Arya, Sang Penakluk Naga

Arya, Sang Penakluk Naga

Memainkan perasaan

*Wise men say. Only fools rush in, But I can't help, falling in love with you.

Shall I stay, Would it be a sin. If I can't help..?*

Tok,tok, tok!

Tok! tok! tok!

"Siapa?" Tanya seorang gadis muda merasa terganggu.

"Saya non, bik Mira!"

"Mau apa? mengganggu saja!" Tanyanya lagi.

"Diluar ada den Arya,datang karena ingin bertemu dengan nona Shinta" Jawab asisten pembantu itu cukup sopan.

"Ada apa dengan bocah itu, kenapa menemui ku? apakah ada sesuatu hal yang penting, hingga dia berani datang ke rumahku?" Batin Shinta dalam hati.

"Bagaimana non?Apakah nona mau menemuinya?Kalau nona tidak bersedia, maka bibi akan mengatakannya pada den Arya itu agar dia pergi." Ucap bik Mira ingin ketegasan.

"Bilang sama dia, bahwa aku tidak ada di rumah, dan cepat suruh dia pergi!" Jawab Meggia Shinta mencari alasan.

"Baik non akan bibik sampaikan" Respon pembantu itu sopan.

Kemudian meninggalkan ruangan tersebut dan turun ke lantai bawah untuk menemui Arya.

Tapi tidak disangka,Meggi yang tadi mengatakan tidak ada di rumah jadi penasaran,karena dia langsung berpikir, ada apa ya Arya yang miskin itu datang menemuinya?

Padahal dia tahu bahwa kedua orang tuanya sangat membenci Arya. Apalagi kedua kakak kandungnya itu.

Jika mereka tahu bahwa Arya sengaja datang untuk menemuinya, tentu mereka akan marah, dan menyuruh pengawal mereka untuk memukul dan mengusir Arya.

Tapi hari ini, kebetulan mereka sedang tidak ada di rumah. Empat orang pengawalnya pun sedang tidak ada. yang ada hanya tukang kebun, dan dua orang asisten pembantu, tanpa adanya satpam atau penjaga di rumah itu karena mereka sedang ditugaskan untuk membeli sesuatu di luar.

Pantesan Arya bebas melenggang masuk ke halaman rumah tersebut, walau belum diizinkan masuk lebih dalam.

"Maaf den Arya! Nona Megi bilang bahwa dia sedang tidak ada di rumah,jadi silakan aden pergi dari sini" Ucap Mira keceplosan kata.

"Berarti Megi ada dong? kenapa malah bilang dia sedang tidak ada di rumah?" Reaksi Arya keheranan.

"Saya tidak tahu den. Saya hanya menyampaikan pesannya saja." Jawab Mira cukup polos.

"Oalah bik! bik!. Kalau mau berbohong jangan seperti itu la. Polos banget sih" Respon Arya semakin penasaran.

Kemudian melongok kan kepalanya ke dalam rumah, dan mendapati orang yang sedang dicarinya itu, malah berjalan mendekatinya.

"Ada apa sih datang datang?Apakah kau ingin merasakan pukulan ku?" Tanya Meggia langsung tidak senang.

"Nah gitu dong! Terima kasih karena sudah menyempatkan diri untuk datang.Aku hanya ingin meminjam buku catatan IPA mu. Mungkin bisa menjadi referensi, atau jika kau berbaik hati, tolong pinjamkan aku bukunya langsung." Jawab Arya enteng saja.

"Enak saja! Kau pikir aku kacung mu ha?Cepat pergi dari sini!, aku muak melihat sikapmu yang sok keren itu,cuih!" Respon Meggia kebablasan.

Tapi Arya tidak menanggapinya, malah dengan santai dia berkata. "Kemarin kan aku di usir oleh guru fisika, karena dituduh tidak mengerjakan tugas"

"Bukan aku sengaja. Tugas itu sudah aku kerjakan, tapi Teddy pacar mu itu mengambilnya dariku,jadi terkesan seolah olah aku yang tidak mengerjakan nya." jawab Arya berterus terang.

