Mendapat keajaiban

Beberapa saat kemudian. Setelah orang orang jahat itu pergi,terjadi sebuah keanehan pada tubuh Arya, yang disangka orang sudah mati itu.

Tiba tiba tubuhnya menghilang, tersedot oleh pusaran air yang sangat kuat, dan membawanya ke tempat lain.

Beberapa saat kemudian. Tubuh Arya muncul kembali di permukaan, dan berhenti di sebuah kolam berair jernih, yang dihiasi dengan berbagai macam bunga dan tumbuh tumbuhan langka di dunia.

Ditengah kolam itu ada batu pipih berwarna hijau, yang dipadukan dengan warna putih dan merah muda. Di pinggiran serta di tengah tengahnya, ada garis pembatas, yang menjadi tanda dunia satu dengan dunia lainnya.

Ditempat itulah tubuh Arya diletakkan entah oleh siapa. Begitu tubuhnya menyentuh batu itu, mendadak tubuh Arya bergetar, dan bagai meronta meminta pertolongan.

Tapi tak lama kemudian diam, dan mengeluarkan aroma yang sangat busuk sekali. Lalu menghilang sesudahnya, serta disucikan dengan air kolam yang terus-menerus mengaliri tubuhnya.

Ternyata tubuh Arya yang lemah itu, telah ditempa oleh alam melalui air kolam tersebut, dan merubahnya menjadi tubuh lain.

Tak lama kemudian terdengar bunyi terendam berkali-kali dari dalam tubuhnya. Lalu diam dan sepi kembali.

Namun setelah ditunggu beberapa menit, tubuh Arya belum bergerak juga. Dia masih tetap terbaring di atas batu pipih itu, yang ternyata adalah batu kehidupan, yang terbentuk dari saripati kehidupan dan intisari air kolam, yang mempunyai kekuatan penyembuhan tiada tara.

Berkat air itulah, tubuh Arya yang mengalami banyak luka, memar dan goresan, dengan tulang tulangnya yang patah, menjadi sembuh seperti sediakala.

Satu jam kemudian. Tubuh Arya mulai menunjukkan tanda tanda kehidupan. Jari dan tangannya mulai bergerak perlahan, begitu juga dengan jari kakinya.

Tak lama kemudian lagi,seluruh tubuh Arya sudah bisa digerakkan, dan mulai duduk di atas batu pipih itu sambil bergumam keheranan. "Dimana aku?Apakah aku sudah mati?" Monolognya kebingungan, sambil melihat bayangan wajah juga tubuhnya dari dalam kolam.

"Tapi tunggu dulu! Siapa aku ini?Kenapa tubuh ku jadi lain?"

"Ah tidak mungkin! Ini bukan tubuh ku. Lalu siapa aku?Bukankah tadi aku sudah mati?Tapi kenapa bisa hidup kembali,siapa yang melakukannya?" Tanya Arya semakin penasaran.

Lalu memandang lagi ke air kolam, dan mendapati bahwa wajahnya sudah berubah menjadi semakin tampan. Tubuhnya juga sudah berevolusi menjadi tubuh berotot, dan kelihatannya sulit dicari tandingannya.

Menyadari itu Arya berteriak kegirangan. "Hore aku hidup kembali! hidup kembali!" Teriaknya tidak bisa ditahan lagi saking senangnya.

Kemudian tanpa sengaja melompat dari batu itu, dan mendarat di pinggiran kolam dengan mudahnya.

"Wah! Aku bisa terbang?Bagaimana bisa?Baik aku coba mengulanginya. Siapa tau aku hanya bermimpi?" Guman Arya untuk diri sendiri.

"Ah benar!Aku memang benar benar bisa terbang. Hore aku bisa terbang!" Teriak Arya kegirangan dan terkesan kampungan.

Kemudian menepuk batu yang ada di tempat itu tanda senang. Tapi tidak disangka batu tersebut menjadi terbelah dua.

"Ha? Apa yang terjadi?Batu sekeras ini bisa pecah hanya dalam sekali tepuk?Apakah aku yang melakukannya?" Guman Arya tidak percaya.

Bam!

Pyaar!

