Akhirnya malam yang di tunggu-tunggu oleh semua para mahasiswa-mahasiswi pun telah tiba, yakni acara ulang tahun Imperial College.
Acaranya diadakan di aula kampus yang sangat luas, yang bisa menampung hingga sepuluh ribu lebih orang.
Acara pertama diisi dengan sambutan-sambutan dari rektor dan beberapa dosen Imperial College. Dan sekarang acara inti yang paling ditunggu-tunggu oleh semua mahasiswa-mahasiswi, yakni penampilan dari D'Warlords.
Semua orang, terutama kaum hawa yang berteriak histeris ketika melihat D'Warlords tampil. Malam ini Grup Idol itu tampil sangat memukau.
"Wah gimana tadi nih penampilan dari D'Warlords? Keren banget kan? Beri mereka tepuk tangan yang meriah lagi dong," seru pembawa acara.
PROK! PROK! PROK!
Suara tepuk tangan menggema di ruangan aula tersebut.
"Sekarang kita liat dan dengar penampilan spesial dari teman kita yang bernama Yuna Kim! Beri tepuk tangan yang meriah untuknya." Setelah itu sang pembawa acara langsung mengundurkan diri dari atas panggung.
Suara tepuk tangan kembali menggema dan kali ini khusus untuk Yuna.
Yuna pun naik ke atas panggung, dengan mengenakan dress berwarna merah dengan panjang di atas lutut dan sangat pas di tubuh rampingnya. Dress tersebut adalah pemberian dari Jayden ketika dinner kemarin.
Rambutnya pun ia keriting kan sedikit dibawahnya, Yuna pun menambahkan anting panjang dan aksesoris di rambutnya, membuat dirinya terlihat cantik dan seksi. Jayden pun sampai terpesona melihat penampilan Yuna malam itu.
'Sial! Kenapa dia cantik banget pakai dress itu! No no! Inget Jayden dia itu cuma bahan taruhan kamu aja! Jangan sampai kamu beneran suka sama dia!' batin Jayden yang resah melihat penampilan Yuna.
"Wow, Jay liat tuh si Yuna, cantik banget dia malam ini," ucap Felix yang juga terpesona dengan Yuna.
"Iya bener kata kamu, Fel. Ternyata Yuna cantik banget kalau dandan seperti itu," celetuk David.
"Biasa aja tuh. Tetap aja dia itu cewek kampungan!" elak Jayden.
Member D'Warlords yang lain hanya bisa geleng-geleng kepala, kecuali William yang hanya diam saja tapi matanya menatap ke arah Yuna dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Lagu ini, saya persembahkan untuk pacar saya, Jayden," ucap Yuna sambil menatap ke arah Jayden.
Semua orang disana terkejut mendengar ucapan Yuna. Banyak dari mereka yang tidak percaya akan hal itu. Jayden yang mendengar ucapan Yuna hanya tersenyum sinis.
Lalu Yuna menyanyikan lagu yang berjudul 'I Like You So Much, You'll Know It' dari Ysabelle Cuevas.
Suara indah dan merdu dari Yuna membuat semua orang terkesima dengan suaranya.
Makna dari lagu tersebut menceritakan tentang seorang perempuan yang sedang jatuh cinta dan tergila-gila dengan seorang laki-laki. Dalam lirik lagunya diceritakan ia sangat menyukai dan terpesona dengan sosok laki-laki tersebut. Perasaan suka yang kuat membuatnya menyukai segala sesuatu yang laki-laki itu lakukan. Baginya sosok itu telah memberikan warna pada hidupnya, menyembuhkan lukanya, dan membuatnya tertawa saat sedih.
Bahkan kini Yuna menyanyikan lagu itu sambil membayangkan wajah dan senyuman Jayden yang menunjukkan lesung pipinya itu.
Hingga akhirnya Yuna selesai bernyanyi. Suara tepukan tangan riuh untuk Yuna dari semua yang orang datang ke acara itu.
Dibawah panggung sana Levin, Felix, Nathan, Arthur dan David sedang memberikan selamat untuk Jayden, kecuali William yang langsung keluar dari acara itu.
"Congratulation bro! Sekarang kunci mobil ini milik kamu," ucap Felix sambil memberikan kunci mobil William pada Jayden.
"Selamat Jay! Kamu bisa ngalahin William," ucap Levin sambil menepuk pundak Jayden.
"Hebat kamu, Jay! Bisa taklukkan tu cewek!" celetuk David.
