Makan Malam Bersama

Sampai di kamarnya, Yuna langsung bergegas ke dalam kamar mandi. Hanya butuh waktu 15 menit untuk dirinya mandi, karena tak ingin membuat William menunggu lama.

Setelah itu Yuna langsung mengenakan kaos celana pendek, lalu ia memoles tipis bedak di wajah dan lip balm di bibirnya.

Setelah selesai, Yuna bergegas turun dari kamarnya menuju ke ruang tamu. William langsung tersenyum melihat Yuna yang datang ke ruang tamu dengan tergesa-gesa.

"Hai Wil, maaf lama," ucap Yuna merasa tak enak dengan William.

"It's okey no problem," balas William. Yuna tersenyum, lalu ia duduk di samping Lukas.

"Mama mana Pa?" tanya Yuna pada papanya, karena tak melihat keberadaan sang mama.

"Mungkin Mama lagi di dapur nak," jawab Lukas. Yuna hanya manggut-manggut mengerti.

"Oh ya Om, karena Yuna udah disini saya pamit pulang dulu kalau gitu," ucap William izin pamit pulang pada Lukas.

"Kok cepat sekali nak? Makan malam dulu disini baru boleh pulang."

"Nggak usah Om, nanti ngerepotin," ucap William sungkan.

"Ih nggak ngerepotin kok Wil. Makan malam disini dulu ya, baru pulang," timpal Yuna. Dengan berat hati, William pun menyetujuinya. Yuna dan Lukas tersenyum melihatnya.

Tepat pukul 7 malam, waktu untuk makan malam bagi keluarga Kim.

"Kita ke ruang makan yuk, sekarang udah masuk jam makan malam. Ayo nak William," ajak Lukas beranjak dari sofa.

William mengangguk. "Baik Om."

Lalu mereka bertiga pergi menuju ruang makan, terlihat disana ada Jasmine, Beatrix dan dua pelayan lainnya tengah menata makanan di atas meja.

"Eh nak William, ayo sini makan bareng dengan kami," ajak Jasmine.

"Iya terima kasih Tante," ucap William.

Lukas, Yuna dan William langsung duduk di kursi masing-masing.

Di atas meja makan sudah tersedia banyak jenis makanan yang sangat menggugah selera.

"Silahkan di makan nak William, maaf ya kalau makanannya tidak sesuai dengan selera kamu," ucap Jasmine duduk di samping suaminya.

"Ini makanan kesukaan saya juga kok Tan," balas William.

"Syukurlah kalau begitu, hati Tante jadi senang dengarnya."

William tersenyum. "Iya Tan."

"Ayo kita mulai makannya," titah Lukas.

Semuanya mengangguk mengiyakan ucapan Lukas, lalu mereka mulai menyantap makanannya.

'Mirip masakan mama,' batin William sedih karena masakan yang ia makan sekarang ini mirip dengan masakan mamanya.

Azura Park, mama dari William. Beliau sekarang tengah sakit, dia mengidap penyakit stroke yang menyebabkan Azura susah untuk berbicara dan berjalan. Dan jahatnya Wilson Choi, papa dari William menikah lagi dengan perempuan lain, hal itu membuat William sangat membenci papanya.

Lebih parahnya lagi, Wilson mengajak istri barunya untuk tinggal bersama dengan William dan Azura. Rasa benci William pun bertambah terhadap papa dan ibu tirinya.

Dan makan malam ini mengingatkan William kembali, ketika dulu keluarganya masih harmonis. William tersenyum getir jika kembali mengingat itu.

"Gimana makanannya nak William?" tanya Jasmine pada William.

"Enak banget, Tan."

"Syukurlah kalau kamu suka nak. Makanan kesukaan kamu apa nak?" tanya Jasmine lagi.

"Saya suka semua masakan ala rumahan Tan, apalagi Samgyetang," jawab William. Samgyetang atau sup ayam ginseng adalah salah satu masakan tradisional ala Korea Selatan.

"Wah kok bisa sama sih makanan kesukaan kamu sama Yuna," ucap Jasmine sambil menatap ke arah Yuna.

"Jangan-jangan kalian itu berjodoh lagi," goda Lukas.

"Ih apaan sih Pa." Yuna sedikit malu dengan ucapan papanya, sedangkan William hanya tersenyum mendengarnya.

"Kapan-kapan kalau nak William kesini lagi, Tante janji bakal bikinin masakan rumahan lainnya khusus buat nak William," ucap Jasmine.

"Wah serius Tan?" tanya William sumringah.

"Iya nak, Tante sangat serius," ucap Jasmine tersenyum.

"Makanya sering-sering main kesini," timpal Lukas.

"Siap, terima kasih Tante, Om." Masakan ini membuat rasa rindu William pada masakan mamanya langsung terobati.