Batu lain pun pecah saat ditepuk oleh Arya dengan gerakan seadanya. Tapi akibat dari itu, batu tersebut bertaburan di tanah.

Karena masih penasaran, Arya mencobanya lagi dengan batu-batu lain, dan hasilnya tetap saja sama. Batu-batu yang ia sentuh hancur seketika.

"Berarti aku telah berubah menjadi orang kuat, yang tidak akan takut pada siapapun, termasuk pada orang-orang jahat itu!"

"Tunggulah kalian yang di atas sana!. Aku Arya akan membuat perhitungan dengan kalian!" Ucapnya penuh dendam.

"Ah mumpung aku lagi ada di sini. Lebih baik aku selidiki, sebenarnya tempat apa ini dan siapa pemiliknya?"

"Kalau ada orangnya, maka aku akan sangat berterima kasih sekali" Guman Arya pada diri sendiri.

Lalu mulai berjalan dan mengelilingi tempat itu, tapi sudah satu jam lebih tempat yang ia kelilingi itu belum nampak tepinya. Berarti tempat tersebut sangat luas sekali.

"Sebenarnya tempat apa ini?. Kenapa dibawah tanah bisa ada ruangan luas begini?Apakah ini dunia lain?"

"Tapi tunggu dulu! Sebenarnya apa yang terjadi? Bukankah aku..? Argh!. Sakit sekali kepalaku!" Keluh Arya kesakitan, saat mengingat awal ceritanya dia bisa ada di sini.

Tak lama kemudian dia berkata kembali." Kenapa aku bisa lupa apa yang sebenarnya terjadi padaku ya?. Apakah aku sedang bermimpi?"

"Tapi sepintas aku ingat, sebelum ini terjadi, aku dipukuli oleh Joni dan anak buahnya, dibantu oleh Tanu, keponakan dari ketua rukun tetangga kampung di atas sana"

"Setelah itu aku tidak ingat apa apa lagi. Mungkin setelah aku pingsan atau mati, mereka membuangku ke dalam sumur untuk menghilangkan barang bukti pembunuhan ku?"

"Mungkin sumur itu adalah pintu masuk ke dunia ini, dan menjadi pemisah antara dua dunia? Kalau begitu aku sangat beruntung sekali" Ucap Arya senang tidak terkira.

"Eh, apa itu. Sepertinya sebuah istana?Bagaimana mungkin di tempat seperti ini ada bangunan besar seperti itu?Siapa yang telah membangunnya?" Ucap Arya merasa penasaran.

Lalu bergegas mendatangi bangunan itu, dan memeriksanya dengan hati hati.

Tak lama kemudian, Arya baru bisa menyimpulkan bahwa itu nyata. "Ya ini memang benar benar istana. Bukan fatamorgana,tapi milik siapa ini? dimana orang nya?" Ucap Arya bertubi tubi lagi.

"Hello?Anybody home?Bolehkah aku masuk ke istana mu ini?" Teriak Arya menggelikan sekali.

Namun ditunggu sekian lama tidak ada jawaban sama sekali. Dia ragu antara memasukinya atau tidak?

Jika dia masuk maka sudah menyalahi aturan.Jika dia tidak mau akan membuatnya semakin penasaran.

"Ah masuk sajalah!. Tempat bagus seperti ini sayang sekali untuk dilewatkan"

"Kalau ada orangnya aku akan katakan, bahwa aku hanya penasaran bukan berniat ingin mencuri?" Guman Arya pada diri sendiri.

Kemudian semakin dalam memasuki istana itu, yang ternyata adalah pintu masuk ke tempat lain. "Wah! Bagus sekali!"Teriak Arya secara spontan.

"Ajaib!,tempat sebagus ini ada didalam bumi.Jika di atas sana aku yakin akan banyak dikunjungi oleh orang, dan bisa menghasilkan banyak uang?"

"Ah, uang!Aku baru ingat gara gara uang lah aku jadi dihina orang! Dengan uang juga aku akan membalas dendam!" Respon Arya senang.

Kemudian mengitari tempat itu dan mendapatkan banyak pengalaman. "Ternyata dengan mengitari tempat ini, tubuh ku jadi semakin kuat, segar dan ringan?"