Jayden hanya tersenyum sinis menanggapi semua ucapan dari sahabat-sahabatnya.
Ucap dari mereka membuat Yuna menjadi bingung. Lalu tiba-tiba saja Jessi datang menghampiri Yuna ke atas panggung.
"Yuna, Yuna. Masa kamu nggak ngerti juga sih?" Yuna menatap ke arah Jessie.
"Siapa bilang kalau Jayden suka sama kamu itu beneran."
"Kamu mau tau, kau itu cuma jadi bahan taruhan mereka. Ingat cuma jadi bahan taruhannya!" ucap Jessie sinis sambil menekan ucapan terakhirnya. Mata Yuna sudah berkaca-kaca mendengar ucapan Jessie itu.
Seketika semua orang yang ada di acara itu tertawa mengejek Yuna. Karena tak tahan lagi, ia langsung pergi keluar dari acara itu, dengan hati yang sangat hancur dan kecewa.
"Kok pergi? Kenapa? Sakit hati ya?" ejek Jessie, tawa orang-orang di aula itu semakin menggelegar mendengar ucapan Jessie.
Yuna pergi dengan setengah berlari keluar dari acara tersebut dengan berlinang air mata. Ia berlari menuju ke depan halaman kampus yang cukup jauh dari acara tersebut, lalu Yuna pun duduk di tepi kolam air mancur yang terdapat disana.
"Hiks, kenapa? Kenapa aku nggak nyadar ini dari awal?" isak Yuna.
"Cewek kayak aku memang nggak pantas bersanding dengan cowok yang angkuh dan sombong seperti dia, hiks."
Tiba-tiba saja ada seseorang yang menyodorkan novel yang Yuna berikan pada Jayden waktu itu.
Yuna pun langsung mengambil novel tersebut. Orang itu pun duduk di samping Yuna dan ternyata orang itu adalah William.
"Udah jangan nangis lagi. Air mata kamu itu terlalu berharga untuk menangisi cowok kayak Jayden!" ucap William coba untuk menenangkan Yuna.
Yuna langsung menghentikan tangisnya ketika mendengar ucapan dari William, walaupun masih sesenggukan.
"Kenapa kakak keluar dari acara itu?" tanya Yuna.
"Aku cuma bosan aja di dalam sana," jawab William. Yuna hanya manggut-manggut mengerti.
"Kamu mau pulang?" tanya William.
"Iya aku mau pulang kak."
"Kamu pulang pakai apa? Jangan panggil kakak, panggil William aja."
Yuna mengangguk. "Aku pulang naik bis."
"Jarang ada bis jam segini, Yun. Gimana kalau aku antar kamu pulang ya?" tawar William.
"Nggak usah Wil, aku nggak mau ngerepotin kamu," ucap Yuna sedikit sungkan dengan seniornya ini.
"Gapapa, ayo aku antar pulang. Supir aku udah nunggu di depan gerbang sana."
Yuna pun terima ajakan dari William untuk mengantarnya pulang. Karena malam itu sangat dingin, kebetulan dress yang Yuna kenakan saat ini berlengan pendek dan tipis, membuat ia sedikit kedinginan.
"Kamu kedinginan ya?" tanya William.
Yuna hanya mengangguk sambil mendekap kedua lengannya. Dengan cepat William membuka jas yang ia kenakan dan langsung memakaikannya pada tubuh Yuna.
"Eh kok jas ini kamu pakaikan ke aku sih, Wil? Kamu pasti juga kedinginan," ucap Yuna sedikit terkejut dengan perlakuan William terhadapnya.
"Aku nggak kedinginan kok, santai aja," ucap William.
"Beneran nih?"
"Iya, kamu pakai aja."
"Thank you Will." William hanya tersenyum tipis dan mengangguk.
.
.
.
.
.
.
.
To be continued.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Sendiri yg pengen hidup penuh kepura-puraan ya tanggung sendiri aja akibatnya,Semoga setelah ini kamu jauhin Jayden,Biar dia yg ngejar2 kamu lagi,Tapi ingat cuman kasih dia pelajaran,Jangan mau balikan lagi sama dia..
2024-05-21
0
RahmaWati S Haruna
pasti nnti William sma Jayden berebutan untuk mndpatkn Yuna
2024-03-28
0
Indah Alifah
untung ada babang baik aku g yakin kalau Jayden g suka beneran sama Yuna cuma dia belum nyadar aja 👏👏👏
2023-08-02
1