Yuna tersenyum melihat kedekatan antara William dengan kedua orangtuanya.

"Ayo di habiskan makanannya nak," titah Jasmine.

William mengangguk. "Iya Tan." Ia kembali menyantap makanannya dengan lahap.

Selesai makan, William, Yuna dan kedua orangtuanya berbincang-bincang di ruang keluarga sekitar 40 menitan. Lalu William pun pamit untuk pulang .

"Om, Tante, Yuna. Saya pamit pulang dulu. Takutnya orang rumah nyari."

"Wah cepat sekali. Ya sudah kalau begitu kapan-kapan mampir kesini lagi ya nak?" ucap Lukas.

"Iya nak William, jangan kapok untuk kesini lagi ya?" timpal Jasmine.

William tersenyum dan mengangguk. "Siap Om, Tante. Terima kasih atas jamuan makan malamnya."

"Sama-sama nak William," balas Jasmine tersenyum.

"Yuna tolong antar kan nak William ke depan," titah Lukas pada Yuna.

"Iya Pa, ayo Wil."

"Kalau gitu saya permisi Om, Tante," ucap William. Pasangan paruh baya itu hanya tersenyum dan mengangguk, tak lupa juga mereka menyuruh William untuk berhati-hati.

Yuna mengantarkan William sampai ke depan mansion nya.

"Oh ya besok kamu berangkat ke kampus sama siapa?" tanya William pada Yuna.

"Seperti biasa di antar sama papa," jawabnya.

"Gimana kalau besok pagi aku jemput?" tawar William.

"Memangnya nggak ngerepotin kamu nih?" tanya Yuna.

"Ya nggak lah, berarti besok aku jemput ya?"

Yuna mengangguk. "Iya aku mau kalau nggak ngerepotin kamu."

"Ya sudah kalau gitu aku pulang dulu ya?"

"Iya hati-hati dijalan, jangan ngebut-ngebut," ucap Yuna memperingati agar William tidak mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang tinggi.

"Iya siap princess," balas William tersenyum. Yuna membulatkan matanya setelah mendengar ucapan William.

"Kamu bilang apa tadi?" tanya Yuna pura-pura tak tau.

"Yang mana? Yang princess?" tanya William balik. Yuna mengangguk.

"Emang kenapa kalau aku panggil kayak gitu? Nggak boleh?" tanya William.

"Boleh sih, tapi aku malu kamu panggil seperti itu."

"Ya gapapa lah aku panggil kayak gitu, daripada aku panggil kamu sayang. Ayo pilih yang mana?" goda William menaik turunkan alisnya.

Yuna semakin tersipu malu dan membuat pipinya bersemu merah karena ucapan William.

"Tau ah!" kesal Yuna sambil menggembungkan pipinya. William yang melihat ekspresi Yuna itu langsung tertawa.

"Gemes deh." William mencubit pipi Yuna karena saking gemasnya.

"Ih sakit William," ucap Yuna cemberut.

William kembali tertawa, laki-laki yang biasanya dingin dan pendiam, menjadi lebih hangat dan sedikit cerewet ketika bersama dengan Yuna. Gadis itu sudah seperti moodbooster bagi William.

"Iya maaf-maaf. Ya sudah kalau gitu aku pergi dulu."

"Iya Wil," ucap Yuna.

"Bye-bye princess," ucap William, lalu laki-laki itu masuk ke dalam mobilnya.

Yuna hanya tersenyum dan geleng-geleng kepala mendengar ucapan William. Setelah William pergi, Yuna kembali masuk ke dalam mansion nya

.

.

.

.

.

.

.

To be continued.

...----------------...

