada akhirnya kita akan bertemu dengan zombie juga, lebih baik kita langsung ke Busan baru setelah itu ke Seoul dan nanti kita akan cari tempat yang sesuai untuk membuat peledak sebagai pelindung kita karena takut sewaktu-waktu zombie-zombie yang ada di negara itu membahayakan kita." panjang lebar keputusan Oliver sampaikan.

"Betul kata Oliver Ray, aku merasa kalau di Jeju pasti sudah ada zombie juga, lebih baik kita langsung ke Busan dan melanjutkan perjalanan ke Seoul, aku yakin sekali jika gedung-gedung pencakar langit yang ada di Seoul sedang terbengkalai, nanti kita bisa gunakan gedung itu untuk tempat perlindungan dan juga tempat untuk membuat peledak, karena jika kita tidak memiliki peluru dan bom kita tidak akan bisa menyingkirkan zombie yang hendak membahayakan kita." Leonor setuju dengan ucapan Oliver.

"Begini saja, kalau menurut aku lebih baik kita bawa bom dan peluru dengan jumlah banyak dari sini untuk persediaan kita selama kita berada di negara Korea Selatan." ide itu Aletta yang menyebutkan.

"Peledak yang kita perlukan tidak sedikit Aletta, kita butuh peledak dengan jumlah banyak, kalau pun kita membawanya dari sini, kita tidak akan bisa bawa banyak karena kita akan kesulitan, jadi lebih baik kita buat di negara Korea, kita bawa seperlunya saja dari sini, untuk bahan-bahannya nanti kita minta pada tentara di sini untuk mengirimnya lewat helikopter." tidak setuju Edward.

"Ucapan Edward benar Aletta, jika kita membawa bahan peledak dengan jumlah banyak bisa saja, tetapi saat kita membawa semuanya ke Jepang takutnya ada pemeriksaan di sana dan jika sampai pihak polisi atau tentara di sana tau, mereka pasti akan menyita peledak itu." Leonor membenarkan.

"Tunggu-tunggu tugas kita ke Korea Selatan itu apa saja, kenapa sepertinya banyak sekali?" Aletta merasa pusing padahal perang belum resmi di mulai.

"Tidak banyak, cuman kita di perintahkan untuk mencari tau siapa dalangnya, apa tujuan dia menyebarkan virus zombie dan juga kita di perintahkan menghentikan persebaran zombie." jawab Oliver.

"Kalau tidak berhasil, bagaimana?" pertanyaan bodoh itu meluncur di bibir Aletta, manusia yang berpikiran pendek.

"Nasib. Semua negara di undang di acara konferensi pers yang di adakan di Jepang, nanti kami pasti akan memikirkan bagaimana langkah yang harus di ambil jika seluruh agent besar yang berusaha untuk menghentikan persebaran virus zombie gagal." jawab Oliver.

"Kalian semua bersiap-siaplah sana, kita harus berangkat malam ini juga, esok pagi kita harus sampai di Jepang, kalian harus siapkan segalanya untuk bekal pergi ke Korea Selatan." perintah Juna mengkhawatirkan 7 agent besar dalam naungannya.

"Baik pak." kompak mereka menjawab.

"Di antara kalian, apakah tidak ada yang mempunyai strategi?" Pertanyaan itu keluar dari bibir Jonson.

Mereka semua diam tak ada yang menjawab.

"Kita tidak boleh kalah dari agent sebelah, aku yakin sekali agent sebelah tak lain adalah YSL pasti memiliki strategi sebelum berangkat menyelesaikan misi ini." prediksi Juna."Aku tidak mau negara ini gagal dalam misi kali ini."

"Pak agent YSL itu adalah agent besar dan kuat, mereka bukan agent kecil yang bisa kita kalahkan dengan mudah, di sana itu ada Leon dan kawan-kawannya yang sulit sekali untuk di lawan, mana bisa kita berhasil untuk bersaing dengan sang singa." Cristian tidak suka dengan jalan pikiran Juna yang sangat ambisius dan ingin selalu terdepan sehingga terdengar mengekang mereka dengan jeratan tali yang berduri.

"Aku tidak mau tau, kalian usahakan yang terbaik dalam menyelesaikan misi ini!" pertegas Juna egois.

"Kami akan berusaha untuk menyelesaikan misi ini dengan sebaik mungkin." Sebisa mungkin Leonor dan juga kawan-kawannya akan berusaha untuk menyelesaikan misi yang terdengar sulit ini.

"Cepat kalian bersiap-siap, setelah selesai langsung hubungi saya, karena kita harus berangkat ke Jepang malam ini juga." suruh Juna.

Juna bangun dari duduknya ia lalu berjalan keluar dari dalam ruangan itu.

"Bagaimana ini, kita tidak punya startegi, apa cara yang bisa kita lakukan untuk menyelesaikan misi ini?" Aletta begitu bingung campur cemas karena di pikirannya tidak ada satupun startegi yang bisa di gunakan.

"Kita atur strategi itu saat berada di Jepang, tepatnya setelah konferensi pers itu selesai, setelah konferensi pers itu berakhir nanti kita akan tau seperti apa hasil dari rapat besar itu dan kita bisa mengatur strategi sebaik mungkin agar saat berada di Korea Selatan kita tidak mengalami kesulitan." Oliver dengan tenang menjawab, dalam situasi tidak memungkinkan seperti saat ini keputusan tidak boleh di ambil, karena itu sangat berisiko dan berbahaya. Untuk strategi yang akan digunakan harus sudah lulus uji keselamatan dan aman di tempuh.

"Aku setuju dengan Oliver, kalau kita ngatur startegi sekarang dan hasil rapat besar itu bertentangan dengan strategi kita, maka strategi itu percuma untuk kita gunakan, lebih baik kita tunggu hasil rapat, baru kita pikirkan strategi sebelum berangkat ke negara yang terkena wabah zombie." Edward satu server dengan sang kapten grup VCL.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!