"Berarti ini tempat latihan untuk menempa diri, bukan untuk sekedar melihat pemandangan?" Batin Arya dalam hati.

"Biar aku coba untuk mengitarinya sekali lagi. Siapa tau aku menemukan sesuatu?" Batinnya lagi.

"Aha ternyata perkiraan ku itu benar!. Di tengah ruangan ini ada kotak yang sedang mengambang. Mungkin isinya benda berharga? Baik aku ambil dan melihat isi dalamnya." Ucapnya pelan.

Lalu mendekati kotak yang sedang mengambang itu, dan berusaha menyentuhnya.

Namun belum juga terkabul, kotak kecil berukir indah itu, tutupnya terbuka dengan sendirinya, dan isinya segera keluar, serta masuk ke kepala, mata, dada serta perut Arya, dan menghilang sesudahnya.

Bukan hanya isinya yang masuk,kotaknya pun ikut masuk juga, karena isi kotak itu masih banyak, yang akan membantu Arya untuk mendapatkan hak kehidupannya kembali nanti.

"Argh! Ada apa ini?. Bagaimana bisa terjadi?" Tanya Arya penasaran, lalu pingsan.

"Takdir telah mempertemukan kita anak keturunanku!"

"Jiwa mu yang polos dan penuh kebaikan. Telah membuat mustika itu tertarik dan membawa mu ke sini"

"Berarti kaulah penerus kejayaan trah Wangsa, dan akan mengemban tugas yang mulia ke depannya."

"Untuk saat ini, kau memang belum seberapa. Tapi suatu saat nanti, seiring berjalannya waktu, kau akan menjelma menjadi orang hebat dan akan dikenal dunia." Ucap seorang pertapa ditujukan pada Arya.

"Teruslah berjalan pada kebaikan. Singkirkan orang-orang jahat yang suka menebar kejahatan"

"Bantu orang-orang lemah agar mereka tahu, bahwa di dunia ini masih ada orang yang peduli pada mereka"

"Bentuklah kehidupanmu sendiri. dan gunakanlah mustika sakti yang telah aku berikan pada mu dengan baik!"

"Bantu aku mengembalikan kejayaan trah atau wangsa ku!. Niscaya aku akan membantu mu mewujudkan keinginan mu itu!" Ucap lelaki misterius tersebut penuh harap.

Kemudian meletakkan sesuatu di samping tubuh Arya yang sedang pingsan itu, dan menghilang sesudahnya.

Beberapa saat kemudian, Arya siuman dari pingsannya, dan mendapati di dekat tubuhnya ada setumpuk batu mulia, yang jika dijual akan menghasilkan banyak uang.

"Apa ini? Siapa yang memberikannya?" Respon Arya penasaran. Sesaat setelah dia melihat batu-batu mulia tersebut ada di dekatnya.

"Ah masa bodoh! Benda berharga seperti ini tidak boleh di lewatkan! Aku harus membawanya keluar, dan menjualnya di atas sana"

"Tapi bagaimana caranya aku bisa keluar, sedangkan tempat ini cukup asing bagi ku? Dimana pintunya?" Ucap Arya kebingungan.

"Lebih baik aku kemasi dulu benda benda ini, dan mencari jalan untuk naik ke atas sana" Ucap Arya lagi. Dan tiba-tiba..

Blus!

Tap!

"Eh! Bukankah itu bekas rumah ku dan itu pondok ku?"

"Berarti aku sudah keluar dari sumur itu dan kembali ke dunia ini?" monolog Arya senang.

Lalu mengitari puing puing rumahnya yang terlihat sudah banyak yang dibersihkan. "Tapi oleh siapa? Ucapnya penasaran

"Nak Arya,benarkah itu kau? Syukurlah kau masih hidup? bapak kira kau sudah mati?" Ucap seseorang yang ternyata adalah pak Danu merasa senang.Kebetulan posisi Arya membelakangi bakal lawan bicaranya.

"Oh pak Danu,apa yang terjadi pak? Kenapa bapak membawa banyak orang kesini? Lalu siapa mereka?" Respon Arya kebingungan sesaat setelah membalikkan badan.