Episodes
1 Laki-laki Menyebalkan
2 Senior Arogan
3 Mood Yang Hancur
4 Awal Mula Taruhan
5 Jayden Yang Tiba-tiba Baik
6 Yuna Makan Siang Bareng Jayden
7 Jayden Datang Menolong
8 Yuna Diajak Dinner
9 Keribetan Yuna
10 Jayden dan Yuna Jadian
11 Malam Yang Menyakitkan
12 Berusaha Untuk Tegar
13 Ketahuan William
14 Yuna Di Hukum
15 Di Belanjakan William
16 William Bertamu Ke Mansion Yuna
17 Makan Malam Bersama
18 Keingintahuan Jayden
19 Jayden Pergi Mencari William
20 Jayden Bertengkar Dengan William
21 Kedatangan Ibu Dari Jayden
22 Berita Menghebohkan
23 Yuna Disidang Orangtuanya
24 Peringatan Eleanor
25 Yuna Dikejar oleh Wartawan
26 Mencoba Melupakan
27 Kenyataan Yang Menyakitkan
28 Identitas Yuna Ketahuan Jayden
29 Curhatan Hati William
30 Pengirim Bunga Misterius
31 Poor William
32 Identitas Yuna terbongkar?
33 Menjenguk Azura
34 Yuna Memaafkan Mereka
35 Maling?
36 Si Pengirim Bunga Sebenarnya
37 PDKT Jayden dengan Keluarga Yuna
38 Ungkapan Hati Jayden
39 Jayden Galau
40 Rencana Eleanor
41 Lukas Datang Ke Imperial College
42 Rencana Deana
43 Bersama William
44 Skenario Deana
45 Menonton Bareng Jayden
46 Pergi Ke Mansion Sahabat Lukas
47 William di jodohkan?
48 William tidak bisa menolak
49 Pelukan terakhir?
50 Diselamatkan Jayden
51 Ide William
52 Jayden dan Yuna balikan
53 Kembalinya Masa Lalu Jayden
54 Pergi ke kantor Jayden
55 Sarapan bersama
56 Ingin melamar Yuna
57 Ingin Terus Bersamamu
58 Malam Pertunangan William
59 William kabur?
60 Pesan William
61 Berangkat bersama Jayden
62 Menjadi Gosip Para Mahasiswa
63 Kepindahan Kenzo
64 Hari Kelulusan
65 Makan Bersama
66 Jayden akan pergi
67 Apakah aku boleh egois?
68 Mengantarkan Jayden
69 Keberadaan William
70 Dihubungi William
71 Go to New York
72 Jayden Birthday
73 Tinggal bersama Jayden
74 Menyiapkan Sarapan
75 Pergi ke pesta
76 Nathan akan bertunangan?
77 Pillow Talk
78 Jalan-jalan
79 Balik ke Korea
80 Jayden Kecewa
81 Rumor
82 Kedatangan Jayden
83 Kembalinya William
84 Ajakan Dinner
85 Jayden melamar Yuna
86 Taman Hiburan
87 Adik Sepupu Yuna
88 Qiara mengidam masakan Yuna
89 Menikah enak tidak?
90 Fitting Baju
91 Yuna di culik?
92 Permintaan Alex
93 Wedding Day!
94 Mine
95 Again?
96 Honey Moon
97 Langit Maldives
98 Hari terakhir Honeymoon
99 Jayden tidak nafsu makan
100 She's Pregnant?
101 Jayden Protektif
102 Yuna Mual
103 Liora dan Givanno
104 Awal kehidupan Liora
105 Liora dijodohkan?
106 Bertemu Dia
107 Pernikahan Liora dan Zelvin
108 Sikap Zelvin
109 Sifat Zelvin yang Keras
110 Kemarahan Zelvin
111 Liora jatuh sakit
112 Undangan
113 Pergi ke pesta
114 Ke sekolah Emmanuel
115 Mansion Mertua
116 Kehancuran hati Alvin
117 Bersama Emmanuel
118 Kemarahan Zelvin (2)
119 Rahasia penyakit Zelvin
120 Perubahan Emmanuel
121 Family time
122 Pergi ke perusahan Zelvin
123 Berita baik dan buruk
124 Kelakuan aneh Zelvin
125 Bad Day
126 Kemurkaan Zelvin
127 Maafkan aku
128 Bertemu Erica
129 Camping
130 Getting Better
131 Liora Ditabrak
132 Tidur Sekamar?
133 Akhir dari Lea?
134 Family Dinner
135 Truth or Dare
136 Tidur Bertiga
137 Sidang
138 Hadiah dari Zelvin
139 Mengunjungi Lea
140 Inggris, London
141 Marahnya Liora
142 Zelvin Cemburu
143 Zelvin Cemburu (2)
144 Fakta
145 Gagal, Kecewa dan Kecelakaan
146 Sayang Kamu...
147 Perubahan, Penyesalan dan Perasaan
148 Kembali ke Korea
149 Finally
150 My Son, Emmanuel.
151 Night Drive
152 Good Boy
153 Jalan-jalan sore
154 City Light
155 My night
156 Why?
157 Liora hamil
158 Bad Day (2)
159 Zelvin mulai menerima
160 Jalan-jalan
161 Gone
162 Kondisi Liora
163 Happy Ending
Episodes

