Beberapa saat kemudian. Setelah orang orang jahat itu pergi,terjadi sebuah keanehan pada tubuh Arya, yang disangka orang sudah mati itu.
Tiba tiba tubuhnya menghilang, tersedot oleh pusaran air yang sangat kuat, dan membawanya ke tempat lain.
Beberapa saat kemudian. Tubuh Arya muncul kembali di permukaan, dan berhenti di sebuah kolam berair jernih, yang dihiasi dengan berbagai macam bunga dan tumbuh tumbuhan langka di dunia.
Ditengah kolam itu ada batu pipih berwarna hijau, yang dipadukan dengan warna putih dan merah muda. Di pinggiran serta di tengah tengahnya, ada garis pembatas, yang menjadi tanda dunia satu dengan dunia lainnya.
Ditempat itulah tubuh Arya diletakkan entah oleh siapa. Begitu tubuhnya menyentuh batu itu, mendadak tubuh Arya bergetar, dan bagai meronta meminta pertolongan.
Tapi tak lama kemudian diam, dan mengeluarkan aroma yang sangat busuk sekali. Lalu menghilang sesudahnya, serta disucikan dengan air kolam yang terus-menerus mengaliri tubuhnya.
Ternyata tubuh Arya yang lemah itu, telah ditempa oleh alam melalui air kolam tersebut, dan merubahnya menjadi tubuh lain.
Tak lama kemudian terdengar bunyi terendam berkali-kali dari dalam tubuhnya. Lalu diam dan sepi kembali.
Namun setelah ditunggu beberapa menit, tubuh Arya belum bergerak juga. Dia masih tetap terbaring di atas batu pipih itu, yang ternyata adalah batu kehidupan, yang terbentuk dari saripati kehidupan dan intisari air kolam, yang mempunyai kekuatan penyembuhan tiada tara.
Berkat air itulah, tubuh Arya yang mengalami banyak luka, memar dan goresan, dengan tulang tulangnya yang patah, menjadi sembuh seperti sediakala.
Satu jam kemudian. Tubuh Arya mulai menunjukkan tanda tanda kehidupan. Jari dan tangannya mulai bergerak perlahan, begitu juga dengan jari kakinya.
Tak lama kemudian lagi,seluruh tubuh Arya sudah bisa digerakkan, dan mulai duduk di atas batu pipih itu sambil bergumam keheranan. "Dimana aku?Apakah aku sudah mati?" Monolognya kebingungan, sambil melihat bayangan wajah juga tubuhnya dari dalam kolam.
"Tapi tunggu dulu! Siapa aku ini?Kenapa tubuh ku jadi lain?"
"Ah tidak mungkin! Ini bukan tubuh ku. Lalu siapa aku?Bukankah tadi aku sudah mati?Tapi kenapa bisa hidup kembali,siapa yang melakukannya?" Tanya Arya semakin penasaran.
Lalu memandang lagi ke air kolam, dan mendapati bahwa wajahnya sudah berubah menjadi semakin tampan. Tubuhnya juga sudah berevolusi menjadi tubuh berotot, dan kelihatannya sulit dicari tandingannya.
Menyadari itu Arya berteriak kegirangan. "Hore aku hidup kembali! hidup kembali!" Teriaknya tidak bisa ditahan lagi saking senangnya.
Kemudian tanpa sengaja melompat dari batu itu, dan mendarat di pinggiran kolam dengan mudahnya.
"Wah! Aku bisa terbang?Bagaimana bisa?Baik aku coba mengulanginya. Siapa tau aku hanya bermimpi?" Guman Arya untuk diri sendiri.
"Ah benar!Aku memang benar benar bisa terbang. Hore aku bisa terbang!" Teriak Arya kegirangan dan terkesan kampungan.
Kemudian menepuk batu yang ada di tempat itu tanda senang. Tapi tidak disangka batu tersebut menjadi terbelah dua.