"Sehari setelah kau dinyatakan menghilang. datang tim pencari untuk mencari keberadaanmu, dan ingin menemukan apakah kau masih hidup atau sudah mati?"

"Hari ini pas dua minggu mereka berusaha, dan memutuskan untuk menghentikan pencarian mu, dan menganggap bahwa kau sudah meninggal"

"Tapi belum juga diputuskan kau sudah muncul duluan.Hal ini tentu saja membuat kami merasa senang"

"Tapi kalau boleh tahu kemana saja kau selama dua minggu ini Arya?" Respon pak Danu merasa penasaran.

"Tapi tunggu dulu! Apakah ini benar kau?Wajah dan tubuhmu sudah berubah, bagaimana bisa?" Ucap Danu semakin bertambah penasaran.

Tapi Arya tidak menanggapinya. Dia malah mengulangi perkataan dari Danu, yaitu tentang lamanya waktu yang digunakan untuk mencarinya.

Lalu dengan ekspresi keheranan dia berkata. "Dua minggu? Bukankah baru sebentar saja pak Danu? Apakah anda bercanda?" Respon Arya tidak percaya.

"Bercanda apanya? Kau lihat tenda-tenda itu,ada beberapa diantaranya yang sudah dibongkar"

"Itu menandakan bahwa ianya sudah didirikan cukup lama.Kalau kau tidak percaya, tanyakan saja pada petugas itu" Jawab pak Danu sedikit kesal.

"Aneh! Perasaan ku baru beberapa jam. Tapi pak Danu mengatakan, bahwa aku sudah meninggalkan tempat ini selama dua minggu.Sebenarnya apa yang terjadi?. Siapa yang benar dan siapa yang salah? mungkinkah itu aku?" Batin Arya dalam hati.

"Apakah anda yang bernama Arya?" Tanya seorang petugas kesehatan yang mendekatinya.

"Ya benar! Saya Arya! Ada apa ya pak?" Jawab Arya malah kebingungan.

"Saya ingin memeriksa kondisi tubuh anda, siapa tahu ada luka? Karena menurut laporan, anda telah dibuang ke dalam sumur,tapi setelah kami cari sumur tersebut tidak kami temukan,yang ada hanya sobekan pakaian sekolahmu saja."

"Jadi kami menyimpulkan bahwa ada memang dijahati oleh seseorang.Oleh karena itu kebetulan anda sudah datang, maka kami mempunyai kewajiban untuk memeriksa kondisi anda!" Jawab petugas tersebut berterus terang.

Tak lama kemudian dia sudah memeriksa kondisi Arya dan tidak menemukan luka sedikitpun. Tapi sambil mengobati itu dia berusaha untuk mendapatkan informasi dari Arya.

"Sebenarnya apa yang terjadi? Bolehkah kamu ceritakan padaku?" tanya petugas kesehatan itu mencoba bersikap ramah, dan menyelidiki cerita yang sebenarnya.

"Saya tidak kemana-mana pak dokter. Selama beberapa jam, saya duduk di bawah pohon besar itu. Mungkin kalian saja yang tidak melihatku?" Jawab Arya mengarang cerita.

"Pohon besar? mana? Kenapa aku tidak bisa melihatnya?" Respon petugas kesehatan itu keheranan. Sebab saat dia melihat ke arah yang ditunjuk oleh Arya, dia tidak melihat pohon yang disebutkan itu.

"Saudara Arya! Apakah anda bisa memberi keterangan pada kami, tentang apa yang terjadi pada anda?" Tanya seorang petugas kepolisian sesaat setelah Arya diobati tersebut dan masih dalam keadaan bingung.

"Saya tidak kemana-mana pak! Sama seperti yang saya katakan pada bapak dokter ini, bahwa selama beberapa jam, saya hanya duduk di bawah pohon rindang itu saja.Jadi saya tidak pergi kemana-mana pak!" Jawab Arya berterus terang.

Tapi sesungguhnya dia sedang menyembunyikan rahasia besarnya pada mereka.