"Jangan kurang ajar kau ya!,Teddy

itu siswa terpandai di jurusan IPA. Mana mungkin merebut tugas mu demi untuk lolos dari hukuman"

"Jika dia tahu bahwa kau sudah memfitnahnya, aku yakin kau akan sengsara" Respon Meggia tidak terima.

"Betul itu. Aku mana mungkin mengambil tugas dari siswa miskin seperti itu, melihatnya saja mau muntah, apalagi memegang bukunya itu.Ih amit amit" Ucap seseorang dari arah belakang, dengan ekspresi wajah yang menjengkelkan.

"Ah Teddy ku sayang, kebetulan kau datang,jadi bisa meluruskan tuduhannya itu, dan menyeretnya pergi.Cepatlah lakukan itu sayang. Aku sudah sangat jijik melihatnya" Respon Meggia senang. dan langsung melampiaskan kekesalannya pada Arya, karena dengan kehadirannya, kesenangan nya mendengarkan lagu-lagu barat jadi terganggu.

Apalagi saat itu dia sedang menyanyikan lagu favoritnya, karena dia selalu teringat dengan Teddy Rangrang Wijaya, kekasihnya tersebut.

Teddy Wijaya, atau yang dijuluki Rangrang oleh teman temannya, langsung merespon permintaan kekasihnya tersebut, dan langsung pula mendekati Arya, lalu meninju perutnya tanpa peringatan lagi.

Arya yang tidak menyangka, bahwa temannya akan berbuat demikian, tidak bisa mengelak lagi. Lagipula dia tidak bisa bela diri. jadi dengan mudah perutnya menjadi korban.

Selama ini dia hanya sibuk sekolah dan kerja. demi untuk membiayai hidupnya sendiri. Jadi tidak sempat untuk mempelajari ilmu kanuragan atau sejenisnya.

Jadi saat teddy meninju perutnya itu, Arya hanya bisa meringis kesakitan, dan terjatuh, serta meringkuk di tanah, sambil memegangi perutnya yang sakit tersebut.

Andai kata dia bisa ilmu kanuragan, tidak mungkin dia akan diberlakukan seperti itu. tentu Arya akan melawan, dan tidak akan membiarkan perutnya ditinju seperti itu.

Tapi itulah kenyataannya. Arya yang malang tersebut, harus menerima penghinaan memalukan seperti itu. Namun dia bisa berbuat apa. Walaupun tubuhnya tinggi, tapi rada kurusan karena kekurangan gizi.

Sedangkan lawan yang meninjunya itu berbadan tegap, karena hidup serba kecukupan, yang tentunya gizinya terjaga dengan baik. Selain itu dia juga menguasai ilmu kanuragan, hingga dengan mudah membuat Arya roboh.

Itulah kondisi yang dialami oleh Arya. Tapi itu tidak lantas membuatnya menyerah. Dia bertekad akan merubah hidupnya suatu saat nanti, dengan cara bekerja keras dan tidak kenal menyerah.

Namun saat ini,dia terpaksa harus menerima segala macam penghinaan, cacian,bullyan dan sebagainya.

Walau sepahit apapun, Arya terpaksa harus terima juga, karena itulah kenyataannya.

Tapi saat Arya sedang meratapi kemalangan nya itu, terdengar sebuah suara yang cukup lantang, dan sedikit memekakkan telinga yang mendengarnya.

"Cepat pergi dari sini! Jika dalam satu menit kau masih berada di sini, maka jangan salahkan aku akan menghajar mu lagi!" Ucap Teddy mengancam Arya.

"Baiklah,aku akan pergi" Jawab Arya yang masih meringkuk di tanah itu tidak senang, lalu berusaha untuk berdiri.

