The Zombie

The Zombie

Kehancuran kota Seoul

Di gelapnya malam yang sepi dan sunyi ada seorang pria misterius yang berada di menara air terbesar di negara Korea Selatan.

tap

tap

tap

Seorang pria misterius yang memakai celana jins, hoodie, dan masker hitam tengah berjalan mendekati menara air terbesar di negara Korea Selatan.

tap

tap

tap

Langkah kaki pria misterius itu berhenti tepat di hadapan menara yang menampung air selama ini.

Dia mengeluarkan botol kaca yang berkurang sedang, di dalam botol kaca itu terdapat cairan berwarna ungu.

Pria misterius membuka penutup botol kaca dan menuangkan cairan berwarna ungu itu ke dalam menara air terbesar di negara tersebut.

Setelah selesai pria misterius itu lalu pergi meninggalkan menara air itu.

Keesokan harinya.

Suasana kota kembali padat seperti sebelum-sebelumnya, kendaran roda dua dan empat memenuhi jalanan.

Di pinggir jalan ada seorang pria bernama Gradit yang bertubuh kekar dan berotot tengah berjalan kaki menuju tempat kerjanya.

Di pertengahan jalan Gradit merasa haus, ia melihat ke samping kanannya yang terdapat penampungan air yang biasa di konsumsi oleh masyarakat Korea Selatan.

Gradit mengambil gelas, menghidupkan kran lalu air dari menara terbesar itu mengalir ke dalam gelas itu.

Setelah penuh Gradit langsung meminum hingga tandas untuk menghilangkan rasa dahaganya.

Saat rasa dahaga yang menyerang Gradit telah selesai, tiba-tiba Gradit memuntahkan darah segar.

Gradit mematung untuk sesaat saat melihat darah yang sangat banyak itu.

Tiba-tiba Gradit terjatuh pingsan dalam keadaan mulut dan hidung yang terus mengeluarkan darah.

"Arrrrgghh" teriak orang yang berada di dekat Gradit yang sengaja melihat Gradit terjatuh pingsan.

"Tolong dia" tintah Pretty yang tengah memegang anak kecil berusia sekitar 4 tahun yang bersama Brian

Orang-orang yang kebetulan lewat di sana langsung mendekati Gradit yang terkapar tidak sadarkan diri.

"Kenapa dia?"

"Aku tidak tau, dia mendadak pingsan dengan sendirinya"

"Sepertinya pria ini memiliki penyakit dalam, dia harus segera di obati, ayo cepat kita bawa di ke rumah secepatnya sebelum nyawanya tidak tertolong lagi"

Mereka semua setuju untuk membawa Gradit ke rumah sakit.

Beberapa orang mendekati Gradit untuk membawanya ke rumah sakit terdekat.

Tiba-tiba Gradit menjadi kejang-kejang.

Semua orang yang tadinya mendekat langsung mundur.

"Arrrrgghh" teriak Gradit mengamuk tak karuan.

"Arrrrgghh"

Gradit merobek pakaian yang ia kenakan dengan terus berteriak.

"Arrrrgghh"

Gradit berteriak dan meraung tak karuan membuat warga yang ada di sana menatap aneh ke arahnya.

Semua warga yang mengepung Gradit hanya diam dan melihat Gradit yang terus menerus mengamuk tidak jelas.

"Kenapa dia?"

"Ada apa dengan dia?"

"Kenapa dia berubah menjadi orang gila?"

Pertanyaan-pertanyaan itu keluar dari bibir warga yang menatap aneh ke arah Gradit.

Mendadak Gradit berhenti berteriak.

Dengan perlahan-lahan Gradit menatap ke arah warga dengan mata yang berwarna merah.

Gradit Menggertakkan giginya yang membuat semua orang bergidik ngeri melihatnya.

"Arrrrgghh"

Tanpa aba-aba Gradit langsung mengigit seorang pria yang ada di lokasi tersebut.

Seketika pria yang di gigit oleh Gradit langsung berubah menjadi sepertinya.

"Arrrrgghh"

Teriak orang-orang yang melihat dua manusia yang sangat menakutkan di depannya.

Semua orang yang berada di lokasi berlari meninggalkan dua manusia yang menakutkan itu.