Memang benar apa yang dikatakan oleh Arya itu. Pohon yang disebutkannya tadi memang ada di sana. Tapi orang-orang yang dikasih tahu tidak bisa melihatnya. Jadi itu cukup membuatnya keheranan.

"Kalau dia bisa kenapa mereka tidak bisa?" Batinnya dalam hati.

"Baiklah kalau begitu!. Andai saja pohon itu memang ada, tapi kenapa kami tidak bisa melihatnya?"

"Tidak mungkin selama belasan hari ini, kami dan tim kami tidak bisa menemukan anda.Apakah anda mencoba bercanda dengan kami anak muda?" Reaksi petugas itu kurang senang.

"Tidak pak! Saya berkata apa adanya. Saya memang berada di bawah pohon itu! Kalau bapak tidak bisa melihatnya berarti itu salah bapak sendiri!" Jawab Arya semakin membuat petugas tersebut kesal.

"Ah sudahlah! Percuma bertanya dengan orang linglung seperti anda! Membuat sakit kepala saja!" Respon petugas tersebut semakin kesal.

Kemudian pergi meninggalkan Arya dan petugas kesehatan tersebut berdua.

"Ini bantuan yang bisa kami berikan kepadamu nak Arya!" Ucap ketua RT itu datang menyela.

"Sebagian kecilnya berasal dari penduduk kampung, dan sebagian besarnya berasal dari dinas sosial."

"Tapi maafkan bapak karena tidak bisa membantu membuatkan rumah baru untukmu."

"Namun dari dinas terkait mereka mengatakan, akan mengajukan proposal untuk membuatkan rumah untukmu.Tapi karena prosesnya panjang, mereka belum bisa melaksanakannya"

"Namun untuk sementara, mereka meninggalkan dua buah tenda besar itu untuk kau tinggal. Lengkap dengan peralatannya.Semoga dengan bantuan yang tidak seberapa itu, bisa membantu meringankan beban mu." Ucap pak Danu mewakili petugas-petugas itu.

Arya dengan sukacita menerima bantuan tersebut, walau dalam hatinya mengatakan, bahwa bantuan itu sudah tidak diperlukannya lagi, karena sebentar lagi dia akan bertransformasi menjadi orang lain.

Tapi demi menghargai petugas-petugas itu. Arya tetap menerimanya juga.

Kini waktu pun sudah berlalu. Orang orang yang selama 14 hari mencarinya. Sekarang semuanya sudah pulang. Guna melaporkan temuannya pada atasan.

Tinggal bagaimana Arya harus menjalani hidupnya dimasa yang akan datang.

Terpopuler

Comments

Yuliana Mahmudin

Yuliana Mahmudin

aq sih heran kok ada yg marah2 cuma krn baca novel ini dan gk jelas apa itu yg bikin dia marah. ya hrs nya sih kl gk suka ya udah gk udah di baca apa susah nya