Setelah berhasil, dia kembali berkata." Tapi tolong kembalikan tugas tugasku itu,aku sangat memerlukannya"

"Guru fisika yang killer itu selalu menyalahkan ku, karena menyangka bahwa aku tidak pernah membuat tugas tugasnya,padahal aku selalu mengerjakannya,tapi tugas tugasku itu selalu kau rebut, dan mendapatkan nilai tertinggi karena itu"

"Jadi mulai hari ini. Tolong jangan rebut lagi tugas tugas yang aku kerjakan. karena aku sudah tidak tahan dihukum berdiri di depan kelas, dan disuruh membersihkan halaman kelas yang kotor itu"

"Aku mohon pada mu teddy, mulai hari ini, buang lah kebiasaan buruk mu itu, dan jangan suka memanfaatkan kepandaian orang lain demi untuk kepentingan sendiri" Ucap Arya secara blak-blakan, dan tidak ada yang disembunyikannya lagi.

"Apa kau bilang? kau menuduhku meminta bantuan mu, dan merebut semua tugas-tugasmu itu?Apakah kau tidak tahu, kalau aku adalah siswa terpandai di kelas 12 saat ini?"

"Tapi kenapa kau malah seenaknya saja menuduhku merebut tugas-tugas mu itu?Apakah kau mau dihajar?" Respon Teddy merasa terganggu, dan marah ingin pelampiasan.

Kemudian mendekati tubuh Arya yang sedang berdiri sempoyongan itu, dan menendang perutnya sekali lagi.

Bugh!

"Argh!" Keluh Arya kesakitan.

Kemudian ambruk dan berguling-guling di tanah, hingga menyebabkan pakaian dekil yang ia pakai itu semakin kotor. Lalu tak lama kemudian dia pun pingsan.

"Bagaimana ini sayang,apakah Arya mati?" Tanya Meggia ketakutan.

"Tenang saja cintaku, Dia tidak mati tapi pingsan.Aku akan menyuruh anak buah ku untuk membuangnya ke selokan, agar dia tidak berani lagi memprovokasi kita" Jawab Teddy seenaknya saja.

Tak lama kemudian apa yang dikatakannya itu memang benar-benar dilakukan. Enam orang pengawalnya tersebut, yang ke mana saja selalu menemaninya, langsung mengangkat tubuh Arya, dan memindahkannya ke tempat lain.

Setelah tempat yang mereka cari itu ketemu, langsung membuang tubuh Arya yang sedang pingsan itu ke dalam selokan, yang diperkirakan tidak ada seorangpun yang tahu.

"Mampus kau!. Untung aku pandai bersandiwara. Jika tidak, maka Megi akan tahu bahwa yang pandai itu bukan aku tapi Arya"

"Lain kali aku harus berhati-hati, dan mencegah agar dia tidak mendekati pacar ku"

"Walaupun jurusan kami itu beda. Tapi kelasnya berdekatan,tapi sama sama jurusan IPA"

"Jika Meggia tahu, mungkin pendapatnya terhadap Arya akan berubah, dan berbalik menyalahkan ku.Jadi sebelum itu terjadi, aku harus membuat mulut Arya bungkam" Batin Teddy dalam hati.

Kemudian mendatangi Meggia untuk diajaknya masuk ke rumah.

***

Sementara itu ditempat lain,tempat dimana tubuh lemah Arya dibuang, lewat seorang wanita paro baya, yang tentu saja bisa melihat keberadaan Arya, karena saat itu dia berjalan persis ditepi jalan dekat parit tidak berair,dimana tubuh Arya dibuang, yang tentu saja mengagetkannya dan langsung berkata."Tubuh siapa itu? kenapa ada di dalam parit? Apakah dia mengalami kecelakaan?" Monolog seorang wanita paro baya tersebut, yang sedang menjajakan jualannya itu penasaran.

"Tapi aku hanya seorang wanita tua,mana mungkin bisa mengangkat tubuh pemuda itu ke atas? Lebih baik aku meminta bantuan pada orang-orang yang akan lewat nanti." Guman wanita paro baya tersebut pada diri sendiri. Lalu memeriksa kondisi Arya yang ternyata masih bernafas.