"Huaaa"

Teriak orang-orang berlari kala dua pria itu berubah menjadi zombie yang berusaha menangkap dan mengigitnya.

"Tolong" teriak Pretty berlari menghindari Gradit yang berubah menjadi zombie yang sangat menakutkan.

Pretty berlari bersama Brian untuk menghindar dari orang-orang yang berubah menjadi zombie.

Pretty melihat ke belakang, tertangkap orang yang berubah menjadi zombie.

Pretty di serang rasa panik melihat zombie-zombie yang menakutkan itu.

"Mama aku takut" kata Brian.

"Aku harus selamatkan anak ku, aku tidak mau dia berubah menjadi zombie seperti mereka semua" batin Pretty di serang rasa panik.

Tiba-tiba pandangan Pretty jatuh pada tong sampah.

Pretty berlari membawa Brian untuk mendekati tong sampah itu.

Pretty memasukkan Brian ke dalam tong sampah yang bersih itu

"Nak kamu diam di sini, tunggu mama kembali, mama pasti akan jemput kamu, ingat kamu jangan pernah keluar sebelum mama menjemput mu"

"Baik ma"

Pretty mencium kening Brian dengan air mata yang terus mengalir.

"Tetap diam di sini, jangan kemana-mana, tunggu mama kembali"

Pretty menutup tong sampah yang berisikan Brian di dalamnya.

Pretty lalu berlari meninggalkan tong sampah itu.

"Mama" panggil Brian yang melihat ibunya pergi meninggalkan ia sendirian dari lubang kecil yang ada di tong sampah.

Di keadaan sekitar banyak sekali zombie yang terus memburu manusia yang membuat Brian ketakutan.

Tangis Brian pecah kala melihat sekelilingnya yang benar-benar hancur lebur.

Zombie yang sangat brutal mengigit dan saling berkelahi antara satu zombie dengan zombie yang lain.

"Arrrrgghh"

Teriakan demi teriak terus terdengar di telinga anak yang berusia 4 tahun itu, namun yang bisa ia lakukan saat ini hanya diam di tempat dan menyaksikan kehancuran kota dengan banyaknya manusia-manusia yang berubah menjadi zombie satu persatu.

"Arrrrgghh tolong"

Teriak orang-orang yang berusaha menghindar dari zombie yang sangat brutal tersebut.

Darah demi darah memenuhi jalanan kota Seoul.

Teriakan warga yang ketakutan terus terdengar dengan sangat nyaring.

Seketika semua orang yang ada di sekeliling Brian berubah menjadi zombie, hanya dia seorang yang berstatus manusia.

Pretty berlari untuk menghindar dari zombie yang terus mengejarnya tiba-tiba zombie dari arah utara langsung mengigit tangannya.

"Mama" panggil pelan Brian yang melihat ke arah Pretty yang sudah berubah menjadi zombie.

Brian menghentikan tangisannya kala melihat ada zombie yang mendekatinya ia menutup mulut dan berusaha menahan napas agar tidak ada zombie yang mengetahui keberadaannya.

Brian memejamkan mata kala zombie terus mendekatinya, ia begitu takut zombie itu tau tempat persembunyiannya.

"Tolong jangan makan aku" batin Brian ketakutan ketika melihat wajah seram zombie yang penuh dengan darah.

Brian membuka matanya kembali kala merasa sudah tidak ada zombie di dekatnya.

Brian bernapas lega untuk sesaat, namun Brian masih diam di dalam tong sampah, ia tidak berani keluar dari dalam tong sampah.

Matanya terus melihat ke arah ibunya yang sudah berubah menjadi zombie.

"Mama" kata Brian pelan, ia sungguh tak menyangka jika hal akan terjadi.

Brian tidak pernah membayangkan jika ia akan berpisah dengan ibunya hanya karena kejadian ini.

Brian menatap sedih ke arah Pretty yang berubah menjadi zombie namun saat ini Brian tidak bisa apa-apa, hanya diam di tempat yang bisa ia lakukan.

Terpopuler

Comments

Cinta Arabela

Cinta Arabela

baru baca aja udah tegang 🤐

2022-11-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!