"Ha? Apa yang terjadi?Batu sekeras ini bisa pecah hanya dalam sekali tepuk?Apakah aku yang melakukannya?" Guman Arya tidak percaya.
Bam!
Pyaar!
Batu lain pun pecah saat ditepuk oleh Arya dengan gerakan seadanya. Tapi akibat dari itu, batu tersebut bertaburan di tanah.
Karena masih penasaran, Arya mencobanya lagi dengan batu-batu lain, dan hasilnya tetap saja sama. Batu-batu yang ia sentuh hancur seketika.
"Berarti aku telah berubah menjadi orang kuat, yang tidak akan takut pada siapapun, termasuk pada orang-orang jahat itu!"
"Tunggulah kalian yang di atas sana!. Aku Arya akan membuat perhitungan dengan kalian!" Ucapnya penuh dendam.
"Ah mumpung aku lagi ada di sini. Lebih baik aku selidiki, sebenarnya tempat apa ini dan siapa pemiliknya?"
"Kalau ada orangnya, maka aku akan sangat berterima kasih sekali" Guman Arya pada diri sendiri.
Lalu mulai berjalan dan mengelilingi tempat itu, tapi sudah satu jam lebih tempat yang ia kelilingi itu belum nampak tepinya. Berarti tempat tersebut sangat luas sekali.
"Sebenarnya tempat apa ini?. Kenapa dibawah tanah bisa ada ruangan luas begini?Apakah ini dunia lain?"
"Tapi tunggu dulu! Sebenarnya apa yang terjadi? Bukankah aku..? Argh!. Sakit sekali kepalaku!" Keluh Arya kesakitan, saat mengingat awal ceritanya dia bisa ada di sini.
Tak lama kemudian dia berkata kembali." Kenapa aku bisa lupa apa yang sebenarnya terjadi padaku ya?. Apakah aku sedang bermimpi?"
"Tapi sepintas aku ingat, sebelum ini terjadi, aku dipukuli oleh Joni dan anak buahnya, dibantu oleh Tanu, keponakan dari ketua rukun tetangga kampung di atas sana"
"Setelah itu aku tidak ingat apa apa lagi. Mungkin setelah aku pingsan atau mati, mereka membuangku ke dalam sumur untuk menghilangkan barang bukti pembunuhan ku?"
"Mungkin sumur itu adalah pintu masuk ke dunia ini, dan menjadi pemisah antara dua dunia? Kalau begitu aku sangat beruntung sekali" Ucap Arya senang tidak terkira.
"Eh, apa itu. Sepertinya sebuah istana?Bagaimana mungkin di tempat seperti ini ada bangunan besar seperti itu?Siapa yang telah membangunnya?" Ucap Arya merasa penasaran.
Lalu bergegas mendatangi bangunan itu, dan memeriksanya dengan hati hati.
Tak lama kemudian, Arya baru bisa menyimpulkan bahwa itu nyata. "Ya ini memang benar benar istana. Bukan fatamorgana,tapi milik siapa ini? dimana orang nya?" Ucap Arya bertubi tubi lagi.
"Hello?Anybody home?Bolehkah aku masuk ke istana mu ini?" Teriak Arya menggelikan sekali.
Namun ditunggu sekian lama tidak ada jawaban sama sekali. Dia ragu antara memasukinya atau tidak?
Jika dia masuk maka sudah menyalahi aturan.Jika dia tidak mau akan membuatnya semakin penasaran.
"Ah masuk sajalah!. Tempat bagus seperti ini sayang sekali untuk dilewatkan"
"Kalau ada orangnya aku akan katakan, bahwa aku hanya penasaran bukan berniat ingin mencuri?" Guman Arya pada diri sendiri.
Kemudian semakin dalam memasuki istana itu, yang ternyata adalah pintu masuk ke tempat lain. "Wah! Bagus sekali!"Teriak Arya secara spontan.