Tapi setelah menunggu kurang lebih setengah jam, belum juga ada orang yang lewat. Wanita paro baya tersebut menjadi khawatir. Kemudian berusaha menjangkau tangan Arya, dan menariknya agar tidak berada di parit lagi.

Saat dia sedang berusaha tersebut, lewat beberapa orang pengendara sepeda spot yang sedang melalui tempat itu. Karena mereka orang orang kaya, yang memang suka berolahraga dengan menggunakan sepeda.

Sontak saja mereka berhenti, dan berusaha menolong Arya. Lalu menanyakan tentangnya pada perempuan tua tersebut.

"Mak tidak tahu den. Mak hanya pedagang kecil yang menjajakan gorengan ini setiap hari"

"Mak memang sering lewat sini, dan hari ini menemukan ada seorang pemuda malang, yang tercebur di dalam parit itu,jadi mak tidak tahu kejadian yang sebenarnya." Jawab Sularsih, wanita paro baya tersebut berterus terang.

"Ya tidak apa apa mak,biar pemuda ini kami yang urus.Silakan mak melanjutkan jualannya." respon orang yang bertanya tersebut terkesan tulus.

"Terima kasih den. Kalau begitu mak pergi dulu ya?" tanggapan Sularsih senang. Tapi sejujurnya dia tidak tega melihat tubuh Arya yang lemah seperti itu.

Beruntung setelah diperiksa untuk yang kedua kalinya, nafas Arya masih ada. Dia hanya pingsan saja, dan masih bisa diselamatkan.

***

Satu jam kemudian. Arya sudah berada di rumah sakit, yang cukup terkenal di kota besar itu. dan segala biaya ditanggung oleh orang yang menolongnya tersebut.

Kepada pihak rumah sakit, mereka hanya mengatakan, agar merawat Arya dengan baik,karena semua biaya sudah mereka berikan.

Bukan hanya itu saja yang mereka lakukan. Masing masing dari 4 orang itu juga memberikan kartu namanya kepada perawat-perawat itu, agar disampaikan kepada Arya.

Tiga hari kemudian. Kondisi Arya pun sudah mulai membaik. Rasa nyeri yang ada di dalam perutnya sudah tidak ada lagi. Tapi luka di kening akibat dilemparkan ke dalam selokan itu masih terlihat di sana.

Tapi sayang seribu kali sayang. Pihak sekolah tidak mengetahui kejadian itu, dan menganggap bahwa Arya bolos dari sekolah.

Ditambah lagi dua kali pertemuan pelajaran fisika dia tidak ada, sehingga menambah rasa benci guru tersebut semakin melambung terhadap Arya.

Dia bertekad saat Arya datang nanti, maka dia akan memberi hukuman yang berat.dan tepat saja apa yang dia katakan itu ketika keesokan harinya Arya datang. Pak Arjun, guru fisika itu langsung memanggil Arya ke kantornya untuk diinterogasi.

Tapi saat melihat kening Arya di plester, dia mulai merasa bimbang, dan hampir berpikir jernih.

Namun karena egonya yang kelewat tinggi, plester yang menutupi luka di kening Arya tidak dia pedulikan. Pak Arjun malah menarik kerah baju Arya, dan dipaksa nya duduk di kursi yang memang ada di depan mejanya tersebut.

"Ke mana saja kau selama ini?,kenapa sudah tiga hari kau tidak datang?, dan hari ini kau datang seperti pesakitan?. Apakah kau sengaja ingin mempermainkan ku?" Tanya pak Arjun terlihat tidak senang.

"Itu dia orangnya pak! dia yang telah mencuri uangku.Saat aku kejar, dia lari, dan tidak bisa kami temukan lagi!" Ucap seseorang dari arah belakang, yang ternyata adalah Teddy Rangrang dengan suara lantang.

