Matahari telah terbit dengan indah, membawa sinar terang dan mengusir kegelapan. 5 agent dengan nama grup YSL melakukan perjalanan menuju kantor pusat. 5 agent tersebut terdiri dari Leon, Max, Ishaan, Lux dan Lucas.
Leon adalah ketua dari agent YSL ia ahli dalam menjinakkan bom, Ishaan penembak jitu, Max pintar membuat peluru dan bom, Lux mahir dalam merentas data sedangkan Lucas dia pintar dalam bela diri. Mereka berlima satu kesatuan yang kuat dan saling melengkapi.
Agent YSL adalah agent yang di takuti oleh kalangan agent-agent lainnya yang ada di Amerika, YSL masuk 10 besar agent terbesar di dunia.
Mobil yang membawa mereka berhenti tepat di depan kantor pusat. Anton keluar dari dalam mobil dengan di ikuti oleh mereka semua.
"Kami ingin bertemu dengan pak John." ucap Anton pada resepsionis.
"Pak John ada di lantai 10, beliau juga sudah menunggu kedatangan kalian." dengan lembut resepsionis memberi tau.
"Terimakasih, ayo kita ke lantai 10." dengan di pandu langsung oleh Anton mereka masuk ke dalam lift, menekan tombol bertulis angka 10. Sejenak mereka diam di dalam lift sebelum pada akhirnya lift terbuka lebar.
Sebuah ruangan penting mereka masuki, dan di dalam ruangan tersebut sudah ada Pak John berserta juga jajaran pejabat negara lainnya. Seketika perhatian semua orang tertuju pada agent YSL yang sudah mereka tunggu-tunggu kedatangannya sejak tadi.
"Leon kau sudah tau kan tentang wabah yang melanda Korea Selatan?" secara personal Pak John bertanya pada manusia tanpa ekspresi tersebut.
"Sudah." Leon mengambil duduk di dekat Pak John. Di ruangan ini juga ada profesor Gilbert.
"Profesor, bagaimana hasil dari penelitian mu tentang anak zombie itu, apa dia terlahir sebagai manusia atau sama seperti ibunya?" Ishaan tidak dapat menahan diri lagi, mumpung sang peneliti berada di lokasi, ia langsung melontarkan pertanyaan yang di perdebatkan olehnya dan Max kemarin.
"Dia terlahir sebagai manusia." jawab Profesor Gilbert dengan pasti.
Mereka semua terkejut mendengar jawaban profesor Gilbert.
"Kenapa bisa? Kenapa dia bisa terlahir sebagai manusia sedangkan ibunya jelas-jelas adalah zombie?" Max tercenung atas pernyataan itu, dalam pikiran itu tidak masuk akal, dan sangat bertentangan. Tapi fakta menjawab dengan pasti dan tidak dapat di pungkiri.
"Ibunya memang zombie, tapi tidak dengan anak yang di dalam kandungannya, dia masih berstatus manusia karena anak itu tidak terkena virus zombie." papar Profesor Gilbert.
"VIRUS ZOMBIE!" kaget semua orang mendengar hal itu.
"Iya, virus zombie, zombie yang kau tangkap itu setelah ku teliti ternyata di dalam tubuh mereka terdapat virus zombie dan aku yakin sekali kalau virus itu ciptaan manusia." cetus profesor Gilbert dengan penuh penekanan.
"Siapa yang sudah menciptakan virus itu?" Anton langsung ovt, pikiran menerka siapa yang tega merusak tatanan manusia dengan menciptakan hal di luar naluri manusiawi.
"Aku tidak tau siapa yang sudah menciptakannya, yang jelas ada orang yang sudah menciptakannya dan aku yakin sekali orang tersebut memiliki tujuan tertentu menciptakan virus zombie itu." prediksi profesor Gilbert. Tidaklah mungkin suatu kekacauan tidak menguntungkan, pasti terdapat keuntungan besar di balik musibah yang melanda.