"Ajaib!,tempat sebagus ini ada didalam bumi.Jika di atas sana aku yakin akan banyak dikunjungi oleh orang, dan bisa menghasilkan banyak uang?"
"Ah, uang!Aku baru ingat gara gara uang lah aku jadi dihina orang! Dengan uang juga aku akan membalas dendam!" Respon Arya senang.
Kemudian mengitari tempat itu dan mendapatkan banyak pengalaman. "Ternyata dengan mengitari tempat ini, tubuh ku jadi semakin kuat, segar dan ringan?"
"Berarti ini tempat latihan untuk menempa diri, bukan untuk sekedar melihat pemandangan?" Batin Arya dalam hati.
"Biar aku coba untuk mengitarinya sekali lagi. Siapa tau aku menemukan sesuatu?" Batinnya lagi.
"Aha ternyata perkiraan ku itu benar!. Di tengah ruangan ini ada kotak yang sedang mengambang. Mungkin isinya benda berharga? Baik aku ambil dan melihat isi dalamnya." Ucapnya pelan.
Lalu mendekati kotak yang sedang mengambang itu, dan berusaha menyentuhnya.
Namun belum juga terkabul, kotak kecil berukir indah itu, tutupnya terbuka dengan sendirinya, dan isinya segera keluar, serta masuk ke kepala, mata, dada serta perut Arya, dan menghilang sesudahnya.
Bukan hanya isinya yang masuk,kotaknya pun ikut masuk juga, karena isi kotak itu masih banyak, yang akan membantu Arya untuk mendapatkan hak kehidupannya kembali nanti.
"Argh! Ada apa ini?. Bagaimana bisa terjadi?" Tanya Arya penasaran, lalu pingsan.
"Takdir telah mempertemukan kita anak keturunanku!"
"Jiwa mu yang polos dan penuh kebaikan. Telah membuat mustika itu tertarik dan membawa mu ke sini"
"Berarti kaulah penerus kejayaan trah Wangsa, dan akan mengemban tugas yang mulia ke depannya."
"Untuk saat ini, kau memang belum seberapa. Tapi suatu saat nanti, seiring berjalannya waktu, kau akan menjelma menjadi orang hebat dan akan dikenal dunia." Ucap seorang pertapa ditujukan pada Arya.
"Teruslah berjalan pada kebaikan. Singkirkan orang-orang jahat yang suka menebar kejahatan"
"Bantu orang-orang lemah agar mereka tahu, bahwa di dunia ini masih ada orang yang peduli pada mereka"
"Bentuklah kehidupanmu sendiri. dan gunakanlah mustika sakti yang telah aku berikan pada mu dengan baik!"
"Bantu aku mengembalikan kejayaan trah atau wangsa ku!. Niscaya aku akan membantu mu mewujudkan keinginan mu itu!" Ucap lelaki misterius tersebut penuh harap.
Kemudian meletakkan sesuatu di samping tubuh Arya yang sedang pingsan itu, dan menghilang sesudahnya.
Beberapa saat kemudian, Arya siuman dari pingsannya, dan mendapati di dekat tubuhnya ada setumpuk batu mulia, yang jika dijual akan menghasilkan banyak uang.
"Apa ini? Siapa yang memberikannya?" Respon Arya penasaran. Sesaat setelah dia melihat batu-batu mulia tersebut ada di dekatnya.
"Ah masa bodoh! Benda berharga seperti ini tidak boleh di lewatkan! Aku harus membawanya keluar, dan menjualnya di atas sana"
"Tapi bagaimana caranya aku bisa keluar, sedangkan tempat ini cukup asing bagi ku? Dimana pintunya?" Ucap Arya kebingungan.
"Lebih baik aku kemasi dulu benda benda ini, dan mencari jalan untuk naik ke atas sana" Ucap Arya lagi. Dan tiba-tiba..
Blus!
Tap!