Pak Arjun tentu saja melongo diam. Lalu menoleh ke arah Teddy, yang notabene nya adalah murid kesayangannya,karena setiap ada tugas, dia selalu mengerjakannya dengan baik, dan tepat waktu pula,bahkan jawaban soal soal semuanya benar, hingga selalu mendapatkan nilai 100.

Jadi saat murid kesayangannya itu berkata demikian, kemarahan pak Arjun semakin menjadi-jadi.

Lalu tanpa berpikir panjang lagi, tangannya langsung melayang ingin menampar wajah Arya,beruntung dicegah oleh teman sesama gurunya,tapi sempat pipi Arya yang tidak berjerawat Itu terkena biasnya.

Kebetulan tangan yang digunakan untuk menampar tersebut salah satu dari jari jarinya, tumbuh kuku yang sedikit panjang, dan sempat menggores pipi Arya hingga mengeluarkan darah.Tapi Arya tidak berusaha melawan. Dia hanya diam, sambil menangis dalam hati.

"Karena kesalahan mu sudah fatal, ditambah lagi kau kedapatan mencuri uang,maka kau akan kami skor selama 3 hari!"

"Dalam tiga hari itu kau harus merenungkan semua kesalahanmu, dan memperbaikinya di masa yang akan datang.Jika tidak, maka kau akan dikeluarkan dari sekolah ini!" Ucap pak Arjun terkesan mengancam.

Arya jadi semakin diam. Dia tidak bisa berbuat apa-apa. Mau menjawab pun dia tidak bisa, karena apapun yang dia katakan, pasti tidak akan mereka dengar, karena di tempat itu ada Teddy yang selalu merundung serta memusuhinya, dan perkataannya selalu pak Arjun dengar, apalagi selama ini Teddy itu merupakan murid kesayangannya.

Jadi Arya terpaksa harus diam, sambil berdoa dalam hati, agar masalah itu cepat selesai.

Terpopuler

Comments

George Lovink

George Lovink

Kenapa selalu MC nya di bully terus...apa nggak ada yang MC garang gitu ...terlalu monoton thor....

2024-10-09

0

esok

esok

halo mau saran koreksi tanda baca sedikit, setelah "tanda tanya" (?) atau "tanda seru" (!) seharusnya ga ada "tanda titik" lagi. Karena sama2 tanda baca.