2024-07-21

1

bibarkatil_Musthofa

bibarkatil_Musthofa

lanjutkn

2023-06-05

2

Bank Йаім

Bank Йаім

gak jelas suuuu

2023-05-30

1

lihat semua
Episodes
1 Memainkan perasaan
2 Mencoba bertahan
3 Mulai terkuak kebenaran
4 Tidak amanah
5 Arya hilang
6 Mendapat keajaiban
7 Membuat perhitungan
8 Minuman neraka
9 Arya diserang
10 Salah paham
11 Menyewa Rumah
12 Menjadi pengikut
13 Hari pertama di rumah itu
14 Tak sudi jadi teman
15 Memborong banyak barang
16 Baik kalau ada maunya
17 Arya difitnah dan dapat masalah
18 Menyewa tempat usaha
19 Memulai usaha
20 Memasuki ruang rahasia
21 Mendapatkan pusaka
22 Sah menjadi milik Arya
23 Memulai debutnya di sekolah
24 Tampil mengagumkan
25 Arya memecahkan rekor
26 Niat akan dicurangi
27 Masalah datang di saat yang salah
28 Senjata makan tuan
29 Curiga
30 Pengkhianatan
31 Belum juga takluk
32 Jodi menjadi kuat
33 Master diatas master
34 Berterus terang
35 Kebaikan Arya
36 Deal harganya
37 Cobaan lagi
38 Teknik Sembilan Matahari
39 Terus dapat cobaan
40 Masih beralasan
41 Tanggung jawab besar
42 Engkau masih anak sekolah
43 Halangi mereka!
44 Perusahaan baru
45 Ingin berubah jadi baik.
46 Badung dan kawan kawan
47 Perselisihan sengit
48 Juara umum
49 Arya jadi viral
50 Sihir pemikat jiwa
51 Sihir penyegel jantung
52 Enggan mengakui
53 Aura guna guna
54 Mulai suka
55 Teknik energi jarum api
56 Pergi mengambil api bumi
57 Api tujuh warna
58 Arya direndahkan
59 Dominasi Arya
60 Bersekongkol
61 Kegilaan Dave tua
62 Tamu agung direndahkan
63 Terkejut semua
64 Untung besar
65 Penguasa aliansi bisnis dunia
66 Kianshi bumi bentuk perubahan
67 Hotel Mandala
68 Terbongkar status Arya
69 Kepalang tanggung tahu
70 Arya di Dunia Naga
71 Ingin dijadikan tumbal
72 Pengikut baru lagi
73 Di paksa
74 Murid super kaya
75 Mengambil daun tulang naga
76 Dendam turunan
77 Menaklukkan preman
78 Jarum Pelumpuh Sukma
79 Ratu pemangsa
80 Akhirnya dimaafkan
81 Sukses besar
82 Sehat itu mahal
83 Sup Jamur Dewa
84 Bisnis ya bisnis
85 Wisata ke laut
86 Keberuntungan Arya
87 Tangkapan besar lagi
88 Pengalaman berharga.
89 Kanaya dalam bahaya
90 Kanaya di dunia jiwa
91 Akan ada serangan
92 Pangeran iblis
93 Penyerangan pertama
94 Amanda diculik
95 Semut juga punya kekuatan
96 Pembicaraan setelah bencana
97 Arya terluka
98 Memotivasi
99 Segel penangkap jiwa
100 Plakat perintah
101 Serangan dadakan
102 Iblis Zongga vs Pemanggil jiwa
103 Mempermainkan lawan
104 Cuek saat menghadapi tantangan
105 Cabut paku
106 Berani meremehkan
107 Diperas
108 Aliansi pembunuh bayaran
109 Rencana menghancurkan
110 Terkendala
111 Imigran di pulau perbatasan
112 Musuh baru muka lama
113 Berencana membeli pulau Angsa
114 Dianggap remeh
115 Mau tahu dia
116 Perdebatan sengit
117 Diragukan kebenarannya.
118 Kesadaran spiritual
119 Kemajuan yang sangat menggembirakan
120 Kemunculan yang tiba tiba
121 Mencari gara gara
122 Ditopang Naga
123 Terkuak suatu kebeneran
124 Wejangan Wangsa
125 Kejadian tidak terduga
126 Arya menghilang
127 Gerbang kemarahan naga
128 Arya kewalahan
129 Bertemu Sang Legenda
130 Mendapatkan penjelasan
131 Linglung awalnya
132 Pulau impian
133 Hampir saja
134 Arya tidak berdaya
135 Sihir neraka
136 Bunglon Matsuya
137 Bukan lawan seimbang
138 Mulai terkuak kebenaran
139 Leviathan dan para penguasa
140 Takdir Arya
141 Menjadi orang biasa
142 Pembantaian
143 Pembantaian jilid dua
144 Dasar Sampah
145 Pembersihan
146 Juragan Loba