"Eh! Bukankah itu bekas rumah ku dan itu pondok ku?"
"Berarti aku sudah keluar dari sumur itu dan kembali ke dunia ini?" monolog Arya senang.
Lalu mengitari puing puing rumahnya yang terlihat sudah banyak yang dibersihkan. "Tapi oleh siapa? Ucapnya penasaran
"Nak Arya,benarkah itu kau? Syukurlah kau masih hidup? bapak kira kau sudah mati?" Ucap seseorang yang ternyata adalah pak Danu merasa senang.Kebetulan posisi Arya membelakangi bakal lawan bicaranya.
"Oh pak Danu,apa yang terjadi pak? Kenapa bapak membawa banyak orang kesini? Lalu siapa mereka?" Respon Arya kebingungan sesaat setelah membalikkan badan.
"Sehari setelah kau dinyatakan menghilang. datang tim pencari untuk mencari keberadaanmu, dan ingin menemukan apakah kau masih hidup atau sudah mati?"
"Hari ini pas dua minggu mereka berusaha, dan memutuskan untuk menghentikan pencarian mu, dan menganggap bahwa kau sudah meninggal"
"Tapi belum juga diputuskan kau sudah muncul duluan.Hal ini tentu saja membuat kami merasa senang"
"Tapi kalau boleh tahu kemana saja kau selama dua minggu ini Arya?" Respon pak Danu merasa penasaran.
"Tapi tunggu dulu! Apakah ini benar kau?Wajah dan tubuhmu sudah berubah, bagaimana bisa?" Ucap Danu semakin bertambah penasaran.
Tapi Arya tidak menanggapinya. Dia malah mengulangi perkataan dari Danu, yaitu tentang lamanya waktu yang digunakan untuk mencarinya.
Lalu dengan ekspresi keheranan dia berkata. "Dua minggu? Bukankah baru sebentar saja pak Danu? Apakah anda bercanda?" Respon Arya tidak percaya.
"Bercanda apanya? Kau lihat tenda-tenda itu,ada beberapa diantaranya yang sudah dibongkar"
"Itu menandakan bahwa ianya sudah didirikan cukup lama.Kalau kau tidak percaya, tanyakan saja pada petugas itu" Jawab pak Danu sedikit kesal.
"Aneh! Perasaan ku baru beberapa jam. Tapi pak Danu mengatakan, bahwa aku sudah meninggalkan tempat ini selama dua minggu.Sebenarnya apa yang terjadi?. Siapa yang benar dan siapa yang salah? mungkinkah itu aku?" Batin Arya dalam hati.
"Apakah anda yang bernama Arya?" Tanya seorang petugas kesehatan yang mendekatinya.
"Ya benar! Saya Arya! Ada apa ya pak?" Jawab Arya malah kebingungan.
"Saya ingin memeriksa kondisi tubuh anda, siapa tahu ada luka? Karena menurut laporan, anda telah dibuang ke dalam sumur,tapi setelah kami cari sumur tersebut tidak kami temukan,yang ada hanya sobekan pakaian sekolahmu saja."
"Jadi kami menyimpulkan bahwa ada memang dijahati oleh seseorang.Oleh karena itu kebetulan anda sudah datang, maka kami mempunyai kewajiban untuk memeriksa kondisi anda!" Jawab petugas tersebut berterus terang.
Tak lama kemudian dia sudah memeriksa kondisi Arya dan tidak menemukan luka sedikitpun. Tapi sambil mengobati itu dia berusaha untuk mendapatkan informasi dari Arya.
"Sebenarnya apa yang terjadi? Bolehkah kamu ceritakan padaku?" tanya petugas kesehatan itu mencoba bersikap ramah, dan menyelidiki cerita yang sebenarnya.
"Saya tidak kemana-mana pak dokter. Selama beberapa jam, saya duduk di bawah pohon besar itu. Mungkin kalian saja yang tidak melihatku?" Jawab Arya mengarang cerita.