2024-03-15

0

forza 💫✨🎗️🪙👑

forza 💫✨🎗️🪙👑

goblok

2024-02-23

0

lihat semua
Episodes
1 Memainkan perasaan
2 Mencoba bertahan
3 Mulai terkuak kebenaran
4 Tidak amanah
5 Arya hilang
6 Mendapat keajaiban
7 Membuat perhitungan
8 Minuman neraka
9 Arya diserang
10 Salah paham
11 Menyewa Rumah
12 Menjadi pengikut
13 Hari pertama di rumah itu
14 Tak sudi jadi teman
15 Memborong banyak barang
16 Baik kalau ada maunya
17 Arya difitnah dan dapat masalah
18 Menyewa tempat usaha
19 Memulai usaha
20 Memasuki ruang rahasia
21 Mendapatkan pusaka
22 Sah menjadi milik Arya
23 Memulai debutnya di sekolah
24 Tampil mengagumkan
25 Arya memecahkan rekor
26 Niat akan dicurangi
27 Masalah datang di saat yang salah
28 Senjata makan tuan
29 Curiga
30 Pengkhianatan
31 Belum juga takluk
32 Jodi menjadi kuat
33 Master diatas master
34 Berterus terang
35 Kebaikan Arya
36 Deal harganya
37 Cobaan lagi
38 Teknik Sembilan Matahari
39 Terus dapat cobaan
40 Masih beralasan
41 Tanggung jawab besar
42 Engkau masih anak sekolah
43 Halangi mereka!
44 Perusahaan baru
45 Ingin berubah jadi baik.
46 Badung dan kawan kawan
47 Perselisihan sengit
48 Juara umum
49 Arya jadi viral
50 Sihir pemikat jiwa
51 Sihir penyegel jantung
52 Enggan mengakui
53 Aura guna guna
54 Mulai suka
55 Teknik energi jarum api
56 Pergi mengambil api bumi
57 Api tujuh warna
58 Arya direndahkan
59 Dominasi Arya
60 Bersekongkol
61 Kegilaan Dave tua
62 Tamu agung direndahkan
63 Terkejut semua
64 Untung besar
65 Penguasa aliansi bisnis dunia
66 Kianshi bumi bentuk perubahan
67 Hotel Mandala
68 Terbongkar status Arya
69 Kepalang tanggung tahu
70 Arya di Dunia Naga
71 Ingin dijadikan tumbal
72 Pengikut baru lagi
73 Di paksa
74 Murid super kaya
75 Mengambil daun tulang naga
76 Dendam turunan
77 Menaklukkan preman
78 Jarum Pelumpuh Sukma
79 Ratu pemangsa
80 Akhirnya dimaafkan
81 Sukses besar
82 Sehat itu mahal
83 Sup Jamur Dewa
84 Bisnis ya bisnis
85 Wisata ke laut
86 Keberuntungan Arya
87 Tangkapan besar lagi
88 Pengalaman berharga.
89 Kanaya dalam bahaya
90 Kanaya di dunia jiwa
91 Akan ada serangan
92 Pangeran iblis
93 Penyerangan pertama
94 Amanda diculik
95 Semut juga punya kekuatan
96 Pembicaraan setelah bencana
97 Arya terluka
98 Memotivasi
99 Segel penangkap jiwa
100 Plakat perintah
101 Serangan dadakan
102 Iblis Zongga vs Pemanggil jiwa
103 Mempermainkan lawan
104 Cuek saat menghadapi tantangan
105 Cabut paku
106 Berani meremehkan
107 Diperas
108 Aliansi pembunuh bayaran
109 Rencana menghancurkan
110 Terkendala
111 Imigran di pulau perbatasan
112 Musuh baru muka lama
113 Berencana membeli pulau Angsa
114 Dianggap remeh
115 Mau tahu dia
116 Perdebatan sengit
117 Diragukan kebenarannya.
118 Kesadaran spiritual
119 Kemajuan yang sangat menggembirakan
120 Kemunculan yang tiba tiba
121 Mencari gara gara
122 Ditopang Naga
123 Terkuak suatu kebeneran
124 Wejangan Wangsa
125 Kejadian tidak terduga
126 Arya menghilang
127 Gerbang kemarahan naga
128 Arya kewalahan
129 Bertemu Sang Legenda
130 Mendapatkan penjelasan
131 Linglung awalnya
132 Pulau impian
133 Hampir saja
134 Arya tidak berdaya
135 Sihir neraka
136 Bunglon Matsuya
137 Bukan lawan seimbang
138 Mulai terkuak kebenaran
139 Leviathan dan para penguasa
140 Takdir Arya
141 Menjadi orang biasa
142 Pembantaian
143 Pembantaian jilid dua
144 Dasar Sampah
145 Pembersihan
146 Juragan Loba
147 Tengkulak darah