147 Tengkulak darah
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Memainkan perasaan
2
Mencoba bertahan
3
Mulai terkuak kebenaran
4
Tidak amanah
5
Arya hilang
6
Mendapat keajaiban
7
Membuat perhitungan
8
Minuman neraka
9
Arya diserang
10
Salah paham
11
Menyewa Rumah
12
Menjadi pengikut
13
Hari pertama di rumah itu
14
Tak sudi jadi teman
15
Memborong banyak barang
16
Baik kalau ada maunya
17
Arya difitnah dan dapat masalah
18
Menyewa tempat usaha
19
Memulai usaha
20
Memasuki ruang rahasia
21
Mendapatkan pusaka
22
Sah menjadi milik Arya
23
Memulai debutnya di sekolah
24
Tampil mengagumkan
25
Arya memecahkan rekor
26
Niat akan dicurangi
27
Masalah datang di saat yang salah
28
Senjata makan tuan
29
Curiga
30
Pengkhianatan
31
Belum juga takluk
32
Jodi menjadi kuat
33
Master diatas master
34
Berterus terang
35
Kebaikan Arya
36
Deal harganya
37
Cobaan lagi
38
Teknik Sembilan Matahari
39
Terus dapat cobaan
40
Masih beralasan
41
Tanggung jawab besar
42
Engkau masih anak sekolah
43
Halangi mereka!
44
Perusahaan baru
45
Ingin berubah jadi baik.
46
Badung dan kawan kawan
47
Perselisihan sengit
48
Juara umum
49
Arya jadi viral
50
Sihir pemikat jiwa
51
Sihir penyegel jantung
52
Enggan mengakui
53
Aura guna guna
54
Mulai suka
55
Teknik energi jarum api
56
Pergi mengambil api bumi
57
Api tujuh warna
58
Arya direndahkan
59
Dominasi Arya
60
Bersekongkol
61
Kegilaan Dave tua
62
Tamu agung direndahkan
63
Terkejut semua
64
Untung besar
65
Penguasa aliansi bisnis dunia
66
Kianshi bumi bentuk perubahan
67
Hotel Mandala
68
Terbongkar status Arya
69
Kepalang tanggung tahu
70
Arya di Dunia Naga
71
Ingin dijadikan tumbal
72
Pengikut baru lagi
73
Di paksa
74
Murid super kaya
75
Mengambil daun tulang naga
76
Dendam turunan
77
Menaklukkan preman
78
Jarum Pelumpuh Sukma
79
Ratu pemangsa
80
Akhirnya dimaafkan
81
Sukses besar
82
Sehat itu mahal
83
Sup Jamur Dewa
84
Bisnis ya bisnis
85
Wisata ke laut
86
Keberuntungan Arya
87
Tangkapan besar lagi
88
Pengalaman berharga.
89
Kanaya dalam bahaya
90
Kanaya di dunia jiwa
91
Akan ada serangan
92
Pangeran iblis
93
Penyerangan pertama
94
Amanda diculik
95
Semut juga punya kekuatan
96
Pembicaraan setelah bencana
97
Arya terluka
98
Memotivasi
99
Segel penangkap jiwa
100
Plakat perintah
101
Serangan dadakan
102
Iblis Zongga vs Pemanggil jiwa
103
Mempermainkan lawan
104
Cuek saat menghadapi tantangan
105
Cabut paku
106
Berani meremehkan
107
Diperas
108
Aliansi pembunuh bayaran
109
Rencana menghancurkan
110
Terkendala
111
Imigran di pulau perbatasan
112
Musuh baru muka lama
113
Berencana membeli pulau Angsa
114
Dianggap remeh
115
Mau tahu dia
116
Perdebatan sengit
117
Diragukan kebenarannya.
118
Kesadaran spiritual
119
Kemajuan yang sangat menggembirakan
120
Kemunculan yang tiba tiba
121
Mencari gara gara
122
Ditopang Naga
123
Terkuak suatu kebeneran
124
Wejangan Wangsa
125
Kejadian tidak terduga
126
Arya menghilang
127
Gerbang kemarahan naga
128
Arya kewalahan
129
Bertemu Sang Legenda
130
Mendapatkan penjelasan
131
Linglung awalnya
132
Pulau impian
133
Hampir saja
134
Arya tidak berdaya
135
Sihir neraka
136
Bunglon Matsuya
137
Bukan lawan seimbang
138
Mulai terkuak kebenaran
139
Leviathan dan para penguasa
140
Takdir Arya
141
Menjadi orang biasa
142
Pembantaian
143
Pembantaian jilid dua
144
Dasar Sampah
145
Pembersihan
146
Juragan Loba
147
Tengkulak darah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!