"Pohon besar? mana? Kenapa aku tidak bisa melihatnya?" Respon petugas kesehatan itu keheranan. Sebab saat dia melihat ke arah yang ditunjuk oleh Arya, dia tidak melihat pohon yang disebutkan itu.
"Saudara Arya! Apakah anda bisa memberi keterangan pada kami, tentang apa yang terjadi pada anda?" Tanya seorang petugas kepolisian sesaat setelah Arya diobati tersebut dan masih dalam keadaan bingung.
"Saya tidak kemana-mana pak! Sama seperti yang saya katakan pada bapak dokter ini, bahwa selama beberapa jam, saya hanya duduk di bawah pohon rindang itu saja.Jadi saya tidak pergi kemana-mana pak!" Jawab Arya berterus terang.
Tapi sesungguhnya dia sedang menyembunyikan rahasia besarnya pada mereka.
Memang benar apa yang dikatakan oleh Arya itu. Pohon yang disebutkannya tadi memang ada di sana. Tapi orang-orang yang dikasih tahu tidak bisa melihatnya. Jadi itu cukup membuatnya keheranan.
"Kalau dia bisa kenapa mereka tidak bisa?" Batinnya dalam hati.
"Baiklah kalau begitu!. Andai saja pohon itu memang ada, tapi kenapa kami tidak bisa melihatnya?"
"Tidak mungkin selama belasan hari ini, kami dan tim kami tidak bisa menemukan anda.Apakah anda mencoba bercanda dengan kami anak muda?" Reaksi petugas itu kurang senang.
"Tidak pak! Saya berkata apa adanya. Saya memang berada di bawah pohon itu! Kalau bapak tidak bisa melihatnya berarti itu salah bapak sendiri!" Jawab Arya semakin membuat petugas tersebut kesal.
"Ah sudahlah! Percuma bertanya dengan orang linglung seperti anda! Membuat sakit kepala saja!" Respon petugas tersebut semakin kesal.
Kemudian pergi meninggalkan Arya dan petugas kesehatan tersebut berdua.
"Ini bantuan yang bisa kami berikan kepadamu nak Arya!" Ucap ketua RT itu datang menyela.
"Sebagian kecilnya berasal dari penduduk kampung, dan sebagian besarnya berasal dari dinas sosial."
"Tapi maafkan bapak karena tidak bisa membantu membuatkan rumah baru untukmu."
"Namun dari dinas terkait mereka mengatakan, akan mengajukan proposal untuk membuatkan rumah untukmu.Tapi karena prosesnya panjang, mereka belum bisa melaksanakannya"
"Namun untuk sementara, mereka meninggalkan dua buah tenda besar itu untuk kau tinggal. Lengkap dengan peralatannya.Semoga dengan bantuan yang tidak seberapa itu, bisa membantu meringankan beban mu." Ucap pak Danu mewakili petugas-petugas itu.
Arya dengan sukacita menerima bantuan tersebut, walau dalam hatinya mengatakan, bahwa bantuan itu sudah tidak diperlukannya lagi, karena sebentar lagi dia akan bertransformasi menjadi orang lain.
Tapi demi menghargai petugas-petugas itu. Arya tetap menerimanya juga.
Kini waktu pun sudah berlalu. Orang orang yang selama 14 hari mencarinya. Sekarang semuanya sudah pulang. Guna melaporkan temuannya pada atasan.
Tinggal bagaimana Arya harus menjalani hidupnya dimasa yang akan datang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
Yuliana Mahmudin
aq sih heran kok ada yg marah2 cuma krn baca novel ini dan gk jelas apa itu yg bikin dia marah. ya hrs nya sih kl gk suka ya udah gk udah di baca apa susah nya
2024-07-21
1
bibarkatil_Musthofa
lanjutkn
2023-06-05
2
Bank Йаім
gak jelas suuuu
2023-05-30
1