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Memainkan perasaan
2
Mencoba bertahan
3
Mulai terkuak kebenaran
4
Tidak amanah
5
Arya hilang
6
Mendapat keajaiban
7
Membuat perhitungan
8
Minuman neraka
9
Arya diserang
10
Salah paham
11
Menyewa Rumah
12
Menjadi pengikut
13
Hari pertama di rumah itu
14
Tak sudi jadi teman
15
Memborong banyak barang
16
Baik kalau ada maunya
17
Arya difitnah dan dapat masalah
18
Menyewa tempat usaha
19
Memulai usaha
20
Memasuki ruang rahasia
21
Mendapatkan pusaka
22
Sah menjadi milik Arya
23
Memulai debutnya di sekolah
24
Tampil mengagumkan
25
Arya memecahkan rekor
26
Niat akan dicurangi
27
Masalah datang di saat yang salah
28
Senjata makan tuan
29
Curiga
30
Pengkhianatan
31
Belum juga takluk
32
Jodi menjadi kuat
33
Master diatas master
34
Berterus terang
35
Kebaikan Arya
36
Deal harganya
37
Cobaan lagi
38
Teknik Sembilan Matahari
39
Terus dapat cobaan
40
Masih beralasan
41
Tanggung jawab besar
42
Engkau masih anak sekolah
43
Halangi mereka!
44
Perusahaan baru
45
Ingin berubah jadi baik.
46
Badung dan kawan kawan
47
Perselisihan sengit
48
Juara umum
49
Arya jadi viral
50
Sihir pemikat jiwa
51
Sihir penyegel jantung
52
Enggan mengakui
53
Aura guna guna
54
Mulai suka
55
Teknik energi jarum api
56
Pergi mengambil api bumi
57
Api tujuh warna
58
Arya direndahkan
59
Dominasi Arya
60
Bersekongkol
61
Kegilaan Dave tua
62
Tamu agung direndahkan
63
Terkejut semua
64
Untung besar
65
Penguasa aliansi bisnis dunia
66
Kianshi bumi bentuk perubahan
67
Hotel Mandala
68
Terbongkar status Arya
69
Kepalang tanggung tahu
70
Arya di Dunia Naga
71
Ingin dijadikan tumbal
72
Pengikut baru lagi
73
Di paksa
74
Murid super kaya
75
Mengambil daun tulang naga
76
Dendam turunan
77
Menaklukkan preman
78
Jarum Pelumpuh Sukma
79
Ratu pemangsa
80
Akhirnya dimaafkan
81
Sukses besar
82
Sehat itu mahal
83
Sup Jamur Dewa
84
Bisnis ya bisnis
85
Wisata ke laut
86
Keberuntungan Arya
87
Tangkapan besar lagi
88
Pengalaman berharga.
89
Kanaya dalam bahaya
90
Kanaya di dunia jiwa
91
Akan ada serangan
92
Pangeran iblis
93
Penyerangan pertama
94
Amanda diculik
95
Semut juga punya kekuatan
96
Pembicaraan setelah bencana
97
Arya terluka
98
Memotivasi
99
Segel penangkap jiwa
100
Plakat perintah
101
Serangan dadakan
102
Iblis Zongga vs Pemanggil jiwa
103
Mempermainkan lawan
104
Cuek saat menghadapi tantangan
105
Cabut paku
106
Berani meremehkan
107
Diperas
108
Aliansi pembunuh bayaran
109
Rencana menghancurkan
110
Terkendala
111
Imigran di pulau perbatasan
112
Musuh baru muka lama
113
Berencana membeli pulau Angsa
114
Dianggap remeh
115
Mau tahu dia
116
Perdebatan sengit
117
Diragukan kebenarannya.
118
Kesadaran spiritual
119
Kemajuan yang sangat menggembirakan
120
Kemunculan yang tiba tiba
121
Mencari gara gara
122
Ditopang Naga
123
Terkuak suatu kebeneran
124
Wejangan Wangsa
125
Kejadian tidak terduga
126
Arya menghilang
127
Gerbang kemarahan naga
128
Arya kewalahan
129
Bertemu Sang Legenda
130
Mendapatkan penjelasan
131
Linglung awalnya
132
Pulau impian
133
Hampir saja
134
Arya tidak berdaya
135
Sihir neraka
136
Bunglon Matsuya
137
Bukan lawan seimbang
138
Mulai terkuak kebenaran
139
Leviathan dan para penguasa
140
Takdir Arya
141
Menjadi orang biasa
142
Pembantaian
143
Pembantaian jilid dua
144
Dasar Sampah
145
Pembersihan
146
Juragan Loba
147
Tengkulak darah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!