Updated 163 Episodes

1
Laki-laki Menyebalkan
2
Senior Arogan
3
Mood Yang Hancur
4
Awal Mula Taruhan
5
Jayden Yang Tiba-tiba Baik
6
Yuna Makan Siang Bareng Jayden
7
Jayden Datang Menolong
8
Yuna Diajak Dinner
9
Keribetan Yuna
10
Jayden dan Yuna Jadian
11
Malam Yang Menyakitkan
12
Berusaha Untuk Tegar
13
Ketahuan William
14
Yuna Di Hukum
15
Di Belanjakan William
16
William Bertamu Ke Mansion Yuna
17
Makan Malam Bersama
18
Keingintahuan Jayden
19
Jayden Pergi Mencari William
20
Jayden Bertengkar Dengan William
21
Kedatangan Ibu Dari Jayden
22
Berita Menghebohkan
23
Yuna Disidang Orangtuanya
24
Peringatan Eleanor
25
Yuna Dikejar oleh Wartawan
26
Mencoba Melupakan
27
Kenyataan Yang Menyakitkan
28
Identitas Yuna Ketahuan Jayden
29
Curhatan Hati William
30
Pengirim Bunga Misterius
31
Poor William
32
Identitas Yuna terbongkar?
33
Menjenguk Azura
34
Yuna Memaafkan Mereka
35
Maling?
36
Si Pengirim Bunga Sebenarnya
37
PDKT Jayden dengan Keluarga Yuna
38
Ungkapan Hati Jayden
39
Jayden Galau
40
Rencana Eleanor
41
Lukas Datang Ke Imperial College
42
Rencana Deana
43
Bersama William
44
Skenario Deana
45
Menonton Bareng Jayden
46
Pergi Ke Mansion Sahabat Lukas
47
William di jodohkan?
48
William tidak bisa menolak
49
Pelukan terakhir?
50
Diselamatkan Jayden
51
Ide William
52
Jayden dan Yuna balikan
53
Kembalinya Masa Lalu Jayden
54
Pergi ke kantor Jayden
55
Sarapan bersama
56
Ingin melamar Yuna
57
Ingin Terus Bersamamu
58
Malam Pertunangan William
59
William kabur?
60
Pesan William
61
Berangkat bersama Jayden
62
Menjadi Gosip Para Mahasiswa
63
Kepindahan Kenzo
64
Hari Kelulusan
65
Makan Bersama
66
Jayden akan pergi
67
Apakah aku boleh egois?
68
Mengantarkan Jayden
69
Keberadaan William
70
Dihubungi William
71
Go to New York
72
Jayden Birthday
73
Tinggal bersama Jayden
74
Menyiapkan Sarapan
75
Pergi ke pesta
76
Nathan akan bertunangan?
77
Pillow Talk
78
Jalan-jalan
79
Balik ke Korea
80
Jayden Kecewa
81
Rumor
82
Kedatangan Jayden
83
Kembalinya William
84
Ajakan Dinner
85
Jayden melamar Yuna
86
Taman Hiburan
87
Adik Sepupu Yuna
88
Qiara mengidam masakan Yuna
89
Menikah enak tidak?
90
Fitting Baju
91
Yuna di culik?
92
Permintaan Alex
93
Wedding Day!
94
Mine
95
Again?
96
Honey Moon
97
Langit Maldives
98
Hari terakhir Honeymoon
99
Jayden tidak nafsu makan
100
She's Pregnant?
101
Jayden Protektif
102
Yuna Mual
103
Liora dan Givanno
104
Awal kehidupan Liora
105
Liora dijodohkan?
106
Bertemu Dia
107
Pernikahan Liora dan Zelvin
108
Sikap Zelvin
109
Sifat Zelvin yang Keras
110
Kemarahan Zelvin
111
Liora jatuh sakit
112
Undangan
113
Pergi ke pesta
114
Ke sekolah Emmanuel
115
Mansion Mertua
116
Kehancuran hati Alvin
117
Bersama Emmanuel
118
Kemarahan Zelvin (2)
119
Rahasia penyakit Zelvin
120
Perubahan Emmanuel
121
Family time
122
Pergi ke perusahan Zelvin
123
Berita baik dan buruk
124
Kelakuan aneh Zelvin
125
Bad Day
126
Kemurkaan Zelvin
127
Maafkan aku
128
Bertemu Erica
129
Camping
130
Getting Better
131
Liora Ditabrak
132
Tidur Sekamar?
133
Akhir dari Lea?
134
Family Dinner
135
Truth or Dare
136
Tidur Bertiga
137
Sidang
138
Hadiah dari Zelvin
139
Mengunjungi Lea
140
Inggris, London
141
Marahnya Liora
142
Zelvin Cemburu
143
Zelvin Cemburu (2)
144
Fakta
145
Gagal, Kecewa dan Kecelakaan
146
Sayang Kamu...
147
Perubahan, Penyesalan dan Perasaan
148
Kembali ke Korea
149
Finally
150
My Son, Emmanuel.
151
Night Drive
152
Good Boy
153
Jalan-jalan sore
154
City Light
155
My night
156
Why?
157
Liora hamil
158
Bad Day (2)
159
Zelvin mulai menerima
160
Jalan-jalan
161
Gone
162
Kondisi Liora
163
Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!