"Bagaimana virus itu bisa menyebar?"
Profesor Gilbert tersenyum mendengar pertanyaan Leon."Itu tugas mu, aku tidak tau menahu tentang hal itu."
"Apa virus zombie itu di sebarkan secara sengaja atau tidak?" Lux merasa virus itu di ciptakan dengan sengaja, tapi di sebarkan dengan tidak sengaja.
"Ku rasa penciptanya menyebarkannya dengan sengaja. Entah apa tujuannya, aku masih belum tau, karena itu bukan tugas ku, itu tugas kalian, aku hanya bisa meneliti, bukan mencari tau dalang utamanya dan apa tujuannya, yang jelas tujuannya tidak baik, itu saja." pungkas profesor Gilbert.
"Leon, kau harus cari tau siapa dalang utamanya dan kenapa dia menyebarkan virus itu." pinta John.
"Saya akan berusaha Pak." sejatinya Leon juga adalah manusia biasa, walau pada dasarnya ia sangat di andalkan oleh Amerika dalam memberantas masalah yang terjadi di dunia. Tapi bagaimanapun ia juga manusia yang hanya bisa berusaha dengan keras, meskipun nanti akan adanya kritikan dari beberapa insan, ia tetap akan menerima itu.
"Leon, presiden Rusia mengundang negara kita di acara konferensi pers yang di adakan di Jepang, di sana akan ada seluruh pemimpin negara dan agent-agent rahasia lainnya. Kita harus ke sana Leon, karena untuk pertama kalinya negara-negara di dunia ingin menghentikan wabah yang menyerang Korea Selatan, wabah itu begitu berbahaya, jika sampai wabah itu menyebar luas ke seluruh dunia, dunia ini akan hancur." hanya ketakutan itu yang ada di kepala Pak John.
"Iya Leon, kita harus menghentikan wabah zombie itu, karena wabah itu lebih berbahaya dari apapun." Anton menimpali.
"Aku akan berusaha menghentikannya." jawaban itu yang mereka tunggu-tunggu, dan pada akhirnya Leon berhasil mereka bujuk untuk menyelamatkan insan yang ada di muka bumi.
Tatapan mata Leon jatuh pada satu insan."Lux, bagaimana dengan perkembangan virus zombie itu?"
"Virus zombie yang melanda Korea Selatan semakin keruh, melihat dari rekaman yang berhasil ku rentas kalau kemungkinan kecil penduduk Korea Selatan selamat dari virus zombie itu." sahut Lux.
Leon mencerna baik-baik perkataan itu."Apa informasi yang kau dapatkan dari negara-negara yang sudah tau tentang adanya wabah zombie itu?"
"Aku mendapatkan informasi kalau presiden Korea Utara meminta bantuan pada China untuk menyelesaikan wabah ini, karena presiden Korea Utara takut wabah zombie yang melanda Korea Selatan menyebar luas di negaranya juga, sehingga presiden Korea Utara menutup bandara internasional untuk mencegah wabah zombie ini." informasi yang sulit di dapat itu berhasil Lux dapatkan.
"Lalu apa tanggapan China tentang hal ini?" Hal itu yang paling membuat Leon penasaran.
"China setuju untuk membantu Korea Utara dalam menghentikan virus zombie ini, mereka akan menghadiri acara konferensi pers yang di adakan besok malam di negara Jepang tepatnya di Tokyo, di ketahui juga kalau China akan mengeluarkan agen besar mereka yaitu agen VCL." ungkap Lux dengan singkat, jelas dan tegas.
"Kalian bersiap-siaplah, jam 6 sore kita harus berbakat ke jepang." keputusan paten presiden John keluarkan.
"Siap pak." mereka menjawab dengan kompak.
"Leon, dari sekarang kita harus pikirkan cara untuk bisa menghentikan virus zombie itu." imbau Anton.
"Untuk menghentikannya kita harus datang ke negara yang di terpapar wabah zombie." cetus Leon menatap tajam ke depan.
"Bagaimana caranya kita sampai di negara Korea, sedangkan di sana semua bandara tidak beroperasi? Dan akses transportasi lainnya juga ikutan mati." kesulitan itu menghantam Lucas.
"Itu bisa di lakukan, asalkan pesawat kita harus mendarat di negara Korea Utara selaku negara yang dekat dengan negara Korea Selatan, baru setelah itu kita melanjutkan perjalanan menuju negara Korea Selatan." sanggah Max.
"Itu tidak bisa di lakukan." suara Leon menghentikan perdebatan.
"Kenapa tidak bisa?" kening mereka mengerut, mata mereka mendesak Leon untuk memberikan jawaban.
"Di perbatasan antara Korea Selatan dengan Korea Utara ada yang namanya kawat berduri dan ranjau darat aktif yang akan mempersulit kita untuk bisa sampai di Korea Selatan." terang Leon.
"Lalu kita akan lewat mana jika ingin sampai ke Korea Selatan?" Ishaan menatap intens lelaki layaknya kancil yang cerdik itu.
"Kita berangkat dari Fukuoka Jepang dengan menggunakan kapal dan berhenti di Busan, jarak antara Fukuoka ke Busan cuman 214 km, sedangkan jarak Busan ke Seoul hanya 325 km, lebar negara Korea 100.210 km², memiliki 9 provinsi yaitu Chungcheong Utara, Chungcheong Selatan, Gangwon, Gyeonggi, Gyeongsang Utara, Gyeongsang Selatan, Jeju, Jeolla Utara, dan Jeolla Selatan, total kota di Korea Selatan ada 85, dan jarak antara Korea Selatan dan Korea Utara hanya 493 km. Setelah sampai di Busan kita harus menggunakan mobil untuk sampai ke Seoul, ibu kota Korea Selatan yang paling keruh dan paling banyak yang terinfeksi virus zombie." jelas Leon panjang lebar.
"Kita harus siapkan senjata sebelum berangkat ke Jepang." interupsi Leon.
"Siapa kapten." para anak buah menyahut dengan cepat.
"Leon, presiden Choisan terjebak di dalam gedung DPR, dia tidak bisa keluar dari dalam gedung itu, kau harus selamatkan dia." suruh presiden John.
"Kami akan menyelamatkan dia Pak, bukan hanya dia saja, tapi seluruh masyarakat yang ada di Korea Selatan yang masih belum berubah menjadi zombie juga akan kami selamatkan." tegas Leon.
"Kemungkinan kecil penduduk Korea Selatan ada yang selamat Leon." opini Max, kemarin dengan jelas ia melihat kekacauan bandar kota Korea Selatan, hati langsung mengeluarkan fatwa kalau tidak akan mungkin ada yang masih hidup dengan kondisi seburuk itu.
"Tapi masih ada harapan walaupun sangat kecil, aku yakin sekali penduduk Korea Selatan tak semuanya berubah menjadi zombie, pasti ada beberapa orang yang belum menjadi zombie dan kita harus selamatkan mereka." itu adalah misi utama Leon mengunjungi negara tersebut. Ia akan berusaha sekuat mungkin untuk menyelesaikan tugas mulia ini.
"Itu sudah menjadi tugas kita." jawab Lucas.
"Kalian bersiap-siap sana, kita harus berangkat jam 6 biar jam 7 pagi kita sudah sampai di Jepang." suruh John.
"Baik pak, kami permisi dulu." mereka pamit undur diri dan pergi dari lokasi.
John melirik seseorang yang duduk di samping kirinya."Anton kau bantulah mereka untuk bersiap-siap, pastikan semua peralatan harus mereka bawa, agar setelah itu mereka langsung berangkat ke Korea Selatan untuk menyelesaikan misi ini."
"Baik pak." Anton ikut keluar dari dalam ruangan itu dan mengejar mereka berlima.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Vallensia
waduh sedetail ini
2